Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Pancasila

BAB 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA


Etika secara filosofis artinya berbicara tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan, tentang yang baik Faktor-faktor Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika
atau yang buruk untuk dilakukan. - Melemahnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama
- Kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagai pemimpin bangsa
Pancasila sebagai sistematika disamping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga merupakan struktur pemikiran - Tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal, dan lemahnya kontrolsosial dalam mengendalikan perilaku yang
yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan menyimpang dari etika.
bertingkah laku. - Pengaruh globalisasi kehidupan.
Aliran etika, meliputi etika keutamaan, teleologis, deontologis. Solusi menguatkan etika
- Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau - Mengaktualisasi nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa
buruk. Etika ini mengarahkan perhatiannya kepada keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I - Mengarahkan orientasi pendidikan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan menekankan ajaran etika yang
be?, atau “saya harus menjadi orang yang bagaimana?”. Beberapa watak yang terkandung dalam nilai keutamaan bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa
adalah baik hati, bersahabat, murah hati, percaya diri, santun, jujur, terampil, adil, bijaksana, peduli dan toleran. - Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-
- Etika teleologis ini menganggap nilai moral dari suatu tindakan dinilai berdasarkan pada efektivitas tindakan nilai etika Pancasila dan akhlak mulia.
tersebut dalam mencapai tujuannya.
- Etika deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan Pentingnya Pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku
bukannya membicarakan tujuan atau akibat. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika adalah poin - poin yang
terkandung di dalam pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia. Pembentukan etika ini Pancasila sebagai sistem etika memiliki tujuan yaitu :
berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada paksaan dalam hal ini. - Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dan menjalankan kehidupan kebangsaan dalam
berbagai aspek.
Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas artinya hubungan manusia dengan tuhan. Sila - Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
kemanusiaan mengandung dimensi humanis, artinya menjadikan manusia lebih manusiawi. Sila persatuan mengandung - Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat,
dimensi nilai solidaritas. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain dan mau berbangsa, dan bernegara.
mendengar pendapat orang lain. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, dan kesediaan -
membantu kesulitan orang lain. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
- Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
Sumber Historis Pancasila sebagai sistem Etika diambil setiap warga negara.
Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai Philosofische Grondslag atau - Memberi guidance (petunjuk/pedoman) bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam
Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.
terdapat pandangan hidup masyarakat. - Menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara
Sumber Sosiologis Pancasila sebagai sistem Etika - Menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di globalisasi
Indonesia/kearifan lokal suatu wilayah.

Sumber Politis Pancasila sebagai sistem Etika


Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan
perundang-undangan.
BAB 8 PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika
. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu berarti :
Pada zaman Orde Lama berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan
negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih - Pengembangan setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Negara Indonesia seharusnya tidak boleh
menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat. bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
- Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal
Pada zaman Orde Baru terkait dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan penyelenggaraan pengembangan iptek itu sendiri.
negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok - Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia (ada aturan main yang
tertentu. harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan)
- Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri
Pada era Reformasi berupa eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya, munculnya
anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi
Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Lima (5) contoh penerapan Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan anda sebagai seorang mahasiswa - Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir/rendah
yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan
1. Melaksanakan dan mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah agama dengan baik dan saling menghormati moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
agama teman kampus yang berbeda serta menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya - Untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian
2. Menjunjung tinggi dan memberlakukan semua teman dengan derajat yang sama tidak adanya perbedaan kasta atau bangsa Indonesia.
kelas social karena kita semua memiliki hak-hak yang sama sebagai manusia
3. Menjalin rasa kebersamaan dengan teman satu program studi maupun antar fakultas dengan cara membentuk atau
tergabung dalam organisasi perkumpulan kemahasiswaan yang positif BAB 10 Anti Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi
4. Melakukan musyawarah dan diskusi bersama sebelum mengambil keputusan bersama
5. Menerapkan dan menjalankan norma-norma kehidupan yang ada baik dilingkungan rumah, kampus maupun luar Anti Korupsi :
kampus Semua tindakan yang melawan, memberantas, menentang, dan mencegah korupsi

Lima (5) contoh penyimpangan Pancasila sebagai etika dalam kehidupan masyarakat di sekitar anda dan berikan Pendidikan Anti Korupsi:
solusinya. Upaya memberikan pemahaman dan penanaman nilai-nilai kepada peserta didik agar berperilaku anti korupsi.
Pendidikan antikorupsi dapat dipahami juga sebagai usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada peserta didik
1. Remaja yang melakukan hubungan seksual atau berzina bukan dengan pasangan sahnya. Solusi yang bisa dilakukan
berupa pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka mau dan mampu mencegah dan
yaitu dengan cara orang tua menutup peluang dan ruang gerak untuk hal maksiat tersebut, memberi pemahaman
menghilangkan peluang berkembangnya korupsi
akan bahaya pacaran dan pergaulan bebas serta dalam konteks kehidupan masyarakat, tokoh masyarakat dapat
memberikan sanksi tegas terhadap pelaku zina.
Tujuan Pendidikan Anti Korupsi:
2. Merampas harta milik orang lain atau mencuri agar mendapatkan kehidupan yang layak. Solusi yang bisa dilakukan
Penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas (antikorupsi), yaitu: Jujur Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras,
yaitu menanamkan kesadaran untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan tuhan untuk kita dan saling
Sederhana, Mandiri, Adil, Berani dan Peduli dan menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung
membantu jika ada tetangga, teman atapun saudara yang membutuhkan.
jawab sebagai generasi penerus bangsa
3. Mengadu domba. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menanamkan pemikiran yang positif dan
memperingatkan pelaku agar tidak memanaskan keadaan atau mencampuri urusan yang bukan urusanya.
Upaya pendidikan anti korupsi
4. Masyarakat yang main hakim sendiri. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan selaln memastikan fakta dan
- Memetakan kecurangan UN untuk mengetahui sekolah mana yang sangat curang (hitam), curang (abu-abu), dan
kebenaran ketika ada sebuah permasalahan serta memberikan himbauan dan penyuluhan hukum kepada
tidak curang (putih) Usaha-usaha penyelenggaraan UN yang bersih dari kecurangan
masyarakat.
- Model kantin kejujuran dan kotak penemuan barang hilang.
5. Diskriminasi terhadap tetangga. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menghormati dan menghargai setiap
- Pendidikan Anti Korupsi oleh Ditjen Dikdasmen yang dilakukan sejak tahun 2010 bekerjasama dengan KPK. Telah
perbedaan yang ada serta menyadari jika setiap manusia memiliki hak asasi manusianya masing-masing.
dihasilkan modul pendidikan anti korupsi.

Faktor-Faktor Kultural/Kebiasaan yang berkontribusi terhadap Perilaku Korupsi


- Tradisi memberi hadiah berpeluang berkembangnya perilaku tindak pidana korupsi.
- Mental “menerabas” (instan) dan perilaku konsumtif
- “Jam Karet” (menunda-nunda pekerjaan) dsb.
Upaya pencegahan korupsi yaitu keteladanan dan sosialisasi
BAB 13 IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA dalam PROFESI
BAB 11 PENDIDIKAN KARAKTER ANTI KORUPSI
Pancasila memiliki nilai universal yang adaptif untuk dikembangkan bagi berbagai kebutuhan hidup. Nilai – nilai Pancasila
Penanaman Pendidikan karakter anti korupsi wajib dilakukan sedini mungkin dan terus di pantau agar mampu tumbuh mengandung nilai moral dan norma yang sangat relevan dijadikan pegangan oleh para profesional dalam menjalankan
dengan baik dan terjaga, profesinya.

Peran Pembelajaran Pendidikan Karakter Anti korupsi di lembaga pendidikan (sekolah) harus diawali dari kepribadian Profesi adalah Pekerjaan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan
pendidiknya, karena seorang pendidik adalah model bagi anak anak didiknya, mereka melihat, meniru dan meneladani Profesi memerlukan Keterampilan melalui pendidikan dan latihan yang lama dan intensif
orang terdekat dilingkungan sekolahnya. Dapat dicontoh para siswa, seperti halnya sikap jujur, tidak berbohong dan tidak Profesi memiliki Kode etik
memakan apa yang bukan haknya. Profesi memperoleh imbalan
Profesi yang profesional merupakan profesi yang disyaratkan memiliki prinsip etika yang ditunjukan dengan prinsip
Peran Pemerintah dalam Membentuk Pendidikan Karakter Anti Korupsi. bertaggungjawab, keadilan, tidak merugikan pihak lain, otonomi, kebebasan dalam bergrasi moralfrofesi serta integrasi
Pemerintah melalui Komisi Pemberantasan Anti Korupsi (KPK) telah melakukan kampanye anti korupsi ke lembaga
pendidikan. Kurikulum pendidikan anti korupsi mulai dikembangkan di sekolah-sekolah dengan penyesuaian konsep dan Implementasi Nilai Pancasila Dalam Profesi
target sasaran yang hendak dicapai Sila Pertama
- Bertindak / bekerja sesuai norma, aturan sesuai aturan agamanya
UU No. 31 Tahun 1999 jo.UU No. 20 Tahun 2001. - Memiliki sikap sopan santun, jujur, disinplin, beranggung jawab
- Mentaati seluruh aturan yang belaku di tempatnya bekerja
Upaya Sila Kedua
- Menerapkan Pendidikan Anti Korupsi sejak usia dini. - Memelihara iklim kerja dengan sikap komunikatif dan kooperatif
- Mengendalikan diri untuk menjauhi sifat sifat korupsi seperti mencotek ketika ujian, terlambat datang ujian,dll - Mampu memberi layanan kepada pihak lain dengan ikhlas dengan pelayanan prima
- Seharusnya pemerintah memberikan hukuman yang tegas kepada para koruptor agar mereka merasa jera dan Sila Ketiga
tidak mengulangi perbuatan tersebut. - Memprioritaskan kepentingan tugas dan tanggung jawab dbanding kepentingan pribadi atau golongan
- Setiap individu harus menyadari bahwa korupsi adalah hal yang tercela dan merugikan banyak pihak maupun diri - Suka berkorban, sigap dan bekerja keras dan menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai standar
sendiri. Sila ke kempat
- Seluruh elemen masyarakat saling bekerja sama untuk memerantas korupsi. - Bisa dan bersedia diajak bermusyawarah.bermufakat.
- Demokratis dan bukan individualis.
- Memimpin dengan bijaksana dan bertanggungjawab.
Sila ke lima
- Jika jadi atasan, bisa berlaku adil, menghargai, memberi perhatian dan kepedulian
BAB 12 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN DI MASYARAKAT - Mampu bekerjasama dalam tim, saling membantu, mendukung dan menciptakan sinergi dalam kelompok

Nilai – Nilai Pancasila Syarat Implementasi


- Digali dari bumi pertiwi Indonesia - Diyakini Kebenarannya
- Berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia - Dipelajari – Dimengerti – Dipahami
- Sumber dari segala sumber hukum - Dipraktikan
- Nilai – nilai luhur bangsa Indomesia
Tantangan
Contoh Implementasi - Rendahnya pemahaman Pancasila
1. Dilaksanakannya aktivitas bersama seperti tadarus Al-Qur'an, sholat berjamaah dan mengaji bersama. - Ekslusivisme Sosial
2. Dengan kegiatan berlaku baik dan memiliki adab yang baik terhadap tetangga. - Kesenjangan sosial
3. Anak-anak bermain bersama tanpa memandang ras atau suku. Selain itu masyarakat juga bisa memelihara
sumberdaya alam di daerahnya secara bersama sama agar tercipta nya rasa kebersamaan. Penanggulangan
4. Adanya musyawarah pemilihan kepala desa dengan menganut prinsip LUBERJURDIL. Mengembalikan profesi sebagai janji publik
5. Adanyakegiatan pemberian bantuan kepada masyarakat desa yang membutuhkan terutama bagi warga yang Menjadikan nilai Pancasila sebagai suatu realitas yang dijalankan secara konkrit dalam menjalankan profesi sehari-hari
terdampak Covid-19.
BAB 14 PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
BAB 13 IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA dalam PROFESI
Era globalisasi merupakan era kesejagatan yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Membahas Pancasila sebagai pandangan hidup adalah membahas tentang etika, masalah moral dan normal yang menjadi
yang berlangsung begitu pesat, dan tingginya mobilitas manusia karena jarak, ruang dan waktu menjadi sangat relatif.
kepedulian manusia sepanjang masa. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila merupakan suatu keharusan bagi seluruh
warga negara Indonesia karena menjadi landasan hukum dalam kehidupan bernegaranya.
Peran Pancasila Di Era Globalisasi
Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru.
Seorang pelaku profesi yang juga dituntut untuk berperilaku profesional yang juga sebagai seorang warga negara
Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli.
Indonesia dituntut dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila saat menjalankan profesinya. Sebagaimana tuntutan
Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideology.
moral yang tersaji pada kode etik profesinya, seorang profesional dituntