Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Telaah Kurikulum MI/MTS/MA Ahmad Karmidzi.,M.Ag

MAKALAH
“ Perlunya Perubahan Dan Pengembangan Kurikulum ”

Disusun oleh :
Nurul Aida
Sarmila
Wildani Hilwa

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL AZHAR PEKANBARU


PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TA. 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirah Allah Subhanahu wata’ala yang
telah menganugerahkan kepada kita sekian banyak nikmat, mau’nah, inayah serta hidayah-
Nya. Sehingga dengan itu semua kita mampu menjalankan segala bentuk amanah yang
dibebankan kepada kita, sekaligus kita mampu meningkatkan kualitas diri dan wujud
manusiawi kita yang tetapkan sebagai khalifatullah di muka bumi ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, nabi Agung
Muhammad ‫ صلى هللا عليه وسلم‬yang telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya mengarungi
kehidupan ini, sehingga nantinya kita bisa meraih derajat “sa’adah”,bahagia dunia-akhirat.
Ucapan terimakasih yang tidak terhingga, kami sampaikan kepada Bapak dosen atas
segala bimbingan, arahan dan ilmu yang disampaikan, semoga amal ibadah Ibuk dicatat oleh
Allah ‫ تعالى‬sebagai amal jariyah yang pahalanya tiada terputus, amiin.
Selanjutnya, Syukur Alhamdulillah makalh yang berjudul “Perlunya Perubahan Dan
pengembangan Kurikulum” ini dapat terselesaikan, meskipun masih banyak terdapat
kekurangan disana-sini. Dengan harapan setelah dipresentasikan, kekurangan yang ada bisa
ditambahi dan disempurnakan. Demikianlah, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.

Pekanbaru, Oktober
2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
A. Pengertian dan Konsep Kurikulum ....................................................................................... 5
B. Perubahan Kurikulum ........................................................................................................... 6
C. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia ................................................................. 6
BAB III .............................................................................................................................................. 11
PENUTUP ......................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi banyak orang istilah pendidikan sudah tidak asing lagi, terlebih bagi mereka yang
kesehariannya tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai wadah atau sarana
mendapatkan pengetahuan bagi mereka yang sedang bersekolah. Namun meskipun demikian
tidak banyak dari mereka yang mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan kurikulum
itu. Seharusnya setiap guru menyadari dan mengetahui apa itu kurikulum dan untuk apa adanya
kurikulum tersebut.
Kurikulum pendidikan yang berlaku dalam persekolahan di Indonesia telah mengalami
berbagai penyempurnaan, terakhir dengan apa yang disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), yang merupakan implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
(Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan). KTSP telah
mengatur segala prinsip dan ketentuan-ketentuan pelaksanaanya. Yang sekarang tampak nyata
adalah kendala-kendala dalam implementasi, di mana faktor kesiapan guru, ketersediaan
sarana, kesiapan siswa, dan dukungan dari orang tua atau masyarakat yang kurang memadai.
Berangkat dari hal tersebut maka perlu adanya penyempurnaan terhadap kurikulum
tersebut. Sehingga lahirlah Kurikulum 2013. Zaman akan terus berubah dan berkembang,
demikian halnya pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan menyesuaikan dengan keadaan
zaman, serta berbagai persoalan yang dihadapinya. Perlu adanya perubahan maupun pergantian
kurikulum di Indonesia tentu tidak terlepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat
penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui pendidikan bangsa dan negara ini akan
mengalami kemajuan. Oleh karena itu, pendidikan perlu diselenggarakan secara optimal
supaya menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan sesuai standar nasional yang telah disepakati.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan konsep kurikulum?
2. Bagaimana perubahan kurikulum?
3. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami pengertian dan konsep kurikulum.
2. Mengetahui dan memahami perubahan kurikulum.
3. Mengetahui dan memahami sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Kurikulum


Istilah kurikulum “curriculum” pada mulanya berasal dari kata curir yang
berarti “pelari” dan curere yang mengandung makna tempat berlari. Dalam sejarahnya,
kurikulum merupakan suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal
atau start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan, kemudian
pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat di dunia pendidikan, dengan
pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Lebih
jauh, dalam Dictionary of Education dikatakan bahwa curriculum is a general overall
plan of the content or specific studies of that the school should offer the student by way
qualifying him for graduation or certification or for entrance into a professional or a
vocational field.
Di Indonesia, pengertian kurikulum terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan
perkmbangan teori dan ukuran suatu pengertian praktik pendidikan. Dengan
beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum maka secara teoritis kita agak
sulit menentukan suatu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Sedangkan
konsep kurikulum adalah sebagai berikut.
1. Sebagai substansi, yang dipandang sebagai rencana pembelajaran bagi siswa atau
seperangkat tujuan yang ingin dicapai.
2. Sebagai sistem, merupakan bagian dari sistem persekolahan, pendidikan, dan bahkan
masyarakat.
3. Sebagai bidang studi, merupakan kajian para ahli kurikulum yang bertujuan untuk
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
Berdasarkan hasil kajian diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum.
Terdapat tiga dimensi pengertian kurikulum adalah: pertama, kurikulum sebagai
rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu
ide. Kedua, kurikulum sebagai aktivitas atau sering disebut juga kurikulum sebagai
suatu realita atau kenyataan yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai rencana tertulis. Ketiga, kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi
dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.

5
Dari berbagai definisi kurikulum dapat kita simpulkan bahwa definisi
kurikulum itu adalah suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam mengembangkan
suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat
diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

B. Perubahan Kurikulum
Menilik pengertian dari kurikulum itu sendiri, maka bisa dikatakan bahwa
kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan.
Kurikulum ibarat jantung pendidikan, jika jantung itu berfungsi baik maka keseluruhan
badan pun akan berfungsi dengan baik. Tanpa kurikulum yang tepat, maka suatu tujuan
dan sasaran dari pendidikan, sebagus apapun, akan sulit untuk dicapai.
Adapun kurikulum itu bersifat dinamis. Kurikulum tidak bisa bersifat stagnan
karena kurikulum itu sendiri terkait erat dengan perubahan dan perkembangan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta tidak terlepas dari
pengaruh global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan
budaya.
Suatu kurikulum harus terus beradaptasi dengan berbagai perubahan dan
perkembangan yang ada. Oleh karenanya, perubahan kurikulum adalah sesuatu yang
memang sangat mungkin terjadi. Kurikulum akan secara terus menerus mengalami
perubahan agar suatu kurikulum mampu menjawab tantangan zaman yang terus
berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu
bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan
dan perbaikan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut didasari pada kesadaran
bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan kurikulum mencakup dua jenis, yaitu:
1. Perubahan Kurikulum Sebagian
Perubahan kurikulum yang hanya terjadi pada komponen tertentu saja dan
tidak mempengaruhi komponen yang lain, contohnya penambahan satu mata
pelajaran tidak akan mempengaruhi metode mengajar.
2. Perubahan Menyeluruh
Perubahan menyeluruh yaitu keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut
mengalami perubahan yakni dapat tergambar dengan jelas di dalam tujuannya.

C. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia


Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan sudah
mengalami beberapa pergantian yang dikelompokkan berdasarkan tiga kelompok
kurikulum, yakni rencana pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum
berorientasi kompetensi. Sejarah mencatat bahwa kurikulum yang pernah berlaku di

6
Indonesia yakni kurikulum 1947 sampai kurikulum 2013, kurikulum tersebut
mengalami pembaruan-pembaruan mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang
semakin modern dan tentunya karena faktor perkembangan zaman. Berikut kurikulum
dari dulu sampai sekarang.

1. Kurikulum Tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)


Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah
dalam bahasa Belanda leer plan artinya rencana pelajaran, istilah ini lebih
popular dibanding istilah curriculum (bahasa Inggris). Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke
kepentingan nasional. Sedangkan asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Kurikulum yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan Rentjana Pelajaran
1947. Dalam kurikulum ini terdapat dua hal pokok yaitu:
a. Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya
b. Garis-garis besar pengajaran.
Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem
pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang
pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan
sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana
kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut
kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter
manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain
di muka bumi ini. Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pada
pendidikan pikiran. Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran
bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian
sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)


Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia
kembali mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama rencana
pelajaran terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum
1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia itu sendiri.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana
Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru
mengajar satu mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan
Dasar Depdiknas periode 1991-1995. Pada masa itu juga dibentuk kelas
Masyarakat. Yaitu sekolah khusus bagi lulusan Sekolah Rendah 6 tahun yang
tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan,

7
seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan tujuannya agar anak tak mampu
sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja.

3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)


Tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di
Indonesia. Kali ini diberi nama rencana pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran
kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/ artistik,
keterampilann, dan jasmani. Ada yang menyebut Panca wardhana berfokus
pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral. Mata pelajaran
diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan,
emosional/ artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani.

4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan kurikulum 1964, yakni
dilakukan perubahan struktur kulrikulum pendidikan dari pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum ini merupakan perwujudan perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat
politis yaitu mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran:
kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Jumlah pelajarannya 9.

5. Kurikulum Periode 1975


Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif. “Yang melatar belakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen,
yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu,” kata Drs.
Mudjito, Ak, MSi, Direktur Pembinaan TK dan SD Depdiknas. Metode, materi,
dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.

6. Kurikulum 1984 (Kurikulum 1975 yang Disempurnakan)


Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut Kurikulum 1975 yang disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan
sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,

8
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Tokoh penting dibalik lahirnya
Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat
Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986.
7. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada
pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan
masalah.[11] Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara
Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” kata Mudjito
menjelaskan.

8. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004


KBK ini mencakup beberapa kompetensi dan seperangkat tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa. Dan kegiatan pembelajaran pun
diarahkan untuk membantu siswa menguasai kompetensi-kompetensi agar
tujuan pembelajaran tercapai.
Depdiknas mengemukakan karakteristik KBK ialah sebagai berikut.
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
b. Berorientasi pada hasil belajar da keberagaman.
c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan
metode bervariasi.
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif.
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

9. Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) 2006


Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP. Disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang selanjutnya ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006. Menurut Undang-undang
nomor 24 tahun 2006 pasal 1 ayat 15, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di

9
masing-masing satuan pendidikan. Jadi, penyusunan KTSP dilakukan oleh
satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi serta kompetensi
dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP diharapkan dapat
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Pada akhir tahun 2012 KTSP dianggap kurang berhasil, karena pihak
sekolah dan para guru belum memahami seutuhnya mengenai KTSP. Maka
mulai awal tahun 2013 KTSP dihentikan pada beberapa sekolah dan digantikan
dengan kurikulum yang baru.

10. Kurikulum 2013


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muahmmad Nuh,
mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada
kompetensidengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Adapun ciri kurikulum 2013 ialah sebagai berikut:
a. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari
pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah
mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan
teknologi dan informasi.
b. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki
kemampuan berpikir kritis.
c. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif.
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modifikasi dan pemutakhiran
dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan
pada tahun pelajaran 2013/ 2014 pada sekolah-sekolah tertentu
(terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli
2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap
kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena kita
harus tetap mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di
Indonesia demi menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan
sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembangan zaman. Mengingat perubahan dan
perkembangan kurikulum terjadi seiring tuntutan kebutuhan dan kondisi pendidikan di
Indonesia, demi terwujudnya pendidikan yang lebih dan semakin baik. Namun pada
kenyataanya setiap kurikulum pasti memiliki kekurangan dan perlu dievaluasi serta
diperbaiki agar tujuan pendidikan tercapai dengan baik.
Salah satu penyebab terjadinya perubahan kurikulum di Indonesia karena ilmu
pengetahuan itu sendiri yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan dalam masyarakat,
eksplosi ilmu pengetahuan dan lain-lain mengharuskan adanya perubahan kurikulum.
Perubahan-perubahan itu menyebabkan kurikulum yang berlaku tidak lagi relevan, dan
ancaman ini akan senantiasa dihadapi oleh setiap kurikulum. Mempertahankan kurikulum
yang ada akan merugikan anak-anak dan demikian fungsi kurikulum itu sendiri.
Kurikulum 2013 memunculkan pro dan kontra di kalangan pendidik dan masyarakat
tentang sejumlah aspek dalam penerapan kurikulum 2013. Menurut pemakalah perubahan
dan pembaruan kurikulum harus dipahami sebagai hal yang sudah lazim, karena kurikulum
harus selalu beradaptasi dengan zaman dan kebutuhan. Kurikulum harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, tuntutan kebutuhan, serta tantangan yang
selalu berubah sesuai perkembangan zaman.
Meskipun masih prematur, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak
kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri. Perubahan
kurikulum menjadi kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan masa depan anak
bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Indonesia, Jejaring. 2013. http://www.jejaring.web.id/elemen-perubahan-


kurikulum-2013-bagian-1/. Diakses pada tanggal 1 november 2016 pukul 01.01.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum


2013: Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

MKDP, Tim Pengembang. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali


Pers.

Muzamiroh, Mida Latifatul. 2013. Kupas tuntas Kurikulum 2013: Kelebihan dan
Kekurangan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

12

Anda mungkin juga menyukai