Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN LOGIKA DAN TEKNIK DIGITAL

RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Farhan Akhmad F. 20SA3099


2. Muhammad Fikri I. A. 20SA3100
3. Rowdak Barts A. 20SA3111

UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO


TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Rangkaian Logika
Kombinasional.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Agus Pramono dan asisten praktikum  yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logika kombinasi merupakan salah satu jenis rangkaian logika yang keadaan
outputnyahanya tergantung pada kombinasi input inputnya saja.Selain rangkaian logika
kombinasi. Terdapat pula rangkaian sekuensi yang outputnya merupakan fungsi dari keadaan
output sebelumnya. Teorema aljabar boole yang sangat diperlukan dalam proses perancangan
rangkaian logika kombinasi,telah pula dikemukakan dimuka pada tahap akhir proses
perancangan rangkaian logika kombinasi akan dihasilkan persamaan logika.Dalam hal
ini,setiap persamaan rangkaian logika akan diplementasikan perlu diuji terlebih dahulu.

Tahap minimalisasi rangkaian logika diperlukan agar diperoleh rangkaian dengan watak yang
sama namun dengan jumlah gerbang yang paling sedikit. Rangkaian dengan jumlah yang
paling sedikit akan lebih murah harganya,dan dari segi letak tata komponenya akan lebih
sederhana bagian ini akan memperkenalkan kepada anda metode pengujian bentuk minimum
dari persamaan logika maupun prosedur minimalisasi.

Dengan otomatisasi segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan akurat. Dengan
minimalisasi, bentuk fisik peranti elektronik menjadi semakin kecil dan kompak, tidak
banyak menempati ruang tetapi kinerjanya sangat handal. Sedangkan digitalisasi
memungkinkan pengolahan data (sinyal, Informasi) menjadi semakin menguntungkan.
Kecenderungan pengolahan informasi dalam bentuk digital memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya adalah:

1. Lebih tegas (tidak mendua), karene sinyal hanya ditampilkan dalam salah satu bentuk,
YA atau TIDAK, HIDUP atau MATI.
2. Informasi digital lebih mudah dikelola (mudah disimpan dalam memori, mudah
ditransmisikan, mudah dimunculkan kembali dan mudah diolah tanpa menurunkan
kualitas)

1
3. Lebih tahan terhadap gangguan dalam arti lelblih sedikit gangguan. Jika kena ganggua
lebih mudah dikembalikan
4. Konsumsi daya lebih rendah”
5. Pentingnya system digital atas, maka sangat diperlukan pengetahuan mengenai system
digital. Salah satu aspek yang menjadi point penting adalah minimalisasi rangkaian.
Ada beberapa cara dasar dalam minimalisasi rangkaian, salah satunya dengan
menggunakan Rangkaian Kombinasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Rangkaian Kombinasional?
2. Kenapa disebut Rangkaian Kombinasional?
3. Apa yang membedakan Rangkaian Kombinasional dengan rangkaian lain?
4. Apa saja yang termasuk rangkaian Kombinasional?

1.3 Tujuan Laporan Pembelajaran


1. Mengetahui pengertian rangkaian Kombinasional
2. Mengetahui jenis rangkaian Kombinasional
3. Mengetahui pengertian macam-macam gerbang logika

2
3
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Gerbang NAND
Gerbang logika NAND termasuk kategori gerbang universal yang dapat digunakan
untuk membuat gerbang lain. Struktur gerbang NAND terbangun dari dua gerbang utama
AND yang di-NOT-kan. Sebagian besar dari desain rangkaian digital dibangun dari gerbang
universal termasuk ketika mempelajari memori digital yang tersusun dari gerbang NAND.
Praktikan harus memahami karakter logika dari gerbang ini baik tabel kebenaran simbol
ataupun persamaan booleannya. NAND adalah gerbang logika yang dibangun dari kombinasi
antara gerbang AND dan gerbang NOT, sehingga hasil dari AND selalu dibalikan.

Jika salah satu inputnya satu maka outputnya adalah 1, dan jika seluruh inputnya 0 maka
outptnya 1, kemudian jika simbol gerbang NAND yang diperlihatkan pada gambar diatas
bahwa simbol NOT telah dihapus dan tanda lingkaran dipindahkan pada keluaran gerbanng
AND atau terlihat digeser sedikit kekiri, seolah olah pola segitiga dihapus. sebenarnya sama
saja, yang terpenting NAND adalah gabungan dari gerbang AND dan NOT.

Gambar 1. Gerbang NAND

Gambar 2. Simbol Gerbang

4
Gambar 3. Tabel Kebenaran NAND

2.2 Gerbang NOR


Gerbang NOR adalah gerbang logika turunan yang dibuat dengan cara
menggabungkan 2 buah gerbang logika yaitu gerbang OR dan gerbang not sehingga prinsip
kerja gerbang NOR akan berbanding terbalik dengan gerbang OR. Cara menggabungnya
yaitu dengan menambahkan Gerbang NOT pada bagian output gerbang OR, karna
digabungkan dengan gerbang NOT maka hasil output gerbang nor adalah kebalikan dari
gerbang OR. Gerbang NOR (Not- OR) memiliki keluaran yang biasanya pada tingkat logika
"1" dan hanya berjalan "RENDAH" ke tingkat logika "0" ketika salah satu inputnya berada
pada tingkat logika "1". Gerbang Logika NOR adalah kebalikan atau “ pelengkap bentuk”
dari gerbang OR sebelumnya.

Gambar 1. Gerbang NAND

Gambar 2. Gerbang Logika NOR dengan 3 Input Masukan

5
Gambar 3. Tabel Kebenaran Gerbang NOR

Gambar 4 Tabel Kebenaran Gerbang Logika NOR dengan 3 Input Masukan

2.3 Gerbang X-OR


Garbang X-OR dalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 masukan (Input)
dan 1 keluaran (Output) logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan keluaran (Output) logika
1 jika semua masukan- masukannya (Input) mempunyai nilai logika yang berbeda. Jika nilai
logika inputnya sama, maka akan memberikan hasil keluaran logika 0.

Gambar 1. Simbol Gerbang Logika Gerbang X-OR

6
Gambar 2. Tabel Kebenaran Gerbang Logika Gerbang X-OR

2.4 Gerbang X-NOR


Gerbang X-NOR juga terdiri dari 2 masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-
NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari gerbang X-OR
dan gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan keluaran (Output) logika 1 jika
semua masukan atau inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan keluaran
(Output) logika 0 jika semua masukan atau inputnya bernilai logika yang berbeda. Hal ini
merupakan kebalikan dari gerbang X- OR (Exclusive OR)

Gambar 1. Simbol Gerbang Logika Gerbang X-NOR

Gambar 2. Tabel Kebenaran Gerbang Logika Gerbang X-NOR

7
2.5 Gerbang AND
Gerbang logika AND adalah gerbang logika yang mempunyai masukan dua atau lebih
serta mempunyai satu keluaran. Pada gerbang logika AND, masukan logikanya tinggi jika
semua keluaran logikanya juga tinggi.

Jenis pertama adalah gerbang AND. Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih
input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya merupakan
bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa setiap gerbang logika pasti memiliki
tabel kebenaran. Tabel kebenaran menunjukkan bahwa gerbang logika bisa diaktifkan atau
tidak. Oleh karena itu, berdasarkan tabel kebenaran di atas, maka bisa dikatakan bahwa setiap
hasil keluaran berupa angka 0 berarti gerbang logika AND tidak bisa diaktifkan.
Dari tabel kebenaran itu juga dapat disimpulkan bahwa gerbang logika hanya bisa
terjadi jika masukan sama-sama angka “1”. Jika masukan berupa angka “0” dan “0”, gerbang
logika AND tidak bisa diaktifkan dan jika masukan berupa angka “1” dan “0”, gerbang
logika tidak bisa diaktifkan juga.

8
2.6 Gerbang OR
Gerbang logika OR mempunyai masukan yang berjumlah dua masukan dan keluaran
yang berjumlah satu. Gerbang logika OR akan mengeluarkan logika tinggi jika ada masukan
yang berkarakteristik tinggi, maka keluaran gerbang logika OR akan tinggi juga. Namun, jika
semua masukan berkarakteristik rendah, maka logika yang dihasilkan akan rendah juga.

Jenis kedua adalah gerbang OR. Sama seperti gerbang sebelumnya, gerbang ini juga
memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Gerbang OR ini akan menghasilkan
output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan
menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0.

9
2.7 Gerbang NOT
Gerbang logika NOT mempunyai masukan yang berjumlah satu. Sedangkan keluaran
yang ada di gerbang logika NOT hanya satu juga. Setiap gerbang logika NOT akan
menghasilkan keluaran yang berbanding terbalik. Misalnya, jika masukan berlogika tinggi,
maka keluaran akan rendah, begitu pun sebaliknya. Jenis berikutnya adalah gerbang NOT.
Gerbang NOT ini berfungsi sebagai pembalik keadaan. Jika input bernilai 1 maka outputnya
akan bernilai 0 dan begitu juga sebaliknya.

Tugas rangkaian NOT (pembalik) ialah memberikan suatu keluaran yang tidak sama
dengan masukan. Simbol logika untuk pembalik (inverter, rangkaian NOT) diperlihatkan
pada gambar berikut.

Simbol Logika Gerbang NOT

Alternatif Simbol Logika Gerbang NOT

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Rangkaian Kombinasional


Menurut Albert Paul Malvino, Ph.D. “Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas
dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi dan rangkaian sekuensial. Rangkaian kombinasi
merupakan rangkaian logika yang outputnyahanya tergantung pada input-inputnya saja
dan tidak tergantung padakeadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut juga rangaian
logikayang outputnya tidak tergantung pada waktu. Sedangkan rangkaian sekuensial adalah
rangkaian logika yangkondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan
keluaransebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkanwaktu. Jadi,
rangkaian berurut tetap mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini
mempunyai ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh
dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke
masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti
pada Gambar 1.”

Gambar 1. Rangkain Gerbang Logika.

Gambar 2. Model Umum Rangkaian Logika


(a) Rangkaian Kombinasi
11
(b) Rangkaian Berurut
3.2 Unit Logika Kombinasional
Unit logika kombinasional (ULK) adalah unit yang menerjemahkan sederetan
masukan menjadi sederetan keluaran menggunakan fungsi-fungsi tertentu. Keluaran yang
dihasilkan hanya merupakan fungsi dari masukan, dan be- gitu nilai masukan berubah maka
nilai keluaran akan menyesuaikan. Bentuk umum dari unit logika kombinasional tercantum
pada Gambar 3 Sederetan masukan i0 − in diumpankan ke ULK, yang mengahsilkan sederetan
keluaran sesuai dengan fungsi f0 − fm. Tidak ada umpan balik dari keluaran kema- sukan
dalam rangkaian logika kombinasional.

Masukan dan keluaran untuk ULK secara normal mempunyai 2 nilai yaitu: tinggi dan rendah.
Jika sinyal (nilai) berupa nilai yang dimabil dari anggota himpunan berhingga, rangkaiannya
disebut digital. Rangka- ian elektronika digital menerima masukan dan keluaran dalam nilai 0
atau 1. Nilai 0 yang berarti 0 volt disebut sebagai nilai rendah dan nilai 1 yang biasanya
mengacu pada 5 volt disebut nilai tinggi. Kesepakatan ini tidak berlaku di semua keadaan.

Gambar Unit logika kombinasi, jika dilihat dari luar

Walaupun sebagian besar komputer digital adalah komputer biner, na- mun rangkaian yang
menggunakan multi-nilai juga ada. Jalur yang men- girimkan data denga multi-nilai menjadi
lebih efisien daripada menggunakan 2 nilai saja. Rangkaian digital multi-nilai berbeda
dengan rangkaian ana- log karena rangkaian digital multi-nilai mempunyai variasi nilai
terhingga sedangkan sinyal analog mempunyai nilai kontinu. Secara teori penggu- naan
rangkaian digital multi-nilai adalah menguntungkan. Namun dalam pratiknya sulit untuk
membuat rangkaian multi-nilai yang handal dalam membedakan nilai lebih dari dua macam.

