Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK SISTEM DIGITAL (PRAKTIKUM)


Topik: SHIFT REGISTER Kelas: TE-A2
Hari: Rabu Tanggal: 24 Mei 2023 Jam: 3 - 4

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Muhammad Syahril Mubarok, S.ST., M.Sc., Ph.D. (Cand)


NIP. 199302192022103101

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan komputer pada zaman sekarang memberikan


dampak yang signifikan dengan memisahkan antara perangkat keras dan perangkat
lunak. Hingga saat ini, pemahaman tentang rangkaian logika digital hanya dimiliki
oleh segelintir orang, khususnya mereka yang bekerja di bidang perangkat keras
komputer. Namun, pemahaman terhadap rangkaian logika digital kini menjadi
suatu keharusan bagi siapa saja yang bekerja di bidang perangkat lunak atau
program komputer. Rangkaian logika digital juga telah menjadi hal yang umum
pada peralatan listrik, dan bahkan rangkaian elektronika digital sudah menjadi
sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita.

Pada Praktikum kali ini, mahasiswa akan melakukan percobaan praktikum


dengan menjelaskan mengenai Shift Register. Shift register sendiri merupakan
sebuah rangkaian elektronika yang digunakan dalam menyimpan dan menggeser
data, bisa secara seri ataupun secara parallel. Cara kerja dari shift register ini yaitu
dengan menerima data pada inputan dan menggeser data tersebut melalui
rangkaian flip-flop. Terdapat beberapa jenis shift register sesuai dengan
pengoperasiannya. Diantaranya yaitu, serial in serial out (SISO), serial in parallel
out (SIPO), parallel in serial out (PISO), dan parallel in parallel out (PIPO).

1.2 Tujuan Praktikum


Berikut ini merupakan tujuan yang dapat dihasilkan pada praktikum mata
kuliah Teknik Sistem Digital kali ini, yaitu :
1. Mempelajari rangkaian dan prinsip kerja shift register
2. Mempelajari rangkaian dan prinsip kerja SIPO dan PISO
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gerbang Logika Dasar

Peralatan elektronik digital tersusun dari sebuah rangkaian yang bernama


rangkaian digital, rangkaian digital ini memiliki masukan dan keluaran yang
memenuhi sebuah sistem biner. Pada umumnya, gerbang logika dasar merupakan
sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah setiap atau satu dari
beberapa input (Masukan) dan menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) logis.
Gerbang logika dasar umumnya direpresentasikan ke sebuah nilai 1 dan 0, yang
dimana 1 disimbolkan TRUE dan 0 disimbolkan FALSE. Berikut ini ada beberapa
jenis operasi dari sebuah rangkaian gerbang logika, antara lain :

2.1.1 Operasi Gerbang AND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang AND akan mengeluarkan hasil
bernilai 1 jika semua input bernilai 1. Lalu untuk yang salah satu masukan
bernilai 0 maka keluarannya bernilai 0. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika AND :

Figure 1. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika AND


2.1.2 Operasi Gerbang OR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang OR akan mengeluarkan hasil
bernilai 0 jika semua input bernilai 0. Lalu, jika salah satu masukan
bernilai 1 maka keluarannya bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika OR :

Figure 2. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika OR

2.1.3 Operasi Gerbang NOT

Merupakan hal yang berbeda dari operasi gerbang AND dan OR,
operasi gerbang NOT hanya memiliki sebuah 1 nilai masukan dan 1 nilai
keluaran. Jika kita ingin menghasilkan nilai 1 maka yang harus dilakukan
di input (masukan) adalah 0 dan begitupun juga sebaliknya. Berikut di
bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika NOT :
Figure 3. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOT

2.1.4 Operasi Gerbang NAND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NAND juga definisi dari kepanjangan NOT dan
AND yang berarti kebalikan dari operasi AND. Jika pada operasi gerbang
AND output akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai 1, maka
sebaliknya operasi pada gerbang NAND output akan bernilai 0 jika
semua input bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari
operasi gerbang logika NAND :

Figure 4. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NAND

2.1.5 Operasi Gerbang NOR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NOR juga definisi dari kepanjangan NOT dan OR
yang berarti kebalikan dari NOR. Jika pada operasi gerbang NOR akan
bernilai 0 apabila semua masukan masukan bernilai 0, maka sebaliknya
operasi pada gerbang NOR keluaran akan bernilai 0 jika semua keluaran
bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi
gerbang logika NOR :

