Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK SISTEM DIGITAL (PRAKTIKUM)


Topik: SR LATCH DAN FLIP FLOP Kelas: TE-A2
Hari: Rabu Tanggal: 10 Mei 2023 Jam: 3 - 4

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Muhammad Syahril Mubarok, S.ST., M.Sc., Ph.D. (Cand)


NIP. 199302192022103101

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan komputer pada zaman sekarang memberikan


dampak yang signifikan dengan memisahkan antara perangkat keras dan perangkat
lunak. Hingga saat ini, pemahaman tentang rangkaian logika digital hanya dimiliki
oleh segelintir orang, khususnya mereka yang bekerja di bidang perangkat keras
komputer. Namun, pemahaman terhadap rangkaian logika digital kini menjadi
suatu keharusan bagi siapa saja yang bekerja di bidang perangkat lunak atau
program komputer. Rangkaian logika digital juga telah menjadi hal yang umum
pada peralatan listrik, dan bahkan rangkaian elektronika digital sudah menjadi
sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita.

Pada Praktikum kali ini, mahasiswa akan melakukan percobaan praktikum


dengan menjelaskan mengenai rangkaian SR latch dan flip-flop yang merupakann
penting dalam desain rangkaian digital karena mampu menyimpan dan mengubah
data berdasarkan kondisi logika yang diatur. Mereka digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk dalam pembentukan memori, register, counter, dan
pengendalian sinyal dalam sistem digital. Dengan menggunakan kombinasi SR
latch dan flip-flop, dapat dibentuk rangkaian sekuensial yang kompleks dan
berfungsi sesuai kebutuhan aplikasi elektronik.

1.2 Tujuan Praktikum


Berikut ini merupakan tujuan yang dapat dihasilkan pada praktikum mata
kuliah Teknik Sistem Digital kali ini, yaitu :
1. Mempelajari sinyal gelombang kotak sebagai clock.
2. Mempelajari rangkaian dan prinsip SR kerja latch.
3. Mempelajari rangkaian dan prinsip kerja flip-flop.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gerbang Logika Dasar

Peralatan elektronik digital tersusun dari sebuah rangkaian yang bernama


rangkaian digital, rangkaian digital ini memiliki masukan dan keluaran yang
memenuhi sebuah sistem biner. Pada umumnya, gerbang logika dasar merupakan
sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah setiap atau satu dari
beberapa input (Masukan) dan menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) logis.
Gerbang logika dasar umumnya direpresentasikan ke sebuah nilai 1 dan 0, yang
dimana 1 disimbolkan TRUE dan 0 disimbolkan FALSE. Berikut ini ada beberapa
jenis operasi dari sebuah rangkaian gerbang logika, antara lain :

2.1.1 Operasi Gerbang AND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang AND akan mengeluarkan hasil
bernilai 1 jika semua input bernilai 1. Lalu untuk yang salah satu masukan
bernilai 0 maka keluarannya bernilai 0. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika AND :

Figure 1. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika AND


2.1.2 Operasi Gerbang OR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. Operasi gerbang OR akan mengeluarkan hasil
bernilai 0 jika semua input bernilai 0. Lalu, jika salah satu masukan
bernilai 1 maka keluarannya bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel
kebenaran dari operasi gerbang logika OR :

Figure 2. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika OR

2.1.3 Operasi Gerbang NOT

Merupakan hal yang berbeda dari operasi gerbang AND dan OR,
operasi gerbang NOT hanya memiliki sebuah 1 nilai masukan dan 1 nilai
keluaran. Jika kita ingin menghasilkan nilai 1 maka yang harus dilakukan
di input (masukan) adalah 0 dan begitupun juga sebaliknya. Berikut di
bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika NOT :
Figure 3. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOT

2.1.4 Operasi Gerbang NAND

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NAND juga definisi dari kepanjangan NOT dan
AND yang berarti kebalikan dari operasi AND. Jika pada operasi gerbang
AND output akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai 1, maka
sebaliknya operasi pada gerbang NAND output akan bernilai 0 jika
semua input bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari
operasi gerbang logika NAND :

