Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK SISTEM DIGITAL (PRAKTIKUM)


Topik: ENCODER DAN DECODER Kelas: TE-A2
Hari: Rabu Tanggal: 26 April 2023 Jam: 3 - 4

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Muhammad Syahril Mubarok, S.ST., M.Sc., Ph.D. (Cand)


NIP. 199302192022103101

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan komputer pada zaman sekarang memberikan


dampak yang signifikan dengan memisahkan antara perangkat keras dan perangkat
lunak. Hingga saat ini, pemahaman tentang rangkaian logika digital hanya dimiliki
oleh segelintir orang, khususnya mereka yang bekerja di bidang perangkat keras
komputer. Namun, pemahaman terhadap rangkaian logika digital kini menjadi
suatu keharusan bagi siapa saja yang bekerja di bidang perangkat lunak atau
program komputer. Rangkaian logika digital juga telah menjadi hal yang umum
pada peralatan listrik, dan bahkan rangkaian elektronika digital sudah menjadi
sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita.

Pada Praktikum kali ini, mahasiswa akan melakukan percobaan praktikum


dengan menjelaskan mengenai rangkaian Encoder dan Decoder sesuai terkait
Capaian belajar dengan menggunakan beberapa cara operasi penjumlahan pada
bilangan biner. Selain itu, menggunakan beberapa jenis rangkaian operasi
pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan biner. Beberapa yang harus
dipenuhi pada praktikum kali ini yaitu, menyusun rangkaian Encoder dan prinsip
kerjanya, menyusun rangkaian Decoder dan prinsip kerjanya, dan yang terakhir
menyusun rangkaian sistem keypad dengan 7-segment display.

1.2 Tujuan Praktikum


Berikut ini merupakan tujuan yang dapat dihasilkan pada praktikum mata
kuliah Teknik Sistem Digital kali ini, yaitu :
1. Mempelajari rangkaian dan prinsip kerja encoder.
2. Mempelajari rangkaian dan prinsip kerja decoder.
3. Mempelajari rangkaian sistem keypad dengan 7-segment display.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gerbang Logika Dasar

Peralatan elektronik digital tersusun dari sebuah rangkaian yang bernama


rangkaian digital, rangkaian digital ini memiliki masukan dan keluaran yang
memenuhi sebuah sistem biner. Pada umumnya, gerbang logika dasar merupakan
sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah setiap atau satu dari
beberapa input (Masukan) dan menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) logis.
Gerbang logika dasar umumnya direpresentasikan ke sebuah nilai 1 dan 0, yang
dimana 1 disimbolkan TRUE dan 0 disimbolkan FALSE. Berikut ini ada beberapa
jenis operasi dari sebuah rangkaian gerbang logika, antara lain :

2.1.1 Operasi Gerbang AND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang AND akan mengeluarkan hasil
bernilai 1 jika semua input bernilai 1. Lalu untuk yang salah satu masukan
bernilai 0 maka keluarannya bernilai 0. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika AND :

Figure 1. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika AND


2.1.2 Operasi Gerbang OR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang OR akan mengeluarkan hasil
bernilai 0 jika semua input bernilai 0. Lalu, jika salah satu masukan
bernilai 1 maka keluarannya bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika OR :

Figure 2. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika OR

2.1.3 Operasi Gerbang NOT

Merupakan hal yang berbeda dari operasi gerbang AND dan OR,
operasi gerbang NOT hanya memiliki sebuah 1 nilai masukan dan 1 nilai
keluaran. Jika kita ingin menghasilkan nilai 1 maka yang harus dilakukan
di input (masukan) adalah 0 dan begitupun juga sebaliknya. Berikut di
bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika NOT :
Figure 3. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOT

2.1.4 Operasi Gerbang NAND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NAND juga definisi dari kepanjangan NOT dan
AND yang berarti kebalikan dari operasi AND. Jika pada operasi gerbang
AND output akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai 1, maka
sebaliknya operasi pada gerbang NAND output akan bernilai 0 jika
semua input bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari
operasi gerbang logika NAND :

Figure 4. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NAND

2.1.5 Operasi Gerbang NOR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NOR juga definisi dari kepanjangan NOT dan OR
yang berarti kebalikan dari NOR. Jika pada operasi gerbang NOR akan
bernilai 0 apabila semua masukan masukan bernilai 0, maka sebaliknya
operasi pada gerbang NOR keluaran akan bernilai 0 jika semua keluaran
bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi
gerbang logika NOR :

Figure 5. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOR

2.1.6 Operasi Gerbang X-OR (Eksklusif OR)

XOR merupakan kepanjangan dari eksklusif OR. Operasi gerbang X-


OR memiliki dua atau lebih masukan dan 1 keluaran. Operasi gerbang X-
OR akan mengeluarkan nilai 1 apabila semua masukan berbeda. Berikut
di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-OR :

Figure 6. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-OR

2.1.7 Operasi Gerbang X-NOR (Eksklusif NOR)


X-NOR merupakan kepanjangan dari eksklusif NOR. Operasi gerbang
X-NOR merupakan kebalikan dari gerbang X-NOR, dimana keluaran
akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai sama. Berikut di bawah
ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-NOR :

Figure 7. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-NOR

2.2 Encoder dan Decoder

Encoder adalah suatu alat atau perangkat yang dapat mengubah bilangan
desimal pada bagian masukan menjadi bilangan biner pada bagian keluarannya.
Dengan demikian, Encoder dapat diartikan sebagai serangkaian rangkaian yang
berfungsi untuk menerjemahkan data pada maksimal 2n input menjadi data pada n
output. Encoder dalam rangkaian digital terdiri dari rangkaian kombinasi gerbang
digital yang memiliki banyak input dalam bentuk line input dan sedikit output
dalam format bilangan biner. Tujuan dari Encoder adalah untuk mengkodekan data
input menjadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder akan mengubah
setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital,
istilah "Encoder" sering digunakan, misalnya "Desimal to BCD Encoder" yang
merujuk pada rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input
desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal).
Selain itu, ada juga istilah "8 line to 3 line encoder" yang mengacu pada rangkaian
encoder dengan 8 line input dan 3 line output (3 bit BCD).
Figure 8. Rangkaian skematik 10-to-4 Encoder

Decoder merupakan suatu rangkaian kombinasi gerbang digital yang berfungsi


untuk mengonversi sinyal input biner menjadi satu set sinyal output. Rangkaian
tersebut memiliki n jalur input dan maksimum 2n jalur output. Ketika decoder
diaktifkan, salah satu output dari rangkaian ini akan menjadi "Aktif Tinggi"
berdasarkan kombinasi dari input yang diberikan. Decoder dinamakan demikian
karena dapat melakukan kebalikan dari fungsi pengkodean atau encoder. Dalam
proyek-proyek elektronika digital, decoder memegang peran penting dalam
transfer data dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Terdapat beberapa tipe decoder,
antara lain Decoder 2 to 4, Decoder 3 to 8, Decoder 4 to 16, Excess-3 Desimal
Decoder, dan BCD to 7-Segment Display Decoder.

Figure 9. Rangkaian logika Dekoder BCD to 7-Segment Display


BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Berikut ini merupakan alat dan bahan pendukung pada praktikum rangkaian
Adder yaitu, sebagai berikut :

1. Komputer/Laptop
2. Software Tinkercad

3.2 Prosedur Praktikum

3.2.1 Percobaan 1: Encoder 10 to 4

1. Rangkai sebuah circuit baru pada Tinkercad.


2. Persiapkan komponen berupa breadboard,power supply, LED, IC
74HC32 (OR GATE) , switch, dan resistor.
3. Buatlah rangkaian seperti skema pada Gambar 2. Pastikan untuk
menambahkan resistor sebelum tegangan masuk ke LED.
4. Lakukan percobaan seperti pada tabel 1 encoder, dan masukkan hasil
percobaan yang dilakukan dengan melengkapi tabel berikut :

INPUT OUTPUT
HASIL
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 𝑌0 𝑌1 𝑌2 𝑌3 SIMULASI
5. Bandingkan hasil tabel kebenaran dari Simulasi dengan Tabel 1!
6. Analisa data yang telah diperoleh, dapatkan persamaan logikanya dan
buatlah kesimpulan!

3.2.2 Percobaan 2: Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

1. Pada percobaan 2, siapkan komponen Seven Segment Decoder


(CD4511), DIP Switch, resistor 1K Ohm, power supply dan 7-segment
display.

2. Pasanglah seluruh komponen seperti ilustrasi pada Gambar 3.

3. Perlu diperhatikan, setiap input pada decoder (A-F) dan 7-segment


display (A-F) dipasang resistor. Pengecualian untuk Pin BT (Blinking)
dan TL (Lamp Test) disambungkan ke input dari Vcc dan LE (Latch
Enable) disambungkan dengan Gnd.

4. Hubungkan Input pada decoder ke DIP switch sesuai urutan.

5. Jenis komponen 7-segment display dapat menggunakan common


anode maupun cathode. Pastikan input pin sesuai dengan datasheet.

6. Nyalakan power supply dengan 5 volt dan 5 Amp.

INPUT HASIL SIMULASI


A B C D

7. Bandingkan hasil tabel kebenaran dari Simulasi dengan Tabel 2!

8. Analisa data yang telah diperoleh, dapatkan persamaan logikanya dan


buatlah kesimpulan!
3.2.3 Percobaan 3: Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

1. Pada percobaan 3, gunakan kedua IC pada percobaan sebelumnya.


Sambungkan seluruh output encoder pada input decoder menggunakan
kabel. Sesuaikan input dan outputnya dengan kedua tabel
kebenarannya.
2. Masukkan tiap angka biner mulai dari satu sampai sembilan, dan catat
hasil percobaan yang dilakukan pada tabel berikut :

S9 S8 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 Display
Output

3. Analisa data yang telah diperoleh, dapatkan persamaan logikanya dan


buatlah kesimpulan!
3.3 Skematika Rangkaian (Tinkercad )

3.3.1 Skematika Rangkaian Encoder 10 to 4

Figure 10. Skematika Rangkaian Encoder 10 to 4

3.3.2 Skematika Rangkaian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)


Figure 11. Skematika Rangkaian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

3.3.3 Skematika Rangkaian Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

Figure 12. Skematika Rangkaian Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Praktikum

4.1.1 Tabel Kebenaran Rangkaian Encoder 10 to 4

Table 1. Hasil Percobaan Encoder 10 to 4

Input Output
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y1 Y2 Y3 Y4
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

4.1.2 Tabel Kebenaran Rangkaian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

Table 2. Hasil Percobaan Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

Input
Output
A B C D
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
4.1.3 Tabel Kebenaran Rangkaian Encoder + Decoder

Table 3. Hasil Percobaan Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

S9 S8 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 Output
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
0 0 0 1 0 0 0 1 0 3
0 1 0 0 0 0 0 0 0 4
0 1 0 0 0 0 0 1 0 5
0 1 0 1 0 0 0 0 0 6
0 1 0 1 0 0 0 1 0 7
1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
1 0 0 0 0 0 0 1 0 9

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Rangkaian Encoder 10 to 4

Figure 13. Rangkaian Encoder 10 to 4

Untuk membuat rangkaian Encoder, diperlukan 10 input, 4 gerbang


logika OR, dan 4 output LED. Pertama-tama, susunlah komponen tersebut
sesuai dengan gambar rangkaian pada Figure 13. Setelah itu, catatlah hasil
percobaan pada tabel data yang terdapat pada tabel 1, yang berisi tabel
kebenaran rangkaian Encoder. Tabel 4. digunakan untuk memverifikasi
bahwa hasil yang tercatat pada tabel kebenaran sesuai dengan hasil yang
diperoleh dari rangkaian.
Table 4. Hasil Pembuktian Encoder 10 to 4

INPUT OUTPUT

Hasil Simulasi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 𝑌0 𝑌1 𝑌2 𝑌3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1

0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1
4.2.2 Pembahasan Rangkaian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

Figure 14. Rangkaian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

Untuk membuat rangkaian Decoder, dibutuhkan 4 input, 20 gerbang


logika yang terdiri dari 4 NOT, 9 AND, dan 7 OR, serta 1 output berupa 7
Segment Display. Seperti pada percobaan sebelumnya, langkah awal yang
perlu dilakukan adalah menyusun komponen sesuai dengan rangkaian pada
Figure 14. Setelah komponen terpasang dengan benar, langkah selanjutnya
adalah membuat tabel kebenaran untuk rangkaian tersebut. Tabel kebenaran
Decoder dapat ditemukan pada tabel 2. Selanjutnya, tabel 5 digunakan untuk
memverifikasi bahwa hasil yang tercatat pada tabel kebenaran sesuai dengan
hasil yang diperoleh dari rangkaian.

Table 5. Hasil Pembuktian Decoder BCD to 7-Segment (4 to 7)

Input
Hasil Simulasi
A B C D

0 0 0 0
0 0 0 1

0 0 1 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 0 1
0 1 1 0

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 0 1
4.2.3 Pembahasan Rangkaian Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

Figure 15. Rangkaian Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

Untuk rangkaian Encoder + Decoder, dibutuhkan 10 input, 24 gerbang


logika (terdiri dari 4 NOT, 9 AND, dan 11 OR), dan 1 output berupa 7
Segment Display. Rangkaian Decoder digabungkan dengan rangkaian
Encoder untuk membentuk IC BCD to 7 Segment. Tahap awal adalah
menyusun komponen sesuai dengan gambar rangkaian pada Figure 15.
Selanjutnya, dibuat tabel kebenaran dengan menggunakan data hasil
percobaan. Tabel 3 adalah tabel kebenaran dari Encoder + Decoder,
sedangkan tabel 6 digunakan untuk memverifikasi bahwa hasil pada tabel
sesuai dengan hasil pada rangkaian.

Table 6. Hasil Pembuktian Encoder + Decoder (Membuat keypad sederhana)

S S S S S S S S S
Hasil Simulasi
9 8 7 6 5 4 3 2 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 0 0 1 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 1 0

0 1 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0

4.2 Tugas Modul

1. Buatlah tabel kebenaran decoder BCD to 7-segment dengan output berupa


tiap segmen 7-segment display (Output A sampai G) dan tulis persamaan
logikanya!
➢ Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari rangkaian Decoder BCD to 7
Segment dengan output per segmen dari 7 Segment:

Table 5. Tabel kebenaran BCD to 7-Segment

Input Output
A B C D a b c d e f g
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1

➢ Berikut ini merupakan tabel persamaan logika dari rangkaian Decoder


BCD to 7 Segment:

Table 5. Persamaan Logika Rangkaian Decoder BCD to 7 Segment

Ruas Persamaan Logika

b
c

2. Jelaskan perbedaan yang signifikan antara encoder dengan multiplexer dan


decoder dengan demultiplexer!
➢ Perbedaan antara Encoder dengan Multiplexer
Dalam perbandingan antara rangkaian Encoder dan Multiplexer, terdapat
perbedaan pada output yang dihasilkan. Rangkaian Encoder menghasilkan
output dengan beberapa kabel, sedangkan pada rangkaian Multiplexer,
output yang dihasilkan hanya memiliki satu kabel.
➢ Perbedaan antara Decoder dengan Demultiplexer
Perbedaan antara Decoder dan Demultiplexer terletak pada inputnya, di
mana pada rangkaian Decoder jumlah inputnya memiliki beberapa kabel,
sementara pada rangkaian Demultiplexer jumlah inputnya hanya satu kabel
saja.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil kesimpulan pada percobaan praktikum Encoder dan
Decoder yaitu, sebagai berikut :
1. Rangkaian Encoder merupakan sebuah perangkat yang dapat mengubah
bilangan desimal pada masukan menjadi bilangan biner pada keluaran. Cara
kerjanya adalah dengan menggunakan sensor optic untuk membaca gerakan
atau posisi, kemudian mengkonversinya menjadi kode digital.
2. Decoder merupakan sebuah rangkaian gerbang digital yang mengubah kode
menjadi sinyal. Namanya Decoder karena dapat mengembalikan pengkodean
menjadi bentuk awalnya.
3. Pada percobaan ketiga, rangkaian Encoder dan Decoder digabungkan menjadi
satu rangkaian. Namun, output dari rangkaian gabungan ini memiliki dua input
yang tidak berguna karena rangkaian Encoder menghasilkan output yang
spesifik. Oleh karena itu, apabila rangkaian Encoder digabungkan dengan
rangkaian Decoder, input juga harus spesifik untuk menghasilkan angka yang
diinginkan.

5.2 Saran
Berikut ini merupakan saran dari hasil percobaan praktikum rangkaian
Subtractor yaitu, sebagai berikut :

1. Perangkat maupun komponen pendukung percobaan praktikum untuk lebih


dijaga lagi kualitas dan keakuratan-nya, demi menunjang kenyamanan dan
maksimal praktikum antar kelompok mahasiswa.
2. Beberapa hasil yang didapatkan pada percobaan praktikum kali ini sudah
memenuhi konsentrasi pada bab ini, akan tetapi hasil dari dokumentasi dan
percobaan praktikum adanya ketidaksesuaian data yang diterima dikarenakan
ada problem pada board rangkaian saat praktikum berlangsung.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Dio, “Makalah Gerbang logika Dasar Lengkap,” Academia.edu, 19-May-


2018. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/36672062/Makalah_Gerbang_Logika_Dasar_leng
kap.[Accessed: 14-Feb-2023].

[2] T. Pengadaan, “Fungsi, Jenis, Dan Simbol Gerbang Logika (logic gate),”
Pengadaan (Eprocurement), 24-Dec-2020. [Online]. Available:
https://www.pengadaan.web.id/2020/12/gerbang-logika.html. [Accessed: 14-
Feb-2023].

[3] Y. Julaila, “Laporan Praktikum Gerbang Dasar not and or.docx,”


Academia.edu, 10-Jun-2017. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/33401824/Laporan_Praktikum_GERBANG_DAS
AR_NOT_AND_OR_docx. [Accessed: 14-Feb-2023].

[4] KHAIROL J, “ENCODER DAN DECODER,” Encoder Dan Decoder ~


ELECTRO, 30-May-2014. [Online]. Available:
http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html.
[Accessed: 03-May-2023].

[5] MODUL PRAKTIKUM 9 TEKNIK SISTEM DIGITAL, “ENCODER DAN


DECODER”. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Maju dan
Multidisiplin, Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai