Anda di halaman 1dari 56

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I
ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA

1.1. PENDAHULUAN

Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen komponen


elekrtonika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika yang dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
Praktek pengawatan dan teknologi PCB-1 merupakan mata kuliah praktek dasar dan
perakitannya pada papan PCB (printed circuit board).

1.2. PRAKTEK BENGKEL ELEKRTONIKA

A. KESELAMATAN UMUM
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melaksanakan latihan di bengkel
elektronika adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi keselamatan diri
sendiri, orang lain dan peralatan kerja yang digunakan. Keselamatan umum
merupakan tanggung jawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan
instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk
selalu berhati hati dan bertanggung jawab setiap pekerjaannya. Mahasiswa yang
melakukan praktek harus dalam kondisi yang siap, sehat, dan tidak dalam kondisi
mengantuk. Mahasiswa juga harus mengenakan pakaian seragam khusus selama kerja
praktek. Hal hal tersebut harus diperhatikan untuk menghindari resiko terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan.

B. PENANGGUNG JAWAB
1. Instruktur
Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan petunjuk dan penjelasan
tentang langkah langkah praktek yang benar, tepat dan aman. Instruktur juga
mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan
pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut.
2. Storeman/Teknisi
Stroreman/Teknisi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dipinjam olah mahasiswa sebagai praktikan. Storeman/Teknisi mencatat dan
Politeknik Negeri Sriwijaya

mendata setiap peralatan yang dipinjam, dipakai, serta memeriksa kondisi


peralatan yang rusak atau hilang selama dan setelah proses praktek berlangsung.
3. Praktikan
Praktikan adalah setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek di bengkel
elektronika. Praktikan dituntut untuk mengikuti dan menjalankan dengan baik
semua tugas/instruksi yang diberikan oleh instruktur dan mematuhi semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku selama praktek. Praktikan wajib menjaga
semua peralatan yan dipinjam agar tidak mengalami kerusakan atau hilang.

C. KEBERSIHAN
Peralatan kerja dan meja kerja harus selalu dibersihkan setelah dipakai. Lingkungan
harus selalu dijaga kebersihannya sebelum praktek, selama praktek dan setelah
melaksanakan praktek. Sampah dan kotoran praktek dibuang ditempat sampah yang
ditentukan.

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Peralatan peralatan yang digunakan selama praktek antara lain :
1. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat adri baja tahan karat. Permukaan dan
bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan guratan ukuran, ada
yang dalam satuan inchi, sentimeter, dan ada pula yang gabungan inchi san
sentimeter/milimeter.

Gambar 1.1 Mistar Baja

2. Tang
Tang merupakan peralatan multifungsi dalam elektronika dan jenisnya pun ada
beberapa macam seperti tang potong, tang cucut, tang kombinasi, tang crimping,
dll. Untuk peralatan pendukung dalam elektronika tang yang lazim dipakai adalah
tang potong, tang cucut, dan tang crimping. Adapun fungsi masing masing tang
khusus adalah sebagai berikut.
Politeknik Negeri Sriwijaya

a. Tang potong, berfungsi untuk memotong kabel maupun kaki komponen untuk
memudahkan kita menyambung, memasangnya, maupun merapikan kaki
kaki komponen yang terpasanng PCB.
b. Tang jepit, merupakan tang yang mempunyai kegunaan khusus untuk menjepit
kawat atau kabel.
c. Tang kombinasi, seperti namanya fungsinya juga beberapa macam seperti
memotong kawat ataupun kabel, menjepit kawat, ataupun kabel serta untuk
mengunci mur.

Gambar 1.2. Tang

3. Cutter
Cutter memiliki berbagai desain yang menarik dan memiliki beragam fungsi,
mulai dari hanya sekedar memotong kertas, busa, mika, pipa, clamp, karpet
sampai plywood, selain itu ada type tertentu yang dapat digunakan untuk
pekerjaan seni. Rangkanya pun disesuaikan dengan fungsi cutter tersebut,
sehingga aman dan nyaman saat digunakan. Untuk penguncinya ada yang manual
(slider & sekrup), ada juga yang otomatis, selain itu ada tipe tertentu yang
dilengkapi dengan lubang pemotong pisau.

Gambar 1.3. Cutter


Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau
mengendorkan baut.

Gambar 1.4. Obeng

5. Pinset
Pinset atau penjepit ini biasanya digunakan untuk menjepit komponen elektronika
yang akan dipasang pada PCB. Fungsinya memudahkan memasangnya pada
papan PCB khususnya pada papan PCB khususnya pada tempat yang sempit yang
tidak memungkinkan jari jari tangan kita untuk memegang komponen tersebut.

Gambar 1.5. Pinset

6. Solder
Solder merupakan peralatan wajib seorang teknisi elektronika yang berfungsi
untuk menyolder komponen elektronika kedalam circuit board (PCB). Solder ini
cara kerjanya dengan menggunakan filament pemanas untuk menhasilkan panas
pada mata solder untuk melelehkan timah yang berfungsi sebagai perekat
komponen elektronika. Jenis solder ada bermacam macam seperti solder biasa,
solder tembak, dan solder uap.
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 1.6. Solder Listrik

Gambar 1.7. Solder Uap


7. Penyedot Timah
Penyedot timah atau solder sucker merupaka peralatan yang berfungsi untuk
menyedot timah yang dilelehkan dengan solder ketika akan melepas komponen
elektronika. Penyedot timah ini sangat berguna bagi seorang teknisi ketika akan
melepas komponen yang rusak untuk diganti dengan komponen baru, karena
mengingat pada umumnya komponen yang telah disolder sudah diangkat dengan
tanpa menghilangkan terlebih dahulu timah yang merekatkannya.

Gambar 1.8. Penyedot TImah


Politeknik Negeri Sriwijaya

8. landasan solder
landasan solder adalah tempat untuk merekatkan atau menyandarkan solder yang
sedang digunakan atau dalam keadaan panas agar tidak membahayakan praktikan
maupun lingkungan di sekitarnya.

Gambar 1.9. Landasan Solder

9. Multitester/Multimeter
Multitester atau biasa juga disebut multimeter adalah alat yang mempunyai fungsi
cukup banyak terutama berhubungan denga kondisi komponen elektronika baik
untuk mengukur besaran komponen, keadaan komponen sampai dengan
menentukan kaki kaki komponen elektronika seperti dalam transistor, diode,
elektrolit, dan sebagainya. Bahka juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
kabel apakah putus atau dalam kondisi baik. Terdapat dua jenis multitester yang
biasa digunakan yaitu multitester analog dan multitester digital.

Gambar 1.10. Multimeter Analog dan Multimeter Digital


Politeknik Negeri Sriwijaya

1.3. KESIMPULAN
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan mata kuliah praktek yang
sangat penting bagi mahasiswa Teknik Elektronika tentang cara membuat rangkaian (desain)
rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada papan PCB (printed circuit board) sebagai
dasar dari perakitan rangkaian - rangkaian elektronika maupun modul modul elektronika
aplikasi.

1.4. LATIHAN DAN TUGAS


1.4.1. PERTANYAAN :

1 . Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1!

1.4.2. JAWABAN :
1. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 bertujuan mengetahui proses
perancangan dan perakitan komponen-komponen elektronika dan dapat membuat
rancangan (desain) rangkain elektronika dasar yang menggunakan papan PCB
(printed circuit board).
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
2.1. PENDAHULUAN
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam
yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan kedua logam tersebut adalah timah yang
dicampur dengan bahan lainnya. Timah akan berbentuk padat pada suhu kamar dan akan
mencair pada suhu yang cukup tinggi. Persentase perbandingan timah dengan bahan lainnya,
yaitu timah hitam, dapat dilihat dari RH-nya. Timah yang biasa digunakan adalah yang
memiliki RH 60/40 dan RH 40/60. Timah RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan
mencair pada suhu 188o, timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.
Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder yang
dihubungkan ke jala-ajal listrik akan menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga dapat
mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair itulah kedua logam yang ingin
disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini alat solder banyak terdapat di pasaran
dengan bentuk dan variasi yang bermacam-macam.
Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanaskan
dengan alat solder. Tujuan mempertin adalah agar bagian logam yang dilapisi tidak mudah
berkarat.

2.2. PRAKTEK MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL


Latihan ini dikerjakan secara sendiri-sendiri oleh setiap mahasiswa agar masing-
masing mahasiswa dapat menyolder dengan baik. Hal ini bermanfaat agar mahasiswa dapat
mengerjakan job-job selanjutnya dengan baik-baik.

2.2.1. DAFTAR ALAT


No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Solder 30 watt/220 colt 1 buah
2. Tang Potong 1 buah
3. Tang jepit 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar Baja 1 buah
7. Landasan Solder 1 buah
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.2.2. DAFTAR BAHAN


No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Kawat Email 1 mm Secukupnya
2. Timah 1 mm RH 60/40 Secukupnya
3. Lotfet Secukupnya
4. Amplas Secukupnya

2.2.3. GAMBAR

dipertin dikupas, dipertin

dilotfet, dipertin diamplas, dipertin

dikupas, dilotfet, dipertin diamplas, dilotfet

dikupas, diamplas, dipertin dikupas, diamplas, dilotfet, dipertin

2.2.4. LANGKAH KERJA


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga kawat menjadi
dua bagian yang sama panjangnya.
4. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.
5. Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagian-bagian yang
telah ditentukan (sesuai gambar).
6. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan timah yang
telah ditentukan.
7. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian tertentu.
8. Periksa hasil pekerjaan sesuai gambar.
9. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
Politeknik Negeri Sriwijaya

10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.


11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.

2.2.5. DATA PENGAMATAN

Hasil Solderan
Tindakan/Perlakuan
Buruk Kurang Cukup Baik Sangat baik
Email dipertin
Email dikupas,

dipertin
Email dilotfet,

dipertin
Email diamplas,

dipertin
Email dikupas,

dilotfet, dipertin
Email diamplas,

dilotfet
Email dikupas,

diamplas, dipertin
Email dikupas,
diamplas, dilotfet,
dipertin

2.3. KESIMPULAN
1. Dalam setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar.

2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan mudah dalam

mempertin pada kawat dan permukaan kawat terlihat rapi.

3. Pada saat menyolder diusahakan tidak terlalu banyak memakai lotfet dan tidak terlalu

panas karena hasilnya akan menjadi hitam pada permukaan kawat.

2.4. LATIHAN DAN TUGAS

2.4.1. PERTANYAAN
1. Jelaskan tujuan mempertin!
2. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.4.2. JAWBAAN :
1. Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang
dipanaskan dengan solder. Tujuannya adalah supaya bagian logam yang
dilapisi tidak mudah berkarat

2. Kegunaan lotfet saat penyolderan untuk mempercepat penyatuan dua logam


dan bagus untuk menyatu.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III

MEMBUAT KUBUS DARI KAWAT EMAIL


3.1. PENDAHULUAN
Membuat lilitan kawat (Membundel) adalah menggulung kawat/kabel menjadi
gulungan yang simetris dan rapi. Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada
perangkat-perangkat pemancar, penerima, komputer, amplifer dan lain-lain. Pembundelan
antara lain adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung, memudahkan dalam
troubleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling).
Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah. Untuk mengatasi
masalah tersebut diperlukan latihan penyolderan dan penbundelan kawat yang rapi.

3.2. PRAKTEK MEMBUAT KUBUS DARI KAWAT EMAIL

Dalam latihan praktek ini, lilitan kawat digunakan untuk menyatukan ujung kawat
email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi. Untuk membuat lilitan kawat diperlukan
koker yang dijadikan inti lilitan agar lilitn memiliki diameter yang sama dan rapi.

3.2.1. DAFTAR ALAT

No Nama alat Spesifikasi Jumlah (bh)


1 Solder 30 watt/220 volt 1
2 Tang potong 1
3 Tang jepit 1
4 Cutter 1
5 Pinset 1
6 Mistar 1
7 Landasan solder 1

3.2.2. DAFTAR BAHAN

No Nama bahan Spesifikasi Jumlah


1 Kawat email Diameter 1 mm 960 mm
2 Kawat email Diameter 0,4 mm 400 mm
3 Koker Diameter 3,5 mm 1 buah
4 Timah Diameter 1 mm, RH Secukupnya
Politeknik Negeri Sriwijaya

60/40
5 Lotfet Secukupnya
6 Amplas halus Secukupnya

3.2.3. GAMBAR

3.2.4. LANGKAH KERJA

a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan, letakkan pada posisi
yang benar.
b. b.Ukur kawat email yang berdiameter 1 mm sepanjang 80 mm sebanyak 12 potong,
gunakan mistar baja untuk mengukurnya.
c. Ukur kawat email yang berdiameter 0,4 mm sepanjang 50 m sebanyak 8 potong,
gunakan mistar baja untuk mengukurnya.
d. Potonglah kawat email sesuai ukuran diatas dengan menggunakan tang potong.
e. Buatlah gulungan dari kawat email yang berdiameter 0,4 mm dengan menggunakan
koker sebagai inti.
f. Usahakan gulungan kawat rapat dan tegak lurus terhadap inti.
g. Sisihkan kawat yang teelah digulung rapi tersebut.
h. Ukurlah ujung-ujung kawat yang berdiameter 1 mm sepanjang 10 mm lalu kupaslah
lapisan emailnya menggunakan cutter kemudian amplas halus ujung kawat email
tersebut.
i. Pertin kedua ujug kawat yang telah di kupas.
j. Tekuk kedua ujung kawat dengan sudut 45 derajat padaa arah yang sama.
k. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang berdiameter 1 mm yang lain.
Politeknik Negeri Sriwijaya

l. Satukan ujung-ujung kawat hingga membentuk suatu kubus, dimana setiap sudut
kubus dibentuk dari tiga buah ujung kawat .
m. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut kedalam lilitan kawat yang telah di bentuk
sebelumnya.
n. Satukan kawat dan lilitan tersebut dengan cara di oleskan lotfet kemudian menyolder
dan mempetinnya.
o. Lakukan penyolderan dengan hati-hati hingga rapi dan dan kuat untuk setiap sudut-
sudut kubus.
p. Periksa kembali hasil pekerjaan.
q. Laporkan kepada dosen pembimbing bila pekerjaan telah terselesaikan.
r. Bersihkan semua peralatan pada meja kerja.
s. Simpan kembali semua peralatan pada tempat penyimpanan.
t. Lakukan pembersihan ruangan bengkel.

