Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT, LANDASAN, DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN

KURIKULUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen Pengampu
Obby Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Herni Oktavia (A220180042)


Berlian Ardina Putri (A220180061)
Arum Shella Hapsari (A220180063)
Naillysa Rahmawati (A220180068)
Muhammad Iskandar (A220180073)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas segala limpahan nikmat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul
“Hakikat, Landasan, dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum” sebagai
tugas dari mata kuliah kurikulum dan pembelajaran tanpa suatu halangan yang
berarti.
Kemudian kami mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen kami yakni, Bapak Obby Taufik
Hidayat, S.Pd., M.Pd. dengan baik dan benar, aamiin, insyaa Allah.
Kami menyadari bahwasannya masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami memohon kepada
pembaca agar memberikan saran maupun kritik untuk makalah kami agar dapat
menjadikan makalah ini lebih baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan kami
mohon maaf. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari
makalah ini, aamiin.

Surakarta, 15 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................ 2
D. METODE PENULISAN....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT KURIKULUM................................................................... 3
1. Pengertian Kurikulum..................................................................... 3
2. Perkembangan Kurikulum............................................................... 4
B. LANDASAN PERKEMBANGAN KURIKULUM............................. 5
C. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN KURIKULUM.................... 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam melakukan suatu kegiatan pasti akan memerlukan suatu
perencanaan dan organisasi yang dilaksanakan secara sistematis dan
terstruktur agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan atau yang
diharapkan. Demikian pula halnya pendidikan, diperlukan adanya program
yang terencana dan dapat mengantarkan proses pembelajaran atau
pendidikan sampai pada tujuan yang diharapkan. Proses, pelaksanaan,
sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah
“kurikulum pendidikan”.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum mempunyai peranan yang penting
karena merupakan operasionalisasi tujuan yang hendak dicapai, bahkan
tujuan tidak akan tercapai tanpa melibatkan kurikulum pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok dalam pendidikan.
Kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang mempunyai komponen-
komponen tertentu. Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen
perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan
pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang
dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen
yang dirancang dalam bentuk nyata.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Pendidikan
tidak mungkin berjalan dengan baik atau berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan jika pendidikan tidak dijalankan sesuai dengan kurikulum.
Kurikulum yang dibuat tidak dapat mencapai kesempurnaan jika dalam
penyusunannya, penyusun kurikulum tidak memahami secara utuh hakikat
dan fungsi kurikulum.
Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan
dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan

1
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari
kurikulum. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait dengan kurikulum harus
mengetahui hakikat, landasan, dan prinsi-prinsip kurikulum. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang hakikat, landasan dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakikat perkembangan kurikulum?
2. Apa saja landasan dalam perkembangan kurikulum ?
3. Apa saja prinsip-prinsip yang diterapkan dalam perkembangan
kurikulum?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui hakikat, landasan, serta
prinsip-prinsip perkembangan kurikulum.
D. METODE PENULISAN
Penulisan makalah ini menggunakan daftar pustaka melalui berbagai
media.Dari media cetak ataupun media elektronik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum didefinisikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh atau diselesaikan oleh siswa dalam periode waktu
tertentu, untuk mencapai gelar/ijazah tertentu. Pengertian ini sering
disebut pengertiantrasional atau konservatif, sebab menunjukan kepada
rumusan yang pertama kali lahir dan memiliki sifat-sifat untuk
cenderung dipergunakan orang pada masanya
Dalam pandangan modern kurikulum mencangkup segala sesuatu
yang mempengaruhi pribadi anak/siswa dibaawah tanggung jawab
lembaga pendidikan. Para ahli kurikulum seperti Harold Albert, Arden,
Frandsen, Roinine, Killpatrreck, Sarimuda Nasution, dan lain-lain,
antara lain dapat disarikan pendapatnya sebagai berikutyakni
kurikulum jauh lebih luas isinya dan pada sejumlah mata pelajran
belaka, dan sebenarnya kurikulum itu seluas segala aspek kehidupan
manusia dalam masyarakat modern ini, yang dapat dimasukkan ke
dalam tanggung jawab lembaga pendidikan yang dapat dipergunakan
untuk memperbaiki mengembangkan pribadi siwa serta memberi
sumbangan untuk kehidupan masyarakat Menurut pandangan modern
ini dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah :
1) Program pendidikan suatu lembaga pendidikan tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut.
2) Program pendidikan untuk suatu bidang studi tertentu yang memuat
tujuan, materi, utnuk suatu lembaga pendidikan tertentu.
3) Semua pengalaman belajar yang disusun dan siorganisir menurut
pola dan struktur tertentu dan disajikan oleh lembaga pendidikan
tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Dari berbagai pengertian kurikulum diatas dapat disimpulkan
bahwa

3
Kurikulum adalah suatu pedoman yang terencana dan terorganisir
dimana didalamnya tercakup tujuan, pembelajar, pembelajaran, sarana
dan prasarana, alat/bahan, evaluasi untuk menciptakan suatu
pengalaman belajar pada pebelajar dibawah tanggung jawab sekolah
atau lembaga penyelenggara pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
2. Perkembangan Kurikulum
Seller dan Miller (1985) mengemukakan bahwa proses
pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus, yang meliputi Orientasi, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Seller memandang bahwa pengembangan
kurikulum harus dimulai dari menentukan orientasi, yakni kebijakan-
kebijakan umum meliputi enam aspek : tujuan pendidikan, pandangan
tentang anak, pandangan tentang proses pembelajaran, pandangan
tentang lingkungan , konsepsi tentang peranan guru, dan evaluasi.
Berdasarkan orientasi selanjutnya dikembangkan kurikulum menjadi
pedoman pembelajaran, diimplementasikan dalam bentuk proses
pembelajaran dan dievaluasi. Dari pendapat Seller tersebut,
pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah pengembangan
komponen-komponen yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri
serta pengembangan komponen pembelajaran.
Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum
maka secara teoritis kita agak sulit menentukan satu pengertian yang
dapat merangkum semua pendapat. Menurut Hamid Hasan (1988),
sebenarnya kurikulum ini bukanlah merupakan sesuatu yang tunggal.
Istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana antara
satu dimensi dengan lainnya saling berkaitan. Keempat dimensi
kurikulum tersebut adalah
1) Kurikulum sebagai suatu ide
2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide
3) Kurikulum sebagai kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum

4
secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
4) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan.
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
Dalam buku ajar teori belajar dan pembelajaran, landasan setidaknya
mempunyai makna berikut :
1) Landasan adalah sebuah pondasi yang diatasnya dibangun sebuah
bangunan
2) Landasan adalah pikiran – pikiran abstrak yang dijadikan titik tolak
atau titik berangkat bagi pelaksanaan suatu kegiatan .
3) Landasan adalah pandangan – pandangan abstrak yang teruji yang
dipergunakan sebagai titik tolak dalam menyusun konsep,
pelaksanaan konsep, dan evaluasi konsep.
Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat
diartikansebagai suatu gagasan, suatu asumsi. Atau prinsip yang menjadi
sandaran atau titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Landasan
pengembangan kurikulum memiliki peranan penting sehingga apabila
kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung yang tidak
menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka ketika diterpa angin
atau terjadi goncangan , bangunan gedung tersebut akan mudah roboh dan
rusak. Demikian hal nya dengan kuriklum apabila tidak memiliki dasar
pijakan yang kuat , maka kurikulum tersebutakan mudah terombang –
ambing dan yang akan dipertarukan adalah manusia ( peserta didik ) yang
dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri.
 Oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan
kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia – manusia yang
berkualitas . Ada 4 landasan yang harus digunakan dalam pengembangan
kurikulum yaitu :
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum yaitu
akan membahas dan meindentifikasi landasan filsafat dan implikasi

5
dalam mengembangankan kurikulum. Filsafat membahas segala
permasalhan manusia termasuk pendidkan, yang disebut filsafat
pendidikan. Filsafat memberikan araha dan metodologi terhadap
praktik – praktik pendidikan sedangkan praktik  - praktik
pendidikan memberikan bahan – bahan bagi pertimbangan filosofis
.Keduanya sangat berkaitan erat hal inilah yang menyebabkan
landasan filosofis menjadi landasan yang sanat penting dalam
pengembangan kurikulum diindonesia yang harus diacu adalah
filsafat pendididkandijadikan dasar dan arah sedankan
pelaksanaanya melalui pendidikan.
2. Landasan Psikologis          
Landasan psikologi dalam pengembangan kuikulum, yaitu
akan membahas dan mengidentifikasikan landasan psikologi dam
implikasinya dalam pengembangan kurikulum. Dalam proses
pendidikan yang terjadi adalah proses interaksi antar induvidu,
manusia berbeda dengan makhluk [1]lainnya karena kodisi
psikologinya. Kondisi psikologi sebenarnya merupakan karakter
psiko – fisik seorang sebagai induvidu yang dinyatakan dalam
berbagai bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Dalam
pengembangan kurikulum minimal ada dua landsan psikologi yang
mempengaruhinnya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi
belajar.
3. Landasan Sosiologis
Asumsi – asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan
titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Implikasi sekolah
dalam hal ini sebagai tempat melaksanakan pendidikan berfungsi
untuk mempersiapkan anak didik agar mereka agar dapat berperan
aktif dimasyarakat, oleh sebab itu kurikulum berperan sebagai
pedoman dalam proses pendidikan di sekolah dan relevan dengan
tuntunan masyarakat. Sekolah disini bukan hanya berfungsi untuk
mewariskan kebudayaan dan nilai – nilai suatu masyarakat saja,

6
akan tetapi sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik
dalam kehidpan masyarakat.
4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis adalah pancasila dan undang – undang
dasar 1945 ,undang – undang nomer 20 tahun 2003 tentang system
pendidkan nasional. Kurikulum pada dasarnya adalah produk
yuridis yang ditetapkan melalui keputusan mentri pendidikan
nasional RI. Dengan demikian landasan yuridis pengembangan
kurikulum di NKRI adalah UUD 1945 ( Pembukaan alinia empat
dan pasal 31 ). Peraturan –peraturan perundangan seperti :
UU  tetang pendidikan ( UU No.20 Tahun 2003 ). UU Otonomi
daerah dari menteri pendidikan ,surat keputusan dari
Dirjen,peratuaran – peraturan daerah dan sebagainya.

C. Prinsip-Prinsip Perkembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif,
didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan
kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pembuat
kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk
menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta
didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi
kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam
tindakan operasional.Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari
pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil
pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah
direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan
kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan
dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang,
seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.[4]

7
Oemar Hamalik (2001) membagi prinsip pengembangan kurikulum
menjadi delapan macam[5]
1. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan Nasional.Tujuan
kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan
satuan dan jenjang pendidikan tertentu.Tujuan kurikulum mengadung
aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai.Yang
selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang
mencakup tiga aspek tersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang
terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.
2. Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
Pengembanga kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan system
penyampaian harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Prinsip Efisiensi dan Efektifitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien
dan pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang
tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang terbat
harus digunakan sedemikina rupa dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran.Waktu yang tersedia bagi siswa belajar
disekolah juga terbatas sehingga harus dimanfaatkan secara tepat
sesuai dengan tata ajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan.
Tenaga disekolah juga sangat terbatas, baik dalam jumlah maupun
dalam mutunya, hendaknya didaya gunakan secara efisien untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
4. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau
dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan
kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku. Misalnya dalam
suatu kurikulum disediakan program pendidikan ketrampilan industri

8
dan pertanian. Pelaksanaaan di kota, karena tidak tersedianya lahan
pertanian, maka yang dialaksanakan program ketrampilan pendidikan
industri. Sebaliknya, pelaksanaan di desa ditekankan pada program
ketrampilan pertanian. Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaaan
masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi faktor
pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum.
5. Prinsip Kontiunitas
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-
bagian, aspek-spek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan,
tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memilik hubungan
fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur
dalam satuan pendidikn, tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip
ini, tampak jelas alur dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut
sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
6. Prinsip Keseimbangan
Penyusunan kurikulum memerhatikan keseimbangan secara
proposional dan fungsional antara berbagai program dan sub-program,
antara semau mata ajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin
dikembangkan.Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan
praktik, antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan
keilmuan perilaku. Dengan keseimbangan tersebut diaharapkan
terjalin perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama
lainnya saling memberikan sumbangan terhadap pengembangan
pribadi.
7. Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip
keterpaduan, perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau
topik dan konsistensi antara unsur-unsusrnya. Pelaksanaan terpadu
dengan melibatkan semua pihak, baik di lingkungan sekolah maupun
pada tingkat inter sektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan
terbentuk pribadi yang bulat dan utuh. Disamping itu juga

9
dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembalajaran, baik dalam
interaksi antar siswa dan guru maupun antara teori dan praktek.
8. Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu,
yang berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang bermutu
ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar,
peralatan,/media yang bermutu. Hasil pendidikan yang bermutu
diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan nasional yang
diaharapkan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah suatu pedoman yang terencana dan terorganisir
dimana didalamnya tercakup tujuan, pembelajar, pebelajar,sarana dan
prasarana, alat/bahan, evaluasi untuk menciptakan suatu pengalaman
belajar pada pebelajar dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga
penyelenggara pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan terus
menerus agar pengembangan kurikulum tidak keluar dari arah tujuan
pendidikan yang ingin dicapai, maka pengembangan kurikulum
harus  terpijak pada landasan – landasan utama dalam pengembangan
kurikulum serta pada prinsip – prinsip dasar dalam pengembangan
kurikulum. Seperti yang dijelaskan diatas pada pembahasan landasan
utama pada pengembangan kurikulum.
Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa
prinsip dasar yang harus kita perhatikan; adapun prinsip-prinsip didalam
pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu pertama: prinsip –
prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, efektivitas.
Kedua  prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan
dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan
pemilihan kegiatan penilaian. Serta adanya prinsip-prinsip dasar
pengembangan kurikulum yang terkait dengan kurikulum satuan
pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2013). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.


Bandung: PT Refika Aditama
Busro, Muhammad dan Siskandar. 2017. Perencanaan Dan Pengembangan
Kurikulum. Yogyakarta: Media Akademi.
Dakir, H. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fathurrohman, M. (2015). Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Kalimedia.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nana Syaodih Sukmadinata. 2001. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek
Bandung: Remaja Rosdakarya
Saddoen, Arifin. (2019), “17+ Contoh Makalah yang Baik dan Benar & Cara
Membuat Lengkap.” https://bocahkampus.com/cara-membuat-makalah (diakses
tanggal 15 Oktober 2019)

12

Anda mungkin juga menyukai