(TEKNIK DIGITAL)
Disusun Oleh :
Npm : 217030801
Kelas : A
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
KATA PENGANTAR
Tasya Maulidina
TEKNIK DIGITAL
PEMBAHASAN
A. TEORI GERBANG LOGIKA DASAR
Gerbang logika merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal
masukan tapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang logika
merupakan rangkaian digital dua keadaan, karena sinyal masukan dan sinyal
keluaran hanya berupa tegangan tinggi dan tegangan rendah. Analisa gerbang
logika dapat dilakukan dengan aljabar Boolean maupun dengan menggunakan
peta Karnaugh. Gerbang logika dasar terdiri dari inverter atau gerbang NOT,
AND, OR, NAND (NOT-AND), NOR (NOT - NOR), EX-OR (Exclusive-OR)
dan EX-NOR (NOTEX-OR).
Penjelasan :
GerbangAND
Kedua input berada pada logika 1 maka output akan berada pada logika 1,
namun apabila semua atau salah satu inputnya berada pada logika 0 maka
outputnya juga berada pada logika 0.
Gerbang OR
Gerbang OR menggunakan IC TTL tipe SN 7432. Pada gerbang OR apabila
salah satu input berada pada logika 1 maka output akan berada pada logika 1.
Gerbang NOT
Gerbang NOT menggunakan IC TTL tipe SN 7404. Gerbang NOT hanya
mempunyai satu sinyal input dan satu sinyal output. Dalam gerbang NOT, untuk
menghasilkan output berlogika 1 maka input harus berada pada logika0.
Gerbang NAND
Gerbang NAND menggunakan IC TTL tipe SN 7400. Gerbang NAND
merupakan kebalikan dari gerbang AND. Apabila kedua input berada pada
logika 1 maka output akan mati. Namun apabila semua atau salah satu input
berada pada logika 0 maka output akan berlogika 1.
Gerbang NOR
Gerbang NAND menggunakan IC TTL tipe SN 7402. Gerbang NOR
merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Apabila kedua input berada pada
logika 0 maka output berlogika 1.
Gerbang EX-OR
Gerbang EX-OR menggunakan IC TTL tipe SN 7486. Gerbang EX-OR
berfungsi untuk mendeteksi keadaan-keadaan logika yang berbeda diantara
kedua inputnya. Jika kedua input mempunyai logika yang berbeda maka output
berlogika 1. Tetapi jika kedua input mempunyai logika yang sama maka output
berlogika 0.
GerbangEX-NOR
Gerbang EX-NOR menggunakan IC TTL tipe SN 74266 . Gerbang EX-
NORdisebut juga dengan gerbang pembanding. Gerbang EX-NOR
merupakan kebalikandari gerbang EX-OR. Pada gerbang EX-NOR untuk
menghasilkan output berlogika 1 maka semua input harus pada keadaan
logika yang sama.
IC TTL yang telah difabrikasi untuk gerbang-gerbang logika dasar antara
lain :
A. AND :7408
:7400
B. NAND
C. NOR : 7402, 7425, 7427
C. OR : 7432
E. NOT : 7404
F. EX-OR : 7486
METODE PENELITIAN
A. BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN:
1. DIGITAL ELEKTRONIC CIRCUIT TRAINER ( BREAD BOARDMODEL)
2. 7408 quad AND gate, 4732 quad OR gate, 7404 hex INVERTER, 7400 quad
NAND gate. 7427 quad NOR gate, 7486 quad EX-OR gate
3. Switch input logika
4. Kabeljumper
5. LED indikatoroutput
6. Selain TTL terdapat juga gerbang logika dari jenis CMOS yang mempunyai
tegangan kerja antara 3.5 s/d 15 volt. CMOS selain lebih besar jangkauan
tegangan kerjanya juga harganya rata-rata lebih murah dari IC TTL.
7. Kelamahan IC CMOS adalah faktor kecepatan respon rangkaian yang lebih lambat
dari pada IC TTL. Selain itu IC CMOS memerlukan penanganan yang lebih hati-
hati karena mudah rusak akibat pengaruh listrik statis.
B. LANGKAH PERCOBAAN
Melakukan percobaan satu demi satu gerbang logika:
1. Memahami terlebih dahulu IC-IC yang akandigunakan.
2. Menghubungkan power supply dengan tegangan 220 Volt. Jangan di ON sebelum
yakin bahwa rangkaian sudah terangkai dengan benar.Menghubungkan terminal
Vcc dari semua modul yang akan digunakan pada terminal + 5 Volt dari power
supply.
