Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN BENGKEL PENGAWATAN

DAN TEKNOLOGI PCB-2


TT 133205

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Ujian Semester Pada Mata


Kuliah Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-2 Jurusan
Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi
Oleh:
1. Aden Jaya Kusuma 061640351542
2. Nadila Savira Makarau 061640351890

Dosen Pembimbing: Hj. Adewasti, S.T.,M.Kom

Kelas : 2 TE A

Politeknik Negeri Sriwijaya


2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


1.1.1 Latihan Pengawatan dan Teknologi PCB-2

Latihan Pengawatan dan Teknologi PCB-2 merupakan suatu latihan dasar


tentang cara-cara yang baik untuk membuat suatu rancangan barang elektronika.
Pada latihan bengkel elektronika ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat
dibina sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan latihan bengkel elektronika.
Pada dasar teori ini akan membahas tentang keselamatan umum yang perlu
diketahui bagi mahasiswa dan peralatan-peralatan yang akan membantu para
mahasiswa dalam menyelesaikan jobnya masing-masing.

1.1.2 Keselamatan Umum

Hal yang paling utama harus diperhatikan dalam melakukan latihan-


latihan yang berlangsung dibengkel adalah keselamatan umum dalam
melaksanakan pekerjaan. Keselamatan umum merupakan tanggung jawab
bersama antar instruktur maupun para mahasiswa sebagai praktikan. Setiap
mahasiswa yang melakukan pekerjaan selalu dituntut untuk berhati-hati dan selalu
siap. Jika ada mahasiswa yang sakit atau tidak dalam kondisi baik mahasiswa
tersebut dilarang masuk bengkel. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan
yang tidak diinginkan.

1. Penanggung Keselamatan

Di dalam bengkel elektronika yang menjadi penanggung jawab keselamatan


adalah:
2. Instruktur

Instruktur adalah orang yang tugasnya memberikan petunjuk dan


penjelasan tentang langkah-langkah yang benar, tepat dan aman serta
mengontrol kegiatan mahasiswa pada saat latihan dan menyelidiki terjadinya
kerusakan pada alat yang digunakan.

3. Storeman

Storeman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap semua peralatan


yang dibonkan kepada mahasiswa yang melakukan praktek, dan juga mencatat
kerusakan maupun kehilangan alat pada saat praktek berlangsung.

4. Praktikan

Praktikan adalah para mahasiswa yang melakukan praktek. Setiap


mahasiswa dituntut untuk bekerja dengan baik dan harus selalu menjalankan
job sesuai dengan yang diinstruksikan oleh instruktur. Para mahasiswa harus
memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku didalam bengkel
selama mahasiswa melakukan praktek dan harus menjaga semua peralatan
yang dibon serta menjaga mesin dari kerusakan.

1.1.3 Mengutamakan Keselamatan


Sebelum kegiatan dimulai mahasiswa dibariskan oleh ketua kelas untuk
menghitung jumlah mahasiswa yang mengikuti praktek, lalu berdoa agar job yang
dikerjakan dapat berjalan dengan baik. Setelah itu sebelum mempraktekkan
terwujud yang sebenarnya, kita pikirkan dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan
juga kita harus menjaga keselamatan diri maupun peralatan kerja. Kecelakaan
yang sering terjadi dibengkel adalah :
a. Terkena ujung sisi benda praktek yang tajam
b. Terkena panasnya solder
c. Benda-benda berputar seperti bor
d. Terkena aliran listrik
e. Kecelakaan yang tak terduga lainnya
1.1.4 Kebersihan

Kebersihan lingkungan harus tetap terjaga dengan membersihkan diri dan


peralatan sehabis melakukan tugas dan tidak membuang sampah sembarangan.

1.2 Mengenal Peralatan Bengkel Pengawatn dan Teknologi PCB

Peralatan bengkel pengawatan dan teknologi PCB sanagt banyak, yang


membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
instruktur.

ALAT TANGAN

1. Mistar Baja

Alat yang digunakan untuk mengukur dengan menunjukkan perbandingan


langsung dengan benda kerja dengan skala asli. Sifatnya keras, tipis dan
lentur, serta mempunyai ketelitian dibawah jangka sorong.

Mistar Baja
2. Obeng

Kegunaan alat ini adalah untuk memasang ataupun melepas baut. Dalam
hal ini obeng yang digunakan ada dua macam, yaitu obeng pipih dan obeng
kembang.

Obeng
3. Tang
Kegunaan alat ini tergantung dari bentuknya, seperti :

a. Tang Potong
Kegunaannya untuk memotong kabel dan melepaskan karet pelapis kabel.

Tang Potong
b. Tang Buaya
Kegunaanya untuk membengkokkan kaki komponen atau kabel lainnya.

Tang Buaya
c. Tang Kombinasi
kegunaanya untuk melepas mur dan baut.

Tang Kombinasi
4. Sandaran Solder
Berguna untuk meletakkan pada saat solder dalam keadaan panas.
Sandaran Soler

5. Pinset
Kegunaan pinset adalah :
a. Pengamanan transistor pada saat disolder
b. Mengambil baut, sekrup, atau komponen yang jatuh ke
dalamtempat yang sempit sekali.

Pinset

6. Penyedot Timah
Digunakan untuk mengambil timah yang kelebihan atau timah yang
tidak digunakan dalam pcb agar rangkaian tersebut kelihatan rapi.

Penyedot Timah
7. Palu

Berguna untuk memukul baut yang akan kita pasang di papan kerja atau
mencabut baut.

Palu
ALAT LISTRIK
Yaitu alat-alat elektronika yang menggunakan tenaga listrik AC atau DC.
Alat tersebut antara lain :
1. Tespen
Digunakan untuk mengetahui apakah aliran listrik adau atau tidak.

Tespen
2. Solder
Digunakan untuk menyolder komponen-komponen elektronika

Solder
3. Multimeter

Digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik.

Multimeter

1.3 TUJUAN LATIHAN BENGKEL ELEKTRONIKA


Adapun yang menjadi tujuan latihan bengkel elektronika adalah:
a. Memantapkan dan meningkatkan skill dan keterampilan mahasiswa
sebagai bekal untuk membuat job-job rangkaian elektronika selanjutnya.
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap peralatan bengkel
yang dipinjam di ruang bengkel.
c. Menumbuhkan sikap profesional yang diperlukan untuk job-job
selanjutnya.
d. Menumbuhkan rasa displin kepada mahasiswa khususnya dibengkel.
e. Melatih ketelitian dan kesabaran mahasiswa.
BAB II

PERANCANGAN PCB ( PRINTED CIRCUIT BOARD )

2.1. Tujuan

Setelah Latihan Merencanakan PCB,Mahasiswa dapat :

1. Memahami Tujuan Perencanaan dan pembuatan PCB.


2. Membaca Gambar Diagram skematik dengan baik dan benar.
3. Membuat Tata letak jalur PCB dan komponen elektronika sesuai
dengan tata aturan yang diperbolehkan.
4. Menentukan metode perancangan PCB yang akan dipakai.
5. Mentransfer Gambar Layout Ke PCB.
6. Memahami Langkah-Langkah Perencanaan PCB yang baik.

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Jenis dan Macam PCB

Papan rangkaian tercetak atau yang sering disebut dengan PCB (Printed
Circuit Board) merupakan suatu rangkaian jalur penghubung kaki - kaki
komponen elektronika yang tercetak pada suatu kepingan.Jalur penghubung
tersebut berupa lapisan tembaga yang sangat tipis menempel pada kepingan bahan
pertinaks atau mika.Jalur tembaga tersebut berfungsi sebagai penghantar seperti
halnya kawat / Kabel pada rangkaian elektronika.Kepingan pertinaks atau mika
tersebut cukup keras untuk dijadikan sebagai alas bagi komponen-komponen
elektronika yang direkatkan pada jalur tembaga yang ada padanya.Biasanya
rangkaian yang sudah jadi,dipasangkan pada sasis (Chasis ) atau kotak ( Box )
sehingga menjadi rapi dan menarik.
Papan rangkaian ini terbagi menjadi dua macam,yaitu papan rangkaian
serbaguna dan papan rangkaian khusus.Papan rangkaian serbaguna adalah papan
rangkaian yang sudah tercetak pola bulatan dan atau jalur tembaganya,dapat juga
digunakan untuk merangkai rangkaian apa saja dengan cara meyambungkan kaki-
kaki komponen yang satu dengan yang lainnya dengan kabel.Papan rangkaian
khusus dibuat untuk rangkaian tertentu saja,terdidri atas jalur-jalur tembaga yang
merupakan pola rangkaian tertentu dan tidak dapat digunakan untuk rangkaian
lainnya.

Gambar 2.1. Papan Rangkaian Tercetak Serbaguna

Dalam perkembangan elektronika ini telah banyak tersedia rangkaian PCB


(Printed Circuit Board) yang telah siap digunakan.Seperti rangkaian
amplifier,equilizer,televisi,radio,tape recorder dan lai-lainnya,lengkap dengan
daftar komponen dan tata letak komponen-komponennya.Pada beberapa majalah
elektronika juga menyediakan banyak variasi rangkaian yang juga disertai dengan
layout jalu PCB dan komponennya.

Pola PCB yang tersedia dipasaran kebanyakan merupakan produksi pabrik


elektronika dan biasanya jenis rangkaianya juga adalah rangkaian-rangkaian yang
umum digunakan dalam proyek-proyek elektronika.Untuk mendapatkan pola
rangkaian sesuai dengan keinginan kita maka kita harus merancang dan membuat
sendiri pola PCB sesuai dengan keinginan kita.
Gambar 2.2. Papan Rangkaian Tercetak Khusus

2.2.2. Langkah Perencanaan PCB

Untuk Menghasilkan PCB yang baik,terdapat beberapa langkah yang


harus dilakukan,yaitu;

1. Mempersiapkan gambar diagram skematik.


2. Merencanakan layout PCB dan tata letak komponennya.
3. Memindahkan rancangan layout ke PCB.
4. Malakukan Proses Pelarutan.
5. Membersihkan PCB.
6. Melubangi PCB.

2.2.3. Mempersiapkan Gambar Diagram Skematik.

Gambar diagram skematik adalah suatu susunan tata letak pengawatan


rangkaian elektronika dalam bentuk yang paling sederhana.Gambar diagram
skematik berupa simbol-simbol baku elektronika yang dihubungkan satu dengan
yang lainnya sehingga memiliki fungsi elektronika yang tertentu.Gambar ini
menjadi panduan penting dalam merancang PCB untuk mengahasilkan rangkaian
elektronika yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Gambar 2.3. Contoh Gambar Diagram Skematik

2.2.4. Merencanakan Tata Letak Jalur PCB dan Tata Letak Komponennya

Tata letak jalur PCB adalah susunan jalur-jalur pengganti kawat dari gambar
diagram skematik pada permukaan tembaga suatu papan rangkaian
tercetak(PCB).Jalur tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling
tumpang tindih dengan memperhitungkan jarak antara kaki komponen dan juga
besarnya komponen yang akan dipakai.

Dengan perancangan yang tepat akan didapatkan layout jalur PCB yang
tersusun rapi dan mudah digunakan.Lebar dan jarak antara jalur juga harus
diperhitungkan agar tidak terjadi kesalahan atau hubungan singkat akibat jalur
yang terlalu rapat dan sempit.

Tata letak komponen adalah susunan komponen-komponen elektronika dari


gambar diagram skematik yang akan dipasangkan pada permukaan PCB yang
berkebalikan dengan jalur PCB.Susunan komponen elektronika tersebut harus
bersesuaian dengan jalur PCB.Setiap Komponen yang akan dipasang harus
mempunyai ukuran yang tepat dan ruang yang cukup pada permukaan PCB.
Gambar 2.4. Tata Letak Jalur

Gambar 2.5. Tata Letak Komponen

Perancangan tata letak jalur dan komponen sebaiknya dilakukan terlebih


dahulu pada kertas.Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan
penggambaran dan pemasangan komponen-Komponen,dimana kita dapat
mengkoreksi dengan cara menghapus dan membetulkan terlebih dahulu gambar
yang salah sebelum dipindahkan ke permukaan tembga.Kertas yang digunakan
adalah kertas milimeter karena telah memiliki skala milimeter yang dapat
mempermudahkan kita menentukan jarak,ukuran bahkan sudut dari rancangan
yang akan dibuat.

Untuk mendapatkan kemudahan dalam mengkoraksi hasil


rancangan,sebaiknya gambar yang telah dibuat pada kertas milimeter dipindahkan
lagi ke kertas kalkir.Dengan adanya gambar rancangan pada kertas
kalkir,praktikan dapat dengan mudah menemukan titik maupun jalur yang keliru
dalam perancangan maupun setelah pamasangan komponennya.

2.2.5. Memindahkan Rancangan Layout Ke PCB

Untuk memindahkan rancangan yang sudah jadi dari kertas ke lapisan


tembaga,ada beberapa metode yang dapat dilakukan,yaitu metode jiplak(dengan
menggunakan kertas karbon tik dan spidol permanent),metode temple dan
gores(menggunakan rugos),dan metode sablon(menggunakan perangkan
sablon).Cara pertama dan kedua biasanya untuk tujuan komersil karena dapat
digunakan unutk menghasilkan PCB dalam jumlah yang banyak dengan bentuk
yang sama.Proses memindahkan rancangan layout ke PCB akan dibahas per bab
pada bab-bab berikutnya.

2.2.6. Melakukan Proses Pelarutan

Proses pelarutan bertujuan membentuk lapisan tembaga menjadi jalur-jalur


yang kita inginkan seperti gambar rancangan,dengan cara membuang lapisan
tembaga yang tidak diperlukan ke dalam suatu cairan kimia.Terdapat empat jenis
pelarut yang dapat digunakan untuk melarutkan lapisan tembaga,yaitu
feritklorida,klorida tembaga,asam krom dan ammonium persulfat.Jenis
feritklorida adalah pelarut yang biasa dipilih para praktikan elektronika karena
sangat baik digunakan untu proses pelarutan PCB.Larutan jenis lain juga dapat
dipergunakan namun dapat dianggap terlalu keras dan dapat menimbulkan efek
termakannya bahan alas dan pelindungnya.

