Pendidikan Prasekolah
Diajukan sebagai Tugas Individu Mata Kuliah Pendidikan Prasekolah
Mata Kuliah
Pendidikan Prasekolah
Dosen Pengasuh
Eni Listiati, S.Ag., M.Pd
Disusun Oleh
Smstr VI/MPI 2
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada saya sehingga CBR ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan CBR ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah Pendidikan Prsekolah.
Dengan membuat CBR ini, kami serta pembaca diharapkan mampu untuk lebih mengenal
dan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai tauhid sebagai landasan ilmu. Dalam
penyelesaian CBR ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya
ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya CBR ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan
berkonstribusi dalam pembuatan Laporan ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
CBR ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat positif, agar penulisan CBR ini ini kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Penulis
Dinda Zulaikha
BAB I
IDENTITAS BUKU
ISBN : 978-602-6970-75-6
BAB II
RESUME ISI BUKU
Resume Buku 1
Judul: Pendidikan Prasekolah
Bab 1 Pendahuluan
Adapun ciri sosial anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang
sekitarnya:
1. Pada umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi
sahabat ini mudah berganti
2. Kelompok bermainnya cenderung kecil
3. Anak lebih muda seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih
besar
4. Tingkah laku: anak bermain dengan sesungguhnya
5. Bermain soliter: anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan,
berbeda dengan apa yang dimainkan oleh teman yang ada di dekatnya
6. Tingkah laku. Anak menghasilkan waktu dengan mengamati
7. Bermain paralel: anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak
sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain.
8. Bermain asosiatif: anak bermain dengan anak lain tetapi tanpa organisasi
9. Bermain kooperatif: anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi.
Masalah sosial dan emosional yang sering muncul pada anak usia sekolah antara
lain:
1. Rasa cemas yang berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai dengan
kenyataan
2. Kecenderungan depresi, permulaan dan sikap apatis dari menghindar dan
orang-orang di lingkungannya
3. Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain
4. Gangguan tidur, gelisah, mengigau, mimpi buruk
5. Gangguan makan, misalnya nafsu makan yang sangat turun
E. Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa lisan pada umumnya dibagi menjadi dua wilayah bahasa
pengungkapan dan bahasa penerimaan. Sebelum anak bisa belajar baca-tulis, mereka
harus bisa berbicara dan mendengarkan dengan efektif, kesadaran fonologis-kemampuan
mengenai bunyi bahasa penting dalam wilayah perkembangan ini.
Sasaran perkembangan bahasa lisan, pengungkapan sebagaimana dikemukakan
Nielsen, yaitu:
1. Berkomunikasi secara nonverbal, gerakan ekspresi
2. Menggunakan bahasa untuk mengungkapkan kebutuhan, ide, perasaan,
kegiatan rutin, dan naskah familiar
3. Bergabung dalam pembicaraan informal mengenai pengalaman dan mengikuti
peratura percakapan
4. Mulai mengenal sajak, bunyi bersajak dalam kosakata yang familiar, dan
bergabung dengan permainan sajak, dan menirukan lagu atau puisi bersajak
5. Mulai memaparkan cerita yang telah disimak
6. Menggunakan istilah yang berhubungan dengan arah dan letak
7. Mulai mencermati bunyi awal pada kosakata familiar dengan menyadari
bahwa pengucapan beberapa kata dimulai dengan cara yang sama
8. Mulai memilah kata menjadi suku kata atau bertepuk setiap pengucapan satu
suku kata
9. Mulai menciptakan dan menemukan kata dengan cara mengganti bunyi
10. Menunjukkan kemajuan tetap dalam kosakata percakapan.
A. Keingintahuan Anak
Menurut Surya kepekaan dalam mengamati objek merupakan suatu proses
berpikir yang didasari oleh rasa ingin tahu. Keberadaan rasa ingin tahu ini merupakan
bagian yang mengawali kemauan terbentuknya kreativitas. Proses yang terjaid saat
berfikir dan pembentukan kreativitas ini melibatkan sistem saraf yang terkait.
B. Model-Model Latihan Permainan
Model-model latihan permainan atau berbagai bentuk stimulus yang diberikan
hendaknya merupakan perlakuan yang dapat dikontrol dan diarahkan. Stimulus yang
diberikan kepada anak harus mempeerhatikan usia. Anak yang berusia 0-3 tahun
kemampuan organnya masih sangat rentan sehingga bentuk stimulus harus lunak dan
tidak menimbulkan kejutan yang besar.
Untuk anak yang berumur 4-5 tahun, kemandirian bermian sudah terbentuk. Anak
suka bermain sendiri dengan berbagai benda yang dimiliki, perhatian dan bentuk
permainan yang dilakukan sudah mulai berpola.
C. Potongan Kertas Berwarna
Permainan ii dibuat dengan menggunakan karton berwarna yang jelas. Buatlah
potongan karton berwarna membentuk pola-pola bervariasi. Pola yang dibuat dapat
berupa bangun maupun gambar lain yang menarik.
D. Dasar Model Permainan
Menurut Marrison ada beberapa jenis bermain, yaitu:
1. Permainan sosial, permainan sosial ini terjadi ketika anak bermain bersama
yang lain dalam kelompoknya.
2. Permainan kognitif, sesungguhnya Montesseri, Frobel dan Piaget mengakui
nilai kognitif dalam bermain.
Resume Buku II
Judul Buku: Pendidikan Pra Sekolah
BAB I PENDAHULUAN
Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik
yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi
lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial ini.
Karakteristik utama dari model pembelajaran Montessori ialah penekanan
terhadap aspek persiapan lingkungan. Dia percaya bahwa “lingkungan” tidak hanya
mencakup ruang yang digunakan oleh anakanak dan perabotan dan bahan-bahan yang
ada di dalam ruang itu, tetapi juga mencakup orang dewasa dan anak-anak yang berbagi
harihari mereka satu sama lain di sana.
Gardner menyatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas. Dengan
demikian, Ia berpendapat bahwa intellegence terdiri dari 9 macam. Meskipun demikian,
Gardner menyatakan bahwa jumlah tersebut bisa lebih atau kurang, tapi jelas bukan
hanya satu kapasitas mental.
a. Tidak berbahaya
b. Gampang didapat
c. Sebaiknya dibuat sendiri
d. Berwarna dominan
e. Tidak mudah rusak
f. Ringan atau berat tetapi tidak dapat dipindahkan oleh anak
Adapun manfaat bermain, bermain dapat memberi manfaat bagi anak untuk
melatih kemampuannya sejak dini, yaitu:
Bentuk permainan anak sangat bervariasi. Dari berbagai jenis permainan itu pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Sebagai berikut:
a. Permainaan fisik
b. Lagu anak-anak
c. Bermain teka-teki dan bermain logis matematika
d. Bermain dengan benda-benda
e. Bermain peran
Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif), dan
dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak (Departemen pendidikan naional
direktorat jenderal pendidikan luar sekolah dan pemuda direktorat pendidikan anak usia
dini usia, 2003:5) Dengan demikian, alat permainan edukatif (APE) digunakan untuk
mendukung kegiatan main anak. APE disesuaikan dengan usia anak dan rencana kegiatan
belajar yang sudah disusun. APE tidak harus yang sudah jadi tapi dapat dibuat oleh kader
bersama orang tua. Jadi, APE tidak hanya yang sudah jadi, tetapi dapat juga dibuat
sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak dapat terpakai lagi dan
mudah didapat disekitar kita.
Permainan dapat memperluas interaksi sosial dan mengembangkan keterampilan
sosial, yaitu belajar bagaimana berbagi, hidup bersama, mengambil peran, belajar hidup
dalam masyarakat secara umum. Selain itu, permainan akan meningkatkan
perkembangan fisik, koordinasi tubuh, dan mengembangkan serta memperhalus
keterampilan motor kasar dan halus. Permainan juga akan membantu anak-anak
memahami tubuhnya; fungsi dan bagaimana menggunakannnya dalam belajar. Anak-
anak bisa mengetahui bahwa bermain itu menyegarkan, menyenangkan dan memberikan
kepuasan. Permainan dapat membantu perkembangan kepribadian dan emosi karena
anak-anak mencoba melakukan berbagai peran, mengungkapkan perasaan, menyatakan
diri dalam suasana yang tidak mengancam, juga memperhatikan peran orang lain.
Melalui permainan anak-anak bisa belajar mematuhi aturan sekaligus menghargai hak
orang lain.
A. Hakikat Evaluasi
Adapun tujuan dari evaluasi siswa terdiri dari enam tujuan utama ialah sebagai
berikut:
1. Umpan balik bagi siswa
2. Umpan balik bagi guru
3. Informasi bagi orang tua
4. Informasi untuk pemilihan dan pemberian sertifikat
5. Informasi untuk akuntabilitas
6. Insentif guru meningkatkan upaya siswa
B. Pedoman Evaluasi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Repuplik Indonesia Nomor 146
tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini mengemukakan bahwa
pedoman evaluasi atau penilaian ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
penilaian proses dan hasil belajar sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Penilaian proses dan hasil belajar di PAUD bertujuan untuk:
1. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah
dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD;
2. Menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi pendidik
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada
anak agar sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal;
3. Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di
lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di
PAUD; dan
4. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut
serta membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.
D. Prinsip Evaluasi
Evaluasi/penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Mendidik:
2. Berkesinambungan
3. Objektif
4. Akuntabel
5. Transfaran
6. Sistematis
7. Menyeluruh
8. Bermakna
E. Lingkup dan Mekanisme Evaluasi
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua aspek
perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
F. Waktu dan Pengolahan Evaluasi
Evaluasi/penilaian dilakukan mulai dari anak datang di satuan PAUD, selama
proses pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang. Hasil penilaian dapat dirangkum
dalam kurun waktu harian, mingguan atau bulanan.
G. Pelaporan Pencapaian Hasil Perkembangan Dan Pertumbuhan Anak
1. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat
pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan
secara berkala oleh pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang
tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.
2. Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua
dilengkapi dengan lampiran hasil portofolio.
3. Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang tua untuk
menjelaskan hasil penilaian anak.
4. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali untuk setiap 6
bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai kebutuhan.
H. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
Pada anak usia lahir-4 tahun dapat dilakukan secara lebih fleksibel dalam hal
lingkup yang dinilai, teknik dan instrumen, waktu, pengolahan, dan pelaporan penilaian
I. Pihak Yang Terlibat Dalam Evaluasi
Pihak-pihak yang terlibat dalam Evaluasi/penilaian antara lain :
1. Pendidik;
2. Kepala/pengelola satuan PAUD; dan
3. Pihak lain yang relevan.
BAB X PENUTUP
Dalam hal menumbuhkembangkan potensi anak, khususnya bagi anak usia dini
hendaknya tetap memperlakukan anak sebagaimana tingkat perkembangannya, sehingga tidak
membuat anak merasa terbebani. Karena anak pada usia tersebut umumnya belum dapat belajar
dengan serius, mereka lebih cenderung belajar tentang suatu hal melalui bermain. Dengan
bermain, anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan
perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu, bermain membantu anak mengenal
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Agar anak dapat berkembang dengan baik maka kurikulum perlu dirancang dengan
sebaik-baiknya sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi sesuai dengan tahap perkembangannya.
Kurikulum tersebut direncanakan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat
membantu anak dalam mengembangkan potensinya secara utuh.
BAB III
A. Kelebihan Buku I
1. Buku ini sudah memiliki penerbit dan sudah memiliki ISBN sehingga mudah untuk
didapat dan dicari.
2. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
3. Penjelasan tentang prasekolah yang lebih lengkap
4. Dalam penulisannya buku tersebut menggunakan sistematika penulisan yang
bagus.
5. Bahan ajar konsep pendidikan anak usia dini dapat membantu mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuan mengenai anak PAUD
6. Buku ini bisa menjadi acuan bagi calon guru PAUD untuk membangun dan belajar
tentang bagaimana memanajemen pendidikan anak usia dini yang berbasis akreditasi
lembaga.
B. Kelebihan Buku II
1. Mempunyai banyak refensi dari setiap pembahasannya
2. Memuat banyak pendapat para ahli
3. Pembahasan didalam buku juga sangat terstruktur sehingga pola pikir para pembaca
menjadi terarah.
C. Kekurangan Buku I
1. Memiliki beberapa tulisan yang typo baik itu kekurangan huruf ataupun berlebihan
2. Buku ini memiliki tebal 336 halaman yang membuat para pembaca merasa bosan
karena materi yang tidak ada habisnya
3. Buku ini lebih banyak menjelaskan teori dibandingkan dengan mengaplikasikan
teorinya
D. Kekurangan Buku II
1. Terdapat sedikit kesalahan pada penulisan Bab Penutup yang harusnya ditulis VIII
menjadi X
2. Ada sedikit kesalahan dalam penulisan
BAB I
IDENTITAS BUKU
1. Buku utama
Edisi : ke-1
2. Buku pembanding
Judul : Manajemen Paud Berdaya Saing
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
Manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang
terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat,
yaitu penggunaan sumber daya organisasi (sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya keuangan serta informasi), proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan, dan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan (Emie Tisnawati Sule dan Kumiawan Saefuilah, 2006).