3. Menghubungkan terminal GND dari semua modul yang akan digunakan pada
terminal GND dari powersupply.
4. Menghubungkan terminal input dari masing-masing gate ke terminal input (A
danB).
5. Menghubungkan terminal output dari gate ke indikatorLED.
6. Memberi kondisi logic input sesuai dengan tabel 1, mengamati dan mencatat
kondisi outputnya. Jika LED menyala berarti logic tinggi (1). Jika LED padam
berarti logic rendah(0).
7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 7 untuk logika selanjutnya.
KESIMPULAN
Kemudian dari Praktikum Teknik Digital ini kita dapat mengetahui beberapa jenis IC
yaitu IC AND (7408), NAND (7400), NOR (7402, 7425, 7427), OR (7432), NOT
(7404) dan EX-OR (7486) dan dari beberapa IC tersebut dapat kita gabungkan
tergantung dari diri kita sendiri mau menggabungkan IC berapa, Misalkan IC OR dan
IC AND maka hasil yang dikeluarkan disetiap kolom hanya 0 atau 1. Bahan – bahan
dan peralatan yang dipakai untuk praktikum ini adalah Digital Elektronik Circuit
Trainer (BREAD BOARD MODEL), IC NOT (7408), IC NAND (7400), IC NOR
(7402, 7425, 7427), IC OR (7432), IC NOT (7404) dan IC EX-OR (7486),
Switchinput logika, kabel jumper dan juga LED indikator output.
HASIL DOKUMENTASI PRAKTIKUM 1
WIRING PRAKTIKUM 1
HASIL PENGAMATAN
LAPORAN PRAKTIKUM I
(DASAR ELEKTRONIKA)
Disusun Oleh :
Npm : 217030801
Kelas : A
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
PENDAHULUAN
1. TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya
(BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-
rangkaian lainnya.
Secara umum Transistor dapat digolongkan menjadi dua kelompok atau jenis yaitu
Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor), yang menjadi
pembeda paling utama antara dua kelompok atau jenis tersebut yaitu terletak pada bias
Input (atau Output) yang dipakainya. Jika pada Transistor Bipolar memerlukan arus
(current) untuk mengendalikan terminal lainnya, pada transistor efek medan atau Field
Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak memerlukan arus).
Kemudian perbedaan juga ada pada pengoperasiannya, dimana Transistor Bipolar
memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan pada transiitor
efek medan (FET) hanya memerlukan salah satunya saja.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor (FET) merupakan Transistor yang
menggunakan listrik dalam mengendalikan konduktifitasnya. Medan listrik yang
dimaksud disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) guna
mengendalikan aliran arus serta tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source
(S). Karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa
saja, entah itu muatan Electron ataupun Hole Transistor Efek Medan (FET) ini sering
disebut juga sebagai Transistor Unipolar.
Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi
sebagai penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit arus
bocor yang mengalir karena bias terbalik (reverse bias).
Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara bertahap,
resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik (reverse
current) juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga ke level bias
maju, arus listrik di Emitor akan mengalir. Hal ini dikarenakan Hole pada
Semikonduktor yang di doping berat bertipe P mulai memasuki daerah semikonduktor
tipe N dan bergabung kembali dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe
N (yang di doping ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau UJT ini
kemudian mulai menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.
C) MOSFET
PROSEDUR
Drainkarakteristik :
TUJUAN : Untuk mengamati dan memverifikasi efek umpan balik negatif &
positif pada sinyal output dari penguat transistor emitor umum . Rangkaian
dianalisis dalam aspek berikut.
1. Gain Tegangan
2. Impedansi keluaran
3. Power Output
TEORI :
Osiator adalah perangkat , yang menghasilkan tegangan bolak-balik. Hal ini juga
dapat didefinisikan sebagai rangkaian yang menghasilkan sinyal keluaran AC
tanpa memerlukan sinyal diterapkan eksternal . Osilator mengubah energi DC ke
AC energi pada frekuensi sangat tinggi . Oscillators menggunkan sirkuit disetel
dikenal sebagai osilator umpan balik LC. Hartley, Colpitts osilator adalah contoh
osilator tersebut. Umpan balik positif digunakan dalam osilator
Tuned penguat digunakan untuk amplifikasi frekuensi tinggi atau radio. Frekuensi
radio yang umumnya tunggal dan sirkuit disetel izin seleksi dan amplifikasi.
Penguat tersebut tidak cocok untuk amplifikasi frekuensi audio karena mereka
campuran dari frekuensi dari 15Hz sampai 15khz. Pengauat disetel secara luas
digunakan dalam rangkaian radio dan televisi di mana mereka digunakan untuk
menangani frekuensi radio. Berikut beban paralel disetel di kolektor bukannya
resistor beban. Impedansi dari rangkaian disetel tergantung pada frekuensi . Ia
menawarkan impedansi yang sangat tinggi pada frekuensi resonan dan impedansi
yang sangat kecil pada frekuensi lainnya. Jika frekuensi sinyal sama dengan
frekuensi resonansi LC sirkuit, amplifikasi besar akan menghasilkan karena
impedensi tinggi dari penguat, ia akan pilih dan memperkuat sinyal freskuensi
resonansi dan menolak semua yang lain. Amplifier tersebut sangat berguna dalam
penerima radio untuk memilih sinyal frekuensi yang lain hadir di udara penerima.
PROSEDUR :
Astabil multivibrator :
PROSEDUR :
Astabil multivibrator :
Monostable multivibrator :
TEGANGAN G & H
TEGANGAN E & F
R1=4,15 kΩ R1=3,9 kΩ
R1=3,79 kΩ R1=3,70 kΩ
R1=3,64 kΩ R1=3,58 kΩ
R1=3,30 kΩ
IC=0 Ma IC=3,24mA
IC=3,75 mA IC=4,06 mA
IC=4,16 mA IC=4,24 mA
IC=4,38 mA
LAPORAN PRAKTIKUM I
(RANGKAIAN LISTRIK)
Disusun Oleh :
Npm : 217030801
Kelas : A
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
Modul 1 Teorema superposisi dan transfer daya maksimum
Tujuan praktikum
Digital Multimeter
Analog Multimeter
Modul ME-590D I
Teori Dasar
Ketika beban tersambung di sumber tegangan, daya di transfer dari sumber ke beban.
Jumlah daya yang di transfer akan tergantung pada tahanan beban. Teorema ini
menyatakan bahwa transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama
dengan nilai resistansi sumber, baik di pasang seri dengan sumber tegangan ataupun
dipasang dengan sumber arus.
Aplikasi :
Sisttem tenaga listrik tidak beroperasi untuk transfer daya maksimum karena efisensi
rendah dan penurunan tegangan tinggi antara tegangan yang dihasilkan dan beban.
Namun, di rangkaian elektronika, transfer daya maksimum biasanya diinginkan.
Misalnya, dalam sistem public address diinginkan untuk memiliki beban (dalam hal
ini speaker) yang “match” dengan amplifier sehingga ada transfer daya maksimum
dari amplifier ke speaker. Dalam situasi seperti itu, efisiensi di korbankan untuk
medapatkan transfer daya yang tinggi.
4. Tugas Pendahuluan
Perhatian : Tugas pendahuluan ini wajib di kerjakan oleh perserta praktikum, dan di
kumpulkam sebelum praktikum modul ini di mulai dan menjai syarat menjalani
praktikum. Jika tugas pendahuluan tidak di kerjakan oleh perserta praktikum, maka
yang bersangkutan tidak diizinkan mengikuti praktikum. Jadwal praktikum yang
bersangkutan akan di tunda di kesempatan selanjutnya.
. Teorema Superposisi
Hitung arus dan tegangan pada rangkaian di samping jika R ₁ dan Rʟ sama dengan
500Ω.
Prosedur Percobaan
3. Catat arus I₁,I₂, dan I₃ satu oer satu dengan menghubungkan ammeter
(range:250mA) secara seri dengan rangkaian R₁,R₂, dan R₃. Pada saat
bersamaan koneksi ammeter yang lain harus dalam posisi short. Pastikan ketika
memindahkan posisi kanal untuk mengukur tiap arus, instrumen di matikan
(switch OFF) terlebih dahulu. Perhatikan jarum alat ukur apabila menyimpang
ke kanan, segera matikan dan ubah posisi kabel penghubung ukur.
4. Bandingkan bacaan yang teramati saat ini dengan nilai arus yang telah dihitung
pada tugas pendahuluan. Berikan analisis anda pada laporan praktikum.
5. Selanjutnya hubungkan rangkain seperti ditunjukkan pada gambar (3) melalui
pathcard. Pertimbangka hanya satu sumber tegangan pada suatu waktu, yakni
yang ke dua 5V.
7. Catat arus I₁,I₂, dan I₃ satu per satu dengan menghubungkan ammeter (range:
250mA) secara seri dengan rangkaian R₁, R₂, dan R₃. Pada saat bersamaan
koneksi ammeter yang lain harus dalam posisi short.
