Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROJECT AKHIR

PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER

OLEH:

INDRA ALPIN PUTRA JASA (20065052)


HAMDANI NOVENDRA (20065051)
JEMY ARTIKA (20065053)
AULIA OKTAMELANI (20065045)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Yasdinul Huda, S.Pd.,MT.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
kurikulim
pendidikan teknologi kejuruan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Base Learning ” dapat diselesaikan karena


bantuan
banyak pihak. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang
baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik
dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah
ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah


bahasa
Indonesia ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 11 Desember
2022
DAFTAR ISI

COVER ........................................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

KATA PENGANTAR .................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

DAFTAR ISI ................................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

DAFTAR GAMBAR ...................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

DAFTAR TABEL .......................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

BAB I PENDAHULUAN ............................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

BAB II PEMBAHASAN ................................ Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

BAB III KESIMPULAN ................................ Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik penyolderan secara sedeerhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara
4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listik diergunakan dengan mudah, teknologi penyolderan
maju dengan pesatnya sehingga manjadi suatu teknik yang mutahir. Hingga saat ini telah
dipergunakan lebih dari 40 jenis penyolderan.
Proses menyolder merupakan salah satu proses lanjutan dalam membuat berbagai macam
rangkaian elektonik di PCB. Proses ini yaitu proses pemasangan komponen ke jalur (sircuit) PCB
menggunakan timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder.
Solder yang sering kita gunakan adalah solder listrik. Proses ini harus dikerjakan dengan
benar karena kualitas sebuah rangkaian salah satunya ditentukan oleh proses menyolder. Karena
jika terjadi kerusakan atau kegagalan dalam proses menyolder maka rangkaian elektonik yang
kita buat tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Akibatnya jalur PCB akan putus,
komponen yang tidak berfungsi setelah proses penyolderan serta jalur PCB yang short (terhubung
ke jalur layout yang lain).Terwujudnya standar-standar teknik penyolderan akan membatu
memperluas ruang lingkup pemakaian sambungan solder dan memperbesar ukuran bangunan
konstruksi yang dapat di solder. Dengan kemajuan yang dapat dicapai sampai saat ini, teknologi
solder memegang peranan penting dalam masyarakat industri modren.
Prosedur penyolderan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya
banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-
macam pengetahuan. Karena itu didalam penyolderan, pengetahuan harus turut serta
mendampingi praktek.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian teknik soldering dan desoldering
2. Bagaimana cara menyolder
3. Bagaimana cara menghindari kesalahan menyolder

C. Maksud dan Tujuan


1. Untuk mengetahuai penggunaan solder
2. Untuk mengetahui teknik penyolderan
3. Untuk mengetahuai safety menggunakan solder
4. Untuk mengetahui prosedur keselamatan kerja saat menyolder
5. Untuk mengetahui tingkat keamanan solderan bagi pengguna
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Solder
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam
(metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata
lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya
mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah
akan lebih dulu mencair.

Gambar 1. Solderan
Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut
akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersamasama metal yang lain. Proses
menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan
komponen elektronika pada papan circuit (PCB). Laboratorium Desain & Prototipe Page 2 Untuk
melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian (skill). Ada beberapa
langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder, diantaranya :
1. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
a. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah
mencair);
b. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
c. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder,
sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian
panas akan disalurkan pada penjepit);
d. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun
komponen.
2. Persiapan
Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin
besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita
perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika
dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang
menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak. Periksa PCB dan komponen elektronika yang
akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan.

B. Proses Penyolderan
1. Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau
menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan
korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
2. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan
di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
3. Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
4. Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan
memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus
lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi
komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas..
Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena
panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk
memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu
menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC
termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Gambar 2. Pemasangan Komponen
Cara pemasangan komponen pada PCB, yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki
komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan,
bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah
pada waktu menyoldernya. Solderan yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan
ketinggian+ 0,75 mm Laboratorium Desain & Prototipe Page 4 Pemeriksaan Setelah semua
komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang
baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada
PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan
mengakibatkan hubungan pendek Pelapisan Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai
adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang
bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari
korosi akibat oksidasi.

Gambar 3. Cara Menyolde

C. Bahaya Menyolder

Hampir semua kegiatan kerja praktek


dibengkel maupun dilapangan beresiko
kecelakaan dan gangguan kesehatan.
Demikian juga dalam pengerjaan
penyolderan seberapapun kecilnya
kecelakan tetap ada dan itu haruslah
dilakukan tindakan pencegahannya.
Karena kecelakaan kerja merupakan
suatu kerugian baik terhadap manusia,
alat kerja, bahan dan lingkungan kerja.

Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu : kecelakaan karena
pafias, , karena sefigatafi listrik (electric schoc ), dan karena keracufiafi bahafi
kimia .

Kecelakaan karena panas: Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan baut
solder dan timah solder, Untuk tindakan pencegahannya yaitu, memakai pakaian kerja
yang benar ( memakai apron, sarung tangan-kulit dan sepatu kerja(booth).

Sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya bahaya api/panas, jauhkan benda- benda yang
mudah terbakar/menyala (seperti : kertas, kain, oli, minyak, gas dan bahan-bahan ekplosip
lainnya) dari dekat lingkungan kerja. Selalu tersedia tabung pemadam kebakaran (fire
extinguiser) yang berisi penuh dan siap pakai, mudah terlihat dan mudah diraih.

Kecelakaan karena sengatan listrik : yaitu kecelakaan akibat hubungan pendek(elektric


short) , akibatnya akan menimbulkan kerusakan pisik maupun psikis bagi seseorang,
kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan.

Pencegahan kecelakaan akibat listrik, yaitu kita harus berhati-hati memeriksa keadaan
instalasi maaupun paralatan listrik jangan sampai terjadi kebocoran (uninsulation) pada
jaringan listrik, selalu mengikuti aturan/prosedur pemasangan listrik yang benar. Apabila
dijumpai kebocoran pada sambungan kabel segera
diisolasi dengan bahan dan cara yang benar. Bila ada sambungan (conecting-screw)yang longgar atau
lepas, segera kencangkan dengan alat yang benar dan aman.

Kecelakaan karena keracunan: Kecelakaan ini diakibatkan karena kontaminasi bahan-bahan kimia beracun
(poison mater ) yang berasal dari logam dasar (base metal) dari bahan solder terlebih lagi dari bahan
tambah (fluxes). Bahan-bahan
berbahaya ini berupa uap solder, cairan, serbuk atau pasta, apabila terhirup, terkenaanggota badan secara
langsung maka akan menimbulkan akibat yang patal.

Sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap keracunan, yaitu kita selalu berupaya melindungi anggota
badan dengan peralatan yang sesuai dan standar dan bertindak hati-hati dan waspada. Perlu diperhatikan
pula tidak hanya kita yangbekerja langsung tetapi orang lain yang tidak terlibat langsung harus terlindungi,
yaitu dengan memasang perhatian atau tanda-tanda daerah berbahaya.

Sebelum memulai melakukan penyolderan ada beberapa hal yang perlu diperhatikandalam menyolder :

• Jangan pernah menyentuh ujung solder karena panasnya bisa mencapai 400 º C
• Bekerja pada ruang yang berventelasi cukup baik
• Hindari menghirup asap hasil solderan
• Cuci tangan setelah memakai solder karena timah mengandung zat yangberbahaya.

1. Teknik Menyolder
Menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis menggunakan logam
tertentu (timah) dengan menggabungkannya dengan alat khusus (solder).
a. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
1) Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
2) Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelumdisolder);
3) Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder,
sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas
akan disalurkan pada penjepit);
4) Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun
komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
5) Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak
digunakan).

b. Keselamatan Kerja
1) Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi matadari asap solder
2) Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
3) Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketikatidak digunakan
4) Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
5) Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan

c. Persiapan Penyolderan
1) Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar
tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan
adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan
menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan
komponen yang disolder menjadi rusak.
2) Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen
tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

d. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan. Perhatikan
dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal- hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.

1) Bersihkafi PCB dafi Kaki Kompofiefi


Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kakikomponen elektronika
dengan ampelas halus.

2) Memasukafi Kompofiefi Elektrofiika pada PCB


Kawat kaki komponen dimasukan pada
lubang PCB dan bengkokan dengan tang
sehingga terdapat pengait mekanis untuk
menjaga posisi komponen. Ujung kawatyang
berdiameter besar harus dipasang
sedemikian rupa sehingga penyolderan
dapatdilakukan dengan baik.

3) Mefigatur Posisi PCB


Aturlah posisi PCB dan titik solderan sehingga
cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik yang
diinginkan denganbantuan gravitasi bumi.

4) Memafiaskafi PCB dafi Kaki Kompofiefi


Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCBsehingga penyaluran panas
terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5) Mefiambahkafi Timah pada Titik Solderafi
Berikan timah pada titik solderan
dan usahakan lapisan
kolophonium lebih dulu mencair
baru kemudian timah. Jumlah
timah yang dilebur pada titik
solderan tidaklah harus
memenuhi
lingkaran pad PCB.

6) Mefiarik Timah Solder


Setelah jumlah timah yang
meleleh dirasa cukup, singkirkan
timah dari titik solderan. Tahan
ujung solder pada titik solderan
sampai timah meresappada semua
bagian solderan. Setelah itu tarik
ujung solder dari titik solderan
dan biarkan beberapa saat untuk
proses pendinginan.

7) Mefidifigifikafi Titik Solderafi


Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari penyolderan
dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan timah pada titik solderan yang menjadi
buram.

8) Perhatikafi
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan
dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan
menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang
lebih dingin.
Urutan penyolderan beberapa jenis komponen yang baik adalah :

No Komponen Gambar Keterangan

• Pastikan Sambungkan sesuaiurutan


Tempat IC kaki IC yang benar
1
• Jangan pasang Chip IC terlebih
(soket)
dahulu.
Tidak ada perhatian khususyang
2 Resistors dibutuhkan.

Bisa dipasang dengan kakiterbolak balik

Kapasitor non Hati hati dengan kapasitor polyster karena


3 tidak tahanpanas.
elko (< 1µF)

Pasangkan pada kaki yang


Elektrolit
4 tepat biasanya ditandaidengan
Kapasitor(>1µF)
+ dan -

Pasangkan pada kaki yang


tepat
(Biasanya Katoda ditandai

5 Dioda dengan gelang warna putih)

Hati hati dengan dioda


germanium karena tiidak tahan
panas.

Pasangkan pada kaki yang


tepat
6 LED Biasanya kaki katoda (-) lebih
pendek dari kaki anoda (+).
No Komponen Gambar Keterangan

Pasangkan pada kaki yangtepat


Hati-hati memasangkan karena
7 Transistor jarak antar kaki sempit dantidak tahan
panas.

Pasangkan IC pada tempatnyadengan


benar.

Hati-hati memasukkan kaki ICke soketnya


8 Chip (IC) dan pastikan semua kakinya sudah masuk
kemudian ditekan kedalam dengan ibu jari.

2. Teknik Desoldering

Suatu saat kita mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa dilepas/dipisahkanatau kita ingin mengatur posisi
kabel maupun komponen, untuk itulah kita perlu melakukan kegiatan yang disebut Desoldering.

Memakai Attracktor (Penyedot Timah)

• Tekan pompa/pegas sampaiterkunci


• Setelah sambingan dipanaskan dengan
solder dan timahnya mencair, Arahkan
ujung Atraktorke titik sambungan .
• Tekan tombol untuk melepaskan pegas
sehingga menyedot timah yang telah cair
tadi ke dalam
Atraktor
• Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yangmasih menempel pada
sambungan
• Atraktor mungkin perlu dikosongkan isinya dengan membuka sekrup jika
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar
rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan
PCB.Solder mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak
jenis dan beragam bentuknya, umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus
dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol
pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk
membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan
kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu
berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain
ikut terlepas.Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan
menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB
agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali.
2. Terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt.
Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam
pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan
di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan
menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas
yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.

B. SARAN
Menggunakan keselamatan kerja agar tangan tidak terbakar.
DAFTAR PUSTAKA
Alderton, D., The Hamln Book of Train (London-Singapore-Toronto: Reed International
Books Ltd., 1997)
Martinus. 2012. Buku Ajar Mekatronika. Teknik Mesin Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Grover, Mikell. P. 2000. Automation, production systems, and computer integrated
manufacturing, Second edition. Prenctie Hall. New Jersey.
Kurniawan, Ibnu. 2009. Otomasi Vertical Oil Removal Filter di cgs-1 PT. [5] Riantiningsih,
W. Nurdila. 2009. Pengamanan Rumah berbasis MC ATMega 8535 dengan sistem
informasi menggunakan PC. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Martinus. 2012. Modul Praktikum IDK. Teknik Mesin Universitas Lampung. Bandar
Lampung.

Anda mungkin juga menyukai