Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN ANAK SD/MI DAN PERMASALAHANNYA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu :

Elmaya Sari Pulungan, M.Si

Oleh :

Kelompok VI

1. Ariston Tanjung
2. Yuspianny Ansory Nasution

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

T.A 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


limpahan ramhat dan karunia-nya sehingga makalah yang berjudul “Perkemehan
Anak SD/MI Dan Permasalahannya” dapat kami selesaikan dengan baik. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan


Konseling SD/ MI dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Demikan makalah ini kami buat, Apabila terdapat kesalahan dalam


penyusunan, ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini kami mohon maaf. Kami penulis menerima kritik dan saran seluas
seluasanya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Panyabungan, Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................. 4

BAB II

PEMBAHASAN ........................................................................................... 5

A. Pengertian bimbingan konseling ........................................................ 5


B. Perkembangan Anak SD/MI .............................................................. 5
C. Permasalahan Anak SD/MI ................................................................ 5

BAB III

PENUTUP ..................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam memastikan perkembangan biologis,
kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik berjalan sesuai dengan
tahap perkembangannya sehingga mereka siap menjadi calon anggota masyarakat
yang akan mengisi dan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa serta mampu
menghadapi permasalahan yang lebih rumit pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Dalam hal ini, penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam mencapai perkembangan yang optimal, baik dari sisi akademik maupun
kepribadian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Konseling?
2. Bagaimana Perkembangan Anak SD/MI?
3. Apa saja permasalah yang sering di jumpai di SD/MI?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih luas tentang Bimbingan Konseling
2. Untuk mengetahui perkembangan Anak pada usia SD/MI
3. Untuk mengetahui permasalahan permasalahan yang sering dijumpai di SD/MI

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Konsling


Bimbingan dan konseling (BK) terdiri dari kata bimbingan dan konseling.
Bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance dalam bahasa inggris yang
berarti pertolongan yang diberikan untuk menuntun individu atau kelompok guna
mencapai hidup yang lebih sejahtera. Bimbingan sebagai upaya pendidikan berarti
upaya untuk menolong peserta didik agar ia dapat mencapai tingkat perkembangan
dirinya secara optimum dan mandiri (Bhakti, 2015). Adapun kata konseling berasal
dari kata counseling yang berarti bantuan yang diberikan kepada individu untuk
memecahkan masalah kehidupannya dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang
dihadapinya.
Dengan demikian, Bimbingan dan Konseling merupakan suatu upaya yang
sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan untuk membantu peserta didik (konseli)
agar dia berkembang secara utuh dan optimal (Sari, 2016).1 Jadi dapat di simpulkan
bahwabimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang penggunaannya hampir
selalu beerdampingan. Bimbingan dan konseling merupakan sebuah peroses bantuan
kepada individu maupun kelompok dalam mecapai tingkat perkembangan dirinya
secara optimal.
B. Perkembangan Anak SD/MI
Menurut Santrock (1996) dalam bukunya Retno Pangestuti, perkembangan
merupakan bagian dari perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut
sepanjang rentang kehidupannya. Bersifat kompleks karena melibatkan banyak proses
seperti biologis, kognitif, dan sosioemosional. F.J Monks, dkk (2001) perkembangan
merujuk pada proses menuju kesempurnaan yang tidak dapat diulang kembali
berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar. Dalam kacamata psikologi,
perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif
individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, bayi, kanak-kanak,
masa remaja, sampai dengan dewasa. Dalam kamus Psikologi, Chaplin (2002)
menjabarkan perkembangan sebagai perubahan yang terjadi pada organism dari lahir

1
Hamdan Husein Batubara, Dessy Noor, Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dasar, ArianiJurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 4, Bln April, Thn 2018, hal 448

