Disusun oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Usia Pra Sekolah (2-6 Tahun)” tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita Zahara, Dra., M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas
sehingga kami dapat memperdalam bahan ajar materi. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
2.2 Standar Tingkat Pertumbuhan dan Perkembanan Anak Usia Prasekolah .......... 5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang kehidupan, namun
setiap tahap perkembangan mempunyai ciri-ciri tersendiri. Fase perkembangan akan
selalu dialami oleh setiap individu mulai dari bayi baru lahir, balita, masa anak pra
sekolah, masa anak sekolah, remaja, dewasa dan masa tua.
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur
organ-organ tubuh dan otak.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari
proses pematangan (maturitas). Perkembangan berhubungan dengan perubahan
secara kualitas. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan kognitif, bahasa,
motorik, emosi dan perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berbeda. Terdapat pertumbuhan
dan perkambangan anak yang sesuai standar dan tidak sesuai standar. Standar
pertumbuhan dan perkembangan merupakan perkembangan yang sesuai grafik
pertumbuhan dan gambaran kondisi status gizi serta status kesehatan yang optimal.
Ketidaksesuaiam pertumbuhan dan perkembangan merupakan perkembangan yang
tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan dan gambaran kondisi pada umumnya.
Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak normal merupakan tanda awal adanya
masalah gizi dan kesehatan.
Umur 2 sampai 6 tahun adalah anak usia dini (early childhood) atau tahun-
tahun pra sekolah atau masa menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), baik
formal maupun nonformal. Seperti bayi dan balita, Anak-anak prasekolah tumbuh
dengan cepat, baik secara fisik maupun kognitif. Dengan perubahan yang cepat itu,
bukan tidak mungkin seorang yang tadinya gemuk pendek dan hampir tidak dapat
berbicara tiba-tiba menjadi seorang anak yang lebih tinggi dan ramping yang mampu
1
2
berbicara secara baik dan lancar. Terutama terlihat pada anak usia dini adalah
kenyataan bahwa perkembangannya benar-benar terintegrasi baik secara biologis,
psikologis, maupun perubahan sosial.
Usia prasekolah memberikan contoh luar biasa bagaimana anak-anak
memainkan peran aktif dalam pengembangan kognitif mereka sendiri, khususnya
dalam memahami, menjelaskan, mengorganisasikan, memanipulasi, membangun,
dan memprediksi. Anak-anak prasekolah mengalami kesulitan mengendalikan
perhatian mereka sendiri dan fungsi memori, bingung dalam menampilkan diri, dan
dangkal dengan realitas.
Berkenaan dengan hal diatas, maka akan dilakukan analisis terkait standar dan
ketidaksesuaian pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah (2-6 tahun)
melalui kasus-kasus yang terjadi. Hal yang harus menjadi perhatian yaitu bagaimana
ciri-ciri, sebab, akibat dan solusi agar pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
dapat di minimalisir.
1.3 Tujuan
Dengan menelaah latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3
4
5
anak, karena dengan bertanya berarti anak sedang mengembangkan rasa ingin tahu
yang tinggi dan sikap senang bertanya ini janganlah dimatikan karena akan
menghentikan kreatifitas berfikirnya.
2.2.1 Standar Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak Usia Prasekolah
Perkembangan mental yang kompleks dialami anak pada usia ini.
Masalah mental yang dipunyai dapat dilihat dari usia 2 – 6 tahun. Selepas masa
bayi (mulai usia 2 tahun) terjadi perubahan fisik secara drastis. Perubahan yang
menonjol antara lain :
Wajah anak memang tetap mungil tetapi dagu agak lebih jelas dan leher
tampak memanjang
Tubuh cenderung kerucut dengan perut yang rata, tidak buncit seperti waktu
bayi.
Bentuk dada lebih bidang dan rata, dan bahu lebih lusa dan persegi.
Bentuk lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus, tangan kaki lebih
lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
Jaringan otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat.
Pernafasan lebih lambat dan dalam karena paru–paru berkembang
sepenuhnya.
Detak jantung m lebih pelan dan teratur dibandingkan pada saat masih bayi.
Khususnya pada anak laki – laki tekanan darahnya meningkat.
Kandung kemih, tempat menyimpan air kencing bertambah besar
ukurannya sehingga anak bisa lebih lama menahan kencingnya. Selain
ukuran, anak juga semakin mahir mengendalikan kandung kemihnya dan
pada usia 4 tahun mereka bisa menahan kencing sehingga tidak mengompol
di kasur.
Rata-rata tinggi badan adalah 112,5 cm, dan rata-rata berat badan anak
mencapai 21 Kg.
Gigi permanen mulai tumbuh dan anak secara bertahap kehilangan gigi desi
dua.
Banyaknya anak yang tidak menyukai sayuran, biasanya hanya 1 jenis
makanan.
7
Usia 3 - 5 tahun
- Menjadi lebih sadar akan diri sendiri
- Mengembangkan perasaan dengan rendah hati
- Menjadi sadar akan rasial dan perbedaan seksual
- Dapat mengambil arah, mengikuti beberapa aturan
- Memiliki perasaan yang kuat kearah rumah dan keluarga
- Menunjukan suatu pertumbuhan dalam hal perasaan atau pengertian
dari kepercayaan pada diri sendiri
- Bermain paralel seperti mulai bermain permainan yang memerlukan
kerjasama
- Memiliki teman bermain khayalan
Usia 5 - 6 tahun
- Menyatakan gagasan yang kaku tentang peran jenis kelamin
- Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yang pendek
- Sering bertengkar tetapi dalam waktu yang singkat
- Dapat berbagi dan mengambil giliran
- Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman disekolah
- Mempertimbangkan setiap guru merupakan hal yang sangat penting
- Ingin menjadi yang nomor satu
- Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang kepunyaannya
2.2.5 Standar Pertumbuhan dan Perkembangan Emosional Normal Anak Usia
Prasekolah
Usia 2 - 3 tahun
- Mudah menangis atau berteriak
- Sering tidak mampu mengendalikan dorongan atau gerakan hati
- Mulai untuk menyatakan kasih sayang
- Membutuhkan suatu rutinitas dan rasa aman
- Mulai untuk merasakan emosi dari anak yang lain
Usia 3 - 5 tahun
- Mulai mengembangkan pengendalian diri
- Menghargai kejutan dan peristiwa tertentu
- Mulai menunjukan selera humor
9
2.5 Analisis Kasus Autisme Autisme atau Spectrum Disorder (ASD) sebagai
Ketidaksesuaian Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah
2.5.1 Kronologi Kasus Autisme atau Spectrum Disorder (ASD)
Albert seorang anak yang didiagnosis memiliki penyakit Autism
Spectrum Disorder (ASD). Albert lahir pada tahun 2016. Ia tumbuh seperti
anak-anak pada ummnya, sehingga orang tuanya tidak pernah mengira bahwa
ia memiliki spektrum autisme, dikarenakan tanda-tanda autisme sulit terlihat
pada anak usia dibawah 2 tahun.
Di usia 2 tahun, Albert sudah bisa mengucapkan beberapa kata dengan
jelas, namun seiring berjalannya waktu, orang tuanya menyadari perbedaan
sikap Aldert dibanding anak pada umumnya. Albert lebih pendiam dan asik
dengan dunianya sendiri. Albert sangat menyukai roda yang berputar, dan
hanya berdiam diri memperhatikannya. Selain itu, apabila orang tuanya
mematikan TV, atau tidak memberikan HP, dia akan tantrum.
Albert yang sebelumnya pandai mengucapkan beberapa kata dengan
jelas, lama kelamaan kehilangan kosa katanya. Selain itu, Albert juga mulai
kehilangan kontak mata, setiap diajak bicara, dia tidak melihat ke arah lawan
bicaranya. Begitu pula ketika seseorang memanggil namanya, dia tidak
menengok atau merespon. Ketika orang tuanya mengajaknya ke tempat
ramai, Albert akan langsung lari tanpa arah dan tujuan, dia tidak mau
bergandengan tangan, sehingga menjatuhkan diri, dan diam. Sehingga orang
tuanya harus menggendongnya. Walau demikian, Albert bukan tipe yang
mudah tantrum dan saat ini, Albert menjalani dua macam terapi, yaitu terapi
sensori integrasi dan terapi wicara.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=khThXRzxzFc
2.5.2 Pengertian Autisme atau Spectrum Disorder (ASD)
Autisme atau autism spectrum disorder adalah gangguan pada
perkembangan otak dan saraf. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan
19
c. Terapi keluarga. Pada terapi ini keluarga, orang tua dan anggota
keluarga lainnya dapat belajar bagaimana bermain dan berinteraksi
dengan anak mereka yang mengalami ASD.
d. Terapi fisik. Terapi ini berguna untuk membangun keterampilan
motorik serta meningkatkan kekuatan postur, dan keseimbangan tubuh.
e. Obat-obatan. Pemberian pemberian obat-obatan untuk anak yang
menderita ASD juga bisa membantu mengendalikan gejalanya.
Langkah-langkah dalam merawat anak yang menderita autisme atau
autism spectrum disorder (ASD), sebagai berikut ini:
h. Cari dokter dan ahli kesehatan terpercaya.
i. Tingkatkan pengetahuan diri mengenai autisme agar tidak termakan
mitos mengenai autisme yang beredar.
j. Melakukan kunjungan ke dokter dan terapi secara rutin.
k. Mengikuti komunitas autis untuk memperbanyak pengetahuan.
l. Buat rutinitas yang teratur di rumah.
m. Membuat kegiatan di rumah yang bermanfaat dan menyenangkan.
2.6 Solusi Untuk Mengatasi Ketidaksesuaian Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Anak Usia Prasekolah
Dalam usia 5 tahun pertama tumbuh kembang anak, ini merupakan tahapan
proses anak meresap segala informasi untuk merangsang saraf otaknya. Berikut
beberapa solusi untuk mengatasi ketidaksesuaian pertumbuhan dan perkembangan
pada anak usia prasekolah :
1. Memenuhi Asupan Nutrisi Anak
Asupan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia 5 tahun
pertama, antara lain:
- Buah-buahan. Lebih baik makan buah potong dibandingkan jus buah.
Namun jika Si Kecil lebih menyukai minum jus, pastikan itu 100 persen jus
tanpa tambahan gula.
- Sayuran. Sajikan berbagai sayuran segar, seperti buncis, kacang polong,
serta sayuran berdaun hijau.
22
3.1 Kesimpulan
Perlu diperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak di usia pra sekolah,
karena banyak faktor yang dapat memengaruhinya, seperti faktor genetik, faktor
lingkungan, dan berbagai kejadian yang terjadi saat anak bertumbuh. Sehingga, tidak
sedikit kasus-kasus yang muncul, mengenai kelainan atau penyakit yang muncul
pada anak usia prasekolah (2-6 tahun), seperti kasus stunting dan kasus autisme atau
autism spectrum disorder (ASD) yang harus menjadi perhatian yaitu bagaimana
tanda, sebab, akibat, dan solusi agar dapat di cegah dan diminimalisir terjadinya
kasus-kasus tersebut. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan
orang tua dapat mendampingi, memahami, dan merencanakan mengenai masa depan
sang anak.
3.2 Saran
Masa prasekolah merupakan suatu masa transisi dari bayi ke masa kanak-
kanak. Di situ kita dan buah hati sama-sama menghadapi beragam tantangan yang
lebih kompleks daripada saat ia masih bayi. Dan telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya,yang bisa dilakukan sebagai orang tua, kita harus dengan cermat
memahami apa itu gejala-gejala yang bisa terjadi pada pertumbuhan anak.pada usia
2-6 tahun secara umum mengalami permasalahan tentang komunikasi anak dan cara
bersosialisasi dengan lingkungannya dan keluarga Baik itu secara fisik maupun
mental anak. Semakin banyak pengetahuan kita terhadap hal tersebut akan semakin
kecil pula terjadinya hal kompleks pada pertumbuhan anak diusia dini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Eko Mindarsih, Dewi Ngaisyah. 2021. Buku Ajar Pertumbuhan dan Perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Daerah Istimewa Yogyakarta. Respati
Press.
Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung. Alfabeta
Rahman, Hibana S. 2005. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta.
Grafindo Litera Media
Sunarto, H dan B. Agung Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Rineka
cipta
http://perkembangan peserta didik usia2-6 Tahun.com
https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/860-usia-pra-sekolah-pada-anak-
merupakan-golden-age
http://ernihalawa.blogspot.com/2014/10/perkembangan-anak-usia-2-6-tahun.html
https://morinagaplatinum.com/id/milestone/gangguan-kognitif-penyebab-tanda-dan-
cara-mengatasinya
iii