12
3.3 Decoder
Rangkaian decoder diperlukan untuk membangun sebuah rangkaian digital yang
memiliki multi masukan multi keluaran (MIMO). Rangkaian decoder berfungsi sebagai
piranti yang berlawanan dengan encoder. Rangkaian decoder adalah sebuah black box yang
belum diketahui bentuk rangkaiannya. Untuk itu diperlukan data tabel kebenaran fungsi
untuk didapatkan persamaan-persamaan keluarannya. Dari persamaan-persamaan keluaran
tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk rangkaian digital. Rangkaian decoder dilengkapi
dengan fungsi enable, yang berfungsi untuk mengaktifkan rangkaian decoder.

decoder umumnya menerjemahkan nilai biner menjadi non-biner dengan menetapkan tepat
salah satu dari n keluarannya ke logika "1". Jika decoder biner menerima n input (biasanya
dikelompokkan sebagai angka Biner atau Boolean tunggal) ia mengaktifkan satu dan hanya
satu dari 2n output berdasarkan input tersebut dengan semua output lain dinonaktifkan.

Jadi misalnya, sebuah inverter (Gerbang NOT) dapat digolongkan sebagai decoder biner 1-
ke-2 sebagai 1-input dan 2-output (21) dimungkinkan karena dengan input A dapat
menghasilkan dua output A dan (not-A) seperti yang ditunjukkan.

Kemudian kita dapat mengatakan bahwa decoder logika kombinasional standar adalah
Decoder n-ke-m , di mana m ≤ 2n, dan yang outputnya, Q hanya bergantung pada status arus
inputnya. Dengan kata lain, decoder biner melihat arus inputnya, menentukan kode biner atau
nomor biner mana yang ada pada inputnya dan memilih output yang sesuai yang sesuai
dengan input biner tersebut.

13
3.4 Encoder
Encoder adalah rangkaian kombinasional yang mana merupakan operasi kebalikan
dari Decoder. Encoder memiliki maksimum 2n jalur input dimana "n" adalah jalur output.
Karena mengkode informasi dari input 2n menjadi kode n-bit. Encoder akan menghasilkan
kode biner yang setara dengan input yang mana adalah "Aktif Tinggi". Oleh karena itu,
encoder mengkodekan 2n jalur input dengan ‘n’ bit.

Untuk encoder sederhana, dapat diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada
satu waktu. Sebagai contoh, mari simak enkoder Oktal ke Biner. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini, oktal ke biner encoder adalah jenis encoder 8 jalur input dan
dihasilkan 3 jalur output.

Gambar encoder 8 inputan dan 3 outputan

3.5 Half Adder


Half adder  adalah  suatu  rangkaian  penjumlahan  sistem  bilangan  biner  yang
paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data
bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2

14
variabel bilangan  biner  dan  2  terminal  output,  yaitu  summary  out  (SUM)  dan  carry 
out (CARRY). Half Adder (HA) adalah rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang
paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk melakukan operasi
penjumlahan dua  bilangan  biner  1  bit.  Rangkaian half adder  memiliki  dua  terminal 
input  untuk  2 variabel  bilangan  biner  dan  2  terminal  output,  yaitu  summary  out  (sum) 
dan  carry  out (carry). Aturan-aturan untuk melakukan penambahan biner dua bit
diilustrasikan sebagai berikut:
 Aturan 1  0 + 0 = 0
 Aturan 2  0 + 1 = 1
 Aturan 3  1 + 0 = 1
 Aturan 4  1 + 1 = 0  dan carry 1 = 10

Tiga  aturan  pertama  mudah  dimngerti,  sedangkan  aturan  4  menyatakan  bahwa


penjumlahan biner 1 + 1 = 10 (desimal 2). Angka 1 hasil penjumlahan dibawa ke kolom
yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, dan dikatakan terdapat carry.
Rancangan  diagram  logika  menggunakan  XOR  dan  AND,  masukan  diberikan  simbol  A
dan B sedangkan keluaran diberi simbol ∑ yang berarti jumlah (SUM) dan  Simbol  Co
berarti  bawaan  keluar  (Carry  Out).  Diagram  logika  dan  penambahan  setengah  (half
adder)  dengan  input  A  dan  B,  simbol  half  adder  dan  tabel  kebenaran  diberikan  pada
gambar berikut.

15
3.6 Full Adder
Full  Adder  adalah  rangkaian  elekronik  yang  bekerja  melakukan  perhitungan
penjumlahan penuhdari dua buah bilangan biner yang masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian  ini  memiliki  3input  dan  2  output,  salah  satu  input  merupakan  nilai  dari
pindahan  penjumlahan,  kemudian  sama  seperti  pada  hafl  adder  salah  satu  outputnya
dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.
Rangkaian  full  adder  (FA)  dapat  digunakan  untuk  menjumlahkan  bilangan  biner
yang  lebih  dari  1  bit.  Rangkaian  Full  Adder  dapat  dibentuk  oleh  gabungan  2  buah
rangkaian  half  adder  dan  sebuah  gerbang  OR  untuk  menjumlahkan  carry  output.  Pada
penambahan  penuh  muncul  aturan  kelima  yang  menyatakan  suatu  penjumlahan
setengah  tidak  akan  bekerja  bila  muncul  carry-in.  Oleh  karena  itu  penambahan  penuh
mempunyai tiga masukan yaitu A, B dan C-in, sedangkan keluaran adalah SUM dan Co
(carry  out).  Diagram  logika  dari  full  adder  dan  tabel  kebenaran  disajikan  pada  gambar
berikut, untuk simulasi bisa digunakan software electronic workbench.

16
Keunggulan Full Adder bila dibandingkan dengan half Adder adalah kemampuannya
menampung dan menjumlahkan bit CARRY-in (Cin) yang berasal dari CARRY- out (Cout)
dari tahapan sebelumnya. Untuk penjumlahan dengan jumlah bit yang lebih banyak, dapat
dilakukan dengan menambahkan rangkaian half adder, sesuai dengan jumlah bit input. Di
pasaran, rangkaian Full Adder sudah ada yang berbentuk IC, seperti 74xx83 (4-bit Full
Adder).

3.7 Comparator
Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan suatu input
dengan referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai (high dan low). Suatu
komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari tegangan acuan (Vreference) dan
tegangan masukan (Vinput) serta satu tegangan ouput (Voutput).
Dalam operasinya opamp akan mempunyai sebuah keluaran konstan yang bernilai"low" saat
Vin lebih besar dari Vrefferensi dan "high" saat Vin lebih kecil dari Vrefferensi atau
sebaliknya. Nilai low dan high tersebut akan ditentukan oleh desain dari komparator itu
sendiri. Keadaan output ini disebut sebagai karakteristik output komparator. Kerja dari
komparator hanya membandingkan Vin dengan Vref-nya maka dengan mengatur Vref, kita
sudah mengatur kepekaan sensor terhadap perubahan tingkat intensitas cahaya yang terjadi.
Dimana semakin rendah Vref semakin sensitif komparator terhadap perubahan tegangan Vin
yang diakibatkan oleh perubahan intensitas cahaya.

17
3.8 Converter
Konverter daya adalah mengkonversi energi listrik  dari satu bentuk ke bentuk lain,
konversi Antara AC dan DC. atau hanya mengubah tegangan atau frekuensi , atau beberapa
kombinasinya. Converter adalah sebuah Listrik atau perangkat elektromekanis untuk
konversi energi listrik. Seperti transformator mengubah tegangan dari AC listrik. Istilah lain
juga bisa merujuk seperti mesin Listrik yang digunakan mengkonversi salah satu
frekuensi dari arus bolak-balik frekuensi menjadi lain.
Konversi daya seperti pada kebanyakan catu daya, converter, inverter, dc-dc power
supply, regulator dsb, membutuhkan analisa yang rumit. Converter merubah tegangan atau
arus input menjadi tegangan atau arus output yang berbeda, dc-dc converter merubah level
tegangan input dc menjadi level tegangan output dc yang berbeda sedangkan inverter
merubah besaran tegangan dc menjadi besaran tegangan ac. Dalam kenyataan di lapangan,
pengaturan tegangan yang besar seperti pada power elektronika diterapkan dc-dc converter.

Gambar Dc to Ac Converter

18
Gambar Rangkaian Converter arus Ac ke Dc

3.9 Multiplexer
Multiplexer adalah rangkaian logika kombinasional yang dirancang khusus untuk
mengalihkan salah satu dari beberapa jalur INPUT (masukan) ke satu jalur OUTPUT
(keluaran). Jalur Input yang terpilih menentukan input mana yang akan terhubung ke output.
Multiplexer yang juga sering disingkat menjadi MUX atau MPX ini pada dasarnya berupa
rangkaian digital yang dibuat dari gerbang logika berkecepatan tinggi yang digunakan untuk
beralih data digital atau biner atau dapat berupa tipe analog yang menggunakan komponen
transistor, MOSFET atau relay untuk mengalihkan salah satu input ke output.

Gambar Rangkaian Multiplexer sederhana

19
Gambar Rangkaian Multiplexer 4x1

20
BAB IV
METODE

4.1 Software
EWB (Electronic Workbench) merupakan salah satu software komputer elektronika
yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian
elektronika baik analog maupun digital. Simulasi rangkaian elektronika diperlukan untuk
menguji apakah rangkaian itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori
yang digunakan pada buku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian itu secara
nyata. Yang perlu difahami dalam melakukan simulasi dengan menggunakan software EWB
adalah hasil simulasi bersifat ideal yang berarti keluaran atau output dari rangkaian ini tidak
terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan seperti gangguan (dikenal dengan noise dalam
elektronika) seperti halnya gangguan yang sering terjadi pada rangkaian listrik dan
elektronika yang sebenarnya (nyata). Program EWB pertama kali dibuat pada tahun 1989
oleh perusahaan yang bernama Electronics Workbench yang merupakan bagian dari
perusahaan National Instrument dan pertama kali dikenalkan dengan nama Electronics
Instruments yang pada saat itu ditujukan sebagai alat bantu pengajaran dalam bidang
elektronika. Keuntungan menggunakan simulasi rangkaian elektronika dengan software
Electronics Workbench antara lain :
 Dapat menghemat waktu dan biaya untuk membeli komponen-komponen elektronika
yang dibutuhkan untuk keperluan praktikum
 Tidak diperlukan kemampuan dan keterampilan seperti menyolder, menyambung,
memasang secara mekanis sehingga dapat menghemat waktu sebelum membuat
rangkaian yang sebenarnya.
 Jika Anda ingin melakukan pengukuran, instrumen pengukuran yang tersedia pada
Electronics Workbench sudah mencukupi.
 Tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli instrument pengukuran seperti
multimeter, voltmeter, amperemeter, dan osiloskop yang harganya cukup mahal.

21
4.2 Panduan EWB
Secara umum, dalam penggunaan software EWB terdapat tiga hal yang perlu dikuasai
oleh pemakai baru EWB yaitu cara pemakaian alat ukur yang disediakan, pemakaian,
komponen elektronika (mencakup komponen aktif, pasif, dan sumber sinyal/sumber
tegangan) dan pembentukan rangkaian. Untuk mengetahui penggunaan berbagai fasilitas
yang ada dalam software EWB dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Tampilan Toolbar Instrumen

EWB sudah menyediakan komponen-komponen elektronika yang dibungkus dalam


komponen palet. Untuk mengambil komponen, dapat diklik toolbar kumpulan komponen
yang nantinya akan menampilkan semua komponen yang ada. Ada 13 kumpulan komponen
yaitu:

