Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI LISTRIK AC/DC

A. LISTRIK BOLAK BALIK


1. Pengertian Arus Listrik Bolak Balik (AC)
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan
arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus
yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-
balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk
gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave)
atau bentuk gelombang segi empat (square wave). Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik
(AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik
dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-
balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda,
kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.

Gambar 1: Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah


(garis merah)

Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah (garis merah)
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke
kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal
radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik.
Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan
informasi yang termodulasi atau terkode didalam sinyal arus bolak-balik tersebut. Lampu-
lampu kota yang dilihat dari kamera yang bergerak. Listrik arus bolak-balik menyebabkan
lampu berkelip-kelip yang membuat garis terlihat menjadi bintik-bintik.
Di dalam bidang teknik kelistrikan dikenal adanya dua jenis arus yaitu arus bolak-
balik dan arus searah. Di namakan arus bolak balik karena padanya terjadi gerak electron
yang berubah-ubah. Dengan ritme yang tetap, electron-elektron itu bergerak bolak-balik.
Arus bolak-balik banyak memiliki aliran yang berbentuk sinus.
2. Sumber Arus Listrik Bolak-Balik
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan
generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus
bolak-balik atau alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya
berubah terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC)
digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik.
Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber pembangkit
tenaga listrik tersebut adalah berupa arus listrik bolak-balik dan tegangan listrik bolak-balik
yang dihasilkan oleh generator yang digerakkan dengan energi yang berasal dari sumber daya
alam.
Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya
selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu
dalam hukum Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
kumparan akan menyebabkan timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika
antara ujungujung kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan
mengalir arus listrik melalui penghantar tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah
dibuat sebuah generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik (energi gerak) menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk tegangan dan
arus listrik sinus soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai
fungsi sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor). Diagram fasor
adalah dimana suatu besaran yang nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan
suatu vektor yang nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran jarum jam.
3. Harga Efektif (Root-mean-square) dan Harga Rata-Rata (average)
Pada listrik arus bolak ballik besarnya GGL (Ԑ), beda potensial (V) dan arus (I) selalu
berubah sebagai fungsi wkatu. Untuk itu perlu suatu besaran yang bersifat tetap, tidak
digunakan harga efektif dan harga rata-rata, baik untuk GGl, beda potensial maupun arus.
Alat ukur amperemeter AC dan volt meter AC dapat mengukur nilai efektif dari arus
dan tegangan bolak balik.nilai efektif arus dan tegangan bolak balik adalah kuat arus dan
tegangan yang dianggap setara dengan arus dan tegangan searah yang menghasilkan jumlah
energy yang sama ketika melalu suatu pengantar dalam waktu yang sama. Besarnya arus
efektifyang mengalir pada sebuah rangakain seperti pada gambar Dibawah dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut.

a. Harga Efektif (root-mean-square, rms)


Harga efektif arus(Ief = Irms) dari arus listrik bolak balik didefenisikan setara dengan
besarnya arus rata-rata yang pada besar hambatan dan selang waktu yang sama,menghasilkan
kerja listrik yang sama besar.
Untuk arus rata,jika arus sebesar I mengallir pada hambatan R selam selang waktu t
akan menghasilkan kerja listrik sebesar:

W = R I2 t
Untuk arus rata, I = Ief

W= R I2ef t
Kerja yang dihasilkan oleh arus bolak balik pada hambatan R dalam selang waktu t
adalah:

W= R I2ef t

Dalam waktu setengah periode, energy yang dihasilkan oleh arus efektif adalah

Wef = I2ef R T

Untuk selang waktu satu periode, harga efektif listrik arus bolak balik

Ief = 2 dt

Harga efektif untuk GGL dan arus adalah

Ԑef = p
Dan

Ief p
Biasanya tanda atau keterangan efektif tidak dituliskan.itu berarti yang dimaksud
adalah harga efektifnya. Pada umumnya alat-alat ukur listrik bolak balik dikalibrasi untuk
harga efektif untuk tegangan sinusoida.
b. Harga rata-rata (average-value)
Harga rata-rata arus dari listrik arus bolak balik didefenisikan setara dengan besarnya
arus rata yang dalam selang waktu sama memindahkan sejumlah muatan yang sama
besarnya.Jika arus rata dengan selang waktu memindahkan sejumlah muatan, q = I t. Listrik
arus rata, arus yang mengalir tetap besarnya, berarti arus rata-rata dan arus sesaat sama
besarnya, atau

I=Ī
q= I t = Ī t

Jumlah muatan yang dipindahkan oleh arus bolak balik dalam selang waktu t adalah

Untuk selang waktu satu periode harga rata-rata bagi arus GGL dan tegangan adalah

Untuk arus bolak balik yang mempunyai pola grafik simetrikm, artinya bagian positif
dan negative sama besar, maka dalam selang waktu t harga rata-ratanya nol. Dalm hal
demikian, harga rata-rata diambil untuk selang waktu setengah periode.
Pada listrik arus bolak balik, GGl serta arusnya mempunyai lebih dari satu arah atau
arahnya berubah sebagai fungsi waktu. Sumber Arus bolak balik adalah generator Arus
bolak balik. Generator Arus bolak balik terdiri atas sebuah kumpuran persigi yang diputar
dlam medan magnet.
Arus bolak balik dibedakan antara Arus bolak balik yang mempunyai fungsi atau pola
grafik sinusoida dan Arus bolak balik yang non sinusoida seperti pada gambar :

Sumber arus bolak balik adalah generator arus bolak alik, generator arus bolak balik
terdiri atas sebuah kumparan persegi yang diputar dalam medan magnet. Gaya gerak listrik
(GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik berubah secara periodic menurut
fungsi sinus atau cosinus. GGL sinusoida ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar
dengan laju sudut tetap.tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan
persamaan sebagai berikut:

Ԑ = NBA ω sin ωt

Atau

Ԑ = Ԑm sin ωt
Dengan :
Ԑm = NBA ω = gaya gerak listrik maksimum
N = Jumlah lilitan kumparan
A = luas kumparan
B = besarnya induksi magnetic
ω = frekuensi sudut putaran kumparan
Beban listrik dalam rangkaian Arus bolak balik dapat berupa resistor (R), kapasitor
(C) dan indictor (L).
Pada Arus AC diukur dengan amperemeter AC, besaran yang terukur merupakan nilai
rms (root mean square) atau nilai afektif dari arus,untuk melihat bentuk arus.untuk melihat
bentuk arus sinusoidal yang dihasilkan oleh sumber bolak balik, dapat digunakan osiloskop.
Monitor sebuah osiloskop terbagi-bagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga
membentuk sebuah kotak seperti pada gambar :

Dari gambar diatas sumbu vertikal menunjukkan nilai tegangan atau arus yang
dihasilkan oleh sumber bolak balik dan sumbu horizontal menunjukkan waktu.
Gerak lengkap (bolak-balik) dinamakan satu periode.Jangka waktu satu periode
adalah (t) detik (waktu periode).Banyaknya periode setiap detik dinamakan frekuensi,dimana
satuan utuk frekuensi adalah Hertz (Hz).
Adapun bentuk dari arus bolak-balik adalah:
· Bentuk tak tentu
· Bentuk segi empat (blok)
· Bentuk gigi gergaji

Pada arus juga tegangan bolak-balik,selalu terdapat bagian positif dan bagian negative
pada penggambaran sedangkan pada arus searah, hal tersebut tidak terjadi. Demikian pula
pada tegangan searah diamana yang ada hanyalah positif atau negative saja.
Arus bolak-balik terjadi karena tegangan bolak-bali.Suatu tegnagan bolak-balik juga
mempunyai frekuensi, waktu periode, dan sebagainya.Arus bolak-balik ini merupakan yang
palng banyak digunakan pada system kelistrikan di dunia, mengingat system ini mudah
dalam pembangkitan dan pendistribusiannya.Pada tegangan bolak-balik, dikenal system satu
fasa dan system tiga fasa dan yang paling dominan dipakai adalah system tiga fasa karena
mempunyai kelebihan disbanding dengan system satu fasa,dimana:
Daya yang disalurkan lebih besar
Nilai sesaatnya (Instantenous value) konstan
Mudah pembangkitannya (generator sinkron)

Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi


f. Apabila generator tersebut dihubungkan dengan suatu penghantar R dan menghasilkan
tegangan maksimum sebesar Vmax, maka tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar.

Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi
waktu, yaitu :

Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian,
arus yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan :
Dengan :

V = Tegangan Listrik AC

I = Arus Listrik AC

Vmax = Tegangan maksimum

Imax = Arus maksimum

ω = Kecepatan sudut (2πf)

c. Sudut Fase dan Beda Fase Dalam Arus Bolak-Balik

Arus dan tegangan bolak-balik (AC) dapat dilukiskan sebagai gelombang sinussoidal,
jika besarnya arus dan tegangan dinyatakan dalam persamaan :

V = Vmax sin ωt

I = Imax sin (ωt + 90o)

Di mana ωt atau (ωt + 90o) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan lambang θ.
Sedangkan besarnya selisih sudut fse antara kedua gelombang tersebut disebut beda fase.
Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut dapat dikatakan bahwa
antara tegangan dan kuat arus listrik terdapat beda fase sebesar 90o dan dikatakan arus
mendahului tegangan dengan beda fase sebesar 90o. Apabila dilukiskan dalam diagram fasor
dapat digambarkan sebagai berikut :

Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan beda fase 90o
d. Nilai Efektif Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

Nilai tegangan dan arus bolak-balik selalu berubah secara periodik sehingga
menyebabkan, kesulitan dalam mengadakan pengukurannya secara langsung. Oleh karena itu,
untuk mengukur besarnya tegangan dan kuat arus listrik bolak balik (AC = Alternating
Current) digunakan nilai efektif. Yang dimaksud dengan nilai efektif arus dan tegangan bolak
balik yaitu nilai arus dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus searah yang dalam
waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang sama akan menghasilkan kalor yang
sama. Semua alat-alat ukur listrik arus bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya. Hubungan
antara nilai efektif dan nilai maksimum dapat dinyatakan dalam persamaan :

dan

e. Nilai Rata-Rata Arus Listrik Bolak-Balik

Nilai rata-rata arus bolak-balik yaitu nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus
searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama pada
sebuah penghantar yang sama. Hubungan antara nilai arus dan tegangan listrik bolak-balik
dengan nilai arus dan tegangan maksimumnya dinyatakan dalam persamaan :

Di mana :

Ir = kuat arus rata-rata


Imax = kuat arus maksimum

Pada saluran transmisi dikenal adanya jatuh tegangan yang terjadi pada sepanjang
saluran transmisi.Tegangan AC dalam saluran tergantung dari impedansi dan admitansi
saluran serta beban dan faktor daya.Jatuh tegangan relative dinamakan regulasi tegangan
(voltage regulation).

4. IMPEDANSI, TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK


Dalam rangkaian sederhana bolak-balik umumnya terdapat komponen resistor,
inductor dan kapasitor. Pada masing-masing komponen tersebut bila dialiri arus listrik AC
akan timbul impedansi, tegangan dan arus.
a. Impedansi
Impedasnsi yaitu hambatan atau reaksi pada rangkaian arus bolak-balik. Hambatan
pada resistor dinamakan reaktansi resistantif ( XR ), pada kapasitor dinamakan reaktansi
kapastiif ( XC ), dan pada inductor dinamakan reaktansi induktif ( XL ). Besarnya masing-
masing hambatan tersebut adalah :

Jika komponen tersebut dalam rangkaian seri seperti di atas, maka impedansinya adalah :

Impedansi merupakan nilai dari hambatan total pada rangkaian listrik arus AC, maka
nilai dari impedansi selalu berbanding terbalik dengan besarnya arus listrik. Karena,
impedansi bersifat menghambat arus yang lewat sehingga menyebabkan arus yang mengalir
menjadi semakin kecil. Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Dengan

I = Arus Listrik (Ampere)

V = Tegangan Listrik (Volt)


Z = Impedansi (Ohm)

Dalam teknik elektro, impedansi adalah ukuran sejauh mana rangkaian menghambat
aliran listrik. Semua bahan memiliki beberapa tingkat hambatan listrik, yang menyebabkan
beberapa energi akan hilang sebagai panas, dan mengurangi aliran arus. Dalam kasus arus
searah (DC), impedansi sama dengan resistansi, dan semata-mata tergantung pada bahan dari
mana sirkuit dibuat.

Namun, untuk arus bolak (AC), dua faktor tambahan dapat berkontribusi terhadap
impedansi yakni: kapasitansi dan induktansi. Bersama ini dikenal sebagai reaktansi, yang
merupakan ukuran dari hambatan terhadap perubahan arus yang tergantung pada frekuensi,
dan pada komponen sirkuit.

Arus bolak-balik terus berubah arah, dan melakukannya pada frekuensi yang
diberikan, yang diukur dalam Hertz (Hz), atau siklus per detik. Biasanya, listrik disuplai pada
50 atau 60 Hz, tetapi ini dapat diubah untuk aplikasi khusus. Frekuensi dapat ditampilkan
sebagai gelombang pada osiloskop dalam hal arus atau tegangan, dengan jarak dari puncak ke
puncak mewakili siklus lengkap. Tingkat reaktansi di sirkuit tergantung pada frekuensi
pasokan AC. Lebih khusus, reaktansi kapasitif menurun dengan meningkatnya frekuensi,
sedangkan reaktansi induktif akan meningkat.

b. Tegangan Dan Arus Bolak – Balik

Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada
perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ωyang berada di dalam medan magnetik.
Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f.
Dalam suaturangkaian listrik, simbol untuk sebuah sumber tegangan gerak elektrik bolak-
balik adalah
.
Besarnya tegangan total pada rangkaian arus bolak – balik di atas yaitu:
Rangkaian di atas merupakan rangkaian seri, sehingga besarnya arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut sama besar :

3. Hubungan Impedansi, Tegangan Dan Arus Bolak-Balik


Secara matematis, hubungan hambatan, tegangan dan arus AC sama dengan pada arus
DC berlaku hukum Ohm :

Diagram Pashor

Hubungan antara R, L, C dan Z dapat dinyatakan dalam suatu diagram yang


dinamakan diagram pashor. Hubungan XR, XL. Dan XC di gambarkan dalam suatu system
sumbu koordinat seperti pada gambar:
θ = beda fase antara tegangan ( V ) dan arus ( I ) pada rangkaian listrik AC
b. Resonansi
Resonansi yaitu keadaan dimana XL = XC . keadaan ini dapat terjadi pada frekuensi
tertentu. Frekuensi saat terjadinya resonansi disebut frekuensi resonansi besarnya ;

5. KAPASITOR DALAM RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK

1. Pada Ragkaian Kapasitif Arus Mendahului Tegangan


Sebuah kapasitor (C) yan dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik ditunjukkan
pada gambar. Rangkaian seperti ini disebut rangkaian kapasitif. Besarnya arus dan tegangan
pada rangkaian kapasitif dinyatakan dengan persamaan:

2. Beda Fase Pada Rangkaian Kapasitif


Dengan melihat grafik sinusoidal dapat dinyatakan bahwa beda fase atau selisih
fase anatara arus dan tegangan pada rangkaian kapasitif adalah 90 derajat ½ π , dengan
tegangan ketinggalan oleh arus atau arus mendahului tegangan.
3. Reaktansi Kapasitif
Hambatan yang timbul pada kapasitor yang dihubungkan dengan rangkaian arus bolak-
balik disebut reaktansi kapasitif. Besarnya reaktansi kapasitif di rumuskan :
6. DAYA PADA RANGKAIAN AC
Inductor murni L dan kapasitor murni C yang berbeda dalam rangkaian AC tidak
pernah membuang energy listrik, tetapi hanya melakukan pengalihan bolak-balik energy dari
rangkaian ke medan magnetic atau medan listrik. Lain halnya dengan arus yang mengalir
melaui penghambat R . di dalam R , energy di ubah menjadi kalor yang tidak dapat di ubah
kembali ,menjadi listrik.
Besarnya energy listrik per satuan waktu yang di ubah menjadi kalor disebut daya listrik.
Daya listrik pada rangkaian AC identik dengan daya lisrik pada rangkaian DC yaitu :

Dalam hal ini VR adalah komponen tegangan yang sefase dengan arus, dengan demikian
maka :

7. Pengaplikasian arus bolak balik dalam kehidupan sehari hari


a. Pemasangan Jaringan Transmisi Listrik AC di Jalan
Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, pertokoan, industri
maupun instansi. Arus AC juga dapat diubah menjadi arus DC dengan memakai Trafo. Arus
listrik DC dikirim/ditransmisikan melalui sistem jaringan bertegangan tinggi. Sistem
tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab berkaitan dengan luas penampang
penghantar.

b. Pengamanan Jaringan Listrik AC dalam Rumah

Pemakaian daya listrik jaringan listrik AC (arus bolak-balik) di rumah atau di kantor
dibatasi oleh pemutus daya yang dipasang bersama dengan KWh meter. Jika arus listrik
melebihi ketentuan maka dengan adanya pemutusan daya secara otomatis akan menurunkan
saklar. Untuk keamanan pada alat-alat listrik rumah tangga biasanya pada masing-masing alat
dipasang sekering
Pemasangan sekering pada alat listrik untuk mengantisipasi adanya arus yang tiba-tiba
membesar yang memungkinkan alat listrik dapat rusak atau terbakar. Dengan adanya
sekering, jika arus tiba-tiba membesar maka sekering akan putus dan alat listrik tidak rusak.

c. Pemakaian Alat-Alat Rumah Tangga


Arus AC pada umumnya digunakan pada peralatan elektronik seperti kipas angin,
kulkas, kompor, listrik, teko listrik, TV, setrika.

B. LISTRIK SEARAH
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus
searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik
ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif.
Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang
“tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Contoh dari penggunaan listrik arus
searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa
Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang
pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah. Di tahun 1883, Nicola Tesla
dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei
1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute of Electrical
Engineers:”A New System of Alternating Current Motors and Tranformers.” Karena listrik
arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk
transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua
transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. Walaupun begitu, pada saat
pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus listrik searah masih tetap digunakan.
Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus bolak-balik.

Gambar 22. Arus listrik Searah

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat
dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan
menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor. Sebagai dasar dari
rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi sebagai
penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi
Arus Searah (DC).
Gambar 23. Arus Listrik Searah dan Arus Listrik Bolak Balik
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah
merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran
elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang telihat
/tampak mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Yang dimaksud dengan sumber listrik
arus searah (DC) adalah alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah (DC) dan
menghasilkan arus DC secara permanent.Sumber listrik arus searah (DC) yang paling banyak
dikenal adalah sumber listrik DC yang membangkitkan listrik secara kimia. Elemen Elektro
Kimia Menurut Neinst, batang logam yang dimasukan dalam larutan asam sulfat akan
melepaskan ion-ion positif ke dalam larutan itu, oleh karena itu, logam tersebut menjadi
bermuatan negative. Sedangkan larutan tersebut menjadi muatan positif. Beda potensial
tersebut dinamakan tegangan larutan elektrolit .Dengan perkembangan teknologi elektronika
saat ini, listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC)
menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau
Adaptor.Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang
dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus
bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).

1. Sumber sumber Arus Listrik Searah

Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah
tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi
empat macam.

a. Elemen Elektrokimia

Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam
elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat
dibedakan berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut.

1) Elemen Primer

Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian bahan
setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai berikut:

a) Elemen Volta

Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta..
Elemen volta terdiri dari tumpukan batang seng, kain yang direndam dalam larutan asam, dan
batang tembaga secara bergantian. Elemen volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang
berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan
asam atau garam tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam. Kelebihan
elemen volta adalah memiliki bagian yang sederhana dan dijadikan sebagai dasar
pengembangan bagi elemen-elemen yang lain. Sedangkan kelemahan elemen adalah hanya
dapat bekerja dalam waktu yang pendek sehingga tidak cocok untuk kehidupan sehari-hari.

Gambar 24. Elemen volta

b) Elemen Daniell

Penemu elemen daniel adalah John Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah elemen
yang gaya gerak listriknya agak lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat
yang dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator pada elemen ini
adalah larutan tembaga (sulfat).

c) Elemen Leclanche

Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri atas
dua bejana kaca yang berisi:

o batang karbon sebagai kutub positif (anoda)


o batang seng sebagai kutub negatif (katoda)
o Batu kawi sebagai depolarisator
o larutan amonium klorida sebagai elektrolit

d) Elemen Kering

Elemen kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering yang
tidak dapat diisi kembali (sekali pakai). Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen
kering antara lain, batu baterai dan baterai perak oksida (baterai untuk jam tangan). Bahan
untuk kutub positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub negatif digunakan lempeng
seng.

2) Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian
bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan
kembali setelah diberikan kembali energi (diisi atau disetrum).Contoh dari elemen sekunder
yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan
Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan proses
kimia. Prinsip kerja dari akumulator adalah berdasarkan proses kimia. Secara sederhana,
prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Pemakaian

Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu.
Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif. Setelah
akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif akan dilapisi oleh sulfat.
Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi
netral.

b) Pengisian

Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar
dapat digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif. Contoh lainnya seperti batu baterai yang
digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop, kamera, lampu emergensi dll.

2. Generator Arus Searah

Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak
(mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap
jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1). Generator penguat terpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon

Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang
diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator
terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet
yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

3. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini
dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.

Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar
perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang
dihasilkan relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sel Surya (Solar Cell)

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktorr yang terdiri dari
sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang
riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.

Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat
dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam
sebuah pengaturan net merting. Prinsip kerjanya sebagai berikut.

Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas
dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang
tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-
muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian
luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat
perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga
membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat
terbatas pada alat-alat tertentu saja.

Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat,
jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah
menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit.

2. Rangkaian Listrik Arus Searah


Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current, disingkat
DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik (alternating
current, disingkat AC ).

Gambar 25. Rangkaian arus searah sederhana

a. Hukum Ohm
Gambar 26. Hukum ohm :tegangan titik A dan B

Dari gambar di atas, Beda potensial/tegangan antara titik A dan B sebanding dengan
besar kuat arus dan sebanding dengan besar hambatan listrik.

Hukum Ohm:

Kuat arus yang melalui suatu konduktor ohm adalah sebanding (berbanding
lurus) dengan beda potensial antara ujung-ujung konduktor asalkan suhu konduktor tetap.

1. Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel


Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di
rangkai (disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel

Gambar 27. Lampu yang disusun seri dan parallel

a. Rangkaian seri
Pada rangkaian seri di atas , berlaku :
b. Rangkaian parallel
Pengaplikasian Listrik DC atau Bolak Balik
Pemakaian listrik DC (arus searah) sebagai sumber tegangan banyak dipakai pada
berbagai peralatan elektronik atau otomotif. Lap top, televisi, radio, tape recorder,
kamera,dan peralatan lain sering menggunakan listrik DC sebagai power supplynya.

Anda mungkin juga menyukai