Dosen Pengasuh
Oleh kelompok 9
Maisyarah (0307172107)
STARA : S1
Lokal : 2
Kelompok 9
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian...........................................................................3
B. Komponen-Komponen Kurikulum.....................................4
C. Fungsi Kurikulum...............................................................7
D. Tujuan Kurikulum..............................................................8
E. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Kurikulum
(Diklat)................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas, efektifitas dan efisiensi tidak hanya tergantung pada teknologi mesin-
mesin modern, modal yang cukup dan adanya bahan baku yang bermutu saja. Namun semua
faktor tersebut tidak akan terjadi apa-apa tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia yang
baik dan bisa mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka serta dapat menunjukkannya
dalam peningkatan grafik produktivitas kerja.
Menguraikan sumber daya manusia, tidak lepas dari manajemen sumber daya manusia itu
sendiri. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan untuk
mencapai tujuan. Salah satu hal yang kongkrit untuk mendorong peningkatan produktivitas
sumber daya manusia adalah pendidikan dan pelatihan agar mampu mengemban tugas dan
pekerjaan dengan sebaik mungkin.
Pekerjaan yang dilakukan dengan tingkat pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan isi
kerja akan mendorong kemajuan setiap usaha yang pada gilirannya akan juga meningkatkan
pendapatan, baik pendapatan perorangan, kelompok maupun pendapatan nasional. Dengan
program pelatihan yang efektif dan efisien, maka kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan
formal dan pendidikan non formal yang dimiliki karyawan akan turut meningkatkan kemampuan
dan pengusaha akan pekerjaannya yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja yang
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ?
2. Apa Saja Komponen-Komponen Kurikulum ?
3. Apa Fungsi Dari Kurikulum ?
4. Apa Tujuan Dari Kurikulum ?
5. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Kurikulum Pendidikan Dan
Latihan (Diklat) ?
C. Tujuan Penulisan
1. Kita Dapat Mengetahui Apa Yang Di Maksud Dari Kurikulum Pendidikan Dan
Pelatihan (Diklat).
2. Kita Dapat Mengetahui Apa Saja Komponen Yang Terdapat Dalam Kurikulum
Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat).
3. Kita Dapat Mengetahui Fungsi Dari Kurikulum Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat).
4. Kita Dapat Mengetahui Tujuan Dari Kurikulum Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat).
5. Kita Dapat Mengetahui Bagaimana Langkah-Langkah Kurikulum Pendidikan Dan
Pelatihan (Diklat).
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi atau asal katanya kurikulum berasal dari bahasa Latin “currere”,
artinya “lari”. Kemudian istilah tersebut digunakan untuk sejumlah “courses” atau mata
pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah.
Kurikulum adalah sejumlah mata ajar yang harus ditempuh dan dipelajarai oleh siswa
untuk memperoleh sejumlah pengetahuan (Hamalik, 2003). Menurut Nasution (1999)
kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar apakah dalam
ruangan kelas, di halaman sekolah ataupun di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum
harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang
dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran
yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang
harus dialami oleh peserta didik. Hasil pendidikan kadang-kadang tidak dapat diketahui
dengan segera atau setelah peserta didik menyelesaikan suatu program pendidikan.
Pengertian definisi tersebut di atas memiliki unsur:
c. pengaturan cara yang digunakan atau cara mengajar yang dipergunakan. Terdapat
berbagai macam cara misalnya ceramah, diskusi, demontrasi, inquiry, membuat laporan
portopolio. Disarankan dalam pelaksanaannya proses pembelajaran hendaknya para
widyaiswara menggunakan pendekatan student centered bukan teacher centered, yang
bersifat heuristik (dengan diolah) bukan bersifat ekspositorik (yang dijelaskan).
e. mencapai tujuan tertentu. Pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk mencapai tujuan
tertentu, yaitu meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan jenis dan jenjang diklat.
Kurikulum pada tiap mata diklat adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing diklat. Mata diklat dikembangkan oleh widyaiswara
berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi, serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh pejabat yang berwenang.
Mata diklat disusun dengan berpedoman pada SKL dan SI tersebut serta
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang selanjutnya
dijadikan acuan dalam penyelenggaraan program pembelajaran baik di pusdiklat maupun
di balai diklat sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum.
B. Komponen-Komponen Kurikulum
Isi dari kegiatan tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan tersebut tersusun
berbagai program pendidikan berdasarkan jenis dan program diklat, kemudian dikemas
dalam berbagai bidang diklat yang kemudian dijabarkan dalam pokok dan sub pokok
bahasan, yang secara lebih rinci disusun dalam bentuk bahan pengajaran dalam berbagai
bentuknya.
1. Latar belakang. Pada bagian ini dijelaskan tentang alasan atau lataar belakang perlunya
diadakan diklat.
4. Tujuan. Tujuan diklat adalah tujuan kompetensi diklat yang ingin dicapai oleh peserta
setelah menjalani diklat.
5. Jumlah dan kriteria peserta. Pada bagian ini ditetapkan jumlah peserta yang akn
mengikuti diklat dan kriteria peserta peserta diklat. Misalnya diklat ini dirancang untuk
30 peserta dengan peserta dari guru mata pelajaran bahasa Inggris SMA.
6. Struktur program yang berisikan materi dan alokasi waktu. Dalam komponen ini
dijelaskan secara rinci tentang materi yang akan disampaikan pada peserta diklat, atau
seringkali disebut mata diklat beserta alokasi waktunya.
8. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang terdiri dari materi pembelajaran,
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan alat bantu serta referensi.
Alat ukur yang paling mudah untuk mengukur keberhasilan suatu diklat adalah
ketika tujuan diklat tercapai. Di sisi lain terdapat beberapa hal yang dapat didijadikan
ukuran tentang berhasil tidaknya suatu diklat. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
digunakan untuk mengukur efektifitas dari suatu pendidikan dan pelatihan :
1. Isi pendidikan dan pelatihan, yaitu apakah isi program pendidikan dan pelatihan
relevan dan sejalan dengan kebutuhan, dan apakah diklat itu up to date.
2. Metode pendidikan dan pelatihan, yaitu apakah metode pendidikan dan pelatihan
yang diberikan sesuai untuk subjek itu dan apakah metode tersebut sesuai dengan
gaya belajar peserta.
3. Sikap dan keterampilan instruktur, yaitu apakah instruktur mempunyai sikap dan
keterampilan yang dapat mendorong orang untuk belajar.
4. Lama waktu pendidikan dan pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian materi
pokok yang harus dipelajari dan seberapa cepat tempo penyampaian materi tersebut.
C. Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum bagi pencapaian tujuan diklat/komponen diklat sebagai alat atau
usaha-usaha dalam mencapai tujuan diklat/kompetensi yang diingini oleh lembaga diklat,
sedangkan fungsi kurikulum bagi widyaiswara dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran, baik dalam merumuskan tujuan, menentukan bahan pelajaran,
metode, dan media serta cara penilaian.
Selanjutnya, fungsi kurikulum bagi lembaga diklat dijadikan sebagai alat kontrol
terhadap proses pendidikan dan pelatihan lanjutan, dan juga berguna bagi penyiapan tenaga
pendidikan dan pelatihan, sedangkan fungsi kurikulum bagi peserta diklat sebagai
organisasi belajar merupakan suatu persiapan bagi peserta diklat. Peserta diharapkan
mendapat sejumlah pengalaman belajar baru yang kemudian hari diharapkan dapat
dikembangkan seirama dengan perkembangan mereka, agar dapat memenuhi bekal dalam
melaksanakan tugas dan jabatan yang diembannya.
D. Tujuan Kurikulum
Setiap tujuan belajar yang dirumuskan berkaitan dengan tiga ranah, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif misalnya terdiri dari enam kategori kemampuan
yaitu mulai dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah
afektif terdiri dari lima kategori mulai dari mau menerima suatu nilai, merespon, menilai,
mengenseptualisasi dan menginternalisasi suatu nilai. Sedangkan ranah psikomotorik
terdiri dari lima kategori mulai dari meniru, mempraktekkan yang dibimbing, ketepatan,
menerapkan dan mengimprovisasi.
1. Perumusan Tujuan. Di dalam merumuskan tujuan, perlu diperhatikan apa yang ingin
didapat oleh peserta seusai proses. Dalam perumusan tujuan, perlu diingat : Tujuan
adalah pada diri peserta, tujuan berupa hasil belajar perilaku tertentu (biasanya
dinyatakan dengan infinitive/kata kerja tertentu), objek dari tujuan itu (berupa
materinya). Berikut ini contoh perumusan tujuan yang baik : "Peserta memahami
konsep situasional leadership dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-
hari". Tujuan yang dirumuskan di dalam kurikulum adalah tujuan umum yang tidak
bisa langsung dilakukan pengamatan atau pengukuran.
2. Perumusan Materi. Dalam menyusun materi perlu diperhatikan dua hal : scope dan
sequence-nya. Artinya materi dibatasi pada masalah tertentu dan diurutkan sesuai
jalan logiknya. Materi ini di samping dituliskan strukturnya, perlu juga diberikan
uraian singkatnya.
3. Perumusan Metode dan Strategi. Metode atau strategi yang dipilih dirincikan. Untuk
suatu tujuan atau materi tertentu bisa saja digunakan beberapa metode, demikian juga
sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum diklat merupakan salah satu komponen dari proses belajar mengajar, dan berisi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum diklat meupakan salah satu komponen dari
proses belajar mengajar, dan berisi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peningkatan
Potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta
didik. Kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan
dengan tuntutan zaman.
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi,
berpikir kritis dan kreatif. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
(UNM).
LAN RI.