Manajemen mengandung berbagai aspek dan karakteristik, sebagai berikut (Silalahi dalam Iay
Kekeh Marthan)
a. Manajemen sebagai proses, yaitu rangkaian tahapan kegiatan untuk mencapai tujuan dengan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada seoptimal mungkin
b. Manajemen sebagai fulngsl, yaitu rangkaian kegiatan atas dasar fungsi-fungsi tertentu
c. Manajemen sebagai kolcktiuitas orang-orang, yaitu pejabat yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan aktivitas manajemen
d. Manajemen sebagai suatu sisterz, yaitu suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bidang
yang senantiasa berkaitan dan bergantung satu sama lain
e. Manajemen sebagai ilmu, yuttt yang bersifat interdisipliner dalam hal konsep-konsep, teori-
teori, metode-metode dan analisisnya menggunakan bantuan dari berbagai ilmu, seperti:
Ekonomi, sosiologi, matematika dan statistik
Fungsi manajamen
Terry (dalam Mukminin Amirul, 2011) mengenai fungsi-fungsi manajemen pendidikan
dalam perspektif persekolahan metiputi: (1) perencanaan (planning) (2) pengorganisasian
(organizing) 3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling)
Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dan dengan
metode kerja yang baik unnrk mencapai hasil yang optimal. Berasal dari Perancis dan beke rja
pada Commantty Chambault Company (Perusahaan Tambang Batu Bara). Henry berhasil
mengembangkan beberapa asas yang praktis dan sederhana yang dapat digunakan dalam
pekerjaan manaier (POC3: Planning, organizing, coordinating, command.ing, dan controlling,
Asas (prinsip) adalah suatu pernyataan fundamentai atau kebenararr yang dapat dijadikan
pedoman pemikiran darr tindakan. Berikut asas asas umum manajemen menurut beberapa tokoh
manajemen. F.W.loylor Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. Pemilihan serta
pengembangan para pekerja. Usaha untuk menghubungkan dan mempersatukan metode kerja
yang terbaik dengan para pekerja yarrg terpilih dan terlatih. Kerja sama yang harmonis antara
manajer dan nonmanajer
Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat, oleh karena itu perlu diketahui
proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen. Ada tiga aliran pemikiran
manajemen, yaitu aliran klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modem,
Disebut zaman manajemen ilmiah (evolusi pada abad ke-19) yang menyebabkan meningkatnya
kebutuhan akan pendekatan manajemen yang sistematik Robert Owen (1771-1858), seorilng
manajer beberapa pabrik kapas di New Ianark, Skotlandia, menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi. Charles Babbge (1792-l87f), seorang profesor matematika di Inggris,
menganjurkan Pertama kali prinsip pembagian kerja meialui spesialisasi dan juga menciptakan
alat perhitungan (kalkulator) mekanisme pertama, serta mengembangkan program-program
pertama bagi komputer.
Manajer pada dasarnya adalah subjek dalam kegiatan manajemen, artiriya manajer adalah
orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang
bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi
dijalankan bersama para anggota dari organisasi Lingkungan ekstemal adalah semua elemen di
luar suatu organisasi yang relevan untuk operasinya (elemen tidak langsung dan elemen
langsung). Elemen langsung (direct-action ebmenA adalah elemen dari Iingkungan yang secara
langsung memengaruhi aktivitas sebuah organisasi. Elemen tidak langsung (indirect-action
elemenD adalah elemen Iingkungan ekstemal yang memengaruhi iklim tempat aktivitas
organisasi berlangsung, tetapi tidak langsung memengaruhi organisasi.
G.R. Terrv mengatakan bahwa perencanaan adalah mernilih dan menghubungkan fakta
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan
menggambarkart dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
Ada dua tipe utama rencana, yaitu: rencana strategis dan rencana operasional.
BAB II
BAB III
F. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi
orang-orang lairr agiu bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Mereka yang dalam posisi
ini antara lain manajer, kepala, ketua, direktur, dan presiden direktur Robert Tanembaum:
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi,
mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanSSung jawab, supaya semua
bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan organisasi.
Gaya-gaya kepemimpinan menurut Drs. S.P. Hasibuan adalah:
1. Kepemimpinan otoriter, yaitu jika seorang pemimpin menganggap dirinya yang
paling berkuasa, paling pintar dan mampu. Pengarahan bawahan dilakukan dengan
cara instruksi/perintah.
2. Kepemimpinan partisipatif, yaitu pemimpin menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahannya.
3. Kepemimpinan delegatif, yaitu pemimpin mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya dengan agak lengkap, sehingga bawahan itu dapat mengambil keputusan
dan kebijakan-kebijakan dengan agak bebas atau leluasa dalam melaksanakan tugas.
BAB IV
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan adalah wadah yang menghantarkan seseorang ke dalam alur
berpikiryang teratur dan sistematis' Dalam pengertiannya' pendidikan adalah "usaha sadar
dan direncanakan untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, :ikhlak mulia' serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara". Da-Iam pelaksanaannya, sebuah lembaga
pendidikan kerap kali dihadapkan pada problem-problem sistem pembelajaran, mulai dari
penyiapan sarana dan prasarana, materi, tuiuan bahkan sampai pada penyiapan proses.
B. MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen pendidikan berkaitan erat dengan organisasi, administrasi, dan pengelolaan
pendidikan. Organisasi pendidikan terdiri dari sekelompok orang yang bersama-sama
mengelola lembaga pendidikan, yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita
pendidikan. Mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi dan srkap para anggotanya di
bawah suatu manajemen dan kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan unruk mencapai
cita-cita pendidikan. Manajemen dan pelaksanaan kegiatan pendidikan disebut administrasi
pendidikan Manajemen pendidikan didefinisikan sebagai "proses merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi, dengan menggunakan sumber daya organisasi perrdidikan berdasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh lembaga atau satuan pendidikan".
C. STUDI KASUS DIINDONESIA
Persoalan pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan yang besar
antara lain menyangkut persoalan mutu pendidikan, pemerataan pendidikan, dan manajemen
pendidikan. Mengenai mutu pendidikan menurut paul Supamo adalah masalah mengenai
kurikulum, proses pembelajaran, evaluasi, buku ajar, mutu guru, sarana dan prasarana.
Termasuk pemerataan pendidikan adalah masih banyaknya anak umur sekolah yang tidak
dapat menikmati pendidikan formal di sekolah. Sedang persoalan manajemen pendidikan
adalah menyangkut segala macam pengaturan pendidikan seperti otonomi pendidikan,
birokrasi, dan transparansi agar kualitas dan pemerataan pendidikan dapat terselesaikan.
Inilah persoalan yang besar sebenarnya, karena bagaimanapun juga ketika sebuah
institusi pendidikan tidak mempunyai sistem manajemen pendidikan yang baik, maka dapat
dipastikan mutu pendidikannya pun bisa jadi tidak baik oula. Sebagaimana yang dirasakan
dalam sistem manajemen pendidikan kita dewasa ini, dengan munculnya Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dimungkinkan akan sedikit menjawab persoalan ters ebut. Sekolah
merupakan kebersamaan, tempat hubungan personel autentik antara pengajar dan pelajar
dapat berkembang. Tanpa persahabatan itu banyak kekuatan dari pendidikan dan pengajaran
akan menghilang. Hubungan saling percaya dan persahabatan autentik antara pengajar dan
pelajar merupakan syarat mutlak pernrmbuhan sejati dari komitrnen kepada nilai-nilai.
Proses itu semua akan terwujud ketika berada dalam ruang lingkup manajemen yang baik,
dan ini menurut I. Drost, SI akan terwujud dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
BAB V
MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB VI
2. Pendidikan
Kompetensi PAUD memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya D IV atau
S1 dibidang PAUD, kependidikan lain, atau psikologi dan memiliki sertifikasi
profesi guru PAUD atau sekurang-kurangnya telah mendapatkan pelatihan
pendidikan anak usia dini.
3. Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh
pendidikan dengan menyiapkan materi (content), dan proses belajar. Materi belajar
bagi anak usia dini dibagidalam dua kelompok usia.
BAB VIII
2. Pelaksanaan (Implementing)
Implementasi adalah melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan di taman
kanak-kanak dari mulai kegiatan awal, isi pembelajaran sampai penutup.
Keberhasilan tahap implementasi sangat bergantung pada tujuan-tujuan yang
jelas. Aktivitas pelaksanaan (implementing) adalah bagaimana guru akan
membantu anak merai tujuan. Memilih metode yang paling sesuai sangat
tergantung kepada tujuan, kebutuhan anak dan materi-materi yang tersedia.
3. Penilaian (Assesment)
Penilaian adalah suatu proses memilih, mengumpulkan dan menafsirkan
informasi untuk membuat keputusan. Dalam perencanaan pembelajaran,
penilaian yang dimaksud untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang
sudah ditetapkan dapat tercapai.
2. Tahapan Akreditasi
a. Mengajukan permohonan dan mengisi Evaluasi Diri Satuan (EDS) melalui
Sispena.
b. Pemeriksaan Kelayakan Permohonan Akreditasi (PKPA) Program dan atau
satuan.
c. Visitasi
d. Validasi dan Verifikasi
e. Pleno penetapan hasil akreditasi BAN PAUD dan PNF pembuatan SK
akreditasi dan sertifikasi akreditasi.
3. Masa Pemberlakuan Akreditasi
a. Akreditasi pada program dan satuan PAUD dan PNF berlaku selama lima
tahun.
b. Program dan satuan pendidikan wajib mengajukan permohonan untuk
diakreditasi kembali kepada BAN PAUD dan PNF paling lambat enam bulan.
c. Status Tidak Terakreditasi (TT) dapat mengajukan permohonan ditahun
berikutnya.
d. Status terakreditasi C bisa mengajukan kembali dua tahun berikutnya.
D. SISTEM PENILAIAN AKREDITASI (SisPenA) ONLINE
Mulai tahun 2018 sistem penilaian akreditasi dilakukan secara online menggunakan
aplikasi SisPenA PAUD PNF, yaitu aplikasi penilaian akreditasi yang berbasis web,
yang bisa diakses dimana saja, kapan saja asal terhubung ke interenet. Alasan penilaian
akreditasi secara online yaitu:
1. Data lebih akurat karena terkoneksi dengan Dapodik.
2. Memudahkan pendataan dan tindak lanjut pembinaan.
3. Memudahkan lembaga untuk pengajuan akreditasi.
4. Lembaga dapat melihat secara online proses akreditsi.
5. Ketercapaian lembaga terhadap pemenuhan delapan standdart nasional
pendidikan dapat diketahui secara terperinci.
6. Aktualisasi dari perwujudan masyarakat abad 21 (digital community).
7. Pelaksanaan tahapan akreditasi lebih efisien, transparan dan akuntabel.
BAB X
H. STANDAR PENILAIAN
Standar penilain adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran
dalan rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.
a. Bukti dokumen panduan penilaian yang memuat
b. Bukti dokumen pelaksanaan penilaian program PAUD
c. Bukti penyerahan laporan hasil penilaian kepada orang tua peserta
didik.
BUKU PEMBANDING
BAB 1
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Dahulu masyarakat kita pada umumnya mengenal tiga jenjang pendidikan saja, yaitu
jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan tinggi. Namun
kini masyarakat mengenal satu jenjang pdnididkan lagi, yaitu jenjang pendidikan anak usia dini
atau PAUD.
Paud sebagai sebuah jenjang pendidikan terdiri dari berbagai lembaga paud yang ada
pada jalur formal maupun jalur non formal. Lembaga paud pada jalur formal seperti taman kanak
kanak (TK) dan Raudthul Athfal (RA). Sedangkan lembaga PAUD pada jalur non formal seperti
pos PAUD, Taman peniitipan anak (TPA), kelompok bermain (KB), playgroup (PG).
Kini partumbuhan lembaga PAUD tersebut bak rumput yang tumbuh begitu lebatnya
dimusim penghujan. Hampir dipastikan disuatu desa ddapat ditemukan setidaknya satu lembaga
PAUD. Sebagian lembaga PAUD tersebut didirikan dan diselenggarakan oleh masyarakat
melalui berbagai organisasi. Kemasyarakatan maupun yayasan swasta yang dikelola masyarakat.
BAB II
KONSEP MANAJEMEN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen bisa diartikan sebagai kegiatan mengelola suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Menurut lutther Gullick manajemen sebagai suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan. Manajemen pun telah memenuhi persyaraatan sebagai bidang ilmu
pengetahuan karena telah dipelajari dalam kurun waktu yang lama dan memiliki serangkaian
teori yang perlu diuji dan dikembangkan dalam berbagai kegiatan manejemen disuatu
organiasi.
BAB III
KONSEP PAUD
Paud merupakan singkatan dari pendidikan anak usia dini, istilah PAUD kini semakin
popular dimasyarakat kita. Kepopuleran tersebut bisa menjadi indikasi bahwa masyarakat
kita telah mengenal praktik pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini.
Pendidikan pada dasarnya memiliki arti atau makna yang luas dan sudah barang
tertentu pendidikan juga memiliki arti atau makna yang sempit pula.
Merupakan proses pendidikan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara
terstruktur dan berjenjang diluar jalur formal. Berbagai bentuk lembaga PAUD jalur
non formal misalnya:
- Pos PAUD
- Taman Penitipan Anak (TPA)
- PAUD berbasis TPQ
- Kelompok Bermain (KB)
2. PAUD jalur Formal
Taman kanak kanak (TK) ataupun Raudhatul Athfal (RA) merupakan bentuk
lembaga PAUD jalur formal. TK/RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak
usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak
usia empat sampai enam tahun.
Keempat komponen PAUD memiliki saling keterkaitan satu sama lain, yaitu
1. Pendidik
Guru dan dosen disebut pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan menengah.
2. Anak usia dini
Merupakan individu yang tengah mengalami proses tumbuh kembang yang sangat
pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.
3. Kurikulum PAUD
Adalah seperangkat rencana yang disusun dan dikembangkan serta dilaksanakan
untuk menyelenggarakan layanan pendidikan anak usia dini pada jalur formal dan
non formal untuk mengotptimalkan tumbuh kembang anak usia dini.
4. Masyarakat
Merupakan sekelompok orang yang tinggal pada suatu tempat yang memiliki latar
belakang berbeda serta memiliki tujuan yang berbeda pula. Tetapi mereka
menyadari bahwa untuk mewujudukan tujuan tersebut anatara satu sama lain
harus saling bekerjasama.
BAB IV
KONSEP MANAJEMEN PAUD
BAB V
1. Kepemimpinan kepala PAUD focus pada bagaimana mengelola lembaga PAUd yang
memiliki keunggulan tertentu
2. Keunggulan-keunggulan itu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dihasilkan dari
proses kajian yang dilakukan oleh kepala PAUd dan pendidik PAUD dengan
memperhatikan standar PAUD dan berbagai kebuutuhan masyarakat
3. Keunggulan-keunggulan pada lembaga PAUD berwujud berbagai program kegiatan
PAUD yang tidak memiliki oleh lembaga PAUD lainnya
4. Kinerja pendidik PAUD diarahkan dan ditingkatkan untuk melaksanakan berbagai
program kegiatan PAUD yang berbeda dengan program kegaiatan PAUD dilembaga
PAUD lainya
5. Program kegiatan PAUD tersebut sudah barang tertentu dilaksanakan untuk
mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini
B. Tujuan Dan Manfaat Implementasi
Ada 2 tujuan dari implementasi manajemen PAUD berdaya saing. Pertama, yaitu tujuan
umum. Secara umum tujuan dari implementasi manajmen PAUD berdaya saing adalah untuk
menghasilkan layanan PAud yang dilaksanakan secara efektif dan efesien. Layanan PAUD
dapat dikatakan dilaksanakan secara efektif jika sesuai dengan standar paud yang telah
ditetapkan serta keinginan dan kebutuhan masyarakat. Kedua, secara khusus tujuannya
adalah untuk menghasilkan berbagai program kegiatan PAUD unggulan yang dimiliki oleh
suatu lembaga PAUD lainnya.
BAB VI
Ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh suatu lembaga PAUD dalam implementasi
manajemen PAUD berdaya saing . tujuannya adalah agar nantinya berbagai program
unggulan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh lembaga tersebut benar-benar sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan orangtua terkait dengan tumbuh kembang anaknya.
Visi merupakan tujuan puncak pada lembaga. Visi tersebut mendeskripsikan kondisi
ideal yang diharapkan bisa didapat setelah suatu lembaga melakukan berbagai program
kegiatan.
Tujuan dari ditetapkannya profil lulusan lembaga PAUD adalah unutk menentukan
seperti apa sosok anak usia dini yang dihasilkan oleh suatu lembaga PAUD setelah ia
berhasil menyelesaikan proses belajarnya.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen PAUD berdaya saing dapat diartikan sebagai kegiatan sistemik dan
sistematis yang dilakukan oleh kepala PAUD untuk meningkatkan kinerja pendidik PAUD
dalam meyelenggarakan layanan PAUD melalui berbagai program kegiatan PAUD
unggulannya yang sesuai dengan standar PAUD dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
agar tumbuh kembang anak berlangsung optimal dan memiliki kesiapan untuk belajar di
jenjang pendidikan berikutnya.
BAB III
1. PERBANDINGAN BUKU
Buku utama dan pembanding sama sama membahas tentang pendidikan paud, tetapi di
buku utama di jelaskan sangat detail dari pengertian pertama manajemen, manjemen
pendidikan, manajemen paud, sampai ke penjelasan terakhir yaitu penyusunan dokumen
akreditasi paud, Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orangtua dalam proses perawatan, pengasuhan
dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan di mana anak dapat
mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan
memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, hidup sehat, rasa ingin
tahu, kreatif, estetis, percaya diri, disiplin, sabar, mandiri, peduli, toleran, menyesuaikan diri,
bertanggung jawab, jujur, rendah hati, dan santun dalam berinteraksi. Buku utama yang
sangat rinci dan detail membuat pembaca mengerti isi dan tujuan dari buku ini, sangat cocok
dibaca mahasiswa manajemen tentang mengelola lembaga paud, dan juga seorang pendidik
anak usia dini, dimana jaman sekarang pendidikan sangat berperan penting apalagi untuk
anak usia dini agar terciptanya karakter yang sesuai harapan orangtua dan agama.