Figure 4. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NAND

2.1.5 Operasi Gerbang NOR

Merupakan operasi yang memiliki 2 atau lebih masukan dan hanya


memiliki 1 keluaran. NOR juga definisi dari kepanjangan NOT dan OR
yang berarti kebalikan dari NOR. Jika pada operasi gerbang NOR akan
bernilai 0 apabila semua masukan masukan bernilai 0, maka sebaliknya
operasi pada gerbang NOR keluaran akan bernilai 0 jika semua keluaran
bernilai 1. Berikut di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi
gerbang logika NOR :

Figure 5. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika NOR

2.1.6 Operasi Gerbang X-OR (Eksklusif OR)

XOR merupakan kepanjangan dari eksklusif OR. Operasi gerbang X-


OR memiliki dua atau lebih masukan dan 1 keluaran. Operasi gerbang X-
OR akan mengeluarkan nilai 1 apabila semua masukan berbeda. Berikut
di bawah ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-OR :

Figure 6. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-OR

2.1.7 Operasi Gerbang X-NOR (Eksklusif NOR)


X-NOR merupakan kepanjangan dari eksklusif NOR. Operasi gerbang
X-NOR merupakan kebalikan dari gerbang X-NOR, dimana keluaran
akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai sama. Berikut di bawah
ini sebuah tabel kebenaran dari operasi gerbang logika X-NOR :

Figure 7. Tabel Kebenaran & Gerbang Logika X-NOR

2.2 SR Latch dan Flip Flop

Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil
dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan
pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan
Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator
tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan
keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua output (keluaran) yang
salah satu outputnya merupakan komplemen output yang lain.

Figure 8. Rangkaian SR Flip Flop


Rangkaian latch menggunakan gerbang logika dasar NAND untuk
pembuatannya. Rangkaian ini terdiri dari beberapa NAND GATE yang
digabungkan dalam rangkaian logika kombinasi. Latch merupakan komponen
dasar dalam pembentukan memori acak (RAM) dan juga dalam pembentukan flip-
flop, yang nantinya dapat digunakan dalam pembuatan rangkaian counter atau
timer.

Latch berfungsi sebagai elemen memori yang dapat menyimpan data selama
ada arus listrik. Data yang disimpan dapat diubah sesuai kebutuhan pengguna, baik
dengan menulis data ke memori (write) atau hanya membaca data yang ada (read).
Selain itu, latch juga merupakan komponen dasar dalam rangkaian sekuensial yang
bekerja berdasarkan urutan waktu. Beberapa latch dapat digabungkan menjadi flip-
flop, dan beberapa flip-flop dapat disusun menjadi rangkaian counter atau timer.
Salah satu contoh penggunaan rangkaian counter adalah dalam jam digital.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Berikut ini merupakan alat dan bahan pendukung pada praktikum rangkaian
Adder yaitu, sebagai berikut :

1. Komputer/Laptop
2. Software simulator Tinkercad/Proteus

3.2 Prosedur Praktikum

1. Siapkan computer/laptop !
2. Siapkan software/simulator!
3. Buatlah rangkaian SR Latch menggunakan gerbang logika NAND, dan
masukkan hasilnya pada table dibawah ini!

S R Q Q’ simulasi

0 0 1 1

0 1 1 0

1 0 0 1

1 1 Q Q’

4. Buatlah rangkaian D Flip-Flop menggunakan gerbang logika NAND, dan


masukkan hasilnya pada table di bawah ini!

CLK D Q Q’ simulasi

0 X

1 0

1 1
5. Buatlah rangkaian T Flip-Flop menggunakan gerbang logika NAND, dan
masukkan hasilnya pada table di bawah ini!

T Q Q’

6. Buatlah rangkaian JK Flip-Flop menggunakan gerbang logika NAND, dan


masukkan hasilnya pada table di bawah ini!

J K Q Q’

0 0

0 1

1 0

1 1

7. Catat hasil output masing-masing rangkaian Flip-Flop dan masukkan pada


table!
8. Analisa dan beri penjelasan disetiap rangkaian!
3.3 Skematika Rangkaian (Proteus)

3.3.1 Skematika Rangkaian S-R Latch

Figure 10. Skematika Rangkaian S-R Latch

3.3.2 Skematika Rangkaian D Flip-Flop

Figure 11. Skematika Rangkaian D Flip-Flop

3.3.3 Skematika Rangkaian T Flip-Flop

Figure 12. Skematika Rangkaian T Flip-Flop


3.3.4 Skematika Rangkaian J-K Flip-Flop

Figure 13. Skematika Rangkaian J-K Flip-Flop


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Praktikum

4.1.1 Tabel Kebenaran Rangkaian S-R Latch

Table 1. Hasil Percobaan S-R Latch

S R Q Q’ simulasi

0 0 1 1

0 1 1 0

1 0 0 1

1 1 0 1
4.1.2 Tabel Kebenaran Rangkaian D Flip-Flop

Table 2. Hasil Percobaan D Flip-Flop

CLK D Q Q’ simulasi

0 X X X

1 0 0 1

1 1 1 0

4.1.3 Tabel Kebenaran Rangkaian T Flip-Flop

Table 3. Hasil Percobaan T Flip-Flop

T Q Q’

0 0 0

1 0 1
0 1 1

1 1 0

4.1.4 Tabel Kebenaran Rangkaian J-K Flip-Flop

Table 4. Hasil Percobaan J-K Flip-Flop

J K Q Q’

0 0 0 0

0 1 0 0

1 0 0 1

1 1 0 1

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Rangkaian S-R Latch

SR Latch merupakan jenis rangkaian latch yang terdiri dari input Set
(S) dan Reset (R), serta output Q (output asli) dan Q̅ (output negasi).
Rangkaian ini dapat beroperasi dalam dua mode, yaitu Mode Set dan Mode
Reset. Dalam Mode Set, saat S=1 dan R=0, output Q akan menyala (set)
dengan nilai Q(t+1) = 1. Output Q̅ akan mati dengan nilai Q̅(t+1) = 0. Pada
mode ini, input Reset (R) tidak memiliki pengaruh. Dalam Mode Reset, saat
R=1 dan S=0, output Q akan mati (reset) dengan nilai Q(t+1) = 0. Output Q̅
akan menyala dengan nilai Q̅(t+1) = 1. Pada mode ini, input Set (S) tidak
memiliki pengaruh. Dalam Mode Hold, saat S=0 dan R=0, output Q dan Q̅
akan mempertahankan nilai sebelumnya, yaitu Q(t+1) = Q(t) dan Q̅(t+1) =
Q̅(t). Input Set (S) dan Reset (R) tidak memiliki pengaruh pada mode ini.

Namun, perlu dihindari penggunaan Mode Indeterminate, saat S=1 dan


R=1, karena akan menyebabkan SR Latch masuk ke keadaan tidak stabil atau
indeterminate state. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian pada output
Q(t+1) dan Q̅(t+1), dan dapat mengganggu kinerja sistem. SR Latch
merupakan rangkaian dengan keadaan internal yang dapat diubah hanya
dengan perubahan pada input S dan R. Keadaan internal latch akan
dipertahankan hingga terjadi perubahan pada inputnya. Umumnya, SR Latch
digunakan dalam rangkaian sekuensial yang lebih kompleks seperti flip-flop,
register, atau memori untuk menyimpan dan memproses data dalam sistem
digital.

4.2.2 Pembahasan Rangkaian D Flip-Flop

D Flip-Flop, yang juga dikenal sebagai D latch, merupakan salah satu jenis
flip-flop yang menggunakan satu input tunggal yaitu D (data) dan
menghasilkan dua output yaitu Q (output asli) dan Q̅ (output negasi).
Fungsinya adalah menyimpan satu bit data dan mengubahnya sesuai dengan
perubahan pada input D. Penjelasan berikut akan menggambarkan perilaku
dan fungsi D Flip-Flop. Dalam operasinya, D Flip-Flop akan merespons
perubahan pada input D ketika terjadi tepi naik (rising edge) pada sinyal
clock. Pada saat tepi naik tersebut, data yang ada pada input D akan ditransfer
ke output Q dan Q̅. Apabila D bernilai 1, maka output Q akan aktif (on)
dengan nilai Q(t+1) = 1. Namun, jika D bernilai 0, output Q akan non-aktif
(off) dengan nilai Q(t+1) = 0. Output Q̅ akan memiliki kebalikan dari output
Q.

Selain itu, D Flip-Flop memiliki keunggulan dibandingkan dengan SR


Latch karena tidak rentan terhadap masalah keadaan tidak stabil
(indeterminate state). Dalam D Flip-Flop, tidak ada keadaan tidak stabil yang
terjadi saat input D bernilai 1 dan terjadi perubahan pada sinyal clock
menjadi 1 secara bersamaan. Hal ini meminimalkan potensi gangguan yang
dapat terjadi pada sistem. Dalam aplikasinya, D Flip-Flop digunakan secara
luas dalam sistem digital untuk menyimpan dan mengatur data secara
sinkron. Misalnya, dalam pembentukan register, D Flip-Flop berperan
sebagai elemen penting. Dengan menggabungkan beberapa D Flip-Flop,
dapat dibentuk rangkaian register yang dapat menyimpan data multi-bit.
Penting untuk dicatat bahwa dalam praktiknya, D Flip-Flop dapat memiliki
variasi yang berbeda, seperti positive edge-triggered atau negative edge-
triggered, tergantung pada kebutuhan perubahan input D pada tepi sinyal
clock.

4.2.3 Pembahasan Rangkaian T Flip-Flop

Dalam T Flip-Flop, perubahan pada input T akan terjadi pada tepi naik
(rising edge) atau tepi turun (falling edge) dari sinyal clock. Pada tepi naik
atau turun tersebut, output Q akan mengalami toggle atau flip (berubah ke
keadaan sebaliknya). Jika T = 1, maka output Q akan berubah ke keadaan
sebaliknya dari sebelumnya. Jika T = 0, output Q akan tetap sama seperti
sebelumnya. Output Q̅ akan berkebalikan dari output Q. Dari tabel kebenaran
di atas, kita dapat melihat bahwa perubahan pada output Q terjadi hanya saat
sinyal clock berubah. Jika T = 1 dan clock berubah, output Q akan berubah
menjadi keadaan sebaliknya (~Q(t)). Jika T = 0, output Q akan tetap sama
seperti sebelumnya.

4.2.4 Pembahasan Rangkaian J-K Flip-Flop

J-K Flip-Flop adalah jenis flip-flop yang memiliki dua input, yaitu J
(set) dan K (reset), serta dua output, yaitu Q (output asli) dan Q̅ (output
negasi). Fungsi utama J-K Flip-Flop adalah mengubah keadaan output Q
berdasarkan kombinasi input J dan K. Perubahan pada output Q terjadi saat
terjadi tepi naik (rising edge) sinyal clock. Dari tabel kebenaran, dapat dilihat
bahwa kombinasi input J = 0 dan K = 0 mempertahankan nilai sebelumnya,
J = 0 dan K = 1 mereset output Q menjadi 0, J = 1 dan K = 0 mengeset output
Q menjadi 1, dan J = 1 dan K = 1 mengubah output Q ke keadaan
kebalikannya. J-K Flip-Flop dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti
pembentukan register, penyimpanan data, dan pembangkit sinyal.
Keunggulan J-K Flip-Flop adalah fleksibilitasnya dalam
mengimplementasikan fungsi logika kompleks. Penting untuk dicatat bahwa
implementasi J-K Flip-Flop dapat bervariasi, baik sebagai positive edge-
triggered maupun negative edge-triggered, tergantung pada kebutuhan
perubahan input J dan K saat terjadi tepi naik sinyal clock.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil kesimpulan pada percobaan praktikum Encoder dan
Decoder yaitu, sebagai berikut :
1. Sinyal gelombang kotak digunakan sebagai sinyal clock dalam rangkaian
digital untuk mengatur waktu dan sinkronisasi operasi internal. Sinyal
gelombang kotak memiliki dua keadaan yaitu high (tinggi) dan low (rendah),
yang secara periodik bergantian satu sama lain. Transisi antara keadaan high
dan low pada sinyal gelombang kotak disebut tepi naik (rising edge) dan tepi
turun (falling edge).
2. Prinsip kerja SR Latch didasarkan pada umpan balik positif, yang berarti
outputnya dipasangkan kembali ke inputnya sendiri. SR Latch memiliki dua
input, yaitu Set (S) dan Reset (R), serta dua output, yaitu Q (output asli) dan Q̅
(output negasi). Ketika input Set (S) diaktifkan dengan nilai logika 1, output Q
akan diatur menjadi 1, sedangkan jika input Reset (R) diaktifkan dengan nilai
logika 1, output Q akan diatur menjadi 0.
3. Flip-flop dapat menyimpan satu bit data, yang dapat berupa 0 atau 1. Prinsip
kerja flip-flop dapat dibagi menjadi dua tahap: pembaruan dan penyimpanan
data. Pada tahap pembaruan, perubahan data terjadi pada tepi naik atau tepi
turun sinyal clock. Pada tepi tersebut, input data baru dikirim ke flip-flop untuk
diperbarui. Ada beberapa jenis flip-flop yang berbeda, seperti D Flip-flop, J-K
Flip-flop, dan T Flip-flop, yang masing-masing memiliki perilaku khusus saat
terjadi perubahan data.

5.2 Saran
Berikut ini merupakan saran dari hasil percobaan praktikum rangkaian
Subtractor yaitu, sebagai berikut :
1. Perangkat maupun komponen pendukung percobaan praktikum untuk lebih
dijaga lagi kualitas dan keakuratan-nya, demi menunjang kenyamanan dan
maksimal praktikum antar kelompok mahasiswa.
2. Beberapa hasil yang didapatkan pada percobaan praktikum kali ini sudah
memenuhi konsentrasi pada bab ini, akan tetapi hasil dari dokumentasi dan
percobaan praktikum adanya ketidaksesuaian data yang diterima dikarenakan
ada problem pada board rangkaian saat praktikum berlangsung.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Dio, “Makalah Gerbang logika Dasar Lengkap,” Academia.edu, 19-May-


2018. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/36672062/Makalah_Gerbang_Logika_Dasar_leng
kap.[Accessed: 14-Feb-2023].

[2] T. Pengadaan, “Fungsi, Jenis, Dan Simbol Gerbang Logika (logic gate),”
Pengadaan (Eprocurement), 24-Dec-2020. [Online]. Available:
https://www.pengadaan.web.id/2020/12/gerbang-logika.html. [Accessed: 14-
Feb-2023].

[3] Y. Julaila, “Laporan Praktikum Gerbang Dasar not and or.docx,”


Academia.edu, 10-Jun-2017. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/33401824/Laporan_Praktikum_GERBANG_DAS
AR_NOT_AND_OR_docx. [Accessed: 14-Feb-2023].

[4] KHAIROL J, “ENCODER DAN DECODER,” Encoder Dan Decoder ~


ELECTRO, 30-May-2014. [Online]. Available:
http://tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html.
[Accessed: 03-May-2023].

[5] MODUL PRAKTIKUM 9 TEKNIK SISTEM DIGITAL, “SR LATCH DAN


FLIP FLOP”. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Maju dan
Multidisiplin, Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai