sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo
gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal
informasi. Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa diubah-ubah secara
proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap
selama proses modulasi.
Bentuk Sinyal Modulasi Amplitudo (AM)
dimana,
Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa
c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
Em = amplituda maksimum sinyal pemodulasi
m = 2 fm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi
Sinyal AM, yakni sinyal hasil proses modulasi amplituda, diturunkan dari :
Menjadi,
AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal
termodulasi tidak maksimal.
Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang
pembawa termodulasi lebih dari 100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya
modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai index modulasi
(m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses modulasi sinyal pembawa dapat di pahami
dari gambar berikut:
Pengaruh Indeks Modulasi
Modulator
Amplitudo
Sinyal Pembawa
(fc)
fUSB: fc + fm
fLSB: fc - fm
maka gelombang pembawa termodulasi akan mengandung 3 komponen frekuensi:
Pertama, frekuensi pembawa. Kedua, penjumlahan dari frekuensi sinyal pembawa dan
frekuensi sinyal pemodulasi fm yaitu (fc + fm). Ketiga, selisih frekuensi sinyal pembawa dan
frekuensi sinyal pemodulasi (fc fm).
Pada persamaan di atas, tegangan termodulasi AM yaitu frekuensi pembawa dan
kedua frekuensi sisi, bentuk gelombangnya dapat diilustrasikan seperti gambar berikut
dengan menggunakan Oscilloscope yang merupakan fungsi waktu (timed domain), yang
memperlihatkan secara grafis penjumlahan sisi atas dan selisih sisi bawah. Sampul
gelombang yang dihasilkan merupakan ciri khas berbagai tipe modulator seimbang (balanced
modulator) yang digunakan untuk membentuk gelombang termodulasi amplituda. Cara lain
untuk menggambarkan tiga komponen frekuensi termodulasi dapat diamati dari diagram
spektrum frekuensi yang merupakan fungsi frekuensi atau sering disebut frequency domain,
seperti gambar berikut.
Amplitudo
tegangan/arus
Pembawa
Frekuensi sisi
bawah
fm
Frekuensi sisi
atas
fc
fc-fm
fc+fm
Amplitudo
tegangan/arus
0 300
Pembawa
(fc)
Lebar pita
sinyal
pemodula
si
Pita sisi
bawah
3400
(fc 3400)
Pita sisi
atas
(fc 300) (fc + 300)
(fc + 3400)
Jadi, bilamana lebar pita sinyal pemodulasi bertambah maka lebar pita
gelombang termodulasi juga akan bertambah. Sistem transmisi yang baik harus
mampu mengatasi perubahan lebar pita seperti ini.