3.2.5 DATA PENGAMATAN


TABEL 3.1. Sisi kubus kawat email

Sisi kubus Panjangnya (mm) Kondisi kawat (lurus/tidak lurus)


a 70 Lurus
b 70 Lurus
c 70 Lurus
d 70 Lurus
e 65 Tidak lurus
f 70 Lurus
g 70 Lurus
h 70 Lurus
i 70 Lurus
j 70 Lurus
k 65 Tidak lurus
l 70 Lurus
Politeknik Negeri Sriwijaya

TABEL 3.2. Sudut kubus kawat email

Sudut kubus Panjang (mm) Sudut (derajat)


1 10 45
2 10 45
3 10 45
4 10 45
5 10 45
6 10 45
7 10 45
8 10 45

3.3. KESIMPULAN

Penyolderan dan Pembundelan dalam pembuatan kubus dari kawat email ini sangatlah
penting. Untuk menghasilkan suatu kubus yang kokoh dan rapi haruslah memperhatikan
proses pembundelan dan pemersatuan dari ujung-ujung kawat email yang rapi dan rapat, agar
hasil dari kubus yang di buat akan kokoh dan rapi.

3.4. LATIHAN DAN TUGAS


3.4.1. PERTANYAAN
1. Sebutkan langkah-langkah menyolder yang baik?
2. Jelaskan kegunaan melilit (membundel) kawat dalam rangkaian elektronika?
3. Jelaskan kegunaan koker (inti) dalam lilitan kawat?
4. Bagaimana kekuatan kubus yang di solder tanpa lilitan?

3.4.2. JAWABAN
1. Cara menyolder yang baik dan benar yaitu :
I. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian
yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau amplas.
II. Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol.
III. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang
komponen, terus lakukan penyolderan kemudian potong dipotong kaki-kakinya,
setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder
komponen paling tahan terhadap panas.
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Melilit digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudut-sudut
kubus yang rapi.
3. Menyolder untuk menyambungkan atau meletakkan sedangkan mempertin untuk
melapisi kawat depan timah.
4. Untuk melilitkan kawat pada setiap sudut kubus.
5. Sisi-sisin kubus tidak akan menempel/menyatu.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV
MENYOLDER PADA PCB MATRIKS
4.1. PENDAHULUAN
PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponen-
komponen yang membentuk rangkaian elektronika. PCB terbuat dari papan partinax, dimana
salah satu atau kedua sisinya dilapisi oleh tembaga yang tipis dimana kaki-kaki komponen
elektronika dapat disolderkan pada tembaga tersebut. PCB Matriks adalah PCB yang
tembaganya sudah tercetak dalam bentuk bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-
kaki komponen elektronika dapat langsung dipasangkan/disolderkan pada tembaga-tembaga
tersebut. Penggunaan PCB Matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu
rangkaian elektronik secara lebih cepat, dimana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan
PCB yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.

4.2. PRAKTEK MENYOLDER PADA PCB MATRIKS

Menyolder pada PCB Matriks adalah proses membuat sambungan pada logam secara
listrik dan mekanis menggunakan logam tertentu (Timah), dan menggabungkanya
menggunakan alat khusus (Solder), pada lubang-lubang yang terdapat di papan PCB Matriks
yang telah terlapisi lapisan email.

4.2.1. DAFTAR ALAT

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah (bh)


1 Solder 30 watt/220 volt 1
2 Tang Potong 1
3 Tang Jepit 1
4 Cutter 1
5 Pinset 1
6 Mistar Baja 1
7 Landasan Solder 1
Politeknik Negeri Sriwijaya

4.2.2. DAFTAR BAHAN

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 PCB Matriks 18 baris x 20 kolom 1 Keping
2 Kabel warna merah Diameter 0,6 mm 45 cm
3 Kabel warna hitam Diameter 0,6 mm 70 cm
4 Kabel warna biru Diameter 0,6 mm 20 cm
5 Kabel warna kuning Diameter 0,6 mm 40 cm
6 Kawat Diameter 0,8 mm 25 cm
7 Timah RH 60/40 Secukupnya
8 Lotfet Secukupnya
9 Amplas halus Secukupnya

4.2.3. GAMBAR

4.2.4. LANGKAH KERJA

a. Persiapan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan, letakkan pada posisi
yang benar.
b. Periksalah kondisi PCB Matriks apakah tembaga dan lubangnya tercetak dengan rapi.
c. Bersihkan permukan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus.
d. Ukurlah masing-masing kawat dan kabel berwarna, gunakan mistar baja.
e. Potonglah masing-masing kawat dan kabel sesuai dengan ukuran yang ditentukan,
gunakan tang potong.
Politeknik Negeri Sriwijaya

f. Periksalah ukuran kawat dan kabel, sehingga di dapat 9 potong kabel merah, 4 potong
kabel kuning, 5 potong kabel biru, 9 potong kabel hitam, dan 9 potong kaawat.
g. Kupas ujung-ujung kawat dan kabel yang telah di kupas, gunakan amplas halus.
h. Amplas ujung-ujung kawat dan kabel yang telah di kupas, gunakan amplas halus.
i. Pertin sekeliling kawat tanpa selubung, kecuali ujung-ujungnya sepanjang 5 mm.
j. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat pada PCB Matriks, sesuaikan
dengan gambar.
k. Periksa kembali hasil pekerjaan.
l. Laporkan kepada dosen pembimbing bila semua pekerjaan telah terselesaikan.
m. Bersihkan semua peralatan dan meja kerja.
n. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan.
o. Lakukan pembersihan ruang bengkel.

4.2.5. DATA PENGAMATAN

Tabel 4.1. Hasil Penyolderan pada PCB Matriks

HASIL SOLDERAN

Kabel/Kawat
Permukaan Bentuk Timah Timah Rapi/Serasi
Halus Cekung Cukup Mengkilap
Merah - - - YA YA
Kuning - - - YA YA
Biru - - - YA YA
Hitam - - - YA YA
Kawat - - - YA YA
Kawat email - - - YA YA
dipertin
Politeknik Negeri Sriwijaya

Tabel 4.2. Kualitas penyolderan pada PCB Matriks

HASIL PENYOLDERAN (%)


Bulatan
100 75 50 25
Solderan rapi YA - - -
Bulatan/Tembaga utuh YA - - -
Kabel tidak meleleh - YA - -
Jumlah

4.3. KESIMPULAN
Penggunaan PCB Matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu rangkaian
elektronik secara lebih cepat, dimana kita hanya memasang komponen-komponen elektronika
pada lubang-lubang yang telah tersedia.

4.4. LATIHAN DAN TUGAS


4.4.1. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat?
2. Jelaskan fungsi PCB Matriks?
3. Jelaskan dimana saja PCB Matriks dapat digunakan?

