Oleh:
ANDI SURYO HANDOYO
150534602292
S1 PTE15 OFF A
I.
II.
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat memperlihatkan proses-proses aritmatika sinyal dan menerapkan
sebagai proses dasar dari pengolah sinyal audio.
Dasar Teori
Operasi Aritmatika Sinyal
Pada analisa system pemrosesan sinyal diskrit, deretnya dapat dimanipulasi dalam
beberapa cara. Perkalian (product) dan penambahan (sum) dari dua deret x dan y
dinyatakan sebagai sample perkalian dan pembagian dimana :
x.y={x(n)y(n)}
x+y={x(n)+y(n)}
(product)
(sum)
(1)
(2)
realita
kehidupan
sehari-hari,
(3)
khususnya
dalam
dunia
electronic
penguatan sinyal
pelemahan sinyal
isyarat menjadi stabil dan tidak naik-turun, ini lebih baik karena menjadikan
koneksi lancar.
menjadikan modem tidak cepat panas, karena biasanya modem cepat panas
disebabkan oleh penerimaan isyarat yang tidak stabil.
memperlama masa pakai baterai, karena jika isyarat kurang baik maka selular
akan lebih banyak menguras baterai.
komunikasi semakin lancar sekalipun di daerah terpencil dan sangat jauh dari
pemukiman kota.
Peristiwa penguatan sinyal seringkali kita jumpai pada perangkat audio seperti radio,
tape, dsb. Fenomena ini dapat juga direpresentasikan secara sederhana sebagai sebuah
operasi matematika sebagai berikut:
y(t) = amp x(t)
keterangan:
y(t) = sinyal output
amp = konstanta penguatan sinyal
x(t) = sinyal input
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada
gambar 1.
Besarnya nilai konstanta sinyal amp >1, dan penguatan sinyal seringkali dinyataklan
dalam besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:
amp_dB = 10 log(output/input)
Dalam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah mengalami penguatan adalah
seperti gambar 2.
mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi
yang selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali mengalami berbagai
perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu mekanisme dimana sinyal
yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang selanjutnya dikenal
sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada
gambar 3 berikut ini.
III.
PC multimedia OS Windows
1 (satu) buah
1 (satu)
Gambar 1.28 Perkalian dua buah sinyal dengan nilai pha pi/2
Gambar 1.29 Perkalian dua buah sinyal dengan nilai pha 0.1*pi
Gambar 1.30 Perkalian dua buah sinyal dengan nilai pha 0.25*pi
Gambar 1.31 Perkalian dua buah sinyal dengan nilai pha 1.5*pi
4.5 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio.
Gambar 1.32 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio awal dengan nilai var 0.1
Gambar 1.33 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai var 0.1
Gambar 1.34 Noise Gaussian Pada Sinyal Audio dengan nilai var 0.1
Gambar 1.35 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio awal dengan nilai var 0.2
Gambar 1.36 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai var 0.2
Gambar 1.37 Noise Gaussian Pada Sinyal Audio dengan nilai var 0.2
Gambar 1.38 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio awal dengan nilai var 0.5
Gambar 1.39 Penambahan Noise Gaussian Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai var 0.5
Gambar 1.40 Noise Gaussian Pada Sinyal Audio dengan nilai var 0.5
Gambar 1.41 Penguatan Pada Sinyal Audio awal dengan nilai amp 1,5.
Gambar 1.42 Penguatan Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai amp 1.5.
Gambar 1.43 Noise Penguatan Pada Sinyal Audio dengan nilai amp 1.5.
Gambar 1.44 Penguatan Pada Sinyal Audio awal dengan nilai amp 1,7.
Gambar 1.45 Penguatan Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai amp 1,7.
Gambar 1.46 Noise Penguatan Pada Sinyal Audio dengan nilai amp 1.7.
Gambar 1.47 Penguatan Pada Sinyal Audio awal dengan nilai amp 2
Gambar 1.48 Penguatan Pada Sinyal Audio akhir dengan nilai amp 2
Gambar 1.49 Noise Penguatan Pada Sinyal Audio dengan nilai amp 2
IV.
ANALISA
Penjumlahan dua buah sinyal terdiri dari sinyal input 1, sinyal input 2. Proses
penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan setiap komponen sinyal pertama dan
kedua untuk setiap nilai t yang sama. Perlu diketahui bahwa antara gelombang pertama
dan kedua memiliki fase dan frekuensi yg berbeda. Gelombang pertama memiliki
frekuensi 1 Hz, sedangkan gelombang kedua memiliki frekuensi 2Hz. Dalam matematis
dituliskan : g(t) = f(t) + h(t) = sin(ft) + sin(2ft). Sehingga pasti terjadi perubahan
bentuk gelombang setelah dijumlahkan. Amplitude masing masing gelombang sebelum
dijumlahkan adalah 1, ketika dijumlahkan nilai amplitudonya menjadi 2. Setelah diubah
nilai frekuensi pada gelombang kedua, hasil penjumlahan kedua sinyal berbeda dengan
hasil penjumlahan sebelumnya. Gelombang kedua diberikan nilai frekuensi 10 Hz
dengan fase 900.
Penggantian nilai pha
Fase dari kedua gelombang tidak terlalu berbeda banyak. Hanya terdapat pergeseran
amplitude tanpa mengubah bentuk dasar gelombang pada y2. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 1.29 dan gambar 1.30.
5.4 Perkalian dua buah sinyal
Dalam operasi matematika perkalian antar 2 sinyal, setiap komponen ke-t sinyal
pertama dikalikan dengan komponen ke-t sinyal kedua. Setiap komponen dari sinyal
pertama dikalikan dengan komponen sinyal kedua untuk setiap nilai t yang sama. Secara
matematis dapat dituliskan: g(t)=f(t) x h(t)= sin(ft) x sin(2ft+/2). Sehingga hasil
perkalian kedua sinyal tersebut adalah sebagai berikut. Tidak ada perubahan terhadap
amplitudonya. Nilai amplitude kedua sinyal adalah 1, setelah dikalikan nilainya akan
tetap 1. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.23 dan 1.24.
audio
mengakibatkan
audiokeluaran menjadi tidak jelas. Semakin besar nilai dari noise Gaussian
yangdiberikan, audio keluaran akan semakin bergemuruh dan tidak jelas
2. Pembangkitan-sinyal-dengan-memanfaatkan.html
http://www.komandan.net/2015/01/ diakses pada 19.43 15 september 2016
3. Tri Budi Santoso dan Miftahul Huda.Pengolahan Informasi Wicara Perekaman
dan Pengeditan Sound Card Matlab PC Multimedia Microphone, Modul 1
Praktikum,
http://www.eepisits.edu/~tribudi/LN_SIP_Prak/rev_01_Speech_prak_1_Matlab.
pdf, diupdate tanggal 2 Maret 2010
4. Tri Budi Santoso dan Miftahul Huda. Operasi Dasar Pada Sinyal, Modul 3
Praktikum, www.eepisits.edu/~tribudi/LN_Sinyal_sistem.../prak_SinyalSistem_3.pdf