Feritklorida merupakan senyawa kimia yang paling murah dan paling aman
sarta mudah untuk mendapatkannya.Pelrut bewarna kuning kecoklatan ini
beraroma tajam dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.Bahan ini
dapan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan pada baju dan lantai.Maka dari
itu dalam pengerjaannya sangat dianjurkan dilakukan diruangan khusus,dengan
cukup vemtilasi.Praktikan juga sebaiknya menggunakan tertutup dan sarung
tangan karet agar tidak terjadi kontak langsung dengan kulit.

2.2.7. Membersihkan PCB

Setelah melakukan proses pelarutan,papan PCB yang sudah dibentuk harus


dibersihkan dari larutan feritklorida dengan cara menyiram dengan air
bersih.Selanjutnya digunakan thinner atau afdunner untuk menghapus bahan
pelindung jalur(tinta spidol,rugos,atau cat sablon).

2.2.8. Melubangi PCB

PCB yang sudah jadi harus dibuatkan lubang-lubnag untuk memasangkan


kaki-kaki komponennya dengan cara dibor pada bulatan-bulatan yang telah
dibuat.Pengeburan harus memperhatikan besar lubang yang akan dibuat dengan
memilih mata bor yang sesuai.Perlu pula diperhatikan posisi pengeboran pada
lubaang agar tidak merusak rancangan yang telah dibuat karena pengeboran yang
salah dapat menytulitkan pemasangan komponen maupun penyolderannya.

Adapun blok diagram proses pembuatan PCB secara keseluruhan dapat


dilihat pada gambar lampiran 1.1.
2.3. Daftar Alat Dan Bahan

NO NAMA ALAT DAN BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH

1. Kertas Milimeter A4 Atau Folio 3 Lembar

2. Pensil 2B 1 Buah

3. Penghapus Pensil 1 Buah

4. Mistar 1 Buah

5. Mistar Sablon 1 Set

6. Kertas Kalkir A4 3 Lembar

7. Pena Rapido 1 Set

8. Papan PCB Ukuran sesuai kebutuhan 1 Buah

9. Spidol Permanent dan kertas


karbon/ Rugos / Peralatan
Sablon

Tabel 2.1. Daftar Alat dan Bahan

2.4. Keselamatan Kerja

1. Ikuti instruksi dari instruktur.


2. Siapkan semua peralatan dan letakkan dlaam jangkauan tangan pada meja
gambar.
3. Kumpulkan data sebnyak-banyaknya menganai ukuran dan spesifikasi
komponen yang akan dipakai dalam rancangan agar rancangan tepat sama
dengan komponen yang dipasang.
4. Gambarlah tata letak komponen lebih dahulu bareu kemudian tata letak
jalurnya.
5. Untuk Komponen yang memiliki 3 kaki atau lebih,pastikan spesifikasi
atau letak kai-kainya yang sesuai dengan fungsinya(lihat pada lembar data
/ data sheet komponen).

2.5. Langkah Keja

1. Siapkanlah semua peralatan untuk merancang layout PCB.


2. Siapkan gambar diagram skematik yang akan dirancang layoutnya.
3. Tentukan Ukuran PCB yang akan digunakan.
4. Tentukan ukuran spesifikasi kiomponennya yang akan dipakai.
5. Mulailah merancang tata letak komponennya baru kenudian tata letak
jalur.
6. Buatlah bulatan kaki-kaki komponen pada garis-garis milimeter yang telah
tersedia.
7. Bulatan-bulatan pada tata letak komponen harus sama dengan letak dan
jaraknya dengan tata letak jalurnya.
8. Hindari membuat jlalur yang melewati badan komponen.
9. Buatlah jalur dengan ketebalan(Lebar)minimal 1 mm dan jarak antara jalur
minimal 1mm.
10. Buatlah pembelokkan jalur dengan sudut > 90  .
11. Usahakanlah membuat jalur yang singkat,tidak berbelok-belok.
12. Buatlah salinan gambaran rancangan dari kertas milimeter ke kertas kalkir.
13. Periksalah kembali hasil rancangan,bandingkan dengan gambar diagram
skematik aslinya.
14. Hasil rancangan yang telah diperiksa,siap dipindahkan ke papan PCB.
BAB III

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PCB

DENGAN METODE JIPLAK

3.1. Tujuan

Setelah latihan merancang dan membuat PCB,mahasiswa dapat:

1. Membaca gambar diagram skematik dengan baik dan benar


2. Membuat tata letak jalur PCB dan komponen elektonika sesuai dengan tata
aturan yang diperbolehkan
3. Membersihkan PCB dengan baik dan benar
4. Mentrasfer gambar layout ke PCB dengan metede jiplak
5. Melakukan proses pelarutan PCB dengan menggunakan FeritKlorida
6. Menghasilkan PCB sesuai dengan yang diinginkan
7. Merancang rangkaian sesuai dengan gambar diagram skematik

3.2. Dasar Teori

3.2.1. Membersihkan Papan PCB Sebelum Dipergunakan

Sebelum menggunakan papan PCB, sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu,


agar kotoran yang masih melekat pada PCB tidak mengganggu proses pelapisan
tembaga saat pemindahan gambar tata letak dari kertas ke PCB.

Untuk membersihkan permukaan lapisan tembaga adalah dengan cara


menggosokkan nya pada bahan yang agak kasar, misalnya amplas halus.

Selain itu dapat juga menggunakan cairan pembersih khusus atau larutan
pembersih lantai.
Langkah – Langkah untuk membersihkan PCB menggunakan air:

1. Siramlah permukaan tembaga dengan air yang mengalir.


2. Buburkan cairan / bubuk pembersih keatas permukaan lapisan tembaga,
secukupnya saja.
3. Gosok – gosok permukaan yang masih basah tersebut menggunakan kain
halus atau tissue, sampai kelihatan mengkilat. Menggosoknya jangan
terlalu keras agar lapisan tembaga tidak kerkupas.
4. Bila sudah mengkilap, siram kembali dibawah air mengalir untuk
menghilangkan sisa bubuk yang masih menempel.
5. Setelah selesai, hindarkan permukaan tembaga dari sentuhan langsung
tangan anda agar tidak terkontaminasi kembali.
6. Keringkan papan PCB dibawah sinar matahari hingga benar – benar
kering.
7. Periksa kembali apakah masih ada kotoran yangt tersisi, bila ada harus
segera dihilangkan.
8. Pastikan tinta telah kering melakukan proses pelarutan PCB.

Gambar 3.1. Pembuatan PCB Sistem Jipla


3.2.2. Mentranfer Layout ke PCB Dengan Sistem Jiplak

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memindahkan gambar


rancangan tata letak jalur ke PCB adalah dengan metode jiplak.

Langkah – langkah untuk memindahkan gambar layout dengan metede


jiplak:

1. Siapkan papan rangkaian kosong (PCB kosong ) yang sudah dibersihkan dalam
keadaan kering dan mengkilap
2. Siapkan kertas karbon yang masih baru, letakan diatas permukaan PCB kosong
3. Letakan kertas kalkir yang bergambar layout yang sudah dibuat, kemudian
jepitlah gambar pala tersebut dengan menggunakan penjepit kertas
4. Jiplaklah gambar pola rangkaian jalur nengan menggunakan boll point atau
pensil yang ujungnya bundar dan tumpul. Jangan ditekan terlalu keras karena
yang perlu dilakukan hanya menjiplak posisi dan bentuk polanya saja. Gambar
yang gijiplak akan nampak polanya pada permukaan tembaga
5. Setelah selesai dijiplak semuanya,lepaskan kertas kalkir dan kertas karbon.
6. Tutup gambar hasil jiplakan dengan menggunakan bahan pelindung. Gunakan
tinta spidol yang anti air untuk melapisi jiplakan jalur yang telah bibuat .
7. Lakukan pelapisan yang rata dan cukup tebal agar tidak mudah lepas saat
peroses pelarutan
8. Pastikan tinta telah kering sebelum melakukan peroses pelarutan PCB.
Selama proses pengerjaan ini diperlukan kesabaran dan ketelitian yang
tinggi.Agar proses menggambar menjadi jauh lebih mudah,buatlah gambar
bulatan-bulatan lebih dahulu barulah kemudian menghubungkan jelur-
jalurnya.Dengan demikian gambar yang dibuat pada PCB akan sama dengan
gambar pola yang telah digambar pada kertas kalkir.
3.2.3. Proses Pelarutan

Sebelum Melakukan Proses Pelarutan,Periksalah dahulu semua jalur,apakah


telah dilapisi dengan baik.

Langkah-langkah untuk melakukan pelarutan PCB dengan larutan


feritklorida adalah sebagai berikut:

1. Siapkanlah bahan pelarut Feritklorida yang masih dalam bentuk padat(butiran).


2. Siapkanalah wadah dari plastik,gunakanlah yang alasnya rata dan tidak
melengkung.Isilah dengan air kira-kira hampir memenuhi wadah.
3. Masukkan feritklorida ke dalam air dengan perbandingan 2 : 1.Aduklah dengan
menggunakan sendok plastik sampai ferit klorida rata dengan air.
4. Masukkan PCB ke dalam larutan feritklorida hingga rangkaian tenggelam.
5. Aduk pelan-pelan dan goyang-goyangkan wadah larutan tersebut agar larutan
mengikis lapisan tembaga secara rata.
6. Tunggulah hingga lapisan tembaga yang ingin dikikis terlepas semua.
7. Jangan terlalu lama merendsam PCB karena lapisan tembaga yang terlindung
dapat terkikis juga oleh larutan.
8. Setelah selesai,segera bersihkan PCB.Siramlah sisa larutan feritklorida dengan
menggunakan Air.
9. Bersihkan bahan pelindung jalur menggunakan thinner atau bensin.
10.Jalur-jalur tembaga akan terlihat jelas dan papan PCB siap digunakan.
Gambar 3.2. Proses Pelarutan PCB

3.2.4. Mempertin

Mempertin artinya Melapisi suatu logam dengan timah dengan cara


memanaskan timah menggunakan solder.Dalam hal ini,bagian yang akan dipertin
adalah lapisan tembaga pada permukaan PCB yang telah dibuat jalur-
jalurnya.Fungsinya adalah agar jalur-jalur tembaga yang telah tercetak menjadi
lebih halus dan rata permukaannya.Selain itu juga untuk menutupi kekeurangan
atau cacat jalur yang telah dibuat dari proses manual seperti menggunakan metode
jiplak.Dengan mempertin maka lapisan tembaga sebagai jalnnya arus rangkaian
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Timah yang melapisi jalur tembaga diusahakan sehalus dan serata


mungkin.Solder yang digunakan harus cukup panas sehingga timah mencair
dengan rata dan tidak menggumpal.Solder yang terlalu panas juga dapat membuat
tembaga lepas dari pertinannya.Gunakan timah secukupnya saja karena timah
yang berlebihan dapat mengakibatkan timah berceceran dan merisak jalur-jalur
yang telah dibuat.
3.3. Daftar Alat Dan Bahan

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Kertas Milimeter A4 atau Folio 1 Lembar

2. Pensil 2B 1 Buah

3. Penghapus Pensil 1 Buah

4. Mistar 1 Buah

5. Mistar Sablon 1 Set

6. Kertas Kalkir A4 1 Lembar

7. Pena Rapido 1 Set

8. Papan PCB Ukuran 1 Buah

9. Kertas Karbon 1 Lembar

10. Spidol Permanent 1 Buah

11. Bubuk Pembersih/Deterjen Secukupnya

12. FeriKlorida Secukupnya

13. Thinner Secukupnya

14. Mesin Bor 1 Unit

15. Mata Bor 1 Set

16. Timah 60 / 40 Secukupnya

17. Solder 1 Buah

18. Lotfet Secukupnya

Tabel 3.1. Daftar Alat dan Bahan


3.4. Keselamatan Kerja

1. Ikutilah instruksi dari instruktur.


2. Siapkan semua peralatan dan letakkan dalam jangkauan tangan pada meja
3. Kumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai ukuran dan spesifikasi
komponen yang akan dipakai dalam rancangan agar tepat sama dengan
semua komponen yang dipasan.
4. Gambarlah tata letak komponen lebih dahulu baru kemudian tata letak
jalurnya.
5. Untuk komponen yang memiliki 3 Kaki atau lebih,pastikan spesifikasi
atau letak kaki yang sesuai dengan fungsinya(Lihat pada lembar dat / data
sheet komponen).

3.5. Langkah Kerja

1. Siapkan semua peralatan untuk merancang melayout PCB.


2. Siapkan Gambar diagram skematik yang akan dirancang layoutnya.
3. Tentukan Ukuran PCB yang akan digunakan.
4. Tentukan Ukuran dan spesifikasi komponen yang akan dipakai.
5. Mulailah Merancang Tata letak komponennya baru kemudian tata letak
jalurnya.
6. Buatlah bulatan kaki komponen pada garis-garis milimeter yang telah
tersedia.
7. Bulatan-bulatan pada tata letak komponen harus sama letak dan jaraknya
dengan tata letak jalurnya.
8. Hindari membuat jalur yang melewati badan komponen.
9. Buatlah jalur (Lebar) minimal 1mm dan jarak antar jalur minimal 1 mm.
10. Buatlah pembelokkan jalur dengan sudut > 90  .
11. Usahakanlah membuat jalur yang singkat,tidak berbelok-belok.
12. Buatlah salinan gambaran rancangan dari kertas milimeter ke kertas kalkir.
13. Hasil rancangan yang telah diperiksa,siap dipindahkan ke papan PCB.
14. Bersihkan Permukaan PCB yang telah dipotong sesuai dengan ukuran.
15. Pindahkan Hasil Rancangan Ke pCB dengan menggunakan Spidol / Rugos
/ Cat Sablon.
16. Jalur yang dibuat harus dilapisi dengan tinta / Rugos / Cat
Sablon,Sehitam/Setebal mungkin untuk menghindari jalur terputus saat
proses pelarutan.
17. Lakukanlah Proses pelarutan dengan feritklorida.
18. Bersihkan PCB dari sisa larutan dengan menggunakan air bersih dan
deterjen.
19. Bersihkan Tinta yang menutupi jalur dengan jalur tembaga,gunakan
thinner atau ampelas halus.
20. Lubangi bulatan kaki komponen dengan menggunakan mata bor yang
sesuai.
21. PCB sudah siap digunakan.
22. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
23. Bersihkan Semua Peralatan Yang telah digunakan.
24. Bersihkan semua peralatan ke tempet penyimpanan delam kondisi baik.
25. Lakukan pembersihan Bengkel.
BAB IV

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PCB

DENGAN METODE GORES

4.1. Tujuan

Setelah latihan merancang dan membuat PCB,mahasiswa dapat:

1. Membaca gambar diagram skematik dengan baik dan benar.


2. Membuat tata letak jalur PCB dan komponen elektonika sesuai dengan tata
aturan yang diperbolehkan.
3. Membersihkan PCB dengan baik dan benar.
4. Mentrasfer gambar layout ke PCB dengan metede gores.
5. Melakukan proses pelarutan PCB dengan menggunakan FeritKlorida.
6. Menghasilkan PCB sesuai dengan yang diinginkan
7. Merancang rangkaian sesuai dengan gambar diagram skematik.

4.2. Dasar Teori

4.2.1. Membersihkan Papan PCB Sebelum Dipergunakan

Sebelum menggunakan papan PCB, sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu,


agar kotoran yang masih melekat pada PCB tidak mengganggu proses pelapisan
tembaga saat pemindahan gambar tata letak dari kertas ke PCB.

Untuk membersihkan permukaan lapisan tembaga adalah dengan cara


menggosokkan nya pada bahan yang agak kasar, misalnya amplas halus.

Selain itu dapat juga menggunakan cairan pembersih khusus atau larutan
pembersih lantai.
Langkah – Langkah untuk membersihkan PCB menggunakan air:

1. Siramlah permukaan tembaga dengan air yang mengalir.


2. Buburkan cairan / bubuk pembersih keatas permukaan lapisan tembaga,
secukupnya saja.
3. Gosok – gosok permukaan yang masih basah tersebut menggunakan kain
halus atau tissue, sampai kelihatan mengkilat. Menggosoknya jangan
terlalu keras agar lapisan tembaga tidak kerkupas.
4. Bila sudah mengkilap, siram kembali dibawah air mengalir untuk
menghilangkan sisa bubuk yang masih menempel.
5. Setelah selesai, hindarkan permukaan tembaga dari sentuhan langsung
tangan anda agar tidak terkontaminasi kembali.
6. Keringkan papan PCB dibawah sinar matahari hingga benar – benar
kering.
7. Periksa kembali apakah masih ada kotoran yangt tersisi, bila ada harus
segera dihilangkan.

Gambar 4.1. Pembuatan PCB Sistem Gores


4.2.2. Mentranfer Layout ke PCB Dengan Sistem Gores

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memindahkan gambar


rancangan tata letak jalur ke PCB adalah dengan metode Gores.

Langkah – langkah untuk memindahkan gambar layout dengan metede


Gores:

1. Siapkan papan rangkaian kosong (PCB kosong ) yang sudah dibersihkan dalam
keadaan kering dan mengkilap.
2. Siapkanlah Rancangan gambar dari kertas milimeter atau kalkir yang telah
dibuat.
3. Sipkan Rugos model elktronika yang akan dipergunakan.
4. Tempatkanlah model rugos bulatan diatas papan PCB.
5. Goreskan Model rugos tersebut dengan cara menekan dan menggosok gambar
bulatan tersebut dengan memberikan tekanan yang secukupnya agar rugos
dapat melekat dengan baik.
6. Angkatlah lembaran rugos dari papan PCB maka model gambar akan tertinggal
/ menempel pada PCB.
7. Pastikan rangkaian telah lengkap sesuai dengan racangan sebelum melakukan
proses pelarutan PCB.

Selama proses pengerjaan ini diperlukan kesabaran dan ketelitian yang


tinggi.Agar proses menggambar menjadi jauh lebih mudah,buatlah gambar
bulatan-bulatan lebih dahulu barulah kemudian menghubungkan jelur-
jalurnya.Dengan demikian gambar yang dibuat pada PCB akan sama dengan
gambar pola yang telah digambar pada kertas kalkir.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan bahwa pola rugos sangat tipis.Pelarutan
secara biasa akan terlalu lama sehingga dapat mengakibatkan pola-pola tersebut
termakan.Untuk proses Pelrutan metode ini sangat dianjurkan memekai pelarut
berkecepatran tinggi atau pelarut dengan kecepatan yang lebih dari biasa.
4.2.3. Proses Pelarutan

Sebelum Melakukan Proses Pelarutan,Periksalah dahulu semua jalur,apakah


telah dilapisi dengan baik.

Lengkah-langkah untuk melakukan pelarutan PCB dengan larutan feritklorida


adalah sebagai berikut:

1. Siapkanlah bahan pelarut Feritklorida yang masih dalam bentuk


padat(butiran).
2. Siapkanalah wadah dari plastik,gunakanlah yang alasnya rata dan tidak
melengkung.Isilah dengan air kira-kira hampir memenuhi wadah.
3. Masukkan feritklorida ke dalam air dengan perbandingan 2 : 1.Aduklah
dengan menggunakan sendok plastik sampai ferit klorida rata dengan air.
4. Masukkan PCB ke dalam larutan feritklorida hingga rangkaian tenggelam.
5. Aduk pelan-pelan dan goyang-goyangkan wadah larutan tersebut agar larutan
mengikis lapisan tembaga secara rata.
6. Tunggulah hingga lapisan tembaga yang ingin dikikis terlepas semua.
7. Jangan terlalu lama merendsam PCB karena lapisan tembaga yang terlindung
dapat terkikis juga oleh larutan.
8. Setelah selesai,segera bersihkan PCB.Siramlah sisa larutan feritklorida
dengan menggunakan Air.
9. Bersihkan bahan pelindung jalur menggunakan thinner atau bensin.
10. Jalur-jalur tembaga akan terlihat jelas dan papan PCB siap digunakan.
4.3. Daftar Alat Dan Bahan

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Kertas Milimeter A4 atau Folio 1 Lembar

2. Pensil 2B 1 Buah

3. Penghapus Pensil 1 Buah

4. Mistar 1 Buah

5. Mistar Sablon 1 Set

6. Kertas Kalkir A4 1 Lembar

7. Pena Rapido 1 Set

8. Papan PCB Ukuran 1 Buah

9. Kertas Karbon 1 Lembar

10. Spidol Permanent 1 Buah

11. Bubuk Pembersih/Deterjen Secukupnya

12. FeriKlorida Secukupnya

13. Thinner Secukupnya

14. Mesin Bor 1 Unit

15. Mata Bor 1 Set

16. Timah 60 / 40 Secukupnya

17. Solder 1 Buah

18. Lotfet Secukupnya

Tabel 4.1. Daftar Alat dan Bahan


4.4. Keselamatan Kerja

1. Ikutilah instruksi dari instruktur.


2. Siapkan semua peralatan dan letakkan dalam jangkauan tangan pada meja
gambar.
3. Kumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai ukuran dan spesifikasi
komponen yang akan dipakai dalam rancangan agar tepat sama dengan
semua komponen yang dipasan.
4. Gambarlah tata letak komponen lebih dahulu baru kemudian tata letak
jalurnya.
5. Untuk komponen yang memiliki 3 Kaki atau lebih,pastikan spesifikasi
atau letak kaki yang sesuai dengan fungsinya(Lihat pada lembar dat / data
sheet komponen).

4.5. Langkah Kerja

1. Siapkan semua peralatan untuk merancang melayout PCB.


2. Siapkan Gambar diagram skematik yang akan dirancang layoutnya.
3. Tentukan Ukuran PCB yang akan digunakan.
4. Tentukan Ukuran dan spesifikasi komponen yang akan dipakai.
5. Mulailah Merancang Tata letak komponennya baru kemudian tata letak
jalurnya.
6. Buatlah bulatan kaki komponen pada garis-garis milimeter yang telah
tersedia.
7. Bulatan-bulatan pada tata letak komponen harus sama letak dan jaraknya
dengan tata letak jalurnya.
8. Hindari membuat jalur yang melewati badan komponen.
9. Buatlah jalur dengan ( Lebar ) minimal 1 mm dan jarak antar jalur
minimal 1 mm.
10. Buatlah pembelokkan jalur dengan sudut > 90  .
11. Usahakanlah membuat jalur yang singkat,tidak berbelok-belok.
12. Buatlah salinan gambaran rancangan dari kertas milimeter ke kertas kalkir.
13. Periksalah kembali hasil rancangan,bandingkan dengan gambar diagram
skematik aslinya.
14. Hasil rancangan yang telah diperiksa,siap dipindahkan ke papan PCB.
15. Bersihkan Permukaan PCB yang telah dipotong sesuai dengan ukuran.
16. Tempatkan Gambar rancangan dari kertas di papan PCB.
17. Jiplaklah titik-titik bulatan dengan menggunakan jarum agar mendapatkan
posisi kaki komponen yang tepat sesuai dengan rancangan.
18. Siapkan rugos model elektronika yang akan digunakan.
19. Tempatkan Model rugos bulatan diatas papan PCB.
20. Goreskan model rugos tersebuat dengan cara menekan dan menggosokkan
gambar bulatan tersebut menggunakkan ujung benda yang keras dan
bundar(bisa menggunakan ballpoint atau pinsil tumpul) dengan
memberikan tekanan yang secukupnya agar rugos dapat melekat dengan
baik.
21. Angkatlah lembaran rugos dari permukaan papan PCB maka model
gambar akan tertinggal/menempel pada PCB.
22. Lanjutkan dengan bulatab-bulatan lainnya.
23. Apabila telah mendapatkan bulatan-bulatan yang sesuai dengan gambar
maka selanjutnya lebih mudah membuat jalur yang menghubungkan
bulatan tersebut sesuai dengan gambar rancangan.
24. Lakukanlah seperti 19-23 untuk menggores jalur/pita rugos.
25. Untu jalur/pita yang pendek,rugos pita dapat dipotong sesuai dengan
ukuran yang diinginkan dengan cara memotongnya dengan menggunakan
pisau sillet/ cutter.
26. Hindari menekan rugos yang telah melekat pada papan PCB agar tidak
terlepas.
27. Jalur yang dibuat dengan rugos,haruslah melekat dengan baik untuk
menghindari jalur rugos terlepas/terputus saat proses pelarutan.
28. Periksa Kembali Hasil rancangan.
29. Lakukanlah Proses pelarutan dengan feritklorida.
30. Bersihkan PCB dari sisa larutan dengan menggunakan air bersih dan
deterjen.
31. Bersihkan Tinta yang menutupi jalur dengan jalur tembaga,gunakan
thinner atau ampelas halus.
32. Lubangi bulatan kaki komponen dengan menggunakan mata bor yang
sesuai.
33. PCB sudah siap digunakan.
34. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
35. Bersihkan Semua Peralatan Yang telah digunakan.
36. Bersihkan semua peralatan ke tempet penyimpanan delam kondisi baik.
37. Lakukan pembersihan Bengkel.
BAB V

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PCB

DENGAN METODE SABLON

5.1. Tujuan
Setelah latihan merancang dan membuat PCB,mahasiswa dapat:

1. Membaca gambar diagram skematik dengan baik dan benar.


2. Membuat tata letak jalur PCB dan komponen elektonika sesuai dengan
tata aturan yang diperbolehkan.
3. Membersihkan PCB dengan baik dan benar.
4. Mentrasfer gambar layout ke PCB dengan metede Sablon.
5. Melakukan Proses Pembuatan Master Layout pada Screen.
6. Melakukan Penyablonan Pada Papan PCB.
7. Melakukan proses pelarutan PCB dengan menggunakan FeritKlorida.
8. Menghasilkan PCB sesuai dengan yang diinginkan.

5.2. Dasar Teori

5.2.1. Sistem Sablon

Metode pembuatan PCB sebelumnya yaitu sistem jiplak dan sistem


gores,menghasilkan 1 buah gambar/layout rangkaian pada satu papan PCB
saja.Keuntungan pada sistem sablon ini,papan PCB dapat dibuat dalam jumlah
yang lebih banyak.Cukup dengan membuat satu master layout saja maka dapat
dihasilkan beberapa buah PCB rancangan gambar yang sama.Beberapa orang
melakukannya bukan lagi untuk sekedar hobi tapi sudah berkembang ke arah
bisnis.
Dalam Pengerjaannya diperlukan beberapa bahan dan alat seperti:

1. Frame(screen)

Merupakan sebuah bidang berbentuk frame dari kayu dengan screen yang
direkatkan terbuat dari kain bilon atau organza.Digunakan sebagai master layout
apabila telah diafdruk.

2. Obat afdruk

Berguna untuk melapisi bidang screen yang berlubang sangat halus.

3. Positif Film

Gambar layout yang dibuat pada lembaran plastik transparan atau kertas
kalkir.Gambar yang dibuat haruslah menggunakan tinta khusus(rapido) atau
rugos.

4. Wadah+sendok Plastik

Wadah atrau mangkuk plastik dan sendok dipergunakan untuk mengaduk


obat afdruk dengan zat penyampur agar tercampur merata.Wadah dari logam tidak
dianjurkan untuk digunakan karena dapat terjadi proses kimiawi dari obat yang
dipakai.

5. Karet Busa

Karet Busa digunakan untuk mengganjal kertas positif Film dengan bidang
screen agar dapat menempel erat tanpa ada sela.Karet busa yang digunakan
sebaiknya ketebalannya kuran dari 5 cm.

6. Kaca Bening

Kaca bening berfungsi untuk menekan bidang kertas film agar datar tidak
bergelombang saat di jemur.
7. Ralek.

Ralek atau karet penarik tinta digunakan untuk menyapukan atau menarik
tinta saat proses penyablonan.

8. Hair dryer / Kipas angin

Hair dryer digunakan untuk mengeringkan screen yang telah dilapisi obat
afdruk agar cepat kering.Pengeringan dapat juga menggunakan kipas angin atau
dapat diangin-anginkan bamun prosesnya lebih lama.

9. Meja sablon.

Meja sablon berfungsi saat proses penyablonan,Biasanya dilengkapi


dengan engsel untuk menjepit frame screen.

10. Cat sablon

Pada dasarnya dalam melakukan pencetakan sistem sablon ini dapat


menggunakan cat apa saja,seperti cat kayu atau besi.Jenis-jenis cat tertentu
memiliki kekentalan yang berbeda sehingga perlu ditambahkan bahan
pengencer(thinner) atau bahan pengental(seperti bubuk megnesium).

5.2.2. Proses Pelapisan Screen

Proses pelapisan screen harus dilakukan di ruang yang gelap tidak terkena
cahaya matahari.

Langkah-langkah untuk melakukan pelapisan screen sebagai berikut :

1. Siapkan bahan pelapis screen(obat afdruk) dan zat pencampurnya.


2. Siapkan wadah dan penggaduk dari bahan plastik.
3. Masukkan bahan pelapis screen dan zat pencampurnya dengan perbandingan.
4. Aduklah dengan merata.
5. Oleskan bahan tersebut pada permukaan screen dengan menggunakan kuas atau
rakel.Ulangi pengolesan hingga merata pada permukaan screen.
6. Keringkan bidang screen menggunkan hairdryer atau kipas angin.Putar-putar
bidang agar didapatkan kering yang merata.

5.2.3. Mengafdruk Film

Film yang baik adalah gambarnya tajam dan jelas.

Langkah-langkah mengafdruk film adalah sebagai berikut:

1. siapkan frame screen yang telah dilapisi obat afdruk dan telah
dikeringkan,Gambar layout rangkaian(positif film),Karet busa dan kaca.
2. Letakkan film/gambar yang akan dicetak diatas bidang screen dengan posisi
terbalik.
3. Letakkan kaca diatas film,gunakan penjepit jika perlu.
4. Letakkan karet busa di bawah screen lalu alasi denga triplek atau kaca agar
screen mudah diangkat dan dipisahkan.
5. Setelah disusun dengan benar,jemurlah bidang screen dibawah sinar matahari
langsung selama lebih kurang 5 menit sampai 10 menit.Dapat juga melakukan
penyinaran dengan lampu 40 hingga 100 watt,selama lebih kurang 40 menit.
6. Setelah disinari,bawalah bidang screen ke ruang yang gelap.Lepaskan bidang
screen dari kaca ke ruangan yang gelap.Lepaskanlah bidang screen dari
kaca,Gambar dan karet busa,lalu siramlah dengan air panas secara merata,lalu
siram lagi dengan air dingin.
7. Lakukanlah pencucian beberapa kali hingga bersih,caranya disiram dengan air
mengalir atau dapat juga dengan disemprot menggunakan spray yeng cukup
halus,jangan menggosok kerena dapat menyebabkan gambar rusak.
8. Setelah dibersihkan maka keringkan screen,Jangan di jemur di bawah panas
terlalu lama karena dapat menyebabkan lapisan screen pecah-pecah.
9. Apabila telah kering maka screen siap untuk digunakan.
Gambar 5.1. Sususnan bahan-bahan dalam mengafduk film

5.2.4. Menyablon

Sebelum proses penyablonan,siapkan peralatan yang harus digunakn seperti


meja sablon,rakel,cat untuk menyablon dan screen yang telah dinuat.

Langah-lanhgkah untuk menyablon adalah sebagi berikut:

1. Pasangkan bidang screen pada meja sablon dengan dieratkan pada engsel
sablon.
2. Letakkan kertas tipis dengan ukuran yang sama dengan papan PCB akan
disablon dan diberi selotip.Gunanya untuk dasar patokan papan rangkaian
yang akan diablon agar posisinya tampak tidak miring.
3. Tuangkan cat yang sudah siap digunakan ke dalam tepi bidang screen.Hati-
hati jangan sampai mengenai gambar.
4. Sebelum mencetak ke papan PCB,sebaiknya dicoba pada media lain terlebih
dahulu,untuk mengetahui pakah screen sudah dicetak dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Letakkan papan PCB di atas kertas patokan.
6. Turunkan bidang screen diatas papan PCB sampai keadaannya rapat dengan
meja.
7. Mulailah menyapukan cat dari atas ke bawah dengan menggunakan rakel.
8. Angkat bidang screen dan lepaskanlah papan PCB dari meja sablon,sapukan
kembali cat dibagian bawah screen ke bagian atas.
9. Lakukan langkah yang sama untuk papan PCB lainnya.
10. Apabila selesai menyablon,cucilah bidang screen dengan terpentin agar dapat
digunakan kembali dilain waktu.
BAB VI

RADAR LED

6.1 Tujuan
Setelah latihan merancang rangkaian radar led, mahasiswa dapat:

1. Membaca gambar diagram dengan sistematik dengan baik dan benar


2. Merancang dan membuat pcb sesuai dengan gambar diagram sistematik
3. Melakukan penyolderan komponen-komponen elektronika dengan baik
dan benar
4. Menghasilkan rangkaian elektronika sederhana sesuai dengan fungsinya
5. Menganalisa hasil dari rangkaian yang telah dibuat

6.2 Dasar Teori


Radar led atau lampu berjalan merupakan suatu rangkaian indicator.
Rangkaian ini biasa juga digunakan sebagai rangakain jam digital. Led-led
pada rangkaian ini di rangkaian sesuai dengan variasi yang kita inginkan
dimana dapat menyala secara otomatis dengan kecepatan yang dapat diatur
dengan menggunakan potensiometer sehingga kombinasi pancaran warna-
warna yang indah.
Pada Rangkaian Radar LED ini kita menggunakan IC 555(IC Timer)
yanga merupakan osilator/pembangkit pulsa. Keluaran Osilator diumpamakan
ke input IC 4017 yang merupakan IC pencacah atau pembagi dekade dengan
10 jalan keluaran terbaca sandinya (decoded). Pencacahan ini dimulai dengan
rendah ke tinggi pada masukan Clock (CK), sementara keluaran CKE sedang
rendah atau dimulai dari transisi tinggi ke rendah pada masukan CKE dengan
keluaran Clock(CK) tinggi. Jika pencacah IC 4017 dikaskodekan, maka
keluaran carrier out akan dapat dipakai untuk menggerakkan masukan clock
berikutnya.
Rangakaian Radar LED ini juga mempunyai komponen pendukung
lainnya seperti kapasitor dan resistor, dimana nilai resistor dan kapasitor
mempengaruhi kecepatan denyut/perputaran radar LED. Pada rangkaian ini
kapasitor dibuat tetap, dimana perubahan denyut jantung diatur oleh resistor
sehingga resistor disini merupakan resistor Variabel.

6.3 Daftar Alat

NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH


1. Gambar Layout dan Jalur pada kertas Rangkaian Radar 1 Set
milimeter dan kalkir LED
2. Setrika 1 Buah
3. Solder 30 W/220 V 1 Buah
4. Penyedot Timah 1 Buah
5. Tang potong 1 Buah
6 Tang lancip 1 Buah
7. Cutter 1 Buah
8. Pinset 1 Buah
9. Mistar Baja 1 Buah
10. Landasan Solder 1 Buah
11 Multimeter 1 Buah
12. Mata Bor 1mm 1 Buah
6.4 Daftar Bahan

NO. NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH


1. LED Warna-warni 29Buah
2. IC 4017 1 Buah
3. IC NE 555 1 Buah
4. Resistor 100Ω 100 Ω 1 Buah
5. Resistor 1,5K 1,5 kΩ 1 Buah
6. Kapasitor 1µf 1 Buah
7. Kapasitor 100µf 1 Buah
8. Potensio 100k 100 kΩ 1 Buah
9. Soket IC 555 1 Buah
10. Soket IC 4017 1 Buah
11. Papan PCB 20x10 1 Buah
12. Amplas Secukupnya
13. Feriklorit Secukupnya
14. Timah Secukupnya
15. Lotfet Secukupnya

6.5 Keselamatan Kerja


1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.
3. Lakukan proses pelarutan PCB diruangan khusus.
4. Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl3 cukup berbahaya
jika mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung
tangan karet.
5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak
melukai badan dan merusak jalur PCB yang lebih dibuat.
6. Gunakan tang potong, cutter, dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7. Selalu letakkan solder dalam keadaan panas pada landasan solder.
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun.

6.6 Langkah Kerja


1. Tentukan gambar rangkaian yang akan dibuat pada pcb.
2. Ambil pcb dan sesuaikan ukuran pcb yang akan dibuat.
3. Bersihkan pcb dengan kertas pasir untuk memudahkan penggambaran di
pcb.
4. Siapkan kertas karbon lalu jiplak gambar rangkaian yang sudah ditentukan
sebelumnya pada pcb yang sudah dibersihkan dengan kertas pasir.
5. Tebalkan gambar dengan spidol permanen agar jalur tembaga tidak hilang.
6. Rendam pcb di larutan FeCl3 untuk menghilangan tembaga yang tidak
diinginkan.
7. Apabila tembaga yang tidak diinginkan sudah hilang, angkat pcb dari
larutan dan cuci dengan air.
8. Bersihkan tinta spidol yang ada di pcb.
9. Lalu lubangi pcb untuk tempat kaki komponen dengan menggunakan bor.
Mata bor 0,8mm digunakan untuk lubang kaki ic dan maat bor 1 mm
untuk komponen lain seperti resistor, led, kabel dll.
10. Setelah dilubangi, oleskan pasta pada bagian tembaga kemudian lapisi
dengan timah dengan menggunakan solder.
11. Pasang komponen sesuai urutan dan tempat.
12. Setelah semua komponen selesai dipasang, cairkan timah dengan solder
untuk merekatkan kaki komponen di pcb.
13. Apabila kaki komponen terlalu panjang, potong bagian yang tidak
diinginkan.
14. Selesai.
15. Laporkan hasil percobaan kepada pengawas.
6.7 Cara Kerja Alat

Pertama daya arus yang dialirkan oleh baterai bermuatan 9 V mengalir


menuju resistor 1 dan resistor 2 (1K) yang akan menghambat besarnya arus
yang masuk, dan adanya potensio 100K dapat mengatur kecepatan nyalanya
LED.
Arus negatif akan melewati kaki negatif kapasitor 1 µF yang berfungsi sebagai
penyimpan tenaga , sedangkan arus yang positif akan melewati kaki kapasitor
yang satunya. Arus positif dari kapasitor tersebut akan terhubung ke
pontensio. Potensio ini juga akan terhubung dengan pin 6 IC 555 dimana
fungsi dari IC ini sebagai timer agar LED dapat hidup secara bergantian.
Pada IC 555 ini memiliki 8 pin (kaki) dan memiliki fungsi masing-
masing. Dimana pin 1 sebagai ground (negatif), pin 2 sebagai trigger atau
menggerakkan, pin 3 sebagai output yang terhubung dengan IC 4017 , pin 4
sebagai reset, pin 5 sebagai pengatur tegangan (regulator), pin 6 sebagai
ambang/permulaan, pin 7 melepaskan dan pin 8 sebagai power.
Selanjutnya ada IC 4017 yang akan mencacah atau pengatur urutan
hidupnya LED. Adapun urutannya mulai dari pin 3, 2, 7, 10, 1, 5, 6, 9, 11, 12.
Lalu pin lainnya seperti pin 13 yang terhubung dengan pin 15 dengan jalur
positif , pin 14 terhubung dengan IC 555, pin 15 sebagai tombol reset, dan pin
16 sebagai power dan tidak terlalu berpengaruh.
Jika tidak ada kesalahan maka LED akan hidup mulai dari atas ke bawah
membentuk tanda panah.
6.8 Gambar Rangkaian

Gambar Rangkaian Radar LED

Jumlah Nama Bagian Nomor Bahan Ukuran Keterangan


Kertas A4 A4 2 TEA

Skala Digambar Aden Jaya K

RADAR LED Nadila Savira

Diperiksa Hj. Adewasti,


S.T., M.Kom
POLITEKNIK NEGERI

SRIWIJAYA TEKNIK TELEKOMUNIKASI


Jumlah Nama Bagian Nomor Bahan Ukuran Keterangan

Kertas A4 A4 2 TEA

LAYOUT Skala Digambar Aden Jaya K

RADAR LED Nadila Savira

Diperiksa Hj. Adewasti,


S.T., M.Kom
POLITEKNIK NEGERI

SRIWIJAYA TEKNIK TELEKOMUNIKASI


Jumlah Nama Bagian Nomor Bahan Ukuran Keterangan
Kertas A4 A4 2 TEA

TATA LETAK KOMPONEN Skala Digambar Aden Jaya K

RADAR LED Nadila Savira

Diperiksa Hj. Adewasti,


S.T., M.Kom
POLITEKNIK NEGERI

SRIWIJAYA TEKNIK TELEKOMUNIKASI


Analisis
Dalam pembuatan suatu rangkaian Radar LED terlebih dahulu kita
membuat desain/layout yang kita inginkan di sebuah aplikasi khusus pcb
seperti, circuit wizard. Selanjutnya kita bisa mengambarkan layout yang sudah
kita buat pada papan pcb atau bis dengan menggunakan metode menyablon
dan lain sebagainya. Jika jalur yang kita buat cukup rumit sebaiknya kita
lakukan metode menyablon karena akan mempermudah kita dalam
mengerjakan. Setelah itu, hal yang kita lakukan adalah pencelupan papan pcb
dengan larutan feritklorit dan kita harus hati-hati agar larutan tidak mengenai
kulit kita. Pencelupan ini berfungsi untuk menghilangkan sisa tembaga yang
ada pada papan pcb. Selanjutnya saat pemasangan komponen harus
diperhatikan dengan teliti antara kutub (+) dan (-) agar tidak salah
penempatan. Pasangkan kabel pada baterai untuk melihat nyala atau tidaknya
rangkaian.
6.9 Kesimpulan
Dari hasil melakukan percobaan pembuatan rangkaian Radar Led ini dapat
disimpulkan :
1. Lampu LED pada rangkaian ini akan bekerja secara berurutan
sesuai dengan pemasangan pada kaki IC 4017,
2. Pemasangan IC (integrated circuit) harus tepat dan sesuai,
3. Dalam proses pengerjaraan dibutuhkan kerja sama, kekompakan,
dan ketelitian,
4. Pada saat pengecekan dengan batre dan adaptor ataupun power
supply akan mempengaruhi hidup atau tidaknya lampu Radar Led.

6.10 Saran

1. Jika menggunakan cara meyablon stiker dengan setrika sebaiknya jalur


dipertebal lagi dengan pena OHP agar tidak terputus
2. Perhatikan tata letak komponen kita jangan ada yang terbalik
3. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian serta jangan lupa untuk berdoa
sebelum pengerjaan.

Anda mungkin juga menyukai