Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYOLDERAN

COVER

Oleh:

Dedi Darmawan 18.21401.022

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK KOTABARU

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan
karunia-Nya, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah penyolderan dari mata kuliah Teknologi Mekanik oleh Bapak Muhammad
Faisal, S.Pd., M.T. guna memperoleh salah satu prasyarat pemberian nilai oleh mata
kuliah bersangkutan.

Menurut saya, pemahaman mengenai solderan sangatlah dibutuhkan,


karena jika tetap dibiarkan pada keterpurukan maka pemahaman ini akan dianggap
tidak ada manfaatnya atau diremehkan, sehingga saya membuat makalah ini bukan
hanya sebagai tugas kuliah melainkan juga untuk menjadi pedoman referensi bagi
orang lain yang ingin mengutipnya.

Biasanya penyolderan sangatlah dibutuhkan oleh orang-orang yang bekerja


dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan pekerjaan elektronik. Selain itu
penyolderan bisa juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang sangat fatal,
sehingga dibutuhkan sebuah keahlian khusus untk menguasainya.

Semoga amal kebajikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat


pahala dan mendapat amal yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari


kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan
penulis terima dengan senang hati dan yang terakhir. Semoga karya sederhana ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Kotabaru, 18 Januari 2019

Penyusun
Dedi Darmawan

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4

DAFTAR TABEL ................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 8

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Solderan ................................................................................................. 8

Gambar 2. Pemasangan Komponen ...................................................................... 10

Gambar 3. Cara Menyolder ................................................................................... 11

4
DAFTAR TABEL

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Teknik penyolderan secara sedeerhana telah diketemukan dalam


rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listik diergunakan
dengan mudah, teknologi penyolderan maju dengan pesatnya sehingga manjadi
suatu teknik yang mutahir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis
penyolderan.

Proses menyolder merupakan salah satu proses lanjutan dalam membuat


berbagai macam rangkaian elektonik di PCB. Proses ini yaitu proses
pemasangan komponen ke jalur (sircuit) PCB menggunakan timah yang
dipanaskan dengan menggunakan solder.

Solder yang sering kita gunakan adalah solder listrik. Proses ini harus
dikerjakan dengan benar karena kualitas sebuah rangkaian salah satunya
ditentukan oleh proses menyolder. Karena jika terjadi kerusakan atau kegagalan
dalam proses menyolder maka rangkaian elektonik yang kita buat tidak akan
berfungsi sebagai mana mestinya. Akibatnya jalur PCB akan putus, komponen
yang tidak berfungsi setelah proses penyolderan serta jalur PCB yang short
(terhubung ke jalur layout yang lain).Terwujudnya standar-standar teknik
penyolderan akan membatu memperluas ruang lingkup pemakaian sambungan
solder dan memperbesar ukuran bangunan konstruksi yang dapat di solder.
Dengan kemajuan yang dapat dicapai sampai saat ini, teknologi solder
memegang peranan penting dalam masyarakat industri modren.

Prosedur penyolderan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya


didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu didalam penyolderan,
pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek.

6
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengetahui teknik penyolderan?


2. Apa pengertian solder?

C. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahuai penggunaan solder


2. Untuk mengetahui teknik penyolderan
3. Untuk mengetahuai safety menggunakan solder
4. Untuk mengetahui prosedur keselamatan kerja saat menyolder
5. Untuk mengetahui tingkat keamanan solderan bagi pengguna

D. Manfaat

1. Memberikan informasi tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam


melakukan penyolderan
2. Memberikan informasi dalam proses penyolderan
3. Sebagai salah satu referensi mengenai prosedur atau cara penyolderan
4. Terciptanya mahasiswa yang mempunyai keterampilan dalam kerja solder.
5. Mahasiswa dapat menerapkan praktek kerja solder dalam kehidupan sehari-
hari
6. Mahasiswa dapat membuat alur solder yang baik.

E. Batasan Masalah

1. Hanya menyampaikan masalah mengenai solder

2. Tidak memperhatikan kerja lainnya

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Solder

Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan


beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair
yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau
lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif
lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih
dulu mencair.

Gambar 1. Solderan

Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang


mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara
bersamasama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada
peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen
elektronika pada papan circuit (PCB). Laboratorium Desain & Prototipe Page 2
Untuk melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian
(skill). Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder,
diantaranya :

1. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :


a. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah
sehingga mudah mencair);

8
b. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen
sebelum disolder);

c. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika


yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan
tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada
penjepit);

d. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada


pada PCB maupun komponen.
2. Persiapan
Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d
40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas.
Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang
akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan
menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas
yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak. Periksa PCB
dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-
komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

B. Proses Penyolderan

1. Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol
dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat
pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur
yang ada pada PCB

2. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama


bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau
ampelas.

3. Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol

9
4. Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan
penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu
persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian
dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang
lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap
panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara
langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi
gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk
menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu
juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC
termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.

Gambar 2. Pemasangan Komponen

Cara pemasangan komponen pada PCB, yaitu dengan cara menacapkan


kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB.
Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut
tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu menyoldernya. Solderan
yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm
Laboratorium Desain & Prototipe Page 4 Pemeriksaan Setelah semua
komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada
solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder.
Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak
atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan
hubungan pendek Pelapisan Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai
adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya

10
dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan
supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi

Gambar 3. Cara Menyolder

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar
rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB.Solder
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan
beragam bentuknya, umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan
mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur
suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat
timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki
komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat
merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas.Solder
pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan
kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau
terputus agar dapat tersambung kembali.
2. Terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt.
Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam
pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan
di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan
menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas
yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.

B. SARAN

Menggunakan keselamatan kerja agar tangan tidak terbakar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alderton, D., The Hamln Book of Train (London-Singapore-Toronto: Reed


International Books Ltd., 1997)

Martinus. 2012. Buku Ajar Mekatronika. Teknik Mesin Universitas Lampung.


Bandar Lampung.

Grover, Mikell. P. 2000. Automation, production systems, and computer integrated


manufacturing, Second edition. Prenctie Hall. New Jersey.

Kurniawan, Ibnu. 2009. Otomasi Vertical Oil Removal Filter di cgs-1 PT. [5]
Riantiningsih, W. Nurdila. 2009. Pengamanan Rumah berbasis MC
ATMega 8535 dengan sistem informasi menggunakan PC. Universitas
Sumatra Utara. Medan.

Martinus. 2012. Modul Praktikum IDK. Teknik Mesin Universitas Lampung.


Bandar Lampung.

13

Anda mungkin juga menyukai