Figure 5. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOR

2.1.6 Operasi Gerbang X-OR (Eksklusif OR)

XOR merupakan kepanjangan dari eksklusif OR. Operasi gerbang X-


OR memiliki dua atau lebih masukan dan 1 keluaran. Operasi gerbang X-
OR akan mengeluarkan nilai 1 apabila semua masukan berbeda. Berikut
di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-OR :

Figure 6. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-OR


2.1.7 Operasi Gerbang X-NOR (Eksklusif NOR)

X-NOR merupakan kepanjangan dari eksklusif NOR. Operasi gerbang


X-NOR merupakan kebalikan dari gerbang X-NOR, dimana keluaran
akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai sama. Berikut di bawah
ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-NOR :

Figure 7. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-NOR

2.2 Shift Register

Figure 8. Rangkaian Shift Register SIPO

Shift register merupakan sebuah jenis rangkaian logika sequensial yang


biasanya digunakan dalam menyimpan data digital. Flip-flop yang membentuk
shift register dihubungkan secara berurutan sehingga output dari satu flip-flop
berfungsi sebagai input untuk flip-flop berikutnya. Sebagian besar flip-flop tidak
memiliki sifat sekuensial internal. Sinyal clock digunakan untuk menggerakkan
semua flip-flop secara bersama, dan operasi set atau reset dilakukan secara
bersamaan untuk semua flip-flop yang aktif [5].

Figure 9. Rangkaian Shift Register PISO

Shift register memiliki beberapa kegunaan, dianntaranya yaitu melakukan


penimpunan sementara, menggeser data ke kiri atau ke kanan, dan mengubah data
yang berjajar menjadi berderet atau sebaliknya. Adapun beberapa mode operasi
yang terdapat dalam shift register, mode tersebut yaitu Serial In Serial Out (SISO),
Serial In Paralel Out (SIPO), Paralel In Paralel Out (PIPO), dan Paralel In Serial
Out (PISO) [6].
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Berikut ini merupakan alat dan bahan pendukung pada praktikum rangkaian
Adder yaitu, sebagai berikut :

1. IC 74HC74 (D flip flop)


2. IC 74HC00 (gerbang logika NAND
3. LED
4. Kabel penghubung

3.2 Prosedur Praktikum

3.2.1 Percobaan 1 : Serial-In Paralel-Out (SIPO)


1. Menyusun rangkaian register seperti gambar yang ada pada modul.
nemutuskan lebih dahulu hubungan dengan catu daya.
2. Menghubungkan keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 masing-masing dengan
LED, setelah rangkaian sudah benar, hubungkan dengan catu daya dan
hidupkan! Catat keadaan logik awal dari keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3
ketika OE dikenai keadaan 1 sesaat.
3. Keluarkan data dengan mengatur OE pada keadaan logic 1. Nilai data
yang keluar dapat diamati pada LED keluaran dan mencatat keadaan
tersebut dengan urutan Q3, Q2, Q1, Q0.
4. Mengulangi percobaan tersebut dengan data lain sebanyak 5 kali
lagi.dan mencatat hasil tersebut pada tabel.

3.2.1 Percobaan 2: Paralel-In Serial-Out (PISO)


1. Menyusun rangkaian register sesuai dengan gambar yang ada di
nyambung. memutuskan lebih dahulu hubungan dengan catu daya.
2. Hubungkan saluran keluaran dengan LED. Setelah rangkaian diyakini
benar, hubungkan dengan catu daya dan hidupkan ! Catat keadaan logik
awal dari keluaran ketika Reset dikenai keadaan 0 sesaat. Masukkan
sembarang data 4 bit (misal P3P2P1P0 = 1011) pada saluran P0, P1,
P2, dan P3. Kemudian ubah IE sebentar ke keadaan 1.
3. Selanjutnya masukkan pulsa detak ke saluran pulsa geser secara serial
dengan mengubah sebentar keadaan yang semula 0 menjadi 1. Amati
dan catat nilai/keadaan LED pada keadaan awal dan pada setiap kali
pulsa detak dimasukkan.
4. Ulangi percobaan di atas (langkah 2 dan 3) dengan data lain sebanyak
5 kali lagi, dan tuliskan hasil pengamatan tersebut pada tabel.

3.3 Skematika Rangkaian (Proteus)


3.3.1 Skematika Rangkaian Percobaan 1 SIPO

Figure 10. Skematika Rangkaian SIPO

3.3.2 Skematika Rangkaian Percobaan 2 PISO

Figure 11. Skematika Rangkaian PISO


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Praktikum

4.1.1 Tabel Kebenaran Rangkaian percobaan 1 : SIPO

Table 1. Hasil Percobaan Rangkaian SIPO

Masukan pada detak Keluaran


No.
1 2 3 4 Q3 Q2 Q1 Q0
1 1 0 0 0 0 0 0 1
2 0 1 0 1 1 0 1 0
3 1 0 1 1 1 1 0 1
4 0 1 1 1 1 1 1 0
5 1 1 0 1 1 0 1 1

4.1.2 Tabel Kebenaran Rangkaian percobaan 2 : PISO

Table 2. Hasil Percobaan Rangkaian PISO

Masukan Keluaran
No.
P1 P2 P3 P4 0 1 2 3
1 1 0 1 1 1 0 1 1
2 1 1 1 0 1 1 1 0
3 1 0 1 0 1 0 1 0
4 1 1 0 1 1 1 0 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1
4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Rangkaian Percobaan 1 : SIPO

Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan dengan merangkai


shift register SIPO dan PISO. Rangkaian SIPO terdiri dari 4 flip-flop D, di
mana setiap keluaran flip-flop dihubungkan ke input flip-flop berikutnya.
Untuk memantau output dalam keadaan 0 atau 1, setiap keluaran dari flip-
flop pertama hingga terakhir dilengkapi dengan probe atau LED.
Selain itu, terdapat 3 switch dengan fungsi yang berbeda. Switch
pertama terhubung ke input flip-flop pertama dan berfungsi untuk
menentukan input berupa angka 0 atau 1. Switch kedua terhubung ke input
CLK pada masing-masing flip-flop dan berfungsi untuk menggeser input.
Switch terakhir terhubung ke input Reset pada setiap flip-flop dan berfungsi
untuk mengatur ulang output menjadi kondisi 0.
Cara kerja rangkaian SIPO adalah dengan memberikan input berupa
angka 0 atau 1. Input harus diubah terlebih dahulu menjadi 0 atau 1.
Kemudian, kita menekan switch yang terhubung dengan CLK untuk
menggeser input ke kanan. Hal ini menyebabkan input pertama di sebelah
kiri akan menjadi output di sebelah kanan. Hasil dari percobaan ini dapat
dilihat pada Table 1 hasil percobaan SIPO.

4.2.2 Pembahasan Rangkaian Percobaan 2 : PISO

Dalam praktikum kali ini, Shift Register PISO yang terdiri dari
rangkaian flip-flop yang terhubung secara berurutan. Setiap flip-flop
memiliki kemampuan untuk menyimpan satu bit data. Flip-flop pertama
menerima input paralel, sedangkan flip-flop terakhir menghasilkan output
serial. Rangkaian flip-flop ini diatur dengan cara yang memungkinkan setiap
flip-flop untuk memindahkan nilainya ke flip-flop berikutnya pada setiap
siklus clock. Selain itu, register ini biasanya memiliki sinyal kontrol
tambahan, seperti input clock dan sinyal reset, yang digunakan untuk
mengontrol operasinya. Pada IC 74HC166 4 Bit PISO Shift Register, kita
menggunakan sebuah integrated circuit yang diimplementasikan sebagai
shift register PISO dengan 4 bit. Tabel kebenaran IC ini memberikan
gambaran yang jelas tentang bagaimana data berperilaku saat berpindah
melalui register dan bagaimana output berubah berdasarkan kombinasi input
yang diberikan. IC 74HC166 memiliki empat input paralel (P0 - P3), sebuah
input parallel load (PL), sebuah input clock (CLK), serta empat output paralel
(Q0 - Q3). Pada setiap siklus clock, data pada input paralel akan dipindahkan
ke dalam register dan output serial akan menghasilkan bit-bit yang keluar
secara berurutan.
Melalui tabel kebenaran di atas, kita dapat melihat dan memahami
dengan jelas bahwa input yang diberikan pada IC 74HC166 mempengaruhi
output yang dihasilkan. Hal ini penting dalam memahami operasi register dan
memastikan bahwa register berperilaku sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam
praktikum ini, kita juga mempelajari bahwa IC 74HC166 memiliki input
tambahan seperti input clock dan sinyal reset yang memungkinkan kita untuk
mengontrol operasinya dengan lebih baik.
Cara kerja rangkaian PISO dimulai dengan memberikan data paralel ke
input paralel yang terhubung ke flip-flop pertama. Setelah data paralel
dimasukkan, sinyal clock akan memicu proses pergeseran data. Pada setiap
siklus clock, data pada setiap flip-flop akan dipindahkan ke flip-flop
berikutnya sesuai urutan yang telah ditentukan. Contoh, dalam rangkaian
PISO 4 bit, data pertama dimasukkan ke flip-flop pertama. Pada setiap siklus
clock, data pada flip-flop pertama dipindahkan ke flip-flop kedua, kemudian
data pada flip-flop kedua dipindahkan ke flip-flop ketiga, dan seterusnya.
Proses ini berlangsung sampai data terakhir pada flip-flop terakhir menjadi
output serial.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil kesimpulan pada percobaan praktikum Encoder dan
Decoder yaitu, sebagai berikut :
1. shift register didasarkan pada operasi penggeseran bit-data. Terdapat dua
prinsip operasi utama, yaitu shift right dan shift left. Pada operasi shift right,
bit terakhir dalam register akan digeser ke flip-flop di sebelah kanan, sementara
bit lainnya bergeser ke kanan. Sedangkan pada operasi shift left, bit pertama
akan dipindahkan ke flip-flop di sebelah kiri.
2. Serial In Parallel Out (SIPO) merupakan jenis shift register yang menerima
data secara serial melalui satu input tunggal dan mengeluarkan data secara
paralel. Prinsip kerja SIPO melibatkan operasi shift right. Di sisi lain, Parallel
In Serial Out (PISO) menerima data secara paralel melalui input paralel dan
menghasilkan data secara serial melalui satu output tunggal. PISO
menggunakan prinsip operasi shift left.

5.2 Saran
Berikut ini merupakan saran dari hasil percobaan praktikum rangkaian
Subtractor yaitu, sebagai berikut :

1. Perangkat maupun komponen pendukung percobaan praktikum untuk lebih


dijaga lagi kualitas dan keakuratan-nya, demi menunjang kenyamanan dan
maksimal praktikum antar kelompok mahasiswa.
2. Beberapa hasil yang didapatkan pada percobaan praktikum kali ini sudah
memenuhi konsentrasi pada bab ini, akan tetapi hasil dari dokumentasi dan
percobaan praktikum adanya ketidaksesuaian data yang diterima dikarenakan
ada problem pada board rangkaian saat praktikum berlangsung.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Dio, “Makalah Gerbang logika Dasar Lengkap,” Academia.edu, 19-May-


2018. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/36672062/Makalah_Gerbang_Logika_Dasar_leng
kap.[Accessed: 14-Feb-2023].
[2] T. Pengadaan, “Fungsi, Jenis, Dan Simbol Gerbang Logika (logic gate),”
Pengadaan (Eprocurement), 24-Dec-2020. [Online]. Available:
https://www.pengadaan.web.id/2020/12/gerbang-logika.html. [Accessed: 14-
Feb-2023].
[3] Y. Julaila, “Laporan Praktikum Gerbang Dasar not and or.docx,”
Academia.edu, 10-Jun-2017. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/33401824/Laporan_Praktikum_GERBANG_DAS
AR_NOT_AND_OR_docx. [Accessed: 14-Feb-2023].
[4] KHAIROL J, “ENCODER DAN DECODER,” Encoder Dan Decoder ~
ELECTRO, 30-May-2014. [Online]. Available:
http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html.
[Accessed: 03-May-2023].
[5] D. Logic and C. Algebraically, “Pengantar Konsep Digital,” Progr.
Stud. Tek. Elektro, Fak. Tek. Univ. Budi Luhur, pp. 1–46.
[6] A. Mathematics, “BAB II Analisis dan Perancangan,” pp. 1–23,
2016.
[7] MODUL PRAKTIKUM 9 TEKNIK SISTEM DIGITAL, “SR LATCH DAN
FLIP FLOP”. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Maju dan
Multidisiplin, Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai