GERBANG LOGIKA
RINI DWI PUSPITA
2017
0
JL. JENGGOLO 1C SIDOARJO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Relasi logik dan fungsi gerbang dasar merupakan salah satu kompetensi dasar
dari mata pelajaran Sistem Komputer pada dasar program keahlian Teknik
Komputer dan Informatika (TKI). Berdasarkan struktur kurikulum mata pelajaran
Sistem Komputer disampaikan dikelas X semester 1 yang disampaikan dalam
waktu 2 jam pelajaran per minggu, dimana relasi logik dan fungsi gerbang dasar
diberikan sebanyak 10 jam(5 x tatap muka).
Pada semester 1 ini materi relasi logik dan fungsi gerbang dasar ditekankan
pada pemahaman relasi logik, operasi logik, fungsi gerbang dasar, fungsi gerbang
kombinasi dalam merencakanan rangkaian penjumlahan dan pengurangan dengan
gerbang logika(AND, OR, NOT, NAND, EXOR).
B. Prasyarat
Untuk kelancaran pencapaian kompetensi dasar relasi logik dan fungsi
gerbang dasar ini dibutuhkan beberapa persyaratan baik pengetahuan maupun
ketrampilan dasar. Persyaratan tersebut antara lain : peserta didik mempunyai
kompetensi dasar sistem bilangan khususnya bilangan biner, logika, serta
perangkat lunak aplikasi Digital Works. Perangkat lunak aplikasi tersebut
digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi relasi logik dan gerbang logika secara
sederhana.
C. Cek Kemampuan
1. Apakah Anda mengetahui apa itu gerbang logika?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Anda dapat menyederhanakan rangkaian gerbang logika non inverter?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan aljabar boolean ?
a. Ya b. Tidak
1
4. Apakah Anda dapat menyederhanakan aljabar Boolean ke dalam bentuk grafik
K-Map?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah Anda dapat membuat rangkaian elektronika sederhana dengan aplikasi
digital works?
a. Ya b. Tidak
2
F. Kompetensi
Kompetensi : Sistem Komputer
Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami relasi logik dan fungsi gerbang dasar (AND,
OR, NOT, NAND, EXOR)
4.2 Merencanakan rangkaian penjumlah dan pengurang
dengan gerbang logika (AND, OR, NOT, NAND,
EXOR)
3
BAB II
PEMBELAJARAN
2. Uraian Materi
RANGKAIAN LOGIKA
A. Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan
tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan
rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean
maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika.
Dasar-dasar teoretis daripada rangkaian digital adalah pemakaian bilangan-bilangan
Biner (2 BIT) beserta operasi-operasinya yang meliputi: penjumlahan dan pengurangan,
4
perkalian dan pembagian serta konversi terhadap sistem bilangan lainnya seperti desimal,
oktal dan heksadesimal yang terutama digunakan dalam sistem komputer.
Untuk menyatakan hubungan antara input dengan output dari suatu rangkaian logika pada
berbagai variasi keadaan inputnya digunakan tabel kebenaran (truth table).
Lambang/simbol beberapa unsur logika diperlihatkan pada gambar 1.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Gerbang Logika Inverter
Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinnyal masukan
dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan
sinyal masukan.
Tabel 1. Tabel kebenaran/logika inverter
Input (A) Output (Y)
Rendah Tinggi
0 1
Tinggi Rendah
1 0
5
Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan)
disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.
A Y
A
X=A*B
B
6
Tabel kebenaran ditunjukkan pada table 2, dari table ini bisa dilihat bahwa output
akan berlogika satu hanya bila kedua inputnya berlogika satu. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa gerbang AND memiliki fungsi mengalihkan dari kedua
inputnya. Persamaan Bool untuk 2 input dari gerbang AND dapat dituliskan sebagai
berikut. X = A . B
b. Gerbang OR
Gerbang OR adalah suatu rangkaian logika dasar yang menyatakan bahwa
outputnya akan mempunyai logika 1 jika salah satu inputnya mempunyai
logika 1 atau semuanya mempunyai logika 1.
A
X=A+B
B
Selain dengan simbol, Gerbang OR dapat pula dinyatakan dengan persamaan logika
(persamaan Boole). Persamaan Boole dari Gerbang OR dengan 2 input adalah:
Q = A + B (Dibaca : A OR B)
Tanda + pada aljabar Boole ini disebut penambahan OR
c. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND atau suatu fungsi AND yang
dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi. Gerbang ini adalah
gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.
A
X
B
7
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Persamaan Bool untuk 2 input dari Gerbang NAND dapat dituliskan sebagai
berikut.
X A.B
d. Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR atau suatu fungsi OR yang dibalikkan
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal
keluaran tinggi jika semua sinyal masukannya bernilai rendah. Gerbang NOR
adalah pengembangan dari gerbang OR. Pengembangan ini berupa pemasangan
gerbang NOT pada output dari gerbang OR.
A
X
B
Persamaan Bool untuk 2 input dari NOR GATE dapat dituliskan sebagai berikut.
Q A B
e. Gerbang EXOR (Antivalen, EXCLUSIVE OR)
Gerbang EXOR disebut juga gerbang Exclusive OR dikarenakan hanya mengenai
sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan
sinyal keluaran bernilai tinggi atau 1. Dilihat dari keluarannya, maka gerbang
EXOR ini merupakan penjumlahan biner dari masukannya.
A
X
B
8
A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Persamaan Bool untuk 2 input dari EXOR GATE dapat dituliskan sebagai berikut.
X = A B
f. Gerbang EXNOR (EXCLUSIVE NOR)
Gerbang EXNOR merupakan ingkaran dari gerbang EXOR. Gerbang ini akan
memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang
sama dan sebaliknya akan memberikan keluaran 0 jika masukan-masukannya
mempunyai keadaan yang berbeda.
A
X
B
Persamaan Bool untuk 2 input dari Gerbang EXNOR dapat dituliskan sebagai
berikut.
Q A B
Tes Formatif 1 : 1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Gerbang Logika
9
2. Gerbang logika dibagi menjadi 2 macam, sebutkan dan
jelaskan
3. Sederhanakan rangkaian dibawah ini dengan menggunakan
table kebenaran
B
Y
Jawaban :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
10
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Penjumlahan (1) dengan Aljabar Boolean
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini Peserta Didik diharapkan dapat :
- Memahami Aljabar Boolean.
- Dapat menyederhanakan penjumlahan dengan menggunakan Aljabar Boolean
2. Uraian Materi
Aljabar Boolean
A. Devinisi Aljabar Boolean
Aljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan
dua operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut. Menurut Mismail
(1998), aljabar Boolean merupakan aljabar yang membuktikan bahwa logika biner
atau logika dua nilai berlaku untuk huruf dan lambing ketimbang untuk ungkapan
dengan kata-kata yang unggul dalam hal kesederhanaan dan ketepatannya dalam
menguraikan, memanipulasi dan menyederhanakan pernyataan logika dengan cara
yang sistematik.
Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar
biasa. Fungsi OR (X = A + B) adalah Boolean penambahan dan fungsi AND X=
A*B) adalah Boolean perkalian. Ikuti tiga hokum yang sama untuk aljabar Boolean
seperti aljabar biasa ini :
1. Hukum Pertukaran (Commulative)
Hukum Pertukaran menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal
Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (gerbang logika AND)
X.Y=Y.X
Penjumlahan (gerbang logika OR)
X+Y=Y+X
Dalam operasi OR dan AND terhadap variable maka tidak masalah urutannya
dipertukarkan asalkan operasi aljabarnya sama.
11
Gambar 9
2. Hukum Pengelompokkan (Associative)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
a. Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Gambar 10
12
b. Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
Gambar 11
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi
variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama
atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung
terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk
mempermudah mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.
13
Gambar 12
Hukum ini menampilkan metode untuk mengembangkan persamaan yang
mengandung OR dan AND.
a. Hukum OR
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini
adalah Contohnya :
Gambar 13
14
b. Hukum AND
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi
Logika AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :
Gambar 14
Konsep Aljabar Boolean
Tabel 8. Hukum Aljabar Boolean
Hukum Aljabar Boolean Peraturan Aljabar Boolean
1. A + B = B + A 1. A . 0 = 0
AB = BA 2. A . 1 = 0
2. A + (B + C) = (A + B) + C 3. A + 0 = A
A(BC) = (AB)C 4. A + 1 = 1
3. A(B + C) = AB + AC 5. A + A = A
(A + B) (C + D) = AC + AD + BC + BD 6. A . A = A
7. A . A = 0
8. A + A = 1
9. A = A
10. a. A + AB = A + B
b. A + AB = A + B
15
Aljabar Boolean menyediakan operasi dan aturan untuk bekerja dengan himpunan
(1, 0). Komponen Boolean dituliskan dengan bar/garis atas dengan aturan sebagai
berikut : 01 = dan 10 =
Penjumlahan Boolean dituliskan dengan + atau OR mempunyai aturan sebagai
berikut : 1 + 1 =1, 1 + 0 = 1, 0 + 1 = 1, 0 + 0 = 0
Sedangkan perkalian Boolean yang dituliskan dengan . Atau AND, mempunyai
aturan sebagai berikut : 1 . 1 = 1, 1 . 0 = 0, 0 . 1 = 0, 0 . 0 = 0
Contoh :
Sederhankan :
a. A + B (A + B) + A (A + B)
Pemecahan :
A + B + A (A+B)
A+B+A.B
A+B.A+B
A+B
b. A + (B . C) + C. B
Pemecahan :
A.(B.C).C.B
A.B.C.C.B
A.B.C.(C+B)
A.B.C.(C+B)
A.B.C.C+A.B.C.B
ABC
c. A + AB = AB
Bukti :
A + AB = AB
= (A + A) (A + B)
= AA + AB + AA + AB
= A + AB + 0 + AB
= A + (1 + B) + AB
= A (1) + AB
= A + AB
16
B. Lembar Kerja Siswa
Tempat : Ruang Kelas
Alat dan bahan : Buku dan diktat
Kegiatan : Menjelaskan devinisi Aljabar Boolean
Menyederhanaan konsep penjumlahan dengan Aljabar
Boolean.
Tes Formatif 1 :
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Aljabar Boolean
2. Sederhanakan dengan menggunakan Aljabar Boolean
a. A + A . B + A . B
b.
17
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kunci Jawaban :
1. Aljabar Boolean merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan dua
operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut, merupakan aljabar yang
membuktikan bahwa logika biner atau logika dua nilai berlaku untuk huruf dan
lambing ketimbang untuk ungkapan dengan kata-kata yang unggul dalam hal
kesederhanaan dan ketepatannya dalam menguraikan, memanipulasi dan
menyederhanakan pernyataan logika dengan cara yang sistematik.
2. Penyederhanaan :
a. A + A . B + A . B = A . ( 1 + B ) + A . B
= A . 1 + A . B
= A + A . B
= A+B
b. X = (A.B) . B = (A + B) . B
= ( A.B ) + B.B
= ( A.B ) + 0
= A.B
3. Jawab: (a) Cara pertama
x
xy
y
xy+x'y
x'
x
x'y
y
xy+x'y
18
x'
x'y
(c) Cara Ketiga
x y
xy
xy+x'y
x'
x'y
19
1. Fungsi 2 variabel memiliki 4 kotak. Tata letak peta Karnaugh dengan dua
variable, diperlihatkan gambar 15.
Model 1
b. AB + AB
Penyelesaian :
B 0 1
A
hasilnya adalah tetap AB +AB, karena tidak bisa
0 0 1
disederhanakan
1 1 0
Catatan :
a. 0 kotak terlingkupi = 0 (low)
b. 1 kotak terlingkupi = 2 variabel output
c. 2 kotak terlingkupi = 1 variabel output
d. 4 kotak terlingkupi = 1 (high)
e. Melingkupinya harus posisi horizontal atau
vertical, yang dilingkupi digit 1 dan jumlah
digit 1 yang dilingkupi 2n (1,2,4,8,16 )
20
2. Fungsi 3 variabel memiliki 8 kotak.
Model 1
Tabel kebenaran
Map-
Model 2
Value
Tabel kebenaran
Model 3 Model 4
Map-Value
21
Contoh :
Sederhanakan dengan menggunakan K-Map
a. ABC + ABC + ABC
b. ABC + ABC + ABC
c. ABC + ABC + ABC + ABC
Jawab :
a. ABC + ABC + ABC
BC
A
1 1
AC + BC
b. ABC + ABC + ABC
BC
A
1 1
1
AB + BC
c. ABC + ABC + ABC + ABC
BC
A
1 1
1 1
22
3. Fungsi 4 variabel memiliki 16 kotak.
Tabel Kebenaran
23
Contoh :
Sederhanakan
1. ABCD + ABCD + ABCD
2. ABCD + ABCD + ABCD + ABCD
Jawab :
1. ABCD + ABCD + ABCD
AB
CD
1 1
1
1 1
24
B. Lembar Kerja Siswa
Tempat : Ruang Kelas
Alat dan bahan : Buku dan diktat
Kegiatan : Menjelaskan devinisi K-Map
Menyederhanaan konsep penjumlahan dengan K-Map.
