Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN


KEJURUAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hendra Hidayat, S.Pd., M.Pd

OLEH:
AULIA OKTAMELANI 20065046

FIRMAN HIDAYAT 20065050

INDRA ALFIN PUTRA JASA 20065052

REZA EFIONALDI 20065038

MUHAMMAD FATHUR RAHMAN ALWI LUBIS


20065056

JURUSAN TEKNIK
ELEKTRONIKA FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah kurikulim
pendidikan teknologi kejuruan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Pengambilan Keputusan Isi Kurikulum ” dapat diselesaikan


karena bantuan banyak pihak. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon
maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa Indonesia ini
dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 16 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5
Identifikasi hambatan yang berkaitan dengan isi Kurikulum ................................................. 5
Pengkajian isi kurikulum versus hambatan ........................................................................... 6
Kerangka struktur Kurikulum................................................................................................. 7
Pengambilan keputrusan isi kurikulum ................................................................................ 8
Format struktur Kurikulum................................................................................................... 9
BAB III ........................................................................................................................................... 10
PENUTUP....................................................................................................................................... 10
Kesimpulan .......................................................................................................................... 10
Saran… ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
BAAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keputusan dalam membuat kurikulum didasarkan pada apakah secara jelas atau tidak
didasarkan pada asumsi dan nilai. Kompleksitas pengambilan keputusan dan kurikulum dalam
pendidikan berarti manajer menyimpan perspektif ganda atau kerangka ketika mengumpulkan
data, menilai gagasan dan memutuskan apa yang dikerjakan berikutnya. Keterlibatan pihak
terkait atau stakeholders pemerintah, orang tua, kelompok, minat, industri menambah
kompleksitas pembuatan keputusan kurikulum yang menantang para manajer pendidikan,
khususnya dalam rangka perluasan informasi dan pengetahuan tentang ideologi yang diperlukan.
Bahkan, secara historis kurikulum memiliki kebebasan secara re1atif dari pengawasan pusat,
dimana inisiatif kebijakan bagi kita baru tiga tahun terakhir. Hal itu pun baru memberikan
kebebasan menyusun kurikulum muatan lokal bagi daerah. Kedua, peningkatan bentuk tantangan
kurikulum meskipun ada kurikulum nasional. Dalam otonomi daerah yang di dalamnya Pemda
diberikan kewenangan mengurusi pendidikan di daerah kabupaten dan kota, kemampuan
mengambil keputusan dalam kurikulum pendidikan merupakan hal yang perlu diketahui dan
ditingkatkan. Sejalan dengan itu, Law dan Glover 2000 menjelaskan bahwa meskipun
sentralisasi mulai dikurangi dan beralih pada desentralisasi namun biasanya masih menyisakan
berbagai hal dalam sistem, melalui: 1. Level tinggi dari otonomi guru dan lembaga atas materi
pedagogik 2. Fleksibilitas atas aspek khusus dari isi kurikulum 3. Penyebaran pembuatan
keputusan melalui penggunaan pemerintah otonom pada semua level sistem pendidikan 4.
Mendelegasikan pembuatan keputusan berdasarkan sumber daya finansial.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan identifikasi hambatan yang berkaitan dengan isi kurikulum
2. Jelaskan pengkajian isi kurikulum versus hambatan
3. Jelaskan kerangka struktur kurikulum
4. Jelaskan pengambilan keputisan isi kurikulum
5. Jelaskan format struktur kurikulum

C. Tujuan penulisan
1. Untuk memahami identifikasi hambatan yang berkaitan dengan isi kurikulum
2. Untuk memahami pengkajian isi kurikulum versus hambatan
3. Untuk memahami kerangka struktur kurikulum
4. Untuk memahami pengambilan keputisan isi kurikulum
5. Untuk memahami format struktur kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi hambatan yang berkaitan dengan isi kurikulum


Fokus identifikasi hambatan ditetapkan dengan mengkaji sebab-sebab yang
membatasi tercapainya sasaran instruksional. Pendekatan identifikasi hambatan akan lebih
produktif apabila langsung dikaitkan dengan empat aspek kurikulum:
1. Peserta didik
Pertimbangan pertama adalah pada karakteristik siswa baru yang mencakup tingkat
kematangan siswa, motivasi dan minat untuk melanjutkan ke pendidikan teknologi dan kejuruan,
kesanggupan belajar dan informasi lain yang dianggap perlu bahan pertimbangan.
2. Pendidik dan Staf Pendukung
Ketersediaan guru yang profesional yang sesuai dengan program studi yang
diselenggarakan bisa menjadi pendukung utama bagi keberhasilan sekolah. Sementara staf
pendukung yang dimaksud adalah:
a. Guru bimbingan dan konseling yang sewaktu waktu dapat membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang di alaminya.
b. Asisten instruktur yang membantu pelaksanaan praktik/pratikum di
bengkel/laboratorium.
3. Pengaturan Kurikulum
Pengaturan kurikulum pada dasarnya berkaitan dengan:
a. Cakupan kurikulum.
b. Ketersediaan sarana dan prasaraba pembelajaran dan pelatihan.
c. Waktu pembelajaran dan pelatihan untuk mencapai tingakat kompetensi lulusan
yang di persyaratkan.
4. Tatanan Ketenagakerjaan
Tatanan ketenagakerjaan berkenaan dengan pengaturan stratifikasi tenaga kerja dan
persyaratan kompetensi dan pengalaman untuk setiap jenjang pekerjaan.

B. Pengkajian isi kurikulum versus hambatan


Bagi sekolah kejuruan yang telah ada, pengkajian itu dapat dilakukan oleh para guru
mata pelajaran, selanjutnya hasil kajian itu secara berkala dibahas dalam forum komite
sekolah, Dewan Sekolah atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Apabila terdapat
hambatan baru yang dinilai menjadi kendala pencapaian kompetensi lulusan, misalnya
kurangnya sarana pratikum maka kepala sekolah dan komite sekolah wajib mengajukan
kebutuhan tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dianggarkan.
Kesulitan tersebut juga dapat diatasi dengan menjalin kerjasama dengan sekolah sejenis yang
memiliki fasilitas lengkap.
Ragam data Keterangan
1) Karakteristik siswa Prasyarat pendidikan dan umur
a) Keterampilan yang dimiliki a. Penggunaan computer
b) Minat dan motivasi b. Mengappa memilih SMK
c) Tingkat kematangan c. Kesiapan menghadapi tuntutan
d) Kondisi fisik & mental pembelajaran
e) Lain lain d. Keterangan dokter
2) Guru dan tenaga kependidikan Prasyarat UU no.14 tahun 2005
a) Kesediaan guru mata pelajaran a. Beban maksimum tiap guru
b) Sarana pembelajaran & pelatihan b. Standar sarana & prasaranan
c) Sarana untuk mengintegrasikan isi c. Pedoman penyusun KTSP
kurikulum d. Guru BK,tng.Administrasi
d) Ketersediaan tenaga kependidikan
e) Lain lain
3) Pengaturan kurikulum Ketentuan permen no. 22&23
a) Waktu yang bersedis untuk mengajar a. Lihat permen no. 22
b) Cakupan isi kurikulum untuk b. Sda
kejuruan yang diwajibkan c. Sda
c) Cakupan isi kurikulum normative d. Kebijakan kemendikbud
d) Ketersediaan dan operasional
e) Lain lainya
4) Peta lapangan kerja Dapat diperoleh dari kementransnaker
a) Ragam lapangan kerja yang tersedia
b) Prasyaratan minimum kompetensi
lulusan
c) Pengalaman belajar yang dapat di
industry
d) Syarat sertifikat

C. Kerangka struktur kurikulum


Kerangka struktur kurikulum dikembangkan untuk menjembatani kesenjangan
pengertian kurikulum dalam arti yang luas dengan pembelajaran dalam artian yang terbatas
seperti yang tetuang dalam silabus atau Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
menurut istilah lama. Kerangka kurikulum disebut dengan Acuan Operasional Penyusun
KTSP

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi,
kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi
untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman
dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh


kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi
dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan


taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman,
taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada


individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun


karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
D. Pengambilan keputusan isi kurikulum
Fokus awal dalam pengambilan keputusan isi kurikulum hendaknya diawali dengan
mengkaji kompetensi minimum yang dibutuhkan oleh dunia industri dan atau dunia usaha.
Dalam pengambilan keputusan isi kuriklum dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan DACUM
DACUM adalah singkatan dari Developing A Curiculum yang memberikan gagasan-gagasan
dasar berkaitan dengan introspeksi. Kalau semula pengggunaan DACUM terbatas pada program
pelatihan, saat ini telah banyak digunakan untuk pengembangan kurikulum program pendidikan,
khusus dalam bidang pendidikan teknologi dan kejuruan.
Langkah langkah pengembangan DECUM
 Menelaah deskripsi tertulis dalam kondisi tertentu
 Mengidentifikasi kecakapan umum dalam suatu pekerjaan
 Mengidentifikasi keterampilan/ perilaku khusus dari setisp kecakapan dalam suatu
pekerjaan
 Menyusun keterampilan dalam urutan pembelajaran yang bermakna
 Menetapkan tingkat kecakapan untuk setiap keterampilan sesuai dengan keadaan nyata
perindutrian.
b. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan banyak digunakan dalam perindutrian untuk mengkaji secara simpatik
aspek prilaku yang berkaitan dengan persyaratan pekerjaan.
Kegiatan analisis pekerjaan adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikan secara sistematis dan
komprehensif.
 Apa yang dikerjakan oleh karyawan dalam melaksanakan fungsinya
 Bagaimana pekerjaan itu dilakukan ,mencakup metode atau proses serta sarana yang
digunakan
 Hasil dari pekerjaaan berupa barang yang dihasilkan ataau layanan yang diberikan, dakn
material yang digunakan.
 Karakteristik kryawan,mencakup keterampilan, pengetahuan, kesanggupan dan
adaptabilitas dalam melaksanakan pekerjaannya
 Konteks pekerjaan mencakup kondisi tempat kerja dan factor factor organisasi yang
berkaitan dengan tanggung jawab dan akuntabilitas.

E. Format struktur kurikulum


Format struktur kurikulum biasanya telah diformatkan oleh kemendiknas dari setiap
Negara. Begitu juga di Indonesia, kerangka struktur kurikulum dari setiap satuan pendidikan
wajib mengacu pada buku panduan penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP.
Dokumen kerangka kurikulum
 Philosophy and goals the instution ( filosopi dan tujuan lembaga)
Falsafah yang dianut sebagai dasar penyelengaraab pendidikan,dan tujian institusi
pendidikan yang ingin dicapai
 Students served ( siswa yang dilayani)
Karakteristik peserta didik yang mencakup umur minimum dan maksimum
 Instructional and support staff ( staf intruksional dan pendukung)
Seperti penjelasan pada table butir 2.
 Curricural arrangement (pengaturan kurikulum)
Seperti penjelasan pada table butir 3.
 Employment setting (pengaturan pekerjaan )
Seperti penjelasan pada table butir 4.
 Other constraints (kendala lainnya)
Hambatan yang mungkin terjadi baik bagi institusi pendidikan yang bersangutan maupun
bagi peserta didik.
 Content coverage ( cakupan konten)
Menjelaskan penggelompokan muatan kurikulum.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan muatan atau isi kurikulum yang selaras dengan kebutuhan
dunia industry dan dunia usaha merupakan langkah penting dalam proses pengembangan
kurikulum pendidikan menengah teknologi dan kejuruan. Proses pengambilan keputusan itu
dilakukan dengan mengkaji muatan pontensial dan hambatan-hambatannya untuk
menentukan muatan secara oprasional dapat dimasukkan kedalam kurikulum. Hambatan-
hambatan dalam pemilihan kurikulum mencakup empat kelompok sumber, yakni: peserta
didik, tenaga pendidik dan kependidikan, pengaturan kurikulum dan peta ketenagakerjaan
yang potensial yang potensial dapat menetima lulusan dari suatu satuan pendidikan. Untuk
mengkaji mutan kurikulum yang potensial bagi sekolah menegah kejuruan, lazimny
menggunakan pendekatan DACUM. Kerangka struktur kurikulum merupakan dokumen yang
digunakan sebagai dasar untuk perencenaan pembelajaran dan pemilihan materi
pembelajaran oleh peserta didik.

B. Saran
Setelah mempelajari tentang perkembangan kurikulum maka kami harapakan bagi
setiap pembaca untuk dapat memahaminya dan dapat mempelajarinya lebih detail dari
berbagai literature lainnya.
Daftar Pustaka

BSNP(2006).panduan penyusunana kurikulum pendidikan jenjang pendidikan dasar dan


menengah,Jakarta: depdiknas.R.I
Blank, wiliam E(1982): Handbook for developing competency-besed training programs, new
jersey 07632: Prentice-hall.Inc.,Englewood cliffs.
Buku pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia: Dr.Tedjo Narsoyoo
Reksoatmodjo,ST.,M.Pc.

Anda mungkin juga menyukai