Buku Pembanding juga sama seperti buku utama tetapi buku pembanding membhas lebih
ke bagaimana manajemen paud berdaya saing, dan di buku pembanding BAB nya lebih
sedikit dari buku Utama, tetapi penjelasannya juga sangat bagus dan rinci tentang anak usia
dini, bagaimana mengelola nya, dan di buku pembandig ini lebih menjelaskan bagaimana
membuat manajemen paud agar lebih berdaya saing, meningkatkan lembaga tersebut, dengan
mengajarkan bagaimana me manaje suatu pendidikan Paud agar lebih berkualitas dan maju.
Manajemen paud berdaya saing dapat diartikan sebagai kegiatan sistemik dan sistematis yang
dilakukan oleh kepala paud untuk meningkatkan kinerja pendidik paud dalam
meyelenggarakan layanan paud melalui berbagai program kegiatan paud unggulannya yang
sesuai dengan standar paud dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar tumbuh kembang
anak berlangsung optimal dan memiliki kesiapan untuk belajar di jenjang pendidikan
berikutnya.
A. Kelebihan Buku I
Penulisan judul cover buku menggunakan huruf kapital yang jelas, dan ada beberapa
gambar kemudian diramaikan dengan warna netral di desain bagus untuk menarik
perhatian para pembaca buku
Menurut saya buku ini sangat bagus sekali karena materi-materi yang dibahas dibuatnya
dengant konsep-konsep dan kata kunci di setiap materinya yang dibahas.
Isi buku dan penjelasan dalam buku ini sudah lengkap, karena mengupas tuntas
semuanya dan juga membahasnya semua satu per satu sehingga pembaca dapat
memilah-milah satu per satu dari materi tersebut.
Dari segi isi bukunya memiliki banyak bab dan sub bab pembahasan di dalamnya.
Buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang Pendidikan Anak Usia Dini .
B. Kelebihan Buku II
Bukunya memuat banyak referensi, banyak memuat pendapat-pendapat para ahli
sehingga wawasan para pembaca jauh lebih luas.
Dalam setiap bab telah dibuat indicator yang diharapkan untuk dapat memahami dari
setiap pokok bahasan setiap bab.
Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan banyak di buat pengertian menurut
para ahli. Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih mudah memahami setiap pokok
pembahasan yang ada dalam buku ini.
Kelebihan buku ini adalah penyajiannya lebih rinci dan sistematis, dan di lengakapi
dengan struktur-struktur yang mudah di pahami oleh pembaca.
A. Kelemahan buku I dan II :
Cover buku kurang menarik, terlalu kalem sehingga kurang bisa menstimulus para
pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih baiknya jika cover dibuat menarik
sehingga menjadikan para pemilik bahkan orang yang baru melihatnya tertarik untuk
membaca.
Dalam penyajian, penulis tidak menggunakan jarak spasi yang sesuai sehingga membuat
pembaca menjadi cepat bosan karena tulisan terlalu rapat-rapat.
Buku ini lebih banyak menjelaskan teori dibandingkan dengan mengaplikasikan
teorinya
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen PAUD adalah upaya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
penilaian yang dilakukan oleh seorang kepala PAUD dalam mengarahkan kineda pendidik
PAUD maupun staf PAUD untuk mencapai tujuan Lembaga PAUD dengan saling bekerja
sama dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimilikinya.
Manajemen PAUD adalah suatu proses pengelolaan yang dilakukan oleh
kepala/pengelola PAUD dengan melibatkan semua sumber daya yang ada di lembaga PAUD
melalui tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan agar
menghasilkan anak usia dini (0-6 tahun) yang tumbuh kembang secara optimal dan memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.
PAUD berdaya saing adalah lembaga yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.
Berbagai keunggulan itulah yang menjadikan lembaga PAUD tersebut berbeda dengan
lembaga paud lainnya. Suatu lembaga paud berdaya saing juga karena memiliki pendidik
PAUD yang produktif dan mampu menyelenggarakan layanan paud yang prima bagi
masyarakat.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam penyusunan Critical
Book Report ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam
penyajiannya yang kurang lengkap, pastinya yang jauh dari kata sempurna, maka kritik dan
saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.