Anda di halaman 1dari 49

1

BAB I
ORGANISASI BENGKEL

1.1 Tujuan
Setelah topic ini dibahas mahasiswa dapat :
1. Melakukan praktek sesuai peraturan data tata tertib di bengkel elektonika
2. Merangkai sendiri betuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian
3. Mendemontrasikan keterampilan skill
4. Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama
praktek
5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Pengawatan dan Teknologi PCB 1
Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen-
komponen Elektronika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika.
Praktek Pengawatan dan teknologi PCB 1 merupakan praktek dasar
tentang cara membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan
perakitannya pada papan PCB (printed circuit board).
1.2.2 Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan di
bengkel Pengawetan dan Teknologi PCB adalah keselamatan umum.
Keselamatan umum merupakan tanggung jawab bersama antara mahasiswa
sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar.
Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu
berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mahasiswa yang
praktek harus dalam kondisi yang siap, tidak sakit, ataupun mengantuk.
Mahasiswa juga harus menggunakan pakaian khusus selama praktek. Hal-hal
tersebut harus diperhatikan untuk menghindari kecelakaan yang tidak
diinginkan.
2

Kecelakaan yang sering terjadi antara lain :


1. Terkena ujung sisi benda yang tajam.
2. Terkena panas solder.
3. Terkena benda yang berputar seperti bor.
4. Tersengat aliran listrik.
1.2.3 Penanggung Jawab Praktek
a. Instruktur
Instruksur adalah orang yang bertugas memberikan petunjuk dan
penjelasan tentang langkah-langkah praktek yang benar, tepat, dan
aman. Instruktur juga mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek,
menyelidiki terjadinya kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat
semua peristiwa tersebut serta meninta pertanggungjawaban dari
mahasiswa atas terjadinya hal tersebut.

b. Storeman
Storeman adalah orang yang bertugas memberikan pinjaman
peralatan-peralatan yang dibon oleh mahasiswa dan bertanggung jawab
penuh terhadap peralatan yang dipinjam (bon) oleh mahasiswa tersebut.
Apabila terjadi kerusakan maupun kehilangan dari peralatan tersebut,
maka storeman wajib melaporkan hal itu kepada instruktur agar dapat
ditindaklanjuti.

c. Pratikan
Pratikan adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek di
bengkel pengawatan dan Teknologi PCB. Praktikan dituntut untuk
mengikuti dan menjelaskan semua tugas yang diberikan oleh instruktur
dengan baik dan mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku
selama praktek.
Pratikan juga wajib menjaga peralatan yang dipinjam agar tidak
mengalami kerusakan atau kehilangan.
3

1.2.4 Kebersihan
Kebersihan di bengkel pengawatan dan teknologi PCB harus
senantiasa dijaga dan diperhatikan, karena bila ruangan bengkel selalu
bersih maka akan menambah kenyamanan pasa saat melakukan praktek
di dalam bengkel. Yang berkewajiban menjaga kebersihan selesai
bengkel adalah seluruh mahasiswa yang melakukan praktek. Untuk
itulah setiap selesai melakukan praktek, mahasiswa harus
membersihkan peralatan yang telah dipinjam dan membersihkan
ruangan tempat melakukan praktek. Selain itu mahasiswa harus
membersihkan ruangantempat melakukan praktek. Selain itu mahasiswa
harus membersihkan diri selesai melakukan praktek.

1.3 Peralatan Bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB


Peralatan-peralatan yang digunakan selama praktek antara lain :

a. Mistar Baja
Alat ini digunakan untuk mengukur dengan menunjukkan perbandingan
langsung benda kerja dengan skala asli. Sifat alat ini adalah keras, tipis , dan
lentur serta memiliki ketelitian di bawah jangka sorong.

b. Obeng
Obeng berfungsi untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng memiliki
dua macam jenis, yaitu : Obeng plus dan Obeng minus
4

c. Tang
Tang memiliki beberapa bentuk dan kegunaan yang berbeda, antara lain :
1. Tang jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat.

2. Tang potong berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.

3. Tang kombinasi berfungsi untuk menjepit, membengkokkan,dan


memotong elemen kawat atau kabel.
5

d. Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronika. Dapat
juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sempit.

e. Solder
Solder digunakan untuk mempertin dan menyolder komponen-komponen
elektronika dengan bantuan timah.

f. Landasan Solder
Digunakan untuk landasan/sandaran solder yang digunakan saat solder
dalam keadaan panas.
6

g. Penyedot Timah
Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang berlebihandi PCB.

h. Multimeter
Multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan dan hambatan listrik. Alat ini disebut AVO-meter.
7

1.4 Pertanyaan
1. Gambarkan struktur organisasi bangkel elektronika!
2. Jelaskan tujuan praktek pengawatan dan teknologi PCB-1!

1.5 Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus!
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter!
8

BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL

2.1 Tujuan
Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat :
1. Berlatih menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek
pengawatan.
2. Mempertin kawat email dengan benar.
3. Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat.

2.2 Dasar teori


Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan kedua logam
tersebut asalah timah yang dicampur dengan bahan lainnya. Timah akan
berbentuk padat pada suhu kamar dan akan mencair pada suhu yang cukup tinggi.
Persentase perbandingan timah dengan bahan lainnya, yaitu timah hitam, dapat
dilihat dari RH-nya. Timah yang biasa digunakan adalah yang memiliki RH 60/40
dan RH 40/60. Timah RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair
pada suhu 188°, timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210°.
Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder.
Solder yang dihubungkan ke jala-jala listrik akan menghasilkan panas yang cukup
tinggi sehingga dapat mencairkan timah.pada saat timah dalam keadaan cair itulah
kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini alat
solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang bermacam-
macam.
Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang
dipanaskan dengan alat solder. Tujuan mempertin adalah agar bagian logam yang
dilapisi tidak mudah berkarat.
9

2.3 Daftar Alat

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Solder 30 watt/220colt 1 buah


2. Tang Potong 1 buah
3. Tang Jepit 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar Baja 1 buah
7. Landasan Solder 1 buah

2.4 Daftar Bahan

No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1. Kawat Email 1 mm secukupnya
2. Timah 1mm RH 60/40 secukupnya
3. Lotfet secukupnya
4. Amplas secukupnya

2.5 Keselamatan Kerja


1. Ikuti instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dancutter dengan hati-hati dan teliti
3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati
4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder

2.6 Langkah Kerja


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
10

2. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.


3. Potonglah sesuai dengan menggunakan tang potong sehingga kawat menjadi
dua bagian yang sama panjangnya.
4. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.
5. Kupas kawat email dengan menggunakan cutterdan amplas pada bagian-
bagian yang telah ditentukan (sesuai gambar).
6. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan
timah yang telah ditentukan.
7. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian tertentu.
8. Periksa hasil pekerjaan sesuai gambar
9. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat
penyimpanan dalam kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.

2.7 Analisis
1. Periksalah semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar bila
terdapat peralatan yang rusak dapat dilaporkan kepada instruktur sehingga
dapat diganti dengan peralatan yang baik (tidak rusak).
2. Pada saat menyolder gunakanlah pasta agar didapatkan hasil solder yang
matang, merata, dan rapi, sebab pasta mempercepat penjalaran panas dari
solder tersebut.
3. Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila saat penyolderan
dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas saat dilakukan
penyolderan.
4. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak
terjadi kerusakan pada saat dilakukan penyolderan.
5. Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat
penyolderan tersebut tepat pada waktunya.
6. Hasil solderan harus matang dan rapi.
11

7. Rapikan kawat yang telah selesai disolder.

2.8 Gambar Job Menyolder dan Mempertin Kawat Email

2.9 Data pengamatan


Hasil Solderan
Kawat email 1 mm 0,8 mm
Timah RH 60/40 RH 40/60 RH 60/40 RH 40/60
Tidak Dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas, dan
diberi lotfet

2.10 Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan mempertin!
2. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!
12

2.11 Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak
dikupas!
2. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
3. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40
dan RH 40/60!

2.12 Kesimpulan
1. Dalam setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar;
2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan
mudah dalam mempertin pada kawat dan permukaan kawat terlihat rapi;
3. Pada saat menyolder diusahakan tidak terlalu banyak memakai lotfet dan
tidak terlalu panas karena hasilnya akan menjadi hitam pada permuakaan
kawat;
4. Dalam melalakukan penyolderan kita harus memperhatikan batas panas atau
titik cair timah yang kita gunakan, dan juga kita harus berhati-hati dengan
asap timah karena asap tersabet mengandung racun.
13
14

BAB III
MEMBUAT KUBUS

3.1 Tujuan
Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat :
1. Menyolder kawat email dengan benar.
2. Membuat lilitan dari kawat email.
3. Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang.

3.2 Dasar teori


Membuat lilitan (membundel) adalah mengulung kawat/kabel menjadi
gulungan simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat digunakan untuk
menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi.
Dalam bidang elektronika fungsi pengawatan sering menjadi masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu latihan melakukan penyolderan dan
pembundelan.
Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat
pemancar, penerima, komputer, amplifier, dan lain-lain. Fungsi dari pembundelan
sendiri adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung, memudahkan
dalam troubleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan
(assembling).

3.3 Daftar Alat


No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang jepit 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar baja 1 buah
15

7. Landasan solder 1 buah

3.4 Daftar Bahan


No. Nama Alat Spesifikasi jumlah
1. Kawat email 1000 mm
2. Kawat email 1 mm 400 mm
3. Koker 0,4 mm 75 mm
4. Timah 3,5 mm Secukupnya
5. Lotfet 1mm RH 60/40 Secukupnya
6. Amplas halus Secukupnya

3.5 Keselamatan kerja


1. Ikuti instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti.
3. Perhatikan cara menggunakan solder yang dan gunakan hati-hati.
4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder.
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.

3.6 Langkah kerja


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja.
3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat
12 potong kawat 1mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat o,4 mm
berukuran 50 mm.
4. Buatlah gulungan dari kawat email 0,4 mm dengan menggunakan koker
sebagai inti.
5. Usahakan lilitan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat.
6. Kawat yang telah dililit rapi disiskan dengan baik.
16

7. Ambil kawat email 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10 mm


dengan menggunakan cutter.
8. Pertinlah kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan timah.
9. Tekuk ujung kawat tersebut dengan sudut 45° pada arah yang sama.
10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain.
11. Satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus, di mana setiap
sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat denganarah XYZ.
12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah
dibentuk sebelumnya.
13. Satukan kawat yang telah dipertin dan lilitan tersebut dengan solder.
14. Lakukan penyolderan yang rapid an kuat untuk setiap sudut kubus.
15. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
16. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
17. Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
18. Lakkukan pembersihan bengkel.

3.7 Analisis
1. Sudut dari suatu bidang ke bidang yang lain harus 90°.
2. Lilitan kaea t 0,8 mm tegak lurus dengan koker.
3. Untuk mempermudahkan pengerjaan, bentuklah kawat-kawat untuk membuat
kubus menjadi empat kelompok sudut yang sama.

3.8 Gambar Job Membuat Kubus


17

3.9 Data Pengamatan


Tabel 1
Sudut yang
Sisi Panjang Kondisi kawat (lurus/kurang
bibentuk
kubus (cm) lurus /tidak lurus)
(siku/tidak siku)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L

Tabel 2
Sudut yang
Sisi Panjang Kondisi kawat (lurus/kurang
bibentuk
kubus (cm) lurus /tidak lurus)
(siku/tidak siku)
M
N
O
P
Q
R
S
T
18

3.10 Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan menyolder!
2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!
3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!

3.11 Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!
2. Jelaskan kegunaan koker dalam lilitan kawat!
3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!
3.12 Kesimpulan
Pada latihan membuat kubus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Dalam melakukan tugas ini di butuhkan ketelitian serta kesabaran, karena tiap
sudut yang rentan lepas karena permukaan timah yang mudah meleleh apabila
terkena solder;
2. Saat memasang kawat penyambung, kawat tersebut harus tergulung secara
rapi, dan kuat agar tidak terjadi pergeseran pada tiap-tiap sudut;
3. Penyolderan harus rapi dan sebaik mungkin agar kawat tidak renggang dan
tidak goyang, bila semua solderan dilakukan dengan baik dan rapi maka akan
menghasilkan kubus yang bagus.
19
20
21

BAB IV
MENYOLDER PADA PCB MATRIKS

4.1 Tujuan
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat :
1. Menyolder kabel listrik pada PCB Matriks;
2. Menyolder dengan baik dan benar;
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya;
4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.

4.2 Dasar Teori


PCB (Printed Circuit Board) adalah papan tempat memasangkan
komponen-komponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah
satu sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika dapat
disolderkan pada tembaga tersebut.
PCB matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan atau disolder pada tembaga tersebut.
Penggunaan PCB matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu
rangkaian elektronik, dimana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB
yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.
22

4.3 Daftar Alat


No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Solder 30 watt / 220 volt 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang lancip 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar baja 1 buah
7. Landasan solder 1 buah

4.4 Daftar Bahan


No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. PCB Matrik 18 baris x 20 kolom 1 buah
2. Kabel warna merah 0.6 mm 45 cm
3. Kabel warna cokelat 0.6 mm 70 cm
4. Kabel warna putih 0.6 mm 20 cm
5. Kaber warna 0.6 mm 40 cm
6. Kabel pertin 0.8 mm 25 cm
7. Timah 1 mm RH 60/40 Secukupnya
8. Lotfet Secukupnya
9. Amplas halus Secukupnya

4.5 Keselamatan Kerja


1. Ikutilah instruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong, mistar baja dan cutter dengan hati-hati
3. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder
4. Jangan menempelkan mata solder pada PCB Matriks terlalu lama karena
dapat melepaskan tembaga!
23

4.6 Langkah Kerja


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan
pada posisi yang benar;
2. Periksa kondisi PCB Matrik;
3. PCB matrik bagian tembaganya diamplas dengan halus;
4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunnakan mistar baja
sesuai dengan tabel warna;
5. Potong sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9
potong kabel merah, 5 potong kabel kuning, 4 potong kabel putih, 9
potongkabel cokelat, dan 9 kabel pertin;
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran kira-kira 5 mm, lalu
amplas;
7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya kira-kira 5 mm dan amplas;
8. Lakukan penyolderan masing-masing kawat dan kabel yang telah dipertin
pada PCB Matrik sesuai dengan gambar 04;
9. Laporkan kepada instruktur bila pekerjaan telah selesai dikerjakan;
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan;
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan
dalam kondisi baik;
12. Lakukan pembersihan bengkel.

4.7 Analisis
1. Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai.
2. Jarak selubung kabel ke solderan sama dengan diameter kabel.
3. Gunakan fasilitas peralatan sebagaimana mestinya.
4. Selubung kabel jangan sampai meleleh.
24

4.8 Gambar Job Menyolder Pada PCB Matriks

4.9 Data Pengamatan


Kondisi
Hasil
kawat/kabel
Panjang total setelah penyolderan
Kabel/kawat (lurus/kurang
penyolderan (cm) (matang/tidak
lurus/tidak
matang)
lurus)
Hitam
Hijau
Kuning
Pertin
cokelat
kawat

4.10 Pertanyaan
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat !
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses penyolderan

4.11 Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat !
25

4.12 Kesimpulan
Pada latihan menyolder pada PCB matrik dapat ditarik kesimpulan :
1. Ketelitian sangat diperlukan dalam menyolderanPCB matrik ini karena kawat
yang dipakai sangat rentan apabila terkena panas yang berlebih;
2. Menyolder PCB matrik ini juga harus membutuhkan kesabaran mulai dari
ketelitian saat penyusunan kabel, hingga pnyolderan pada papan PCB matrik
karena ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
26
27
28
29

BAB V
MENYOLDER DAN MERAKIT RANGKAIAN
POWER SUPPLY REGULATOR PADA PAKU PAYUNG

4.1 Tujuan
Setelah latihan menyolder dan merakit rangkaian pada paku payung
mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan benar;
2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter;
3. Mentransfer gambar ke bentuk yang sebenarnya;
4. Memasang komponen rangkaian elektronika dengan benar;
5. Menyolder komponen pada paku payung;
6. Merakit rangkaian elektronika dengan baik dan benar.

4.2 Dasar Teori


Pada rangkaian yang sederhana, penggunaan paku payung sebagai
pengganti dari eksperiment board yang menggunakan PCB atau eksperimentor
sangatlah besar manfaatnya, disamping mudah membuatnya, biayanya pun lebih
murah dibandingkan dengan biaya pembuatan PCB.
Dalam latihan ini, rangkaian yang akan dirancang adalah rangkaian Power
supply Regulator (Pembangkit Sinyal). Rangkaian Power Supply Regulator
merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak
dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika
sederhana.
Sebelum merangkai rangkaian sebenarnya, terlebih dahulu dibuat
rancangan pada kertas milimeter. Fungsi kertas milimeter adalah untuk
memudahkan pengukuran objek gambar sehingga lebih teliti.
30

4.3 Daftar Alat

No. Nama Alat dan Spesifikasinya SPESIFIKASI Jumlah


1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang lancip 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
6. Mistar baja 1 buah
7. Landasan solder 1 buah

4.4 Daftar Bahan

No. Nama Barang Spesifikasinya Jumlah


1. Papan multipleks 200 x 150 x 18 mm 1 buah
2. Paku Payung 17 buah
3. Resistor 1 270 Ω 1 buah
4. Resistor 2 1,5 KΩ/1,2 KΩ 1 buah
5. Elco 2200 μF/16 Volt 1 buah
6. Transistor BC 109/BC 107 1 buah
7. Dioda bridge 2A 1 buah
8. Dioda Zener 9,1 Volt / 400 mA 1 buah
9. LED 1 buah
10. Kabel penghubung Secukupnya
11. Timah Rh 60/40 Secukupnya
12. Amplas Secukupnya
13. Lotfet Secukupnya
31

4.5 Keselamatan Kerja


1. Ikuti intruksi dari instruktur
2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
3. Letakan solder yang panas pada landasan solder
4. Jangan mengisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!
5. Tidak terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen
6. Gunakan pinset untuk mengurangi panas

4.6 Langkah Kerja


1. Persiapan semua peralatan yang akan digunakan dan tempatkan pada posisi
yang benar.
2. Salinlah gambar rangakaian pada kertas millimeter.
3. Tempatkan gambar diatas papan multiplex dan rekatkan.
4. Pasanglah paku paying pada terminal-terminal seperti gambar 06.
5. Ukurlah panjang kabel penghubung sesuai dengan kebutuhan dan kupas
ujung-ujungnya.
6. Bersihkan kaki-kaki komponen yang akan disolder, gunakan amplas
7. Solder semua komponen di atas paku paying sesuai dengan gambar.
8. Perhatikan posisi kaki-kaki komponen yang memiliki dua kutub yang
berbeda.
9. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
10. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada
imput rangkaian.
11. Bersihkan peralatan yang digunakan.
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.

4.7 Analisis
Pada praktek job kali ini kami melakukan praktek menyoldir dan merakit
rangkaian power supply regulator pada paku payung. Pertama diperlukan papan
32

dengan ukuran 200 x 150 x 18 mm 1buah dan papan tersebut dilapisi dengan
kertas milimeter blok, kemudian digambar rangkaian power supply pada kertas
milimeter blok yang telah ditempel pada papan.
Kemudian ambillah komponen – komponennya yaitu paku payung, dioda
bridge, dioda zener, elco, kabel penghubung, resistor 270 ohm dan 1,2 K ohm,
transistor BC 107, led ( lampu indikator ). Pertama pasang paku payung sesuai
dengan gambar rangkaian pada papan.
Lalu ampelaslah paku payung tersebut agar timah lebih melekat dan
pasang kabel serta komponen – komponen yang telah disediakan tersebut. Pada
saat menyolder usahakan jangan terlalu panas karena akan dapat menyebabakan
komponen rusak, lalu saat memasang komponen jangan sampai terbalik, jika
terbalik maka rangkaian akan short, apabila rangkaian benar maka lampu led akan
menyala.

4.8 Gambar Job Menyolder dan Merakit Rangkaian Power


Supply Regulator Pada Paku Payung

4.9 Data Pengamatan


Titik Uji Tegangan (volt)
Input
Zener
Output
LED
(Menyala / tidak)
33

4.10 Pertanyaan
1. Sebutkan kegunaan paku paying dalam rangkaian elektronika!
2. Sebutkan fungsi kertas millimeter dalam rancangan gambar elektronika!
3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku paying dibandingkan PCB!

4.11 Evaluasi
1. Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Supply!
2. Jelaskan fungsi diode bridge!
3. Jelaskan fungsi diode zener!
4. Jelaskan fungsi LED!

4.12 Kesimpulan
1. Dioda Brige berfungsi mengubah arus AC ke DC.
2. Kapasitor berfungsi sebagai pelurus arus yang sebelumnya keluar dari dioda
dan arus yang keluar dari kapasitor dialirkan ke komponen yang lain. Selain
itu, kapasitor berfungsi sebagai arus menyimpan energi yang sudah
melewatinya
3. Transistor berfungsi sebagai penguat arus yang mengalir dari kapasitor.
4. Dioda Zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan yang tidak setabil.
5. Dioda LED berfungsi sebagai indikator cahaya.
6. Trafo terbagi 2 yaitu CT dan Engkel, dan masing-masing trafo mempunyai
fungsi tersendiri.
7. Trafo berfungsi sebagai pengubah tegangan dengan cara menaikan dan
menurunkan tegangan yang dibutuhkan rangkaian elektronika.
8. Menguji komponen-komponen yang layak pakai atau tidak menggunakan
multitester.
34
35

BAB VI
MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN POWER
SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP

6.1 Tujuan
Setelah latihan membuat layout gabungan Power supply Regulator dan
Flip-flop mahasiswa dapat:
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar;
2. Menggambar rangkaian listrik elektronika pada kertas milimeter;
3. Mengetahui tata aturan yang diperoleh dalam membuat layout;
4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik;
5. Mentransfer gambar layout ke bentuk sebenarnya.

6.2 Dasar Teori


Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah
mengetahui tata letak dari komponen-komponen elektronika yana akan dirancang.
Untuk menghasilkan tata letak komponen yang baik, suatu rangkaian elektronika
sebaiknya memiliki gambar layout yang akan memudahkan dalam pemasangan
komponen maupun pengecekan rangkaian tersebut.
Layout rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur
PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan
dikertas kalkir, dengan terlebih dahulu digambar pada kertas milimeter.
Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan
aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain :
1. Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang
akan dipasang.
2. Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin.
3. Pembelokkan jalur minimal 45˚
4. Jarak antara jalur minimal 1 mm
36

6.3 Daftar Alat

No. Nama Alat Spesifikasinya Jumlah


1. Pensil 1 buah
2. Pena rapido 0.3 mm 1 buah
3. Pena rapido 0,5 mm 1 buah
4. Mistar Sablon 3 mm 1 buah
5. Mistar Sablon 5 mm 1 buah
6. Penggaris 1 buah
7. Penghapus 1 buah

6.4 Daftar Bahan

No. Nama Bahan Spesifikasinya Jumlah


1. Kertas Milimeter Secukupnya
2. Kertas Kalkir Secukupnya
3. Skema Rangkaian Regulator Power Supply 1 lembar

6.5 Keselamatan Kerja


1. Mengikuti intruksi yang diberikan oleh instruktur!
2. Menggunakan pensil untuk menggambar pada kertas milimeter!
3. Menggunakan pena Rapido untuk menggambar pada kertas kalkir!

6.6 Langkah Kerja


1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan meletakkan
pada posisi yang benar.
2. Membuat skema rangkaian pada kertas milimeter.
3. merancang tata letak komponen dan jalur PBC pada kertas millimeter.
37

4. Mengukur jarak lubang kaki- kaki komponen sesuai dengan ukuran


komponen asli.
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar.
7. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan
cara meletakkan kertas kalkir diatas layout milimeter.
8. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah
pada jalur.
9. Pindahkan gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas kalkir
dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10. Melaporkan pada instruktur bila semua pekejaan telah selesai dikerjakan.
11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12. Mengembalikan semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.

6.7 Analisis
Sewaktu membuat kotak berukuran 5 x 10 cm, usahakanlah agar garis-
garisnya bertemu bila bila kertas tersebut di lipat.

6.8 Gambar Job Membuat Layout Rangkaian Power Supply


Regulator dan Flip-flop
38

6.9 Pertanyaan
1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak (layout) rangakaian elektronika!
2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout)
rangkaian!

6.10 Evaluasi
1. Buatlah layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan Power
Supply dan Regulator dan Flip – Flop dengan ukuran PCB 5 x 10 cm pada
kertas kalkir!

6.11 Kesimpulan
1. Dioda Brige berfungsi mengubah arus AC ke DC.
2. Kapasitor berfungsi sebagai pelurus arus yang sebelumnya keluar dari dioda
dan arus yang keluar dari kapasitor dialirkan ke komponen yang lain. Selain
itu, kapasitor berfungsi sebagai arus menyimpan energi yang sudah
melewatinya.
3. Transistor berfungsi sebagai penguat arus yang mengalir dari kapasitor.
4. Dioda Zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan yang tidak setabil.
5. Dioda LED berfungsi sebagai indikator cahaya.
6. Trafo terbagi 2 yaitu CT dan Engkel, dan masing-masing trafo mempunyai
fungsi tersendiri.
7. Trafo berfungsi sebagai pengubah tegangan dengan cara menaikan dan
menurunkan tegangan yang dibutuhkan rangkaian elektronika.
8. Menguji komponen-komponen yang layak pakai atau tidak menggunakan
multitester.
39
40

BAB VII
RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP

7.1 Tujuan
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator
dan flip-flop mahasiswa dapat :
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Mentransfer gambar layout ke PBC menggunakan decondalo atau rugas.
3. Melakukan proses pembuatan layout PBC dengan larutan FeCI.
4. Memasangkan komponen-komponen elektronika dengan benar.
5. Menyolder komponen-komponen tersebut pada jalur PCB.
6. Merancang rangkaian gabungan Power Supply Regulator & Flip-flop dengan
benar.
7. Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian Power Supply Regulator dan
Flip-flop.

7.2 Dasar Teori


Penggunaan PBC dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki
keuntungan dibandingkan dengan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi
pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta
lebih praktis. PBC dibuat dari bahan perinaks atau epoxi yang satu sisinya dilapisi
tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung antara
komponen yang satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan tembaga
menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar
tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga
tersebut.
Pembuatan PBC dapat dilakukan dengan cara, salah satunya adalah
dengan proses langsung. Jalur PBC tersebut dapat dicetak dengan cara
menempelkan decondalo (permanent ink) atau rugos pada PBC, dan dilarutkan
41

dalam campuran FeCI dan air. Jalur PBC yang telah tercetak dapat dipasangi
komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang
telah tersusun pada PBC memiliki fungsiyang sama dengan rangkaian pada
diagram skematik.

7.3 Daftar Alat


NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1. Gambar layout Rangkaian gabungan 1 buah
komponen dan jalur Power Supply Generator
pada kertas kalkir dan Flip-Flop
2. Rugos Jalur dan bulatan 1 set
3. elektro/permanent ink
4. Solder 30 W / 220 V 1 buah
5. Penyedot timah 1 buah
6. Tang potong 1 buah
7. Tang jepit 1 buah
8. Cutter 1 buah
9. Pinset 1 buah
10. Mistar baja 1 buah
11. Landasan solder 1 buah

7.4 Daftar Bahan


NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH
1. PBC 5 x 10 cm 1 buah
2. FeCI3 Secukupnya
3. Air bersih Secukupnya
4. Thinner Secukupnya
5. Sabun / Vim Secukupnya
6. Timah Secukupnya
7. Lotfett Secukupnya
42

8. Amplas halus Secukupnya


9. Resistor 1 270 Ω 1 buah
10. Resistor 2 1,2 Ω 1 buah
11. Resistor 3,4 560 Ω 2 buah
12. Resistor 5,6 10 kΩ 2 buah
13. Dioda bridge 2A 1 buah
14. Transistor 1,2,3 BC 109 3 buah
15. LED 1,2,3 3 buah
16. Capasitor 1 2200 μF / 35 Volt 1 buah
17. Capasitor 2,3 220 μF / 16 Volt 2 buah
18. Dioda 1,2 IN 4001 2 buah
19. Transformator 12 V/600 mA 1 buah

7.5 Keselamatan Kerja


1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Mengunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCI3 & air.
3. Melakukan proses pelarutan PBC di ruangan khusus.
4. Hati-hati saat proses pelarutan PBC, karena larutan FeCI3 cukup berbahaya
jika mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan
karet.
5. Pada saat pengeboran PCB, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak
melukai badan dan merusak jalur PBC yang telah dibuat.
6. Menggunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti.
7. Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder.
8. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.

7.6 Langkah Kerja


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
43

3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.


4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
6. Warnai jalur sehitam mungkin.
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokan dengan layout aslinya.
8. Siapkan larutan FeCl 3 (Ferrit Chloride yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3.
9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama ± 20 menit, tergantung pada
kepekatan larutan dan temperature.
11. Setelah sisa lembaga larut dalam FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
dengan mata bor yang sesuai (1mm).
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada
input rangkaian, amati nyala indicator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi yang
baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.

7.7 Analisis
1. Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai dan setelah selesai
2. Gunakan fasilitas sebagaimana fungsinya.
44

3. Hasil solderan harus matang dan rata.


4. Letak kaki komponen harus benar.

7.8 Gambar Job Rangkaian Gabungan Power Supply Regulator


dan Flip-flop

7.9 Pertanyaan

1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan


pengawatan langsung!
2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!

7.10 Evaluasi
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip
– Flop!

7.11 Kesimpulan
1. Dioda Brige berfungsi mengubah arus AC ke DC.
2. Kapasitor berfungsi sebagai pelurus arus yang sebelumnya keluar dari dioda
dan arus yang keluar dari kapasitor dialirkan ke komponen yang lain. Selain
itu, kapasitor berfungsi sebagai arus menyimpan energi yang sudah
melewatinya.
3. Transistor berfungsi sebagai penguat arus yang mengalir dari kapasitor.
4. Dioda Zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan yang tidak setabil.
45

5. Dioda LED berfungsi sebagai indikator cahaya.


6. Trafo terbagi 2 yaitu CT dan Engkel, dan masing-masing trafo mempunyai
fungsi tersendiri.
7. Trafo berfungsi sebagai pengubah tegangan dengan cara menaikan dan
menurunkan tegangan yang dibutuhkan rangkaian elektronika.
8. Menguji komponen-komponen yang layak pakai atau tidak menggunakan
multitester.
9. Lapisan tembaga pada papan PCB berfungsi sebagai kawat penghubung
antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
10. Larutan FeCl berfungsi untuk membuka lapisan papan PCB agar lapisan
bagian tembaga terbuka.
46
47

BAB VIII
KESIMPULAN

8.1 Kesimpulan
Dari beberapa latihan pada praktek pengawatan dan teknologi PBC
menunjang keterampilan mahasiswa kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kawat email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas atau
diamplas. Apabila lapisan tersebut tidak dikupas atau diamplas maka timah
tidak akan melekat pada kawat email.
2. Kawat email yang tidak dikupas atau diamplas sampai bersih hasil soldernya
tidak begitu licin.
3. Membuat PBC matrik diperlukan ketelitian. Menyolder pada PBC matrik
terlalu panas dapat mengakibatkan tembaga pada PBC dapat lepas dan pelapis
pada kawat email dapat meleleh.
4. Dalam menyolder, timah harus penuh, matang, rapi dan menutupi semua
tembaga.
5. Pada rangkaian regulator apabila komponen yang dipasang tidak sesuai
dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian tersebut tidak dapat menyala
dan arus DC nya berkurang.
6. Pada rangkaian flip-flop ini harus diberikan tegangan atau arus yang pas,
karena apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian tersebut akan
putus, begitu sebaliknya arus yang diberikan kurang maka rangkaian tersebut
tidak akan menyala. Serta perlu hati-hati dalam melakukan penyolderan
dalam keadaan terlalu panas, maka komponen yang akan dipasang dapat
putus.
7. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan yang
sangat penting, untuk kelip LED.
8. Pada layout gabungan power supply regulator dan flip-flop diperlukan juga
ketelitian dari mahasiswa, karena apabila arus DC dari regulator tidak cukup
48

untuk menyalakan rangkaian flip-flop maka rangkaian tersebut tidak dapat


menyala begitu juga sebaliknya.
9. Dalam membuat layout pada papan PBC harus hati-hati. Jalur tidak boleh
terputus, berbentuk sudut 90° ataupun lancip.
49

DAFTAR PUSTAKA

Adewasti dan Rapiko Duri. 2015. Bahan Ajar Praktek Pengawatan dan Teknologi
PCB I TT 133104. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Adewasti. 2013. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB. Palembang: Politeknik


Negeri sriwijaya.

Amin, Al Hidayat. 2015. Laporan PCB. Dalam modernartikel.blogspot.co.id. 13


Desember.

Anda mungkin juga menyukai