8. Bandingkan bacaan yang teramati saat ini dengan nilai arus yang telah dihit7ung
pada tugas pendahuluan.
10. Catat arus I₁,I₂, dan I₃ satu per satu dengan menghubungkan ammeter
(range:250mA) secara seri dengan rangkaian R₁,R₂, dan R₃.
11. Bandingkan bacaam yang teramati saat ini dengan nilai arus yang telah dihitung
pada tugas pendahuluan.
12. Kita juga bisa mengamati drop tegangan masing - masing resistansi dengan
menghubungkan voltmeter di setiap resistansi. Hitung drop tegangan yang
melewati setiap resistansi.
Pada tegangan rendah voltmeter analog mungkin menunjukkan kesalahan dalam
pembacaan karena impedansi rendah. Jadi lebih baik menggunakan multimeter untuk
mencatat pembacaan tegangan yang lebih rendah.
2. Hubungkan hambatan R = 500Ω dan atur juga nilai resistansi beban (Vr atau
Rʟ) untuk 500Ω. Hubungkan ammeter dan voltmeter pada
rangkaian yang disediakan di panel depan. Gunakan
ammeter digital.
3. Catat tegangan dan arus, lalu hitungdaya out dengan menggunakan rumus:
4. Sekarang naikkan dan turunkan nilai resistansi beban (Vr) dan catat tegangan
dan arus yang terbaca pada alat ukur. Hitung daya output untuk setiap
bacaan dan salin pengamatan pada tabel No (1).
R1 Rʟ (Vr) Voltage (V) Current (I) Pout = V . I
5. Kita akan mengamati bahwa pada titik tertentu pada saat beban resistansi (Vr)
dibuat sama dengan nilai R (yaitu resistansi internal sumber) daya
maksimum ditransfer dari sumber ke beban.
6. Gambarkan grafik antara daya output dan tahanan beban seperti ditunjukkan
pada gambar (6) dengan mengambil Vr (Rʟ) sepanjang sumbu X dan
Pout sepanjang sumbu Y.
Modul 2 Teorema Thevenin dan Norton
1. Tujuan Praktikum
Digital Multimeter
Analog Multimeter
Modul ME-590D II
3. Teori Dasar
2. Cari tegangan rangkaian terbuka (open circuit) Voc yang muncul di dua
terminal dimana resistansi Rʟ telah dihilangkan. Tegangan ii disebut
juga tegangan Thevenin Vth.
I = Vth/(Rth+Rʟ)
Pada teorema ini berlaku bahwa suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan
dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubungkan secara
paralel dengan sebuah tahanan ekivalennya pada dua terminal yang diamati.
Teorema Norton mr=enyatakan bahwa setiap rangkaian aktif dua terminal yang
mengandung sumber tegangan dan resistansi bila dilihat dari terminal output,
adalah setara dengan sumber arus konstan (Isc) dan resistansi paralel (Rn).
Arus konstan (Isc) adalah sama dengan arus yang mengalir pada dua terminal yang
dihubung suingkat (short circuit), dan resistansi paralel adalah resistansi
jaringan bila dilihat dari dua terminal setelah semua sumber tegangan telah
dihilangkan dan diganti resistansi internal mereka (jika ada).
Tugas Pendahuluan
Perhatian : Tugas pendahuluan ini wajib di kerjakan oleh perserta praktikum, dan di
kumpulkam sebelum praktikum modul ini di mulai dan menjai syarat menjalani
praktikum. Jika tugas pendahuluan tidak di kerjakan oleh perserta praktikum, maka
yang bersangkutan tidak diizinkan mengikuti praktikum. Jadwal praktikum yang
bersangkutan akan di tunda di kesempatan selanjutnya.
Tentukan arus yang melalui Rʟ (Iʟ) pada rangkaian di atas dengan menggunakan
Teorema Thevenin dengan nilai Rʟ = 25Ω, 50Ω dan 100Ω.
4.2. Teorema Norton
Tentukan arus yang melalui Rʟ (Iʟ) pada rangkaian di samping dengan menggunakan
Teorema Norton dengan nilai Rʟ = 25Ω, 50Ω dan 100Ω.
5. Prosedur Percobaan
Para praktikum ini, akan dicari arus yang melalui Rʟ seperti yang ditunjukkan
pada gambar 1 dengan menggunaka Teorem Thevenin.
Para praktikum ini, akan dicari arus yang mealuli Rʟ seperti yang ditunjukkan
pada gambar (6) dengan mneggunakan Teorema Norton.
Bandingkan nilai yang diamati lewat alat ukur dengan hasil perhitungan.