 Source

 Basic

22
 Diode

 Transistor

 Analog

 Digital

 Mix

 Logic Gate

 Indicator
23
4.3 Simulasi
Setelah tiga hal tersebut dikuasai, rangkaian elektronika sudah dapat dibentuk. Setelah
rangkaian elektronik plus alat ukur dipasang pada bagian yang akan diukur (biasanya input
dan output). Anda dapat memulai simulasi dengan menekan simbol saklar yang terletak di
pinggir kanan atas (klik tanda I untuk on simulasi dan klik tanda O untuk off simulasi saklar

Tanda pasue bisa juga digunakan terutama untuk mencatat nilai). Usahakan wondows
kecil
alat ukur tetap terbuka, supaya grafik hasil pengukuran Anda dapat menguasai dasar
penggunaan software ini. Step by step mengambil komponen logic gate :
 Klik icon Logi gates pada toolbar.
 Untuk mengambil NAND gate, klik icon NAND, lalu drag & drop ke dalam
worksheet anda.
 Cara diatas berlaku untuk melakukan pengambilan gate-gate yang lain.
 Standar input dari AND, OR, NAND, NOR, X-OR, X-NOR, dan yang
lainnya(terkecuali INVERTER) adalah 2, jika anda membutuhkan input lebih dari dua
dari komponen diatas lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
 Klik dua kali pada gate yang bersangkutan.
 Klik bar Number of Input | tentukan banyaknya input dengan memilih option yang
tersedia
| OK.
 Selanjutnya cara diatas berlaku untuk semua jenis gate yang ingin diubah jumlah
inputnya.

Menggunakan komponen Saklar/Switch :


 Klik icon Basic pada toolbar.
 Klik icon switch, lalu drag & drop ke dalam worksheet anda.
 eri nama saklar yang anda gunakan dengan huruf (A, B, dll) dengan cara mengklik
dua kali pada switch yang bersangkutan, lalu pada menu switch properties pilih bar
value, lalu isi nama yang diinginkan, hal ini berguna ketika anda, melakukan simulasi.
Jika anda ingin meng-ON-kan switch tersebut anda tinggal menekan nama huruf pada
keyboard sesuai dengan yang anda berikan pada bar value.

24
 Selanjutnya cara diatas berlaku untuk semua switch yang akan digunakan.

Menggunakan komponen LED :

 Klik icon Indicators pada toolbar.

 Klik Red probe, lalu drag & dro p ke dalam worksheet anda.

 Ada kalanya kita membutuhkan lebih dari satu LED ketika merancang suatu
alat, oleh karena itu untuk membedakan LED yang satu dengan yang lainnya
kita bisa mengganti warna LED tersebut dengan cara sebagai berikut:
 Klik dua kali pada LED yang dimaksud | pilih Choose Probe | pilih warna
yang diinginkan | OK.

25
Menggunakan Tool Power Supply :
 Klik icon Source pada toolbar.
 Klik icon Vcc, lalu drag & drop ke dalam worksheet anda.
 Selain Vcc kita juga dapat menggunakan Battery sebagai source voltage.
 Keuntungan dari Battery yaitu voltage-nya yang bisa diubah-ubah.

Logic converter :
Logic converter adalah sebuah tool yang berfungsi untuk membantu dalam perancangan
sebuah alat, salah satu kegunaannya adalah untuk menyederhanakan persamaan logic yang
telah kita buat, merealisasikan persamaan yang telah kita buat menjadi gate-gate sesuai
dengan yang kita inginkan.

26
Cara penggunaanya :
 Klik icon Instrument pada toolbar.
 Klik icon Logic Converter, lalu drag & drop ke dalam worksheet anda, dan klik dua
kali pada gambar Logic Converter yang muncul pada worksheet anda untuk
mengeluarkan menu Logic Converter.
 Bagian kiri tabel merupakan bagian input, dan bagian kanan merupakan output. Klik
jumlah input sesuai dengan kebutuhan, lalu isikan bagian output dengan 0 dan 1
sesuai dengan truth table yang anda miliki.
 Klik Simplify (SIMP), maka kita akan mendapatkan persamaan logic yang sederhana
dari truth table yang kita masukkan pada langkah sebelumnya.
 Klik A|B NAND, maka anda akan mendapatkan realisasi dari truth table dalam bentuk
gerbang NAND.
 Logic Converter memang memudahkan kita dalam menyederhanakan suatu
persamaan logic, dengan hanya sekali klik saja kita dapat membuat gatenya tanpa
harus bersusah payah, tetapi sangat disarankan agar anda tidak menggunakan Logic
Converter. Karena berdasarkan pengalaman, persamaan yang dihasilkan oleh Logic
Converter tidaklah sama dengan truth table yang kita miliki. Selain itu persamaan
yang dihasilkan masih belum sederhana, yang akan menyebabkan anda menggunakan
banyak IC TTL ketika merealisasikan rangkaian anda. Kami sangat menyarankan
anda untuk menyederhanakan persamaan logic dengan menggunakan metode
Karnaugh Map atau dan dari persamaan yang dihasilkan baru dibuat gambar gatenya
secara manual dengan menggunakan software EWB dengan cara menarik satu persatu
gate yang dibutuhkan.

27
28
BAB V
HASIL

5.1 Rangkaian Projek

5.2 Komponen
 1 Buah VCC
 1 Buah Ground
 6 Buah Switch
 2 Buah Gerbang NOR 2 Inputan
 1 Buah Gerbang NOR 3 Inputan
 2 Buah Gerbang NAND 2 Inputan

29
5.3 Cara Kerja

Cara Kerja Rangkaian sebagai berikut :

 Pertama jika kita ingin menyalakan lampu G maka switch A dan B harus berada di
posisi 1
 Pertama jika kita ingin menyalakan lampu H maka switch C dan D harus berada di
posisi 1
 Pertama jika kita ingin menyalakan lampu I maka switch E dan F harus berada di
posisi 1
 Pertama jika kita ingin menyalakan lampu X maka switch 1 dan 2 harus berada di
posisi 1

5.4 Tabel Kebenaran

G H I X

1 1 1 0

0 1 1 0

5.5 1 0 1 0

0 0 0 1

Kesimpulan Rangkaian Projek

 Jika G bernilai 1, H dan I bernilai 1 maka X bernilai 0 atau tidak menyala.


 Jika G Bernilai 0, H dan I berniali 1 maka X bernilai 0 atau tidak menyala.
 Jika G dan I bernilai 1 sedangkan H bernilai 0 X juga tetap tidak menyala atau
bernilai 0.
 Jika G, H, I bernilai 0 maka X bernilai 1 dan LED X menyala.

30
31
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Rangkaian Kombinasional merupakan rangkaian logika yang akan menghasilkan nilai
berdasarkan dari masukannya. Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika
memiliki sifat yaitu keluarannya ditentukan hanya oleh masukkan eksternal saja. Beberapa
rangkaian kombinasional yang sering digunakan yaitu: multiplexer, demultiplexer, encoder
decoder, half adder, full adder, comparator, driver, converter dan lain-lain.

Rangkaian Kombinasi merupakan gabungan dari beberapa gerbang logika dasar yang
membentuk rangkaian baru dengan fungsi beragam seperti rangkaian pengganti (fungsi sama)
dan atau pengembangan rangkaian.Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal
masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND untuk menghasilkan sinyal
keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi. Gerbang OR akan
memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi,
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika
semua sinyal masukan bernilai rendah. Prinsip kerja pada praktikum ini adalah dengan cara
memberikan komponen-komponen masukan, rangkaian logika dan keluarannya tanpa umpan
balik pada rangkaian kombinasi. Output pada percobaan ini adalah dengan menggunakan
LED.

6.2 Saran
Berdasarakan pada laporan dan projek yang sudah kami buat kami memberi saran sebagai
berikut :
1. Media Pembelajaran praktikum tolong lebih diperhatikan lagi taerkait komputer yang
terdapat malware dan virus.
2. Fasilitas lebih di upgrade lagi karena banyak fasilitas yang sudah hilang dan kurang
lengkap.
3. Ketika kegiatan mengajar khususnya online tolong jangan terlalu dibawa tegang
usahakan buat kondisi dimana suasana bisa cair dan mudah materi mudah dipahami.

32
33
DAFTAR PUSTAKA

34

Anda mungkin juga menyukai