Anda di halaman 1dari 12

SENSOR KAPASITIF

MAKALAH INSTRUMENTASI PENGUKURAN

Oleh

Anti Sukmawati NIM 161411067


Fakhira Rizqia NIM 161411071
Inggrid Novasuli D NIM 161411076
Novry Mahdevika NIM 161411082
Rizqi Amaliyah NIM 161411086
Sitti Alanna L.R NIM 161411090
Tiwi Sigita N NIM 161411094

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Instrumentasi Pengukuran


Semester 3 kelas 2C

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga selalu terlantunkan kehadapan Baginda Besar Nabi Muhammad
SAW, yang selalu menerangi kehidupan ini dengan mukjizat sampai kelak dipenghujung
zaman.
Adapun makalah yang berjudul “Sensor Kapasitif” ini penulis susun guna memenuhi
persyaratan nilai tugas dalam mata kuliah Instrumentasi Pengukuran.
Banyak permasalahan yang penyusun hadapi dalam rangka pembuatan makalah ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung, maka dari itu berbagai kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.

Terima kasih.

Bandung, 12 September 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Sensor merupakan “garis depan” sebuah alat-alat elektronik yang canggih. Lewat
sensor, keadaan dan kondisi pada dunia nyata dapat dimengerti oleh alat-alat elektronik. Tak
heran bila hampir semua peralatan elektronik menggunakan sensor sebagai input. Beberapa
jenis sensor yang dapat ditemui saat ini, antara lain : sensor cahaya, sensor magnetik, sensor
sonar, dll. Baru-baru ini, sensor yang berbasiskan sifat kapasitif membanjiri pasar. Sensor ini
dapat ditemui pada hampir semua peralatan yang menggunakan metode layar sentuh. Namun
sensor kapasitif memiliki aplikasi yang lebih luas dibanding hanya sebagai layar sentuh.

Kapasitor adalah salah satu komponen pada rangkaian listrik yang dapat menyimpan
dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik. Saat pertama kali dihubungkan
dengan sumber listrik, kapasitor akan mengisi dirinya dengan muatan-muatan listrik peritstiwa
inilah yang disebut dengan proses charging. Setelah penuh, kapasitor akan menghentikan arus
listrik di dalamnya sehingga rangkaian listrik akan bersifat open. Namun saat sumber listrik
dimatikan dari rangkaian, kapasitor dapat bersifat sebagai sumber listrik dengan cara melepas
muatan listrik kepada rangkaian peristiwa ini disebut discharging. Kapasitor umumnya terbuat
dari dua konduktor yang diantaranya terdapat materi dieleketrik seperti kaca, plastik.
Umumnya bahan dielektrik adalah bahan isolator atau bahan yang tidak bisa menghantarkan
listrik. Namun akibat adanya aliran listrik yang merupakan aliran elektron, atom penyusun
dielektrik menjadi tidak seimbang dan akhirnya menimbulkan muatan-muatan listrik. Sehingga
setiap bahan dielektrik memiliki nilai permitivitas masing-masing, yang akhirnya
mempengaruhi nilai kapasitansi.

Perhitungan kapasitansi pada parallel plate :

S = Area / luas

D = Jarak kedua plat

Ɛr = Relative permittivy / dielectric constant


Material Dielectric Constant - εr -

Udara kering (68℉) 1.000536

Air 4 – 88

Kayu kering 2–6

Kertas minyak 4

Kaca 3.7 – 10

Kertas 2.3

Plat metal konduktor pada kapasitor, kerap kali terpapar oleh efek fringing flux.
Peristiwa ini terjadi akibat jarak kedua plat terlalu jauh. Hal ini mengakibatkan perubahan nilai
kapasitansi :
1.1 Tujuan
1) Mengetahui definisi, fungsi dan sifat dari sensor kapasitif
2) Mengetahui jenis dan tipe sensor kapasitif
3) Mengetahui prinsip kerja sensor kapasitif
4) Mengetahui kelebihan dan kelemahan sensor kapasitif