4.4.2. JAWABAN
1. Kabel adalah kawat penghantar listrik yang berisolasi tunggal, sedangkan kawat
adalah sebuah isi dari kabel tersebut.
2. 1,4 mm.
3. Fungsi PCB untuk menghubungkan komponen elektronik satu dengan komponen
lainnya tanpa kabel dengan teknik penyolderan.
4. Kelebihan PCB matrix yaitu lebih praktis karena telah ada lubang untuk kaki
komponennya dibandingkan PCB biasa, sedangkan kekurangannya yaitu jika disolder
terlalu panas, maka lapisan tembaga pada PCB akan terkupas.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB V

MERAKIT RANGKAIAN PADA PROTOBOARD

5.1. PENDAHULUAN

1. Rangkaian elektronika
Suatu rangkaian elektronika adalah sekumpulan komponen komponen elektronika
yang dihubungkan satu sama lain dan memiliki suatu fungsi etrtentu. Untuk
menghubungkan komponen komponen elektronika tersebut dapat dilakukan secara
langsung dengan cara melekatkan ujung ujung kakinya satu sama lain atau dengan
menggunakan kabel sebagai penghubungnya. Jika kita menghubungkan langsung kaki
kaki komponen tersebut tentu saja cukup sulit dan hasilnya tidak rapi, bahkan dapat
menggangu fungsi komponen secara fisik.

Gambar 5.1. Rangkaian Elektronika Sederhana

Gambar 5.2. Rangkaian/Diagram Skematik Sederhana


Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 5.3. Rangkaian/Diagram Skematik 3 Dimensi

2. Protoboard
Protoboard/Breadboard atau sering juga disebut project board adalah sejenis papan
rangkaian yang umum digunakan untuk memcoba sebuah rangkaian elektronika,
sebelum rangkain elektronika tersebut dicetak pada papan rangkaian tercetak (PCB).
Prototyping adalah proses pengujian ide dengan menciptakan sebuah model awal dari
bentuk rangkaian elektronika sebelum dikembangkan atau disalin. Disinilah
penggunaan protoboard diperlukan. Jika kita tidak terlalu yakin bagaimana suatu
rangkaian akan bereaksi yang terdiri dari berbagai komponen dan parameter, maka
sebaiknya kita membuat prototype dan melakukan pengujian di atas protoboad.
Protoboard ini solderless alias tidak memerlukan solder sehingga setiap komponennya
dapat diubah dan dipindah pindahkan serta protoboard dapat digunakan kembali
berulang ulang.
Bentuk protoboard dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 5.4. Protoboard atau Project Board


Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 5.5.Struktur jalur dalam Protoboard

Secara umum protoboard memiliki elemen jalur seperti pada gambar dibawah ini.
Setiap pin pada permukaan protoboard memiliki hubungan sebagaimana digambarkan
oleh garis dengan warna yang sama. Pin pin pada protoboard digunakan untuk
menancapkan kaki kaki komponen elektronika maupun kaki kaki kabel. Jarak
masing masing pin disesuaikan dengan ukuran standar komponen elektronika yang
ada.

Gambar 5.6. Skema Rangkaian pada Protoboard

3. Jumper
Agar perancanan atau perakitan rangkaian elektronika pada protoboard menjadi lebih
rapi maka diperlukan jumper. Jumper adalah kabel yang khusus ujungnya disesuaikan
dengan lubang lubang protoboard, ujungnta agar kaku dan tengahnya lentru atau
lemas seperti kabel biasa. Di samping untuk elektronika dasar, kabel jumper dan
protoboard juga digunakan untuk project Arduino, avr, robotik, mikrokontroler dan
lain lain.
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 5.7. Kabel jumper untuk protoboard

Praktikan dapat membuat sendiri kabel jumper dengan memanfaatkan kabel tunggal
bekas. Ukuran kabel jumper dapat disesuaikan dengan jarak pin yang diinginkan.
Ujung ujung kabel dikupas sepanjang lebih kurang 5 mm lalu dilekukan 90.

Gambar 5.8. Kabel Jumper Komersil dan Buatan Sendiri

4. Alat ukur
Alat ukur yang biasa digunakan dalam proyek proyek elektronika dasar adalah
Multimeter atau Ohmmeter. Multimeter digunakan untuk memeriksa kondisi
komponen komponen elektronika apakah dalam kondisi baik atau tidak. Multimeter
juga adpat digunakan untuk memeriksa jalur jalur pada protboard dan kabel apakah
terhubung atau terputus.
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 5.9. Multimeter Analog dan Multimeter Digital

5. Rangkaian Power Supply Regulator


Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian power supply
regulator. Rangkaian power supply regulator adalah rangkaian pembangkit sinyal
searah (DC). Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian
rangkaian elektronika sederhana.

5.2. PRAKTEK MERAKIT RANGKAIAN PADA PROTOBOARD

Sebelum kita membuat rangkaian elekronika dengan menggunakan media protoboard,


terlebih dahulu kita harus menyiapkan jalur sumber alur listrik DC pada protoboard.
Gambar berikut ini menunjukkan cara membuat jalur sumber arus listrik pada
protoboard.

Gambar 5.10. Jalur Sumber Arus Listrik Pada Protoboard

Kabel berwarna merah adalah kabel untuk jalur positif sehingga semua jalur yang
terhubungan dengan kabel merah akan menjadi jalur positif sedangkan kabel berwarna
hitam adalah kabel untuk jalur negatif sehingga semua jalur yang terhubung dengan
kabel hitam akan menjadi jalur negatif. Pada protoboard umumnya antara jalur horizontal
Politeknik Negeri Sriwijaya

sebelah kanan dengan jalur horizontal sebelah kita terpisah, sehingga kita harus
memasang kabel penghubung (jumper) untuk menghubungkan kedua jalur ini.
Sebagai alat untuk penanda apakah didalam rangkaian sedang ada arus listrik atau tidak,
kita gunakan alat ukur Multimeter.
Untuk menghubungkan protoboard ini dengan sumber tegangan, dapat digunakan sebuah
kabel penghubung yang sudah dilengkapi dengan jepit buaya. Hubungkan kabel merah
dari sumber tegangan ke jalur positif (merah) dan hubungkan juga kabel hitam dari
sumber tegangan ke jalur negatif (hitam).

5.2.1. DAFTAR ALAT

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah (bh)


1. Protoboard 30 watt/220 volt 1
2. Multimeter 1
3. Kabel penghubung arus Secukupnya
4. Trafo 12 V/2 A 1

5.2.2. DAFTAR BAHAN

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah (bh)


1. Diagram Skematik Rangkaian Power 1
2. Resistor 1 Supply 1
3. Resistor 2 270 ohm 1
4. Kapasitor 1,2 K ohm 1
5. Transistor 220 mF/16 V 1
6. Dioda Bridge BC 107 1
7. Dioda Zener 1
8. LED 9,1 V/400 mA 1
9. Kabel 1
10. Penghubung/jumper Secukupnya
11. Timah Secukupnya
12. Lotfet RH 60/40 Secukupnya
13. Amplas Halus Secukupnya
Politeknik Negeri Sriwijaya

5.2.3. GAMBAR

5.2.4. LAGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan letakkan pada posisi
yang benar
2. Periksa daftar komponen komponen yang dibutuhkan
3. Bacalah gambar diagram skematik rangkaian dengan teliti
4. Perhatikan posisi pin pin arus dan pin pin komponen pada protoboard
5. Pasangkan komponen satu per satu dan hubungan satu sama lain menggunakan
jumper, sesuaikan dengan gambar diagram skematik rangkaian
6. Perhatikan pemasangan komponen yang memiliki kutub berbeda
7. Setelah memasang semua komponen, bandingkan dengan gambar diagram skematik
rangkaian
8. Uji rangkaian dengan memasangtkan trafo, pada jalur arus
9. Perhatikan indikator rangkaian berupa LED, jika menyala berarti rangkaian bekerja
dengan baik
10. Periksa kembali hasil pekerjaan
11. Ukurlah nilai tegangan di titik titik uji yang ditentukan, tuliskan pada kabel
12. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah diselesaikan
13. Bersihkan semua peralatan dan meja kerja
14. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan
15. Lakukan pembersihan ruangan bengkel.
Politeknik Negeri Sriwijaya

