Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FAKTOR DAN PRINSIP DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM’’

Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata kuliah : Telaah Kurikulum

Dosen Pengampu : Aris Armeth Daud Al Kahar, M.Pd

Oleh Kelompok V (lima) :

Dinda Pramudia Dilapanga (1921029)


Chen Aldia Lamusu (1921026)
Dinda Budi (1921030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO

2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah SWT, karena hanya atas izinnya semata kami

penulis bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Faktor dan Prinsip Desain

Pengembangan Kurikulum” ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Adapun tujuan dari makalah ini yakni untuk memenuhi tugas mata kuliah

Telaah Kurikulum yang diampuh oleh Bapak Aris Armeth Daud Al Kahar, M.Pd.

Serta untuk menambah wawasan kami penulis dan pembaca mengenai materi yang

akan kami bahas.

Kami penulis menyadari makalah kami masih jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu diharapkan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Manado, 10 Juni 2022

Kelompok V (lima)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Konsep dari Kurikulum ............................................................................ 2
B. Faktor-Faktor Pengembangan Kurikulum ................................................ 3
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum .............................................. 4
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan


sebagai pedoman untuk menyususn target dalam proses belajar mengajar. Yang
dimaksud dengan kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas
dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa
sehingga dapat dilaksanakan guru disekolah. Karena dengan adanya kurikulum
maka akan memudahkan setiap pengajar dalam porses belajar mengajar, maka
dengan itu perlu untuk diketahui apa arti dari kurikulum itu.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum maka perlu


untuk diketahui bagaimana perkembangan kurikulum. Karena seperti halnya
tekhnologi dalam suatu zaman, selalu terjadi perkembangan, begitu juga halnya
dengan perkembangan kurikulum. Untuk itu maka penulis mencoba untuk
membahas tentang perkembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dari kurikulum?


2. Apa saja faktor-faktor dari pengembangan kurikulum?
3. Apa saja prinsip-prinsip dari pengembangan kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dari kurikulum.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor dari pengembangan kurikulum.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari pengembangan kurikulum.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dari Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitucurir yang


artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal
dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang berarti jarak yang
harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish.1 Dapat dipahami jarak
yang harus ditempuh di sini bermakna kurikulum dengan muatan isi dan materi
pelajaran yang dijadikan jangka waktu yang harus ditempuh oleh siswa untuk
memperoleh ijazah. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa digunakan
adalah manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang
kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirāsah) dalam kamus
Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.2

Menurut S. Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun


untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajaran.3

Dengan demikian, pengertian kurikulum dalam pandangan modern


merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah, tidak terbatas pada
bidang studi dan kegiatan belajar saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan

1
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan suatu Analisa Psikologi Pendidikan
( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986), h. 176.
2
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan suatu Analisa Psikologi Pendidikan ,
h.176.
3
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran ( Jakarta: Rineka Cipta, 1989), h. 5.

2
tujuan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang
pelak- sanaannya bukan saja di sekolah, akan tetapi juga di luar sekolah.4

B. Faktor-Faktor Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa faktor yang mempengaruhi


antara lain:

1. Perguruan tinggi

Kurikulum minimal mendapatkan 2 pengaruh dari perguruan tinggi yaitu


dari segi pengembangan IPTEK yang dikembangkan perguruan tinggi dan dari segi
pengembagan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan pendidik yang ada
diperguruan tinggi. Pengetahuan dan teknologi memberikan sumbangan terhadap
isi kurikulum dan proses pembelajaran. Pengetahuan dna teknologi banyak
memberikan sumbangan bagi isi kurikulum serta proses pembelajaran.
Pengetahuan yang berkembang di perguruan tinggi juga mempengaruhi isi materi
ajar yang ada di kurikulum. Perkembangan teknologi juga mendukung
pengembangan kurikulum pada komponen alat dan media pendidikan. 5

2. Masyarakat

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan mempersiapkan anak


untuk kehidupan di masyarakat. Sebagai bagian dari mayarakat, sehingga
pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Isi kurikulum yang ada
seyogyanya dapat menjawab tuntutan dan kebutuhan yang ada di lingkungan
masyarakat. 6

4
Syamsul Bahri, ‘Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya’, Jurnal Ilmiah Islam
Futura, 11.1 (2017), h. 15.
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, ( Badung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012) h. 158
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 158.

3
3. Sistem nilai

Dalam lingkungan masyarakat terdapat sistem nilai, baik moral, agama,


sosial, budaya, dan nilai politis. Seperti yang dijelaskan diatas sekolah sebagai
bagian dari masyarakat dan salah satu lembaga mayarakat memiliki tanggung jawab
untuk memelihara sistem nilai yang telah ada.. Sistem nilai yang akan dipelihara
terintegrasikan dalam kurikulum. Masalah yang dihadapi dalam pemeliharaan
sistem nilai adalah masyarakat bersifat heterogen dan multifaset, sehingga masing-
masing kelompol etnis, vokasiomal, intelek, sosial, spiritual, dan sebagainya
memiliki nilai yang berbeda.7

Selain faktor-faktor diatas ada pula hambatan-hambatan pengemabngan


kurikulum, hambatan yang pertama terletak pada pendidik. Pendidik atau guru yang
menjadi pelaksana kurikulum kurang berpartisipasi dalam pengembangan
kurikulum. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal yaitu , kurang waktu, kekurangan
sesuaian pendapat, baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan
administrator. Dan juga dikarenakan kemampuan dan tingkat pengetahuan guru.
Hambatan yang lain datang dari masyarakat.8

C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Sukmadinata mengelompokkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum


ke dalam dua hal, yakni prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus.9
Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang
dianutnya. Prinsip itu pada dasarnya merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum
tersebut.10

7
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 159.
8
Karima Nabila Fajri, ‘Proses Pengembangan Kurikulum’, Islamika, 1.2 (2019), h. 35–
48.
9
Abdul Rohman, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Semarang: CV. Karya
abadi Jaya, 2015), h. 100
10
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 9

4
1) Prinsip Umum

Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum:

a. Prinsip relevansi. Secara umum istilah relevansi diartikan sebagai kesesuain


atau keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Artinya
pendidikan dipandang relevan jika hasil perolehan pendidikan itu bersifat
fungsional. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu
relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke
luar maksunya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup
dan bekerja dalam masyarakat. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di
dalam yaitu ada kesesuain atau konsistensi anatara komponen-komponen
kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
b. Prinsip Fleksibilitas ini artinya lentur/tidak kaku dalam memberikan
kebebasan bertindak. Dalam kurikulum pengertian itu dimaksudkan
kebebasan dalam memilih program-program pendidikan bagi murid dan
mengembangkan program pendidikan bagi para guru
c. Prinsip kontinuitas yaitu berkesinambungan. Perkembangan dan proses
belajar akan berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus
atau berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan anatar satu
tingkat kelas, dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan
jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
d. Prinsip praktis yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana
dana biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisien.
Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-
keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka
kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan
pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik

5
keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan
hanya harus ideal tetapi juga praktis.
e. Prinsip Efektifitas. Dalam sajian bidang pendidikan prinsip efektifitas ini
dikaitkan dengan efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid
belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembanagan kurikulum ialah
mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada
kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.

2) Prinsip Khusus

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum:

a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan. Tujuan menjadi pusat


kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-
komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus).
b. Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan Memilih isi pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana
kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal :
- Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk
perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana
- Isi bahan harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
- Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan
siitematis
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan belajar mengajar. Pemilihan proses
belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperlihatkan hal-hal
sebagai berikut: - Apakah metode/tekhnik belajar-mengajar yang digunakan
cocok untuk mengajar bahan pelajaran?
- Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan kegiatan yang
bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?

6
- Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat?
- Apakah metode tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk
mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor?
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran. Proses
belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh pengunaan media dan alat-
alat bantu pengajaran yang tepat:
- Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya
sudah tersedia? Biala laat tersebut tidak ada apa penggantinya?
- Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan:
bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiyaannya,
waktu pembuatan?
- Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah
dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
- Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi
media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Penilaian
merupakan bagian integral dari pengajaran :
- Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya langkah-langkah
sebagai berikut: Rumusan tujuan-tujuan pendidikan yang umum,
dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraiakan ke
dalam bentuk tingkah-tingkah laku murid yang dapat diamati.
Hubungkan dengna bahan peljaran. Tuliskan butir-butir test.
- Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan
beberapa hal : Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan
kelompok yang akan ditest? Berapa lama waktu dibutuhkan untuk
pelaksanaan test? Apakah test tersebut berbentuk uaraian atau
objektif? Apakah test tersebut diadministrasikan oleg guru atau oleh
siswa?

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan program


pendidikan yang disediakan oleh sekolah, tidak terbatas pada bidang studi dan
kegiatan belajar saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan
yang diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelak- sanaannya
bukan saja di sekolah, akan tetapi juga di luar sekolah.

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum, yaitu prinsip umum dan


prinsip khusus. Didalam prinsip khusus terdapat beberapa macam
pengembangannya yaitu; (a) prinsip relevansi, (b) prinsip fleksibilitas, (c) prinsip
kontinuitas, (d) prinsip praktis, (e) prinsip efektifitas. Adapun prinsip khusus yaitu;
(a) prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, (b) prinsip berkenaan dengan isi
pendidikan, (c) prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, (d)
prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran, (e) prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu; (a)


perguruan tinggi, (b) masyarakat, (c) sistem nilai. Artikulasi dalam pendidikan
berarti “kestupaduan dan koordinasi segala pengalaman belajar”. Untuk
merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu meneliti kurikulum secara menyeluruh,
membuang hal-hal yang tidak diperlukan, menghilangkan duplikasi, merevisi
metode serta isi pengajaran, mengusahakan perluasan dan kesinambungan
kurikulum.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Semarang: CV.


Karya abadi Jaya, 2015).

Bahri, Syamsul, ‘Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya’, Jurnal


Ilmiah Islam Futura, 11.1 (2017).

Fajri, Karima Nabila, ‘Proses Pengembangan Kurikulum’, Islamika, 1.2 (2019).

Hasan Langgulung, 1986 Manusia dan Pendidikan suatu Analisa Psikologi


Pendidikan (Jakarta: Pustaka Al-Husna).
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005).

Karima Nabila Fajri, ‘Proses Pengembangan Kurikulum’, Islamika, 1.2 (2019).

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (


Badung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).

S. Nasution. 1989. Kurikulum dan Pengajaran ( Jakarta: Rineka Cipta).

Syamsul Bahri, ‘Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya’, Jurnal Ilmiah


Islam Futura, 11.1 (2017).

Anda mungkin juga menyukai