1.2 Pengertian Sensor Kapasitif


Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep
kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat
disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubahan luas penampang dan
perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep kapasitor yang digunakan
dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk
muatan-muatan listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan
bahan dielektrikum. Sifat sensor kapasitif yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pengukuran diantaranya adalah sebgai berikut.
Sifat Sensor Kapasitif yang Dimanfaatkan Dalam Pengukuran:
 Jika luas permukaan dan dielektrika (udara) dalam dijaga konstan, maka perubahan
nilai kapasitansi ditentukan oleh jarak antara kedua lempeng logam.
 Jika luas permukaan dan jarak kedua lempeng logam dijaga konstan dan volume
dilektrikum dapat dipengaruhi makan perubahan kapasitansi ditentukan oleh volume
atau ketinggian cairan elektrolit yang diberikan.
 Jika jarak dan dielektrikum (udara) dijaga konstan, maka perubahan kapasitansi
ditentukan oleh luas permukaan kedua lempeng logam yang saling berdekatan.

1.3 Jenis dan Tipe Sensor Kapasitif


Kapasitor terdiri dari beberapa jenis, bergantung dari bahan dielektriknya ataupun
berdasarkan bentuk geometris lempeng konduktor.
a) Jenis kapasitor berdasarkan bentuk geometris lempeng konduktor dibagi menjadi
3, yaitu:
 Kapasitor Lempeng Sejajar

Gambar 2.2 Kapasitor Lempeng Sejajar


 Kapasitor Bola

Gambar 2.3 Kapasitor Bola


 Kapasitor Silinder

Gambar 2.4 Kapasitor Silinder


b) Jenis kapasitor berdasarkan bahan dielektriknya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
 Kapasitor Elektrosatik
Kapasitor elektrostatik adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan
yang terkenal serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa µF, yang biasanya untuk aplikasi
rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok
bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester
(polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
 Kapasitor Elektrolit
Kelompok kapasitor elektrolit terdiri dari kapasitor-kapasitor yang
bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang
termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan – di
badannya.
 Kapasitor Elektrokimia

Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor elektrokimia. Termasuk


kapasitor jenis ini adalah battery dan accu. Pada kenyataannya battery dan accu
adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan
arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga
masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar
namunkecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dan telepon
selular.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Sensor Kapasitif

Kontruksi sensor kapasitif yang digunakan berupa dua buah lempeng logam
yang diletakkan sejajar dan saling berhadapan. Jika diberi beda tegangan antara kedua
lempeng logam tersebut, maka akan timbul kapasitansi antara kedua logam tersebut.
Nilai kapasitansi yang ditimbulkan berbading lurus dengan luas permukaan lempeng
logam , berbanding terbalik dengan jarak antara kedua lempeng dan berbading lurus
dengan zat antara kedua lempeng tersebut (dielektrika), seperti ditunjukkan oleh
persamaan berikut :

Dimana :

ε0 : permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 F/m)


εr : permitivitas relatif (udara = 1)
A : luas plat/lempeng dalam m2
d : jarak antara plat /lempeng dalam m

2.2 Aplikasi Sensor Kapasitif


Beberapa aplikasi yang dapat dibuat dengan sensor kapasitif diantaranya adalah :
 Sensor Tekanan : menggunakan sebuah membran yang dapat merenggang sehingga
tekanan dapat dideteksi dengan menggunakan spacing-sensitive detector.
 Sensor Berat : menggunakan perubahan nilai kapasitansi diantara kedua plat yang
jarak kedua plat berubah sesuai beban berat yang diterima.
 Ketinggian cairan : menggunakan perubahan nilai kapasitansi antara kedua plat
konduktor yang dicelupkan kedalam cairan.
 Jarak : jika sebuah object metal mendekati elektroda kapasitor, didapat nilai
kapasitansi yang berubah-ubah.
 Layar sentuh : dengan menggunakan X-Y tablet
 Shaft angle or linear position : dengan menggunakan metode multiplate, kapasitif
sensor dapat mengukur angle atau posisi.

2.3 Kelebihan dan kelemahan Sensor Kapasitif


Kelebihan sensor kapasitif:
 Tingkat Presisi Yang Unik Dengan Teknologi Inovatif
Dengan desain khusus, kabel sensor triaksial dan teknologi pengendali inovatif,
sensor kapasitif dapat menghasilkan sistem pengukuran yang sesuai. Sistem
pengukuran capaNCDT memiliki tingkat presisi dan stabilitas yang tinggi sehingga
dapat mencapai resolusi kisaran submikrometer.
 Sensor Custom & Aplikasi OEM High Volume
Sensor kapasitif dapat menyesuaikan sistem pengukuran kami dengan tugas
pengukuran khusus dari penggunanya seperti desain, kalibrasi target, panjang kabel,
rentang pengukuran yang dimodifikasi atau sensor dengan pengontrol terintergrasi.
 Kompabilitas Penuh: Pertukaran Sensor & Controller Tanpa Kalibrasi
Sensor, kabel dan kontroller capaNCDT dapat diganti secara cepat dan mudah.
Karena teknologi inovatif mereka, maka kalibrasi dan linearisasi tambahan tidak
diperlukan. Komponen capaNCDT dapat diganti secara sederhana sesuai dengan
rentang pengukuran yang berbeda dan dapat dilakukan langsung dalam jangka waktu
singkat. Micro-Epsilon menawarkan variasi kombinasi terbesar di seluruh dunia
dalam pengukuran perpindahan kapasitif.
 Teknologi Pengontrol Modern & User-Friendly
Controller capaNCDT dilengkapi dengan berbagai macam interface seperti
interface analog, Ethernet dan EtherCAT. Sistem pengukuran kapasitif dapat
disesuaikan secara mudah dengan menggunakan aplikasi web yang ditampilka
melalui browser. Pengontrol terhubung ke PC melalui interface Ethernet kemudian
pengaturan, filter dan fungsi aritmatika yang terdapat didalam pengontrol akan
disimpan langsung di controller.
 Banyak dan mudah sekali ditemukan di pasaran.

Kelemahan sensor kapasitif:

 Jarak penempatan plat metal tidak boleh berjauhan jika berjauhan maka sensor tidak
akan bekerja dengan baik.
 Kapasitor umumnya terbuat dari dua konduktor yang diantaranya terdapat materi
dieleketrik seperti kaca, plastik. Umumnya bahan dielektrik adalah bahan isolator
atau bahan yang tidak bisa menghantarkan listrik. Namun akibat adanya aliran
listrik yang merupakan aliran elektron, atom penyusun dielektrik menjadi tidak
seimbang dan akhirnya menimbulkan muatan-muatan listrik.
 Sensor kapasitif mempunyai time respone yang lambat sehingga untuk mencharge
dan mendischargenya butuh waktu cukup lama dibandingkan dengan sensor lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

 Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep


kapasitif. Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses
menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada
kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum.
 Jenis kapasitor dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan bentuk geometris lempeng dan
berdasarkan bahan dielektriknya.
 Prinsip kerja sensor kapasitif adalah berdasarkan perbedaan tegangan yang diberikan
antara kedua lempeng logam yang sejajar dan saling berhadapan, sehingga
menimbulkan kapasitansi antara kedua logam tersebut.
 Kelebihan dan kelemahan sensor kapasitif tergantung pada alat yang akan digunakan,
dasri segi pemasaran sensor kapasitif akan lebih mudah ditemukan di pasaran karena
hampir semua alat saat ini memakai sensor kapasitif dan untuk kelemahannya sensor
kapasitif ini mempunyai time respone yang lambat jika dibandingkan dengan sensor
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Johanson. (2012). Sensor Kapasitif.


Endarko, & Zahrotin, E. (2014). Rancang Bangun Sensor Kapasitif untuk Level air, 1-6.
Doyan, D. (2016). Pengertian Sensor Kapasitif.
Automatindo. (2017). Sensor Kapasitif. Keunggulan Sensor Kapasitif.

Anda mungkin juga menyukai