5.2.5. DATA PENGAMATAN


Tabel 5.1 Nilai Tegangan pada Titik Uji Rangkaian Power Supply Regulator

Titik Uji Tegangan (Volt)


Input
Output
Zener
LED

5.3. KESIMPULAN

Protoboard/Breadboard/Project Board sangat penting digunakan untuk mencoba


sebuah rangkaian elektronika (prototype) , sebelum rangkaian elektronika tersebut
dicetak pada papan rangkaian tercetak (PCB).
Penggunaan protoboard menjadikan pekerjaan merakit rangkaian elektronika menjadi
lebih praktis, tidak memerlukan solder sehingga setiap komponennya dapat diubah dan
dipindah pindahkan serta protoboard dapat digunakan kembali berulang - ulang.

5.4. LATIHAN DAN TUGAS


5.4.1. PERTANYAAN :
1. Jelaskan fungsi rangkaian regulator power supply!
5.4.2. JAWABAN :
1. Power supply berfungsi untuk pengubah arus di tegangan AC menjadi tegangan DC.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB VI

MEMBUAT LAYOUT SECARA MANUAL


(RANGKAIAN POWER SUPPLY REGULATOR & FLIP-FLOP)

6.1. PENDAHULUAN

Prinsip dasar dari perancangan suatu rangkaian elektronika adalah mengetahui tata
letak dari komponen-komponen elektronika yang akan kita rancang. Untuk menghasilkan tata
letak komponen yang baik, diperlukan layout (gambar) tata letak komponen dan layout jalur
dari rangkaian yang akan dibuat dengan benar.
Layout komponen dan layout jalur harus bersesuaian satu sama lain. Selain sebagai
langkah awal dalam proses pembuatan PCB, layout rangkaian juga berperan sebagai patokan
dasar dalam memeriksa rangkaian yang telah terpasang pada PCB.
Membuat desain layout rangkaian secara manual sebaiknya dilakukan pada kertas
milimeter. Kita harus mengetahui spesifikasi komponen yang akan digunakan, baik ukuran
fisik maupun karakteristik komponennya. Beberapa komponen memiliki kutub yang berbeda
pada tiap kakinya sehingga tidak diperbolehkan memasangnya dalam keadaan terbalik. Setiap
kaki komponen yang digambar harus diberi nama atau tanda untuk menghindari kesalahan
saat pemasangan komponen pada rangkaian yang sebenarnya.
Dalam merancang layout rangkaian secara manual, ada beberapa aturan yang harus
diterapkan agar dapat menghasilkan layout rangkaian yang baik. Aturan tersebut antara lain:
Jarak lubang antar kaki komponen pada layout harus sesuai dengan ukuran kaki komponen
yang sebenarnya.
Jarak antar komponen pada layout disesuaikan dengan ukuran komponen yang sebenarnya.
Jalur berupa bentuk garis vertical atau horizontal, sejajar dengan jalur-jalur lainnya.
Pembelokan minimal 45.
Jalur dibuat lurus, rata dan rapi.
Jalur dibuat selebar mungkin dengan jarak minimal antar jalur adalah 2 mm.
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 6.1 Layout Jalur Manual

Gambar 6.2 Layout Jalur Manual dengan Bold

6.2. PRAKTEK MEMBUAT LAYOUT SECARA MANUAL


6.2.1. DAFTAR ALAT

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Kertas milimeter 2
2 Pensil 2B 1
3 Penghapus Karet 1
4 Penggaris 1
Politeknik Negeri Sriwijaya

6.2.2. DAFTAR BAHAN

No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Diagram skematik
Rangkaian Power
1
Supply Regulator &
Flip-Flop
2 Resistor 1 1,2 k 1
3 Resistor 2 270 1
4 Resistor 3, 4 560 2
5 Resistor 5, 6 10 k 2
6 Kapasitor 1 2200 F/16 V 1
7 Kapasitor 2, 3 220 F/16 V 2
8 Transistor 1, 2, 3 BC 107B 3
9 Dioda bridge KBPC 102 1
10 Dioda zener BZX55C, 9.1 V 1
11 Dioda silicon 1, 2 IN 4001 2
12 LED 1, 2, 3 Warna putih 3
13 Transformator 12 V/500 mA Secukupnya
14 Kabel penghubung Secukupnya
15 Protoboard 1

6.2.3. GAMBAR

Gambar 6.3 Rangkaian Power Supply Regulator


Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 6.4 Diagram Skematik Power Supply Regulator

Gambar 6.5 Layout Komponen Rangkaian Power Supply Regulator


Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 6.6 Layout Jalur Rangkaian Power Supply Regulator

Gambar 6.7 Layout Jalur Rangkaian Power Supply Regulator pada PCB
(Dibalik)
6.2.4. LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan, letakkan pada
posisi yang benar.
2. Salinlah diagram skematik rangkaian ke kertas milimeter.
3. Perhatikan ukuran fisik dari masing-masing komponen, ukurlah badan komponen
untuk mengatur jarak antar komponen.
4. Ukurlah jarak kaki komponen yang akan dipasang atau disolderkan ke PCB.
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Aturlah jarak titik-titik penyolderan komponen.


6. Buatlah jalur-jalur rangkaian dan layout komponen menggunakan pensil.
7. Tebalkan dan hitamkan jalur-jalur tersebut.
8. Hapuslah bagian yang salah menggunakan karet penghapus yang lembut.
9. Jika layout jalur telah selesai, mulailah menggambar layout komponennya.
10. Layout komponen haruslah cerminan dari layout jalur yang telah dibuat.
11. Perhatikan titik-titik bulatan kaki komponen harus bersesuaian antara layout jalur
dan layout komponen.
12. Berilah nama masing-masing komponen sesuai dengan nama komponen pada
gambar diagram skematik.
13. Periksa kembali hasil perancangan layout jalur dan layout komponennya.
14. Lakukan pembersihan ruangan bengkel.

6.3. KESIMPULAN

Menggambar layout sebuah rangkaian sangat penting dan paling utama karena
sebagai patokan dasar dalam memeriksa rangkaian yang telah terpasang pada PCB.
Untuk menghasilkan desain yang baik, dalam pembuatan layout komponen maupun
layout jalur perlu memperhatikan aturan-aturan berikut:
Jarak lubang antar kaki komponen pada layout harus sesuai dengan ukuran kaki
komponen yang sebenarnya.
Jarak antar komponen pada layout disesuaikan dengan ukuran komponen yang
sebenarnya.
Jalur berupa bentuk garis vertical atau horizontal, sejajar dengan jalur-jalur
lainnya.
Pembelokan minimal 45.
Jalur dibuat lurus, rata dan rapi.
Jalur dibuat selebar mungkin dengan jarak minimal antar jalur adalah 2 mm.