Tes Formatif 1 :
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang K-Map
2. Sederhanakan dengan menggunakan K-Map
a. AB +AB+AB
b. AB+AB
c. ABC + ABC+ABC
25
Jawab :
1. Suatu peralatan grafis yang digunakan untuk menyederhanakanpersamaan logika
atau mengkonversikan sebuah tabel kebenaran menjadi sebuah rangkaian logika dan
salah satu metode yang paling mudah untuk penyederhanaan rangkaian logika.
2. Penyederhanaan :
a. AB +AB+AB
B (AB+AB) + (AB+AB) = A + B
A
1 1
b. AB+AB
B AB + AB = B
A
c. ABC + ABC+ABC
BC
A
1
1 1
26
Kegiatan Belajar 4 : Aplikasi gerbang logika menggunakan Digital Work
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini Peserta Didik diharapkan dapat :
- Dapat membuat aplikasi gerbang logika ke media Digital Work.
- Mengeksplorasi operasi logik untuk memecahkan masalah
- Dapat mendemonstrasikan gerbang logika ke media Digital Work
2. Uraian Materi
DIGITAL WORK
A. Devinisi
Digital Works Merupakan tool atau media yang membantu kita untuk membangun
rangkaian logika digital dan menganalisa perilaku (behavour)nya melalui simulasi.
Simulasi dapat dibentuk dengan gerbang logika sederhana (AND, OR, NAND, NOR,
XOR, XNOR, NOT) dan Flip-Flops (D, RS dan JK), counter, shift register, data
register, driver, dll.
Selain itu bisa menggunakan perangkat tri-state dan memori untuk membangun
sistem dengan bus. Media ini memiliki mekanisme built-in untuk mendeteksi situasi
penyumbatan dan penyumbatan bus. Input sirkuit bisa berupa switch, pushbuttons,
clocks, sequence generator, dan interactive input devices.
Keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui LED, display 7 segmen dan
perangkat numerik. Selain itu, media ini juga memiliki banyak komponen lain untuk
digunakan, antara lain, Penghitung, Register Pemindahan, Register Data, Pengendali,
dll.
Salah satu fitur terkuat dari Digital Works adalah kemampuannya untuk membuat
macro dan menambahkannya ke database komponen. Ini memungkinkan Anda untuk
mengubah rangkaian menjadi satu komponen untuk digunakan nanti di sirkuit yang
lebih kompleks. Dan seterusnya, dalam struktur hierarkis benda digital, di mana setiap
tingkat menyembunyikan kompleksitas pelaksanaannya. Beberapa contoh makro:
counter, register geser, catatan data.
27
Gambar 1 Tampilan Digital Works
Gambar 2 ToolBar
Contoh :
Gambarkan kembali rangkaian dari gambar 3 ke Digital Works, amati outputnya dan
buat tabel kebenaran.
Gambar 3
28
Jawab :
Tabel kebenaran :
A B X
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 1
H6 H2
H7
H5 H3
H4
29
Jawaban :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kunci Jawaban :
1. Digital Works Merupakan tool atau media yang membantu kita untuk membangun
rangkaian logika digital dan menganalisa perilaku (behavour)nya melalui simulasi.
Simulasi dapat dibentuk dengan gerbang logika sederhana (AND, OR, NAND,
NOR, XOR, XNOR, NOT) dan Flip-Flops (D, RS dan JK), counter, shift register,
data register, driver, dll.
2. K Map
H1 = AB + AB + AB
B
0 1
A
0 1 0
1
1 1
= B + A
30
H2 = AB + AB + AB + AB
B
0 1
A
0 1 1
1 1 1
= Active High
H3 = AB + AB + AB
B
0 1
A
0 1 1
1 0 1
= A + B
H4 = AB + AB + AB
B
A 0 1
0 1 0
1
1 1
= B + A
H5 = AB + AB
B
A 0 1
0 1 0
1
1 0
= B
H6 = AB
B
A 0 1
0 1 0
1
0 0
31
= AB
H7 = AB + AB
B
A 0 1
0 0
1 1 1
=A
32