Anda di halaman 1dari 14

Teori Pengembangan Kurikulum

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI

MAKALAH

Dosen Pengampu: Muchamad Suradji, M.Pd.I

Disusun oleh:

Mutmaina Sungkar Kasim (18051040)

Mu’minatus Sholihah (18051008)

M. Misbah (18051039)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

2021

2
KATA PENGANTAR

Seyogyanya untaian kata syukur Alhamdulillah marilah kita panjatkan pada dzat yang
maha luhur, maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, maha penyayang yang tak pandang
sayang, karenaNya pada kesempatan kali ini kami diberikan kemudahan dalam menyelesaikan
penulisan makalah. Sholawat serta salam semoga tetap mengalir deras kepada sang pemilik
akhlaq mulia, manusia Agung yang terjaga dengan lemah lembutnya menjadikannya suatu
panutan yang tiada padam beliaulah nabi agung Muhammad saw.
Makalah ini berjudul “Teori Pengembangan Kurikulum” yang memuat pendahuluan,
pembahasan, penutup, dan daftar pustaka. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Kurikulum PAI. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada bapak
Muchammad Suradji, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang
telah memberikan kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Setelah membaca dan menelaah dari berbagai macam sumber yang dibahas sesuai tema
makalah ini, kami sangat berharap dengan makalah ini semoga dapat memberi manfaat baik
untuk diri kami maupun bagi para pembacanya. Akhirnya tak ada gading yang tak retak,
begitulah dengan makalah ini. Dengan segala rendah hati, saran-saran, maupun kritikan yang
kami harapkan dari pembaca guna untuk penyempurnaan dan peningkatan penulisan makalah
diwaktu mendatang.

Lamongan, 26 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

A. PENGERTIAN KONSEP DASAR KURIKULUM......................................2


B. MACAM-MACAM TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM...............4
C. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIULUM......................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................8

A. KESIMPULAN..............................................................................................8
B. SARAN..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik
atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Dakir, 2010). Fungsi kurikulum dalam proses belajar mengajar sangat
penting yakni kurikulum sebagai pedoman atau acuan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum di Indonesia selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan
pada zaman kurikulum dibentuk dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan
IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni). Indonesia diakui masih ketinggalan
dengan negara-negara lainnya. Oleh karena itu, bahan-bahan yang berupa IPTEKS yang
dicantumkan dalam kurikulum di Indonesia yang masih selalu berusaha mengejar
ketertinggalan dari negera-negara lain. Kurikulum secara berkala akan mengalami
pembaharuan sesuai dengan kemajuan zaman. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 1 dan 2
menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada 2
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Oleh karena itu kurikulum akan berkembang
mengikuti perkembangan zaman agar peserta didik dapat menghadapi masa depan.
Untuk mencapai tujuan dari kurikulum perlu adanya beberapa hal yang mendukung
dalam pelaksanaan atau implementasi kurikulum berjalan secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Konsep Dasar Kurikulum ?
2. Apa Saja Macam-Macam Teori Pengembangan Kurikulum ?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Konsep Dasar Kurikulum.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Macam-Macam Teori Pengembangan Kurikulum.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Dasar Kurikulum


Kurikulum pada mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu curire yamg berarti pelari dan
curere yang berarti tempat berpacu. Sedang dalam kamus webster pengertian kurikulum
dalam bidang pendidikan muncul pada tahun 1955 yang memaknai kurikulum sebagai
beberapa mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau ijazah. Dari pengertian tersebut
beberapa tokoh dunia mulai mengembangkan tentang konsep dari definisi kurikulum,
berikut merupakan pendapat para tokoh tentang definisi kurikulum.
1. John Dewey
Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman
belajar anak didik melalui susunan suatu pengetahuanyang terorganisasikan dengan baik.
2. Hilda Taba
Dalam bukunya Curicculum Development Theory and Practice yang manyatakan
bahwa kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan – tujuan pendidikan yang bersifat
umum dan khusus serta materinya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu
polatertentu untuk kepentingan belajar mengajar.
3. David partt
Dalam bukunya Curicculum Design and Development mendefinisikan kurikulum secara
sederhana yaitu sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat – pusat
latihan.
4. Winarno Surahmat
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai sejumlah tujuan pendidikan.
5. Stratemayer
“The curiculum is currently defined in three ways; courses and class activities in which
children and you experiences of  the learner”.

1
Berdasarkan definisi para ahli tersebut di atas menunujukkan bahwa kurikulum diartikan
tidak secara sempit atau terbatas pada pada mata pada mata pelajaran saja, tetapi lebih luas
dari pada itu. Tetapi mencakup segala komponen yang ada dalam proses belajar mengajar.
Konsep kurikulum yang ada saat ini selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada masa lalu kurikulum dipandang sebagai sesuatu yang sangat sempit yaitu sejumlah
mata pelajaran, kemudian dipandang sebagai sesuatu yang sangat luas yaitu seluruh
pengalaman siswa, kemudian pada perkembangan selanjutnya kurikulum adalah rencana
pembelajaran, disusul pendapat yang menyatakan bahwa kurikulum bukan hanya rencana
(curriculum plan) tetapi juga pelaksanaannya (curriculum fungsional).
Konsep kurikulum ini harus dilaksanakan berdasarkan kondisi  konsep pengembangan
ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, sikap dan nilai moral, sehingga visi misi
kurikulum yang dikembangkan dapat membentuk pribadi yang kuat dalam kondisi temporal
dan spiritualnya. Karena kurikulum bersifat subjektif, maka ada kecenderungan bagi
sebagian orang untuk mendefinisikan kata – kata yang sukar dipahami oleh umum.
Kurikulum menunujukkan hasil pengajaran yang diinginkan karena itu penggunaan tes lah
yang lebih jelas menunjukkan arti kurikulum dari pada daftar buku pelajaran atau bahan
yang dibahas dalam pengajaran.
B. Macam-macam Teori Pengembangan Kurikulum
Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang disusun
sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian
kejadian. Kalau konsep-konsep itu diterapkan dalam kurikulum, maka dapatlah dirumuskan
tentang teori kurikulum, yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna
terhadap kurikulum sekolah. Makna tersebut terjadi karena adanya petunjuk perkembangan,
penggunaan dan evaluasi kurikulum. Bahan kajian dari teori kurikulum adalah hal-hal yang
berkaitan dengan penentuan keputusan, penggunaan, perencanaan, pengembangan, evaluasi
kurikulum, dan lain-lain. Kurikulum dibuat dengan tujuan untuk menyiapkan lulusan yang
mampu hidup dimasyarakat maka kurikulum tidak mungkin statis melainkan harus dinamis
mengikuti kebutuhan masayarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karenanya kurikulum perlu di revisi dan di adaptasikan dengan kemajuan jaman, agar para
lulusan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari sekolah untuk kehidupannya.

2
Berikut dibawah ini diantaranya para ahli pendidikan yang mengemukaan teori tentang
pengembangan kurikulum :
1) Johann Amos Comenius (1592)
Comenius mengemukaakan teori untuk mengajar yang dikenal dengan nama Didactica
Magna artinya “didaktik besar” yang berisi teori-teori tentang bagaimana cara mengajar
agar dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik.
2) Ralp Tyler (1949)
Dalam sebuah bukunya yang berjudul Basic Principles of Curriculum and Instruction,
Ralp Tayler mengemukakan adanya 4 (empat) tahapan dalam pengembangan kurikulum,
yaitu :

a. Menentukan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pendidikan yang akan
dilakukan.

b. Menentukan pilihan bentuk proses pembelajaran menuju pencapaian tujuan yang


sudah di rumuskan.

c. Menentukan pengaturan atau organisasi materi kurikulum, disesuaikan dengan bentuk


proses yang akan dilakukan.

d. Menentukan cara untuk menilai hasil pelaksanaan kurikulum yang berupa proses
pembelajaran.

3) Hilda Taba (1962)


Teori yang dikemukakan oleh Hilda Taba tidak jauh beda dengan apa yang
dikemukakan oleh Ralp Tyler, hanya saja ahli ini ahli ini membuat deretan kegiatan
sebagai rincian untuk masing-masing tahapan, sehingga memperjelas bagi para
pelaksana dalam memgembangkan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
4) Harold B. Alberty (1962)
Berbeda dengan Tayler dan Hilda Taba yang mengemukakan kurikulum dalam dalam
bentuk langkah-langkah pengembanganya saja, Alberty mengemukakan sebagai unsur
penting dalam pengembangan kurikulum adalah sumber belajar yang disebut dengan
istilah resource unit.
5) David Warwick (1975)

3
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan oleh David Warwick adalah model
pengembangan kurikulum dengan langkah-langkah yang langsung berbicara tentang
materi, tidak mulai dari perumusan tujuan.
6) Evelina M. Vicencio (1995-1996)
Ahli ini mengemukakan adanya 4 (empat) tahapan dalam pengembangan kurikulum,
yaitu : 1. Designin (merancang), 2. Planning (merencanakan), 3 Implementing
(penerapan), dan 4. Evaluating (mengevaluasi).
Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas, teori pengembangan
kurikulum sebelum abad ke-20 pada umumnya bukan hanya bagaimana materi pelajaran
disusun, tetapi terutama bagaimana kurikulum tersebut dilaksanakan dalam bentuk strategi
pembelajaran atau cara-cara dan metode penyampaiannya kepada peserta didik. Adapun
teori yang telah tampak implementasinya adalah teori yang dikemukakan oleh Evalina M.
Vicencio.
C. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan manusia akan pendidikan dari masa ke masa tidak sama, hal ini disebabkan
salah satunya karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perbedaan inilah yang sering
kali membuat kurikulum selalu berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga para
pengembang kurikulum berdialog untuk merumuskan masalah yang ada. Sasaran yang ingin
dicapai dalam pengembangan kurikulum bukan semata-mata memproduksi bahan pelajaran
melainkan lebih dititikberatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyangkut
banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum.
Kegiatan pengembangan mencakup penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di
sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian yang intensif serta penyempurnaan-
penyempurnaan terhadap kompenen tertentu dalam kurikulum tersebut. Ada empat tahap
perkembangan kurikulum, yaitu pengembangan kurikulum pada tingkat makro (Nasional),
pengembangan kurikulum pada tingkat institusi atau lembaga (sekolah), pengembangan
kurikulum pada tingkat mata pelajaran (bidang studi), dan pengembangan kurikulum pada
tingkat pembelajaran di kelas. Sedang dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum
Dakir model pengembangan kurikulum yang dikembangkan oleh Beaucham adalah sebagai
berikut: suatu gagasan yang diperluas, menunjuk tim pengembang, tim menyusun tujuan
pengajaran melaksanakan kurikulum, mengevaluasi kurikulum.

4
Dalam penentuan langkah-langkah pengembangan kurikulum, beberapa ahli berbeda
pendapat. Menurut roger pengembangan kurikulum melalui empat langkah yaitu: pemilihan
target system belajar, partisipasi guru pengalaman dalam pengalaman kelompok yang
intensif, pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit
pelajaran, dan partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok. Sedang menurut Tyler
langkah-langkah pengembangan kurikulum meliputi, penentuan tujuan, dan menentukan
pengalaman belajar.
Dalam proses pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama yakni pengembangan
pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional. Penyusunan dan
pengembangan kurikulum dapat ditempuh dengan langkah-langkah, sebagai berikut yaitu:

1. Tujuan
Menentukan arah atau sasaran yang hendak di tuju oleh proses penyelenggaraan
pendidikan. oleh karena itu dalam menentukan tujuan harus mempertimbangkan banyak
faktor.
2. Isi kurikulum
Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah, pengalaman ini dapat
berupa mempelajari mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai
dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
3. Memilih  kegiatan
Berisikan cara peserta didik memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
yang sesuai dengan bentuk kurikulum yang digunakan.
4. Evaluasi
Cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak.
Evaluasi juga digunakan untuk melakukan perbaikan.
Jadi secara garis besar dalam sebuah pengembangbangan kurikulum dibutuhkan tahap-tahap
yang diawali dari adanya sebuah perencanaan (planning), pelaksanaan (implementating), dan
adanya sebuah penilaian (evaluasi).

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Kurikulum pada mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu curire yamg berarti pelari dan
curere yang berarti tempat berpacu.
- Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang disusun
sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian
kejadian. Kalau konsep-konsep itu diterapkan dalam kurikulum, maka dapatlah
dirumuskan tentang teori kurikulum, yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan yang
memberikan makna terhadap kurikulum sekolah. Makna tersebut terjadi karena adanya
petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. Bahan kajian dari teori
kurikulum adalah hal-hal yang berkaitan dengan penentuan keputusan, penggunaan,
perencanaan, pengembangan, evaluasi kurikulum, dan lain-lain. Kurikulum dibuat dengan
tujuan untuk menyiapkan lulusan yang mampu hidup dimasyarakat maka kurikulum tidak
mungkin statis melainkan harus dinamis mengikuti kebutuhan masayarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Kebutuhan manusia akan pendidikan dari masa ke masa tidak sama, hal ini disebabkan
salah satunya karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perbedaan inilah yang sering
kali membuat kurikulum selalu berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga para
pengembang kurikulum berdialog untuk merumuskan masalah yang ada. Sasaran yang
ingin dicapai dalam pengembangan kurikulum bukan semata-mata memproduksi bahan
pelajaran melainkan lebih dititikberatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
menyangkut banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum.
B. Saran
Pemakalah menyadari akan banyaknya kesalahan atau kekurangan dari penulisan
makalah ini. Maka dari itu kami selaku pemakalah mohon kritik dan saran dalam penulissan
pemakalah ini, agar kedepannya dalam penulisan makalah selanjutnya lebih baik dari
sekarang, khususnya buat bapak pembimbing mata kuliah “ pengembangan kurikulum PAI
“ Bapak suradji, untuk senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam penuisan

6
makalah selanjutnya, dan semoga dengan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
pembaca dan juga bagi pemakalah sendiri tentunya.

7
DAFTAR PUSTAKA:

Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Cahyani.2013. LangkahlangkahPengembangan Kurikulum,dalam http://cahyani22.blogspot.com,
diakses pada 20 Oktober 2021.

Nur Ahid, Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan, Jurnal ISLAMICA Vol 1 No
1, September 2006,
Pak Laviti, Teori Pengembangan Kurikulum, dalam artikel,
https://www.paklaviti.com/2018/01/teori-pengembangan-kurikulum.html?m=1 diunduh pada
tanggal 22 Oktober 2021 pukul 10.00.

Anda mungkin juga menyukai