Anda di halaman 1dari 39

1.

ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA


1. Tujuan
Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat:
1. Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika.
2. Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dai sebuah rangkaian.
3. Mendemonstrasikan keterampilan skill.
4. Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama
praktek.
5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika.
2. Dasar Teori
2.1 Pengawatan dan Teknologi PCB-1
Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen-komponen
elektronika sehinnga menghasilkan suatu rangkaian elektronika.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan praktek dasar tentang
cara

membuat

rancangan(desain)

rangkaian

elektronika

dasar

dan

perakitannya pada papan PCB (Printed Circuit Board).


2.2 Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan-latihan di
bengkel elektronika adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi
keselamatan diri sendiri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamatan umum
merupakan tanggung jawab bersama antar mahasiswa sebagai praktikan dan
instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang melakukan praktek
dituntut untuk selalu berhati-hati, mahasiswa harus dalam kondisi siap, tidak
sakit dan tidak mengantuk. Selain itu, mahasiswa harus memakai baju
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
1

seragam bengkel. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar terhindar dari halhal yang tidak diinginkan.
Kecelakaan yang terjadi antara lain:
Terkena panas solder
Terkena ujung sisi benda tajam
Tersengat aliran listrik
Terkena benda yang beputar seperti bor
2.3 Penanggung Jawab Praktek
Instruktur
Instruktur adalah orang yang bertugas untuk memberikan arahan tentang
langkah-langkah praktek yang benar, tepat dan aman. Instruktur juga
mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya
kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut.
Storeman
Storeman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dipinjamkan kpda siswaa sebagai praktikan. Mencatat setiap alat yang
dipinjam oleh praktikan baik yang rusak maupun yang hilang yang terjadi
pada setiap kegiatan yang berlangsung.
Praktikan
Praktikan adalah setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek.
Praktikan dituntut untuk mengikuti dan menjalankan semua tugas yang
diberikan oleh instruktur dengan baik dan mematuhi semua peraturan dan
ketentuan yang berlaku selama praktek, juga wajib menjaga peralatan yang
dipinjam agar tidak rusak dan hilang.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


2

2.4 Kebersihan
Kebersihan lingkungan harus dijaga baik sebelum, selama, dan sesudah
melakukan praktek. Meja kerja yang telah digunakan untuk praktek harus
dibersihkan dan tidak membuang sampah sembarangan.

2.5 Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan selama praktek antara lain:
Mistar baja
Obeng
Tang
Palu
Pinset
Solder
Landasan Solder
Penyedot Timah
Multimeter
a. Mistar Baja
Alat ini digunakan untuk mengukur benda-benda kerja.

Mistar Baja

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


3

b. Obeng
Obeng digunakan untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng yang
tersedia ada dua macam yaitu obeng minus dan obeng plus.

Obeng
c.

Tang
Terdapat beberapa macam tang sesuai dengan fungsinya antara lain tang
jepit dan tang kombinasi. Tang jepit berfungsiuntuk menjepit atau
membengkokkan elemen kawat. Tang potong berfungsi untuk memotong
kawat

atau

kabel.

Tang

kombinasi

memiliki

fungsi

menjepit,

membengkokkan dan memotong elemen kawat atau kabel.

Tang
d. Palu
Palu atau hammer digunakan untuk memukul baut atau paku yang
akan dipasang pada papan kerja.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


4

Palu
e. Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronik.
Dapat juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat
yang sangat sempit.

Pinset
f. Solder
Solder digunakan untuk melekatkan komponen-komponen elektronika
dengan bantuan timah.

Solder
g. Landasan Solder
Landasan solder digunakan untuk sandaran solder saat solder dalam
kondisi panas.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


5

Landasan Solder
h. Penyedot timah (Sucker)
Penyedot timah digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di
PCB

Penyedot Timah
i. Multimeter/Multitester
Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga disebut
AVO-meter.

Multimeter
3. Pertanyaan
1. Gambarkan struktur organisasi Bengkel Elektronika!
2. Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1!
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
6

4. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng
minus!
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


7

II. MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL


1. TUJUAN
Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat:
1) Berlatih menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek
pengawatan
2) Mempertin kawat email dengan baik dan benar
3) Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat
2. DASAR TEORI
Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan
kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan logam
tersebut adalah Timah yang dicampur bahan lainnya. Timah akan berbentuk
padat pada suhu kamar dan akan mencair pada suhu yang cukup tinggi.
Persentase perbandingan timah dengan bahan lainnya, yaitu timah hitam dapat
dilihat dari RH-nya. Timah yang biasanya digunakan adalah timah yang
memiliki RH 60/40 dan RH 40/60. Timah RH 60/40 (60% timah dan 40%
timah hitam) akan mencair pada suhu 1880. Timah RH 60/40 akan mencair
pada suhu 2100.
Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder. Solder
yang dihubungkan dengan aliran listrik akan menghasilkan panas yang cukup
tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair
itulah, kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat
ini alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang
bermacam-macam.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


8

Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang di panaskan
dengan solder. Tujuannya adalah supaya bagian logam yang dilapisi tidak
mudah berkarat.
3. DAFTAR ALAT
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Alat
Solder
Landasan solder
Tang potong
Tang lancip
Cutter
Pinset
Mistar baja

Spesifikasinya
30 watt/220 volt

Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

4. DAFTAR BAHAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Barang
Kawat email
Kawat email
Lotfett (pasta)
Timah
Amplas halus

Spesifikasinya
1mm
0,8 mm
1 mm RH 60/40

Jumlah
160 mm
160 mm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

5. GAMBAR
Gambar 0,1, terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
a. Ikutilah instruksi dari instruktur
b. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati
c. Perhatikan cara memegang solder dengan baik dan gunakan dan hati-hati
d. Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
9

7. LANGKAH KERJA
a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan
pada posisi yang benar
b. Ukur kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja
c. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga
kedua macam kawat dengan diameter berbeda menjadi dua bagian yang
sama panjangnya
d. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian
e. Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas paada bagianbagian tertentu (sesuai gambar).
f. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan
timah yang telah ditentukan
g. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian kawat tertentu (sesuai
gambar).
h. Periksa hasil pekerjaan sesuai dengan gambar
i. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
j. Bersihkan peralatan yang digunakan
k. Simpan kembali semua peralatan yang digunakan ketempat penyimpanan
dengan kondisi baik
l. Lakukan pembersihan bengkel

8.

DATA PENGAMATAN
Hasil Solderan

Kawat Email
Timah

1 mm
RH 60/40
RH 40/60

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


10

0,8 mm
RH 60/40
RH 40/60

Tidak dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas dan
diberi lotfet
9.

PERTANYAAN
a. Jelaskan tujuan mempertin!
b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!

10. EVALUASI
a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dn tidak
dikupas!
b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
c. Jelaskan perbedaanhasil solderan kawat menggunakan timah RH 60/40
dan RH 40/60!

Panjang Kawat Tembaga 80 mm = 4 buah


Gunakan kawat tembaga ukuran 0.8 mm
Gunakan timah jenis 40/60
Panjang kawat tembaga 80 mm
Dikupas 1/3

Tidak dikupas 1/3

Dikupas 1/3
Tidak dikupas 1/3
Praktek Pengawatan
Diamplas dan Teknologi PCB 1
11

Dikupas 1/3

Dikupas 1/3
Diamplas

Dikerik 1/3
Diamplas
Dilotfet

Tidak dikupas 1/3

Dikerik 1/3
Diamplas
Dilotfet

Tidak dikerik dan


Tidak diamplas
Jumlah
III

II I

Nama
Bagian

Nomor

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Digambar

Dini Nuraini
dan Vicky
Wilda Aka
Sari

Diperiksa

Hj.Adewasti,
S.T

LATIHAN
MENYOLDER KAWAT
TEMBAGA

POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA

Skala
1:2

BENGKEL ELEKTRONIKA

III. MEMBUAT KUBUS


1.

TUJUAN
Setelah latihan membuat kubus dari kawat email mahasiswa dapat:
1. Menyolder kawat email dengan benar
2. Membuat lilitan dari kawat email

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


12

3. Merakit kawat email menjadi sebuah kubus sama bidang


2. DASAR TEORI
Membuat lilitan (membundel) adalah menggulung kawat atau kabel menjadi
gulungan yang simetris dan rapi. Dalam latihan ini gulungan kawat
digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudutsudut kubus yang rapi dan benar.
Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka per latihan untuk melakukan
penyolderan dan pembundelan.
Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada pesawat-pesawat
pemancar, penerima, computer, amplifier, dan lain-lain. Fungsi dari
pembundelan adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung,
memudahkan

dalam

troubleshooting,

mengurangi

crosstalk

memudahkan perakitan (assembling).

3.

DAFTAR ALAT

No.

Nama Alat

1.

Solder

2.

Landasan solder

Spesifikasinya

Jumlah

30 watt / 220 volt

1 buah

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


13

1 buah

dan

3.

Tang potong

1 buah

4.

Tang lancip

1 buah

5.

Cutter

1 buah

6.

Pinset

1 buah

7.

Mistar baja

1 buah

4. DAFTAR BAHAN

No.

Nama Barang

Spesifikasinya

Jumlah

1.

Kawat email

1mm

1200 mm

2.

Kawat email

0,4mm

400 mm

3.

Kokker

3,5 mm

75 mm

4.

Timah

1 mm RH 60/40

Secukupnya

5.

Lotfett (pasta)

Secukupnya

6.

Amplas halus

Secukupnya

5. GAMBAR
Gambar 02, gambar 03, terlampir.
6. KESELAMATAN KERJA
a) Ikutilah instruksi dari instruktur
b) Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti
c) Perhatikan cara memegang solder dengan baik
d) Letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


14

e) Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung


racun!
7. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan diletakkan
pada posisi yang benar
2. Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja
3. Potong kawat email tersebut menjadi 12 bagian ( 1 mm berukuran 100
mm dan 8 potong kawat, 0.4 mm berukuran 50 mm)
4. Buatlah gulungan dari kawat email 0.4 mm dengan menggunakan koker
sebagai inti
5. Usahakan lilitan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat
6. Kawat yang telah dililit disisihkan dengan baik
7. Ambil kawat 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 100 mm
menggunakan cutter
8. Pertin kedua ujung kawat yang telah dikupas menggunakan timah
9. Tekuk kawat email tersebut dengan sudut 450 pada arah yang sama
10. Lakukanlah hal yang sama pada semua kawat lain
11. Satukan ujung-ujungnya sehingga membentuk kubus, dimana setiap sudut
kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z
12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut kedalam lilitan kawat yang telah
dibentuk sebelumnya
13. Satukan kawat yang telah dipertin dan lilitan tersebut dengan solder
14. Lakukan penyolderan yang rapi pada setiap kubus
15. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
16. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
17. Simpan kembali semua peralatan pada tempatnya dalam kondisi baik
18. Lakukan pembersihan bengkel.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
15

8. DATA PENGAMATAN
Tabel 1
Sisi

Panjang

Kubus (cm)

Kondisi Kawat
(Lurus/kurang lurus/tidak
lurus)

Sudut yang dibentuk


(siku/tidak siku)

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L

Tabel 2
Sisi

Panjang

Kubus (cm)

Kondisi Kawat
(Lurus/kurang lurus/tidak
lurus)

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


16

Sudut yang dibentuk


(siku/tidak siku)

M
N
O
P
Q
R
S
T

9. PERTANYAAN
1.

Jelaskan tujuan menyolder!

2.

Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik!

10. EVALUASI
1.

Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin!

2.

Jelaskan kegunaan koker dalam lilitan kawat!

3.

Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


17

Jumlah
Nama
Bagian

Nomor

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Digambar

Dini Nuraini dan


Vicky Wilda Aka
Sari

Skala
MEMBUAT KUBUS

Diperiksa

POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA

Hj.Adewasti,
S.T.,M.Kom

BENGKEL ELEKTRONIKA

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


18

Jumlah
Nama
Bagian

Nomor

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Digambar

Dini Nuraini
dan Vicky
Wilda Aka Sari

Skala
MEMBUAT KUBUS

Diperiksa
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA

Hj.Adewasti,
S.T.,M.Kom

BENGKEL ELEKTRONIKA

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


19

VI.

LATIHAN MENYOLDER PCB


MATRIKS

1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
1. Menyolder kabel listrik pada PCB matriks.
2. Menyolder dengan baik dan benar.
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya.
4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. DASAR TEORI.
PCB (Printed Circuid Board) adalah papan tempat memasangkan komponenkomponen elektronika. PCB terbuat dari papan pertinax, dimana salah satu
sisinya dilapisi oleh tembaga sehingga kaki-kaki komponen elektronika dapat
disolderkan pada tembaga tersebut.
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan / disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
Penggunaan PCB matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu
rangkaian elektronik, dimana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan
PCB yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


20

3. DAFTAR ALAT
NO

NAMA ALAT

SPESIFIKASI

JUMLAH

30 watt / 220 volt

1 buah

1.

Solder

2.

Tang potong

1 buah

3.

Tang lancip

1 buah

4.

Cutter

1 buah

5.

Pinset

1 buah

6.

Mistar baja

1 buah

7.

Landasan solder

1 buah

4. DAFTAR BAHAN
NO
1.
2.
3
4
5
6
7
8.
9.

NAMA ALAT
PCB matriks
Kabel warna merah
Kabel warna cokelat
Kabel warna putih
Kabel warna
Kabel pertin
Timah
Lotfet
Amplas halus

SPESIFIKASI
18 baris x 20 kolom
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,8 mm
1 mm RH 60/40

JUMLAH
1 buah
45 cm
70 cm
20 cm
40 cm
25 cm
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

5. GAMBAR
Gambar 04, gambar 05, terlampir.

6. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
21

3. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder.


4. Jangan menempelkan mata solder pada PCB Matriks terlalu lama
karena dapat melepaskan tembaga.
7. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan peralatan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi
yang benar.
2. Periksa kondisi PCB matriks.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB matriks menggunakan amplas
halus.
4. Ukurlah masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan
mistar baja sesuai dengan table warna.
5. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga
didapat 9 potong kabel merah, potong kabel kuning, 4 potong kabel
putih, 9 potong kabel cokelat, dan 9 potong kabel pertin.
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran 5 mm, lalu
amplas.
7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya 5 mm dan amplas.
8. Lakukan penyolderan masing-masing kawat dan kabel yang telah
dipertin pada PCB Matriks sesuai dengan gambar 04.
9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
10.

Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.

11.

Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat


penyimpanan dalam kondisi baik.

12.

Lakukan pembersihan bengkel.

8. DATA PENGAMATAN

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


22

Kabel /

Panjang total

Kondisi kawat/ kabel

Hasil

Kawat

setelah

(lurus/kurang lurus/

penyolderan

Penyolderan (cm) tidak

( matang/ tidak

Lurus)

Matang)

Merah
Kuning
Biru
Pertin
Hitam
Kawat
9. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses
penyolderan!
10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!

A
1

17

2
^

16

3
^

15

4
^

14

5
^

13

6
^

12

7
^

8
X

X 9

10

^
*

11

18

10

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


23
17
G

18

#
*

15
16

14

13

12

11

Jumlah
Nama
Bagian

Nomor

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Dini Nuraini
dan Vicky
Wilda Aka Sari

Diperiksa

Hj.Adewasti,
S.T.,M.Kom

PCB MATRIKS

POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA

BENGKEL ELEKTRONIKA

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


24

V. MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN


GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR
DAN FLIP-FLOP
1. TUJUAN
Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan Power Supply Regulator
dan flip-flop mahasiswa dapat :
1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter.
3. Mengetahui tata aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan layout.
4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik.
5. Mentransfer gambar layout ke bentuk sebenarnya.
2. DASAR TEORI
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui
tata letak dari komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk
menghasilkan tata letak yang baik, suatu rangkaian elektronika sebaiknya
menggunakan gambar layout komponen dari rangkaian yang akan dibuat.
Selain itu, adanya layout dapat memudahkan dalam pemasangan komponen
pengecekan rangkaian tersebut.
Layout rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen layout jalur PCB,
dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan
dikertas kalkir, dengan terlebih dahulu digambar pada kertas milimeter.
Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan
aturan-aturan yang di perbolehkan, antara lain:

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


25

Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen

Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin

Pembelokkan jalur minimal 45

Jarak antara jalur minimal 1 mm

3. DAFTAR ALAT
NO

NAMA ALAT

SPESIFIKASI

JUMLAH

1.

Pensil

1 buah

2.

Pena rapido

0,3 mm

1 buah

3.

Pena rapido

0,5 mm

1 buah

4.

Mistar sablon

3 mm

1 buah

5.

Mistar sablon

5 mm

1 buah

6.

Penggaris

1 buah

7.

Penghapus

1 buah

4. DAFTAR BAHAN
NO

NAMA

1.

BAHAN
Kertas milimeter

2.

Kertas kalkir

3.

Skema

SPESIFIKASI

JUMLAH
Secukupnya
Secukupnya

Regulator Power Supply

rangkaian
5. GAMBAR
Gambar 08, terlampir
6. KESELAMATAN KERJA
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
26

1 lembar

Ikutilah instruksi dari instruktur

Gunakan pensil untuk menggambar pada kertas milimeter

Gunakan pena rapido untuk menggambar pada kertas kalkir!

7. CARA KERJA
1. Persiapkanlah semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan
letakkan pada pada posisi yang benar.
2. Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter.
3. Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
4. Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran
komponen asli.
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan
dengan skema rangkaian pada gambar 07.
7. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan
cara meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter.
8. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah
pada jalur.
9. Pindahkan pula gambar tata letak komponen (layout komponen) pada
kertas kalkir dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
11. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
12. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi
baik.
13. Lakukan pembersihan bengkel.

8. PERTANYAAN
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
27

1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak(layout) rangkaian elektronika


2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak(layout)
rangkaian!
9. EVALUASI
1. Buatlah layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan
Power Supply dan Regulator dan Flip-flop dengan ukuran PCB 5x10 cm,
pada kertas kalkir!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


28

Jumlah
Nama
Bagian

Nomor

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Digambar

Dini Nuraini
dan Vicky
Wilda Aka Sari

Skala
LAYOUT GABUNGAN
POWER SUPPLY
REGULATOR DAN
FLIP FLOP
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA

Diperiksa

Hj.Adewasti,
S.T.,M.Kom

BENGKEL ELEKTRONIKA

VI. MERANCANG RANGKAIAN


Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
29

GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR


DAN FLIP-FLOP
1. TUJUAN
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan
flip-flop, mahasiswa dapat :
1.

Membaca gambar skematik dengan baik dan benar

2.

Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau


rugos

3.

Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3

4.

Memasangkan komponen-komponen elektronika dengan benar

5.

Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB

6.

Merancang rangkaian gabungan power supply regulator flip-flop


dengan benar

7.

Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan power


supply regulator dan flip-flop.

2. DASAR TEORI
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan
dibandingkan

dengan

pengawatan

langsung,

yaitu

dapat

mengatasi

pengawatan yang rumit, memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta
lebih praktis. PCB dibuat dari bahan perinaks atau epoxi yang satu sisinya
dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung
antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan
tembaga menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal
atau lebar tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur
tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
30

menempelkan decondalo (permanent link) atau rugospada PCB, dan dilarutkan


dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi
komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang
telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada
diagram skematik.
3. DAFTAR ALAT
NO
1.

2.

NAMA ALAT

SPESIFIKASI

Gambar layout

Rangkaian gabungan

komponen dan jalur pada

power supply generator

kertas kalkir

dan flip-flop

Rugos elektro atau

Jaur dan bulatan

JUMLAH
1 buah

1 set

permanen link
3.

Solder

30 W / 220 V

1 buah

4.

Penyedot timah

1 buah

5.

Tang potong

1 buah

6.

Tang jepit

1 buah

7.

Cutter

1 buah

8.

Pinset

1 buah

9.

Mistar baja

1 buah

10.

Landasan solder

1 buah

11.

Multimeter

1 buah

4. DAFTAR BAHAN
NO

NAMA BARANG

SPESIFIKASI

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


31

JUMLAH

1.

PCB

5 x 10 cm

1 buah

2.

FeCl3

Secukupnya

3.

Air bersih

Secukupnya

4.

Thinner

Secukupnya

5.

Sabun vim

Secukupnya

6.

Timah

Secukupnya

7.

Lotfett

Secukupnya

8.

Amplas halus

Secukupnya

9.

Resistor 1

270

1 buah

10.

Resistor 2

1,2

1 buah

11.

Resistor 3,4

560

2 buah

12.

Resistor 5,6

10

2 buah

13.

Dioda bridge

14.

Transistor 1,2,3

15.

LED 1,2,3

16.

Kapasitor 1

2200 F / 16 volt

1 buah

17.

Kapasitor 2,3

220 F / 16 volt

2 buah

18.

Dioda 1,2

IN 4001

2 buah

19.

Transformator

1 buah
BC 107

3 buah
3 buah

12 / 500 mA

1 buah

5. GAMBAR
Gambar 08, terlampir.
6. KESELAMATAN KERJA
a)

Ikutilah instruksi dari instruktur

b)

Gunakan perbandingan yang benar saat pembuatan larutan FeCl3 dan air

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


32

c)

Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus

d) Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl3 cukup


berbahaya bila mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan
sarung tangan karet
e) Pada saat pengeboran, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai
badan dan merusak jalur PCB yang telah dibuat
f)

Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti

g) Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder
h) Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung
racun.
7. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan

pada posisi yang benar


2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemaK
4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB
5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen

aslinya
6. Warnai jalur sehitam mungkin
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya
8. Siapkan larutan FeCl3 ( Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3
9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit, tergantung pada
kepekatan larutan dan temperature
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan
bersih

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


33

12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun
bersih
13. Bersihkan decondalo atau permanent ink dari jalur, gunakan thinner
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan
mata bor yang sesuai
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti
18. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian, amati nyala indikator LED
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik
23. Lakukan pembersihan bengkel.

8. PERTANYAAN
1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan
pengawatn langsung!
2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB!
9. EVALUASI
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan
Flip-flop!

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


34

Keterangan

R1 = 270
R2 = 1.2 K
R4,R5

= 10 K

R3,R6
= 560
D1,D2,D3,D4
= Silikon 0,5 Ampere (Dapat Diganti dengan Diode Bridge 2 Ampere)
T1,T2,T3 = BC 107
LED
= 3 Buah

Capasitor = 2200 f 16 Volt


C2,C3
= 220 f 16 Volt
D1, D2 = 1N 4001

VIII. PENUTUP
Jumlah
III II

Nama
Bagian

Nomor

GABUNGAN POWER
SUPPLY REGULATOR
DAN
FLIP-FLOP

Kalkir

A4

1 TA

Bahan

Ukuran

Keterangan

Skala

Digambar

Dini Nuraini
dan
Vicky Wilda
Aka Sari

Diperiksa

Hj.Adewasti,
S.T.,M.Kom

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


35

1. KESIMPULAN
Dari beberapa latihan pada praktek pengawatan dan teknologi PCB
menunjang keterampilan mahasiswa kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kawat email hanya dapat dipertin apabila lapisan isolatornya dikupas
atau diamplas. Apabila lapisan tersebut tidak dikupas atau diamplas
maka timah tidak akan melekat pada kawat email.
2. Kawat email yang tidak dikupas atau diamplas sampai bersih hasil
solderannya tidak begitu baik dan tidak menghasilkan solderan yang
memuaskan.
3. Membuat PCB matriks diperlukan ketelitian dan keuletan. Menyolder
pada PCB matriks terlalu panas dapat mengakibatkan tembaga pada
PCB dapat lepas dan pelapis pada kawat email dapat meleleh.
4. Dalam menyolder, timah harus penuh, matang, rapi dan menutupi
semua tembaga
5. Pada rangkaian regulator apabila komponen yang dipasang tidak
sesuai dengan tegangan yang diberikan maka rangkaian tersebut tidak
dapat menyala dan arus DC nya berkurang.
6. Pada rangkaian flip-flop ini harus diberikan tegangan atau arus yang
pas, karena apabila arus yang diberikan terlalu besar maka rangkaian
tersebut akan putus, begitu juga sebaliknya arus yang diberikan kurang
maka rangkaian tersebut tidak akan menyala. Serta perlu hati-hati
dalam melakukan penyolderan dalam keadaan terlalu panas, maka
komponen yang akan dipasang dapat putus.
7. Pada rangkaian flip-flop kapasitor dan transistor memiliki peranan
yang sangat penting untuk kelip LED.
8. Pada Rangkaian flip-flop kita juga harus perlu memperhatikan
komponen yang kita pasang , semua komponen haruslah sesuai dengan
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
36

apa yang sudah menjadi ketentuan ,sebab kalau komponen nya salah,
maka itu juga bisa berpengaruh pada rangkaian yang telah kita buat
9. Pada layout gabungan power supply regulator dan flip-flop diperlukan
juga ketelitian dari mahasiswa, karena apabila arus DC dari regulator
tidak cukup untuk menyalakan rangkaian flip-flop, maka rangkaian
tersebut tidak dapat menyala begitu juga sebaliknya.
10. Dalam membuat layout pada papan PCB harus hati-hati. Jalur tidak
boleh terputus,sebab jika salah satu jalur terputus maka itu akan
membuat rangkaian menjadi tidak terhubung satu dengan yg lain nya.
dan juga berbentuk sudut 900 atau pun lancip .
11. Pada rangkaian radar LED, jalur pada kaki IC harus benar-benar
diperhatikan, karena arah jalan kelip lampu tergantung dari letak
jalurnya terhadap kaki IC.

2. SARAN
1.

Diharapkan antara mahasiswa dan instruktur dapat bekerja sama dan


membimbing mahasiswa dalam setiap pengerjaan tugas-tugas yang
diberikan agar praktek berikutnya dapat lebih baik.

2.

Hendaknya peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan


bengkel dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak
menghambat pekerjaan dan bisa selesai tepat waktunya.

LEMBAR KONSULTASI
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
37

No

Tanggal

Uraian Konsultasi

Keterangan

Paraf

DAFTAR PUSTAKA
Adewasti, S.T., M.Kom. 2013. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB I.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
Sumber lain :
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1
38

Google. From http://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi. Diakses tanggal


5 Januari 2014.

Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1


39

Anda mungkin juga menyukai