5
sampai mati, adanya pertumbuhan dan perubahan integrasi jasmani ke dalam
fungsional dan munculnya kedewasaan.2
Perkembangan berkaitan dengan kepribadian yang terintegrasi. Anak
sekolah dasar yang berusia diantara 6-11 tahun berada pada fase kanak-kanak
tengah (Sumantri, 2014: 99). Fase kanakkanak tengah, anak memiliki kemampuan
dasar berhitung, menulis, serta membaca. Fase perkembangan
anak SD dapat dilihat dari beberapa aspek utama kepribadian individu anak,
yaitu:3
1. Fisik-motorik, Pertumbuhan fisik anak pada usia SD ditandai dengan anak
menjadi lebih tinggi, berat, dan kuat dibandingkan pada saat anak berada di
PAUD/TK, hal ini tampak pada perubahan sistem tulang, otot dan keterampilan
gerak.
2. Kognisi, merupakan perkembangan yang yang berhubungan dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki oleh anak, yaitu kemempuan untuk berpikir dan
memecahkan masalah
3. Sosio-emosional ialah meningkatnya intensitas hubungan anak dengan teman-
teman sebayanya serta ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang.
Pada fase ini hubungan atau kontak sosial lebih baik dari sebelumnya sehingga
anak lebih senang bermain dan berbicara dalam lingkungan sosialnya.
4. Bahasa, akan berkembang dari awal masa sekolah dasar dan mencapai
kesempurnaan pada akhir masa remaja.
5. moral keagamaan, Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial yang lebih luas di
luar keluarga menjadi pusat dari pelajaran perkembangan moral bagi anak.
Konsep perkembangan moral menjelaskan bahwa norma dan nilai yang ada
dilingkungan sosial siswa akan mempengaruhi diri siswa untuk memiliki moral
yang baik atau buruk (Trianingsih , 2016).

2
Umi Latifa, Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan Perkembangannya,
Academica - Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2017, hal 186
3
Fatma Khaulani, Neviyarni S, Irda Murni, Fase Dan Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar,
Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. Vii No. 1 Januari 2020, hal 53-55

6
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan:4

1. Faktor genetik/hereditas merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap


pertumbuhan dan perkembangan individu. Hereditas sendiri dapat diartikan
sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua.
2. Faktor lingkungan (nurture), lingkungan merupakan faktor eksternal yang turut
membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu (Retno, 2013). Ada
beberapa faktor lingkungan yang sangat menonjol yakni dalam lingkungan
keluarga. Menurut Yusuf (2011) alasan tentang pentingnya peranan keluarga bagi
perkembangan anak, adalah:
a) Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat
identifikasi anak;
b) Keluarga merupakan lingkunganpertama yang mengenalkan nilai-nilai
kehidupan kepada anak;
c) Orang tua dan anggota keluarga merupakan “significant people” bagi
perkembangan kepribadian anak;
d) Keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani
(manusiawi), baik yang bersifat fiktif biologis, maupun sosio psikologis;
dan
e) Anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

C. Permasalahan Anak SD/MI


Hamdan Bakran Adz-Dzaky yang dikutip Tohirin (2004:112)
mengklasifikasikan masalah individu atau siswa sebagai berikut :5
1. Masalah individu yang berhubungan dengan Tuhan-Nya.
2. Masalah individu berhubungan dengan dirinya sendiri adalah kegagalan bersikap
disiplin dan bersahabat dengan hati nurani yang selalu mengajak atau menyeru
dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhan-Nya. Dampaknya
adalah muncul sikap was-was, ragu-ragu, rendah motivasi dan dalam banyak hal
tidak mampu bersikap mandiri.
3. Masalah individu berhubungan dengan lingkungan keluarga, misalnya kesulitan
atau ketidakmampuan mewujudkan hubungan yang harmonis antara anggota
4
Umi Latifa, Aspek Perkembangan Pada Anak Sekolah Dasar: Masalah Dan Perkembangannya,...
hal 191-192
5
Masdudi, Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah, (Nurjati Press: Cirebon, 2015), hal 54

7
keluarga seperti antara anak dengan ayah dan ibu, adik dengan kakak dan
saudara-saudara lainnya. Kondisi ketidakharmonisan dalam keluarga
menyebabkan anak merasa tertekan, kurang kasih sayang dan kurangnya
ketauladanan dari kedua orang tuanya.
4. Masalah individu yang berhubungan dengan masalah lingkungan sosialnya
misalnya ketidakmampuan melakukan penyesuaian diri (adaptasi) baik dengan
lingkungan tetangga, sekolah dan masyarakat atau kegagalan bergaul dengan
lingkungan yang beraneka ragam watak, sifat dan perilaku.

Dalam hubungannya dengan siswa yang bermasalah, Hilda Karli (2004:26)


mengelompokan kepribadian siswa dalam lima kelompok besar, yaitu :6

a) Impulsivity/reflexivity, gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa


dalam mengerjakan tugas tanpa berpikir lebih dahulu, sedangkan reflexivity
adalah orang yang sangat mempertimbangkan tugas tersebut tanpa berkesudahan.
b) Extroversion/interversion, gambaran Extroversion adalah orang yang ramah,
terbuka bahkan kadang-kadang tergantung dari perlakuan teman-teman
sekelompoknya. Sedangkan interversion adalah orang yang tertutup dan sangat
pribadi, malah kadang-kadang tidak mau bergaul dengan temantemannya.
c) Anxiety/adjustment, gambaran Anxiety orang yang merasa kurang dapat bergaul
dengan teman, guru atau tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik,
sedangkan adjustment adalah orang yang merasa dapat bergaul dengan guru,
teman atau dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
d) vacillation/perseverance, vacillation orang yang konsentrasinya rendah sering
berubah-ubah, dan cepat menyerah dalam pekerjaan, sedangkan perseverance
adalah orang yang mempunyai daya konsentrasi kuat dan terfokus serta pantang
menyerah dalam menyelesaikan pekerjaan.
e) Competitiveness dan collaborativiness, competitiveness adalah orang yang
mengukur prestasinya dengan orang lain dan sukar bekerja sama dengan orang
lain, sedang collaborativiness adalah orang yang sangat
tergantung pada orang lain dan tidak dapat bekerja sendiri.

6
Masdudi, Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah.....hal 85-86

8
Upaya untuk menangani siswa bermasalah, kasusnya yang terkait dengan
pelanggaran disiplin dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu:7

1) Pendekatan disiplin
2) Pendekatan bimbingan dan konseling

Sofyan S. Willis (2007) mengemukakan tentang tingkatan masalah beserta


mekanisme dan petugas yang menanganinya, sebagai berikut:8

a. Masalah (kasus) ringan, seperi: membolos,malas, kesulitan belajar pada bidang


tertentu dan sebagainya. Kasus ringan di bimbing oleh walikelas dan guru dengan
berkonsultasi kepada kepala sekolah (konselor/guru pembimbing) dan
mengadakan kunjungan ke rumah.
b. Masalah (kasus) sedang, seperti: gangguan emosional, berkelahi antar sekolah,
melakukan gangguan sosial dan asusila dan sebagainya, kasus sedang di bimbing
oleh guru bimbingan konseling (konselor), dengan berkosultasi kepada kepala
sekolah. Ahli/profesional, polisi, guru. Dapat juga mengadakan konfrensi kasus.
c. Masalah (kasus) berat, seperti: gangguan emosional berat, kecanduan alkohol dan
narkotika, perkelahian dengan senjata tajam dan sebagainya. Kasus berat
dilakukan referal (alih tangan) kepada pisikolok, psikiater, dokter, polisi, ahli
hukum yang sebelimnya terlebih dahulu di lakukan kegiatan konfrensi kasus.

7
Fenti Hikmawati, Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), hal 26
8
Fenti Hikmawati, Bimbingan Dan Konseling.....hal 29-30

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu upaya yang sistematis, objektif,
logis, dan berkelanjutan untuk membantu peserta didik (konseli) agar dia
berkembang secara utuh dan optimal.
Perkembangan berkaitan dengan kepribadian yang terintegrasi. Anak
sekolah dasar yang berusia diantara 6-11 tahun berada pada fase kanak-kanak
tengah. Fase kanakkanak tengah, anak memiliki kemampuan dasar berhitung,
menulis, serta membaca. Fase perkembangan anak SD dapat dilihat dari beberapa
aspek utama kepribadian individu anak, yaitu Fisik-motorik, Kognisi, Emosi,
Bahasa, Moral.
Permasalahan permasalah yang sering terjadikepada anak SD/MI yaitu ada
Masalah individu yang berhubungan dengan Tuhan-Nya, Masalah individu yang
berhubungan dengan dirinya sendiri, Masalah individu yang berhubungan dengan
Keluaga dan sosialnya.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih ada kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis berharap Kawan kawan memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi kesempurnaannya makalah
kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
khususnya Mahasiswa PGMI VI A, STAIN MADINA.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati Fenti. 2016. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.

Husein Batubara Hamdan. Noor Dessy. Penyelenggaraan Bimbingan dan


Konseling di Sekolah Dasar. Ariani Jurnal Pendidikan. Vol. 3, No. 4, Bln April. Thn 2018

Khaulani Fatma. S Neviyarni. Murni Irda. Fase Dan Tugas Perkembangan Anak
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. Vii No. 1 Januari 2020.

Latifa Umi. Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan
Perkembangannya, Academica - Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2017.

Masdud. 2015. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Nurjati Press:


Cirebon.

11

Anda mungkin juga menyukai