6.4. LATIHAN DAN TUGAS

6.4.1. PERTANYAAN :
1. Bagaimana membedakan jalur yang saling tumpang tindih/saling berhubungan
pada gambar diagram skematik di bawah ini?

a b c
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Jelaskan tata aturan dalam membuat layout rangkaian yang baik!

6.4.2. JAWABAAN :
1. Jalur a dan c adalah jalur yang saling tumpang tindih. Sedangkan jalur b adalah
jalur yang saling berhubungan.
2. Tata aturan dalam membuat layout rangkaian yang baik:
Jarak lubang antar kaki komponen pada layout harus sesuai dengan ukuran
kaki komponen yang sebenarnya.
Jarak antar komponen pada layout disesuaikan dengan ukuran komponen
yang sebenarnya.
Jalur berupa bentuk garis vertical atau horizontal, sejajar dengan jalur-jalur
lainnya.
Pembelokan minimal 45.
Jalur dibuat lurus, rata dan rapi.
Jalur dibuat selebar mungkin dengan jarak minimal antar jalur adalah 2 mm.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB VII
MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN PADA PCB
(RANGKAIAN POWER SUPPLY REGULATOR & FLIP-FLOP)
7.1. PENDAHULUAN
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tata
letak dari komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk menghasilkan tata
letak yang baik, suatu rangakaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen
dari rangkaian yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam
pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.

Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur
PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas
kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas milimeter

7.2. PRAKTEK MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN PADA PCB


Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan aturan-
aturan yang diperbolehkan, antara lain:
1. Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen,
2. Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin,
3. Pembelokan jalur minimal 45o,
4. Jarak antara jalur minimal 2 mm.
7.2.1. DAFTAR ALAT

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1. Pensil 1 buah
2. Pena rapido 0,3 mm 1 buah
3. Pena rapido 0,5 mm 1 buah
4. Mistar sablon 3 mm 1 buah
5. Mistar sablon 5 mm 1 buah
6. Penggaris 1 buah
7. Penghapus 1 buah
Politeknik Negeri Sriwijaya

7.2.2. DAFTAR BAHAN

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1. Kertas milimeter Secukupnya
2. PCB 10x5 cm 1 Buah
2. Kertas kalkir Secukupnya
Skema rangkaian Regulator Power 1 Lembar
3.
PCB Supply
4. Larutan FeCl3 Secukupnya
5. Air bersih Secukupnya

6. Thinner Secukupnya

7. Sabun / vim Secukupnya

7.2.3. GAMBAR

7.2.4. LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter.
3. Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
4. Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen aslinya.
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan dengan skema
rangkaian pada gambar.
Politeknik Negeri Sriwijaya

7. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan cara
meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter.
8. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah pada jalur.
9. Pindahkan juga gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas kalkir
dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10. Setelah itu siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
11. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
12. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
13. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
14. Warnai jalur sehitam mungkin.
15. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
16. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3.
17. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
18. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada kepekatan
larutan dan temperatur.
19. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
20. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
21. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
22. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
23. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
24. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik.
25. Lakukan pembersihan bengkel.

7.3. KESIMPULAN

1. Menggunakan kertas milimeter untuk menggambar layout sangat membantu


mahasiswa dalam pembuatan layout.
2. Diperlukan ketelitian dalam menggambar di kertas multimeter ataupun papan pcb
karena kesalahan kecilpun dapat mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
3. Dalam pembuatan layout jalur harus memiliki ketebalan yang baik agar jalur layout
yang dibuat tidak putus.
Politeknik Negeri Sriwijaya

7.4. LATIHAN DAN TUGAS


7.4.1. PERTANYAAN :
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika!
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian!
7.4.2. JAWABAN :

1. Keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika adalah:


a) Memudahkan dalam pemasangan komponen maupun pengecekan rangkaian elektronik.
b) Rangkaian bisa tertata rapih dari pada tanpa membuat layout (langsung menggunakan
jumper).
c) Bisa meletakkan dan memindah-mindahkan komponen sesuai keinginan sendiri sehingga
tidak terpaku dengan letak awal pada rangkaian awal (schematic).
2. Aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian adalah :
a) Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan di pasang.
b) Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin.
c) Pembelokan jalur minimal 45.
d) Jarak anatara jalur minimal 1mm.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB VIII
MERANCANG RANGKAIAN PADA PCB
(GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP)
8.1. PENDAHALUAN
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan
dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit,
memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan
pertinax atau epoxi yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai
kawat penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan
tembaga menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan
tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo
(permanent ink) atau rugos pada PCB, lalu dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur
PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak
komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan
rangkaian pada diagram skematik.

8.2. PRAKTEK MERANCANG RANGKAIAN PADA PCB


8.2.1. DAFTAR ALAT

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah


.
1. Gambar layout Rangkaian Gabungan 1 buah
komponen dan jalur Power Supply Regulator &
pada kertas kalkir Flip-Flop
Rugos
2. Elektro/permanent 1 set
3. ink Jalur dan bulatan 1 buah
4. Solder 30 watt/220 volt 1 buah
5. Penyedot timah 1 buah
6. Tang potong 1 buah
7. Tang jepit 1 buah
8. Cutter 1 buah
Politeknik Negeri Sriwijaya

9. Pinset 1 buah
10. Mistar baja i.
11. Landasan solder

8.2.2. DAFTAR BAHAN


No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. PCB 5x10 cm2 1 buah
2. FeCl3 Secukupnya
3. Air bersih Secukupnya
4. Thinner Secukupnya
5. Sabun / vim Secukupnya
6. Timah Secukupnya
7. Lotfet Secukupnya
8. Amplas halus Secukupnya
9. Resistor 1 1,2 k 1 buah
10. Resistor 2 270 1 buah
11. Resistor 3,4 560 2 buah
12. Resistor 5,6 10 k 2 buah
13. Dioda bridge KBPC 102 1 buah
14. Transistor 1,2,3 BC 107B 3 buah
15. LED Warna Merah 1 buah
16. LED Warna Kuning 1 buah
17. LED Warna Hijau 1 buah
18. Capasitor 1 2200 F/35 volt 1 buah
19. Capasitor 2,3 220 F/16 volt 2 buah
20. Dioda Silikon 1,2 IN 4001 2 buah
21. Dioda Zener BZX55C, 9.1V 1 buah
Politeknik Negeri Sriwijaya

22. Transformator 12 V/500 mA 1 buah

8.2.3. GAMBAR

8.2.4. LANGKAH KERJA


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
6. Warnai jalur sehitam mungkin.
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3.
9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada kepekatan
larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
Politeknik Negeri Sriwijaya

14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan
mata bor yang sesuai (1 mm).
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian, amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
8.3. KESIMPULAN
1. Dalam merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya, mulai
dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb karena
jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan
menyala/tidak menyala flip flop.
2. Dot matriks dibesarkan dan jalur harus tebal agar tidak putus atau hilang saat
direndam di feritklorit.
3. Menggunakan rugos jalur dan rugos dot sehingga hasil lebih rapi dan bagus.

8.4. LATIHAN DAN TUGAS

8.4.1. PERTANYAAN :

1. Sebutkan keuntungan dengan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan


pengawatan langsung!
2. Sebutkan fungsi Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!
8.4.2. JAWABAAN :
1. Keuntungannya yaitu tata letak komponen lebih rapi,hubungan antar komponen
lebih mudah dilacak jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen,peletakan
komponen lebih presisi dan tahan lama, serta lebih terhindar dari hubungan singkat
antar komponen.
2. Larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB berfungsi sebagai larutan
yang berfungsi untuk mengikis lapisan tembaga pada PCB yang tidak digunakan
Politeknik Negeri Sriwijaya

sebagai jalur/pengawatan. Sehingga nantinya hanya tembaga yang dilapisi dengan


spidol permanen/ sablonan yang tidak dikikis dan menjadi sirkuit/jalur sebagai
penghubung antar komponen satu ke komponen lainnya.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IX
PENUTUP
9.1. KESIMPULAN
Dari beberapa latihan pada praktik pengawatan dan teknologi PCB menunjang
keterapilan mahasiswa kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Dalam setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar.
2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan mudah
dalam mempertin pada kawat dan permukaan kawat terlihat rapi.
3. Pada saat menyolder diusahakan tidak terlalu banyak memakai lotfet dan tidak
terlalu panas karena hasilnya akan menjadi hitam pada permukaan kawat.
4. Dalam melakukan tugas ini dibutuhkan ketelitian serta kesabaran, karena tiap sudut
yang rentan lepas karena permukaan timah yang mudah meleleh apabila terkena
solder.
5. Memotong kawat sesuai ukuran dengan tidak menambahkan atau mengurangi
kawat tersebut.
6. Membentuk sudut kawat sebesar 45 o dan melilitkan kawat diujung-ujung kerangka
kubus tersebut dengan benar dan kuat.
7. Ketelitian sangat diperlukan dalam menyolderan PCB matrik ini, karena kawat
yang dipakai sangat rentan apabila terkena panas yang berlebih.
8. Menyolder PCB matrik ini juga harus membutuhkan kesabaran mulai dari
ketelitian saat penyusunan kabel, hingga pnyolderan pada papan PCB matrik
karena ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
9. Pada saat penyolderan dekatkan kawat timah ke papan pcb lalu dekatkan ujung
soldernya sehingga timah akan meleleh melingkar sesuai dengan Dot yang ada
pada papan PCB matriks.
10. Diperlukan ketelitian dalam menggambar di kertas multimeter ataupun papan pcb
karena kesalahan kecilpun dapat mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
11. Dalam pembuatan layout jalur harus memiliki ketebalan yang baik agar jalur layout
yang dibuat tidak putus.
12. Dalam merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya,
mulai dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb
karena jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan
menyala/tidak menyala flip flop.
Politeknik Negeri Sriwijaya

13. Dot matriks dibesarkan dan jalur harus tebal agar tidak putus atau hilang saat
direndam di feritklorit.
9.2. SARAN
1. Pada saat menyolder harus berhati-hati karena panas dan asapnya mengandung
racun dan sangat berbahaya.
2. Solder yang digunakan tidak boleh terlalu panas karena hasilnya akan menjadi
hitam.
3. Sebaiknya menggunakan lotfet secukupnya agar mempermudah penyolderan.
4. Pada saat pengerjaan harus teliti dan hati-hati agar hasilnya baik.
5. Kawat yang dililitkan harus kuat dan rapi agar kawat tidak mudah lepas dan tidak
terjadi pergeseran pada tiap-tiap sudut kawat
6. Pada saat penyolderan, solder tidak boleh terlalu panas, agar hasilnya bagus serta
menggunakan lotfet.
7. Pada saat penyolderan harus berhati-hati agar hasilnya rapi dan baik.
8. Harus teliti dan hati-hati dalam mengukur kawat kabel.
9. Kabel harus disusun dengan benar sesuai warna serta petunjuk dibuku.
10. Membuat pola yang sederhana untuk menghemat kabel.
11. Kaki-kaki komponen tidak boleh terbalik antara positif dan negatifnya karena
dapat menyebabkan komponen tidak bekerja.
12. Timah pada solderan jangan terlalu tebal agar terlihat rapi dan tidak mengganggu
kerja komponen.
13. Jarak antar kaki komponen harus diukur dengan teliti dan jangan terlalu dekat agar
tata letak komponen lebih bagus.
14. Dalam pembuatan layout, kita tidak boleh membuat sudut dengan sudut 90. Yang
disarankan adalah sudut dengan 45 agar arus yang di alirkan dapat mengalirke
masing masing komponen.
15. Harus selalu teliti pada saat menggambar layout jangan sampai terjadi kesalahan
sekecil apapun
16. Pada saat peletakan komponen jangan sampai terbalik.
17. Saat melakukan penyolderan disarankan menggunakan lotfet agar penyolderan
lebih mudah dan cepat.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I

LATIHAN MESTAMPING PLAT ALUMUNIUM

1.1. PENDAHULUAN

Latar belakang untuk melakukan kegiatan praktek kerja bangku adalah untuk
memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa saat melaksanakan praktek tersebut,
khususnya mahasiswa jurusan teknik elektro prodi mekatronika yang mana nantinya akan
terjun langsung kelapangan pada saat bekerja. Pada kesempatan ini, mahasiswa dituntut
melakukan praktek mata kuliah Bengkel Mekanik Kerja Bangku Semester I yang mana pada
praktek yang telah dilakukan ini sangat membantu untuk memupuk rasa disiplin pada
mahasiswa dalam melakukan pekerjaan bengkel tersebut. Oleh sebab itu, dengan melakukan
praktek kerja bangku ini diharapkan mahasiswa dapat dilatih untuk dapat bekerja lebih
disiplin dan lebih sabar.

Pada awal pembelajaran mata kuliah Bengkel Mekanik Kerja Bangku Semester 1 kali
ini akan membahas tentang latihan mestamping plat aluminium. Dimana pembelajaran ini
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan stamping dengan benar.

1.2. PRAKTEK LATIHAN MESTAMPING PLAT ALUMUNIUM

Praktek Bengkel Mekanik ini merupakan sesuatu teknik dasar sebelum mahasiswa
melakasanakan praktek di bengkel sesuai dengan jurusannya masing-masing. Dan pada
bengkel mekanik elektro ini melaksanakan praktek mestamping plat aluminium.

1.2.1. DAFTAR ALAT

1. Ragum + Magnetik
2. Kikir instrumen
3. Sikat Kikir
4. Mesin Bor
5. Mata bor 3,5 mm
6. Pengaris Baja
7. Palu
8. Penggores
9. Penitik
10. Ampelas
Politeknik Negeri Sriwijaya

11. Penyiku Baja


12. Stamping
13. Gergaji

1.2.2. DAFTAR BAHAN


Plat aluminium dengan ukuran sebagai berikut :

1. 120mm x 26 mm dan tebal plat alumunium 2 mm.


2. 120mm x 25 mm dan tebal plat alumunium 2 mm.

1.2.3. GAMBAR

1.2.4. LANGKAH KERJA

1. Ukur plat alumunium anda dengan ukuran sebagai berikut.


a. 120 mm x 26 mm.
b. 120 mm x 25 mm.
2. Letakan plat pada ragum, dan kikir plat pada setiap sisi plat sehingga ukuran yang
didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Periksa ukuran dan siku-siku dengan sudut 45 pada plat bila belum siku maka
ratakanlah dengan kikir.
4. Ukurlah penepatan penulisan yang akan digunakan untuk stamping dengan ukuran
3 mm untuk setiap huruf kecuali huruf i dengan ukuran 1 mm dan spasi 3 mm
dengan tulisan pada plat .
a. MEKATRONIKA (atas) dan POLITEKNIK (bawah).
b. NAMA MAHASISWA.
5. Kemudian lakukan penandaan atau indetitas mahasiswa pada plat alumunium dengan
mengunakan stamping.
6. Lalu lakukan penandan untuk mengebor dengan ukuran 3 cm dari pinggir plat . Pada
awal mengebor gunakam penitik sebagai penanda tempat yang akan dibor.
7. Siapkam mata bor dan letak plat pada alas mesin bor
8. Lakukan pengeboran dengan mengunakan mata bor berdiameter 2 mm dkemudian
lakukan pengeboran lagi dengan mata bor 6 mm tetapi hanya setegah bagian saja.
9. Kikir Sisi sisi Plat dengan ketebal 1,5 mm berbentuk miring.
10. Ampelaslah benda kerja sehingga gorensan yang tidak diperlukan yang ada pada
benda itu hilang.
11. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
12. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
13. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
14. Lakukan pembersihan bengkel.

1.3. KESIMPULAN

1. Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa
kesabaran, kekuatan, dan kejelian dalam pengerjaanya.
2. Dalam proses pengikiran, penggoresan dan mestamping benda kerja mahasiswa harus
memahami bagaimana pengerjaanya yang benar.
3. Semua pekerjaan yang kita lakukan akan berhasil apabila disertai jiwa yang sabar,
ulet, terampil, dan mau bekerja keras.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II
LANDASAN TEMPAT SOLDER

2.1. PENDAHULUAN

Melalui latihan ini , mahasiswa dapat diharapkan memiliki suatu skill dan
keterampilan dalam mengunaan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
diharapkan dapat membuat suatu alat dengan baik dan tepat ukuran-ukurannya, dan memiliki
manfaat alat yang dibuat mahasiswa itu sendiri.

2.2. PRAKTEK LANDASAN TEMPAT SOLDER

2.2.1. DAFTAR ALAT

1. Ragum.
2. Mistar baja.
3. Penitik.
4. Penggores.
5. Palu Plastik.
6. Palu Besi.
7. Gergaji Besi.
8. Magnetik.
9. Lap Kain.
10. Ampelas.
11. Stamping.
12. Radius 10mm.
13. Kikir besar.
14. Kikir intrumen.
15. Mesin bor.
16. Pembending plat.

2.2.2. DAFTAR BAHAN


Dalam praktek ini dibutuhkan 2 buah plat alumunium dengan ukuran :

a. 70mm x 60mm (sebagai tempat menaruh solder).


b. 120mm x 60 mm (sebagai alas).
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.2.3. GAMBAR

Gambar 2.1
2.2.4. LANGKAH KERJA
1. Ukurlah Benda Kerja sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
b. 70mm x 60mm (sebagai tempat menaruh solder.
c. 120mm x 60 mm (sebagai alas).
d. Dan buat ukuran yang sesuai dengan gambar 2.1 :
2. Apabila sudah diukur maka periksalah kesikuan plat.
3. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besaran lingkaran yang
dibutuhkan.
4. Potong lah plat sesuai dengan gambar diatas menggunakan gergaji.
5. Lakukan penandaan dengan penitik dan penggores yang akan dibor pada plat b
dengan ukuran gambar diatas.
6. Siapkan mesin bor dengan mata bor 2 mm.
7. Kemudian bor lah plat b sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
8. Rapikanlah plat dengan kikir instrumen, dan kikir lah setegah lingkaran.
9. Ampelas plat kedua-duanya secara keseluruhan untuk meghilangkan gores-goresan
yang kita buat sebelumnya.
10. Tekuk plat a 90 :
11. Tekuk plat b 90 bagian belakang dan 45 bagian depan dengan ukuran 15 mm dari
pangkal dan awal plat.
12. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
13. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
Politeknik Negeri Sriwijaya

14. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
15. Lakukan pembersihan bengkel.

2.3. KESIMPULAN
1. Mengetahui bagaimana cara membuat tempat landasan solder yang baik dan benar.
2. Mengetahui bagaimana ukuran keseimbangan antara sisi tempat dudukan solder.
3. Mengetahui bagaimana cara menggunakan alat yang benar sesuai dengan fungsinya.
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III
LATIHAN MEMBUAT BOX POWER SUPPLY
3.1. PENDAHULUAN
Pada praktek kali mahasiswa diharapkan mempunyai suatu skill atau keterampilan
dapat menggunakan alat-alat, bahan-bahan mekanik dengan baik dan benar. Mahasiswa juga
diharapakan bisa menerapkan keselamatan kerja selama praktek dan membuat suatu alat yang
tepat dan baik dari ukuran maupun bentuknya itu sendiri.
3.2. PRAKTEK MEMBUAT BOX POWER SUPPLY
3.2.1. DAFTAR ALAT
Dalam membuat box ini dibutuhkan beberapa alat yaitu sebagai berikut :
1. Ragum.
2. Magnetik.
3. Mistar Baja.
4. Mistar Siku.
5. Penggores.
6. Penitik.
7. Jangka Pegas.
8. Palu Besi.
9. Palu Plastik.
10. Stamping.
11. Mesin Bor.
12. Bor Berukuran 2 mm, 3 mm, 4 mm, 1,25cm.
13. Gergaji Besi.
14. Kikir.
15. Ampelas.
16. Sikat Kawat.
3.2.2. DAFTAR BAHAN
Dalam membuat kotak box power supply ini di butuhkan 2 buah plat alumunium
a. 30,6 x 15 cm
b. 30 x 17 cm
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.2.3. GAMBAR
TUTUP BOX :

ALAS BOX

Keterangan :
warna biru sebagai tempat kaki (Mata bor 2mm).
warna hitam sebagi tempattempat pcb (Mata bor 2mm).
warna hijau sebaagai tempat trafo (Mata bor 3mm).
Warna kuning sebagai engsel (Mata bor 2mm).
Warna ungu sebagai tempat kabal (Mata bor 4mm).
Warna abu-abu sebagai puse (mata bor 1,25 cm).
Warna putus sebagai tempat stamping nim mahasiswa.
3.2.4. LANGKAH KERJA
1. Ukurlah benda kerja dengan ukuran.
a. 30,6 x 15
b. 30 x
2. Letakan benda kerja pada ragum lalu kikir semua sisi sampai ukuran yang diinginkan.
3. Periksa kesikuan benda kerja tersebut.
4. Ukuran benda kerja dengan ukuran-ukuran sesuai instruksi.
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Potonglah plat pada warna merah.

6. Stamping plat dengan nim mahasiswa pada plat yang berwarna putih
7. Bor lah setiap warna yang ada plat dengan mata bor.
8. Tekuklah kedua plat 90 pada garis berwarna putih

9. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.


10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat penyimpanan dalam
kondisi baik.
Politeknik Negeri Sriwijaya

12. Lakukan pembersihan bengkel.

3.3. KESIMPULAN
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita agar
kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti baik pada saat
pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja dirakit akan mendapatkan
kecocokan antara bagian yang satu dengan yang lainnya dan mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai