Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KURIKULUM

(Disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Pengembangan Kurikulum)

DOSEN PENGAMPU:

Zakiyah Ismuwarani, M.Pd

DISUSUN OLEH :

MEGA SRI RAHAYU [14120301]

SAIDAN [14120282]

WINDI RUSPITA SARI [14120276]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

INVADA CIREBON

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat-Nya, sholawat serta
salam marilah kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. karena atas segala karunianya
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu
Zakiyah Ismuwarani, M.Pd sebagai dosen pengampu.

Penulis sangat berharap semoga atas disusun-Nya makalah dapat memberi manfaat terhadap
pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi,

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar belakang ..............................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan masalah..............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6

2.1 Pengertian kurikulum..........................................................................................................6

2.1.1 secara Etimologis........................................................................................................6

2.1.2 Pengertian secara tradisional....................................................................................6

2.1.3 Pengertian modern.....................................................................................................7

2.2 KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM.................................7

2.2.1 Tujuan Kurikulum.....................................................................................................7

2.2.2 Materi Kurikulum......................................................................................................8

2.2.3 Metode........................................................................................................................9

2.2.4 Organisasi Kurikulum...............................................................................................10

2.2.5 Evaluasi.......................................................................................................................11

2.3 FUNGSI KURIKULUM.......................................................................................................12

2.4 KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN.................................................13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................14

3.2Saran...............................................................................................................................14

DAFTAR FUSTAKA..................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan
tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa,
akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu
ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.

Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan
yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan

Kurikulum sering diartikan sebagai wadah seperangkat konsep tentang praktik pendidikan.
Seperangkat konsep tersebut dibuat sebagai acuan dari pelaksanaan praktik pendidikan.
Kurikulum berusaha menerjemahkan tujuan pendidikan sekaligus tujuan dari pengembangan
manusia suatu bangsa ke dalam konsep-konsep yang sistematis. Dengan harapan agar pendidikan
bisa dilaksanakan lebih terarah sehingga bisa efektif dan efisien. Jadi sedikit banyak kurikulum
merupakan gambaran orientasi suatu bangsa.

Akan sangat menarik mengetahui sejarah dari perkembangan kurikulum di Indonesia. Kami
dalam makalah ini berusaha membahas tentang sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia.
Tetapi sebelum masuk ke pembahasan tentang sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia,
kami merasa perlu untuk menyelipkan sedikit tentang kurikulum.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengertian Kurikulum?

2. Bagaimana Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum?

3. Bagaimana Fungsi Kurikulum?

4. Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis mengambil tujuan masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum

2. Untuk mengetahui konsep-konsep pengembangan kurikulum

3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum

4. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM

1. secara Etimologis

Webster’s Third New International Distionery menyebutkan Curriculum berasal dari kata curere
dalam bahasa latin Currerre yang berarti :

1. Berlari cepat

2. Tergesa-gesa

3. Menjalani

Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti :

Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki

Perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti

Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan

Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jarak yang ditempuh”. Semula dipakai
dalam dunia olahraga.

2. Pengertian secara tradisional

Pertengahan abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan dipakai dalam dunia pendidikan
yang berarti “sejumlah plejaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau
ijazah”.
Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum seperti Kurikulum SD
dengan nama “Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat” tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang
isinya sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I s.d. kelas VI.

3. Pengertian modern

Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning”
menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik
berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”.

Menurut B. Ragan mengemukakan kurikulum adalah “Semua pengalaman anak dibawah


tanggung jawab sekolah”

Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan


Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K Departeman Pendidikan dan Kebudayaan
tahu 1975 ”Segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk
diatasi oleh siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu
lembaga pendidikan”.

Dari berbagai pengertian kurikulum diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah
merupakan suatu usaha terrencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar
pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu
tujuan.

B. KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Tujuan Kurikulum

Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan endidikan
nasional, Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan
yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk
mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang
berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.

Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak dicapai
oleh mata ajaran lainnya. Tujuan mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

2. Materi Kurikulum

Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang Pendidikan
tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan, bahwa . . ." Isi kurikulum merupakan
bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional". Sesuai dengan
rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
ben'kut :

1). Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.

2). Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing, satuan pendidikan.
Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan
satuan pendidikan tersebut.

3). Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian
materi kurikulum.

3. Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya
mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting
dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena
itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum
dan berdasarkan perilaku awal siswa. Dalam hubungan ini, ada tiga alternatif pendekatan yang
dapat digunakan, yakni :

1). Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, di mana materi pembelajaran terutama
bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan
siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator. Siswa sebagai penerima pesan. Bahan
pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan
berbagai metode mengajar.

2). Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan,
minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dalam
rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan
sebagainya.

3). Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan
mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa
berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari : karyawisata, nara sumber, kerja
pengalaman, survei, proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.

4. Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya
sendiri.

1). Mata Pelajaran Terpisah-pisah (isolated subjects)

Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah, seperti : Sejarah, Ilmu Pasti,
Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada
hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu, dan
tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa, semua materi diberikan
sama.

2). Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (correlated).


Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akibat
pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang saling
berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut. Contohnya, dalam
pengajaran Sejarah dan Ilmu Bumi, masing-masing diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi
isi/materi dihubungkan dengan hal yang sama, atau dengan pusat minat. Cara lain, ialah pada
waktu guru mengajarkan Sejarah dengan topik tertentu, dia korelasikan dengan masalah tertentu
dalam mata ajaran I1mu Bumi.

3). Bidang Studi (broadfield)

Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikorelasikan/difungsikan
dalam satu bidang pengajaran, misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca, bercerita,
mengarang, bercakap-cakap, dan sebagainya. Demikian pula bidang studi lainnya, sepertl IPS,
IPA, MATEMATIKA, dan lain-lain. Salah satu mata ajaran dapat dijadikan "core-subject",
sedangkan mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan cor tersebut.

4). Program yang Berpusat pada Anak (Childecentered Program) Program ini adalah orientasi
baru di mana kurikulum dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata
ajaran. Guru menyiapkan program yang meliputi kegiatan-kegiatan yang menyajikan kehidupan
anak, misalnya ekskursi, cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam
kegiatan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Cara lain untuk
melaksanakan kurikulum ini, ialah pengajaran dimulai dari kelompok siswa yang belajar,
kemudian guru bersama siswa tersebut menyusun program bagi mereka. Para siswa akan
memperoleh pengalaman melalui program ini.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman


penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan
informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan
upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek tujuan yang hendak dicapai, baik
tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiap aspek yang dinilai
berpangkal pada kemampuan-kemampuan apa yang hendak dikembangkan, sedangkan tiap
kemampuan itu mengandung unsur-unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai.
Penetapan aspek yang dinilai mengacu pada kriteria keberhasilan yang telah ditentukan dalam
kurikulum tersebut.

Jenis penilaian yang dilaksanakan tergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian tersebut.
Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan siswa dan dalam upaya
melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Berbeda dengan penilaian summatif yang bermaksud
menilai kemajuan siswa setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui
perkembangan siswa secara menyeluruh.

Persyaratan suatu instrumen penilaian, ialah validitas, reliabilitas, objektivitas, kepraktisan,


pembedaan, syarat-syarat ini dijelaskan lebih lanjut pada bab evaluasi belajar dan pembelajaran.

C. FUNGSI KURIKULUM

Fungsi Kurikulum ditinjau dari tiga segi :

1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan

Ada dua macam fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan. Dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan disekolah.

2. Fungsi bagi sekolah tingkat diatasnya

Kurikulum dapat berfungsi sebagai pengontrol atau pemelihara keseimbangan proses pendidikan.
Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat
diatasnya dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya : Jika suatu bidang study telah diberikan
pada kurikulum sekolah ditingkat bawah, harus dipertimbangkan lagi pemilihanya pada
kurikulum ditingkat atas terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran.
Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk menghindari keterulagan penyampaian yang
bisa berakibat pemborosan waktu dan lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan
bahan pengajaran itu.

3. Fungsi bagi masyarakat

Pada umumnya sekolah mempersiapkan siswa untuk terjun dimasyarakat atau tegasnya untuk
bekerja dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah
haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. untuk itu
perlu kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang
diharapkan.

D. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara
profesional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Sehingga untuk melaksanakan tugas melaksanakan tugas tersebut guru berpedoman pada suatu
alat yang disebut kurikulum. Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan disekolah. hal
ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagaian yang tak tepisahkan dari pendidikan atau
pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran sangat penting. Landasan
pengembangan kurikulum seperti sebuah pondasi bangunan. Persoalan mengembangkan isi dan
bahan pelajaran serta bagaiman cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab
menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan menentukan tujuan erat kaitannya dengan persoalan system nilai dan
keutuhan masyarakat.

B. Saran

1. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan keritikan dan
sarannya demi terlancarnya penulisan makalah berikutnya.
2. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita khususnya pada mata kuliah pengantar
kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Hamalik, Oemar, 1990, Pengembangan Kurikulum (Dasar-dasar dan Pengembangannya), CV.


Mandar Maju, Bandung

Soetopo, Hendyat dan Soemanto, Wasty, 1991, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum

sebagai substansi problem administrasi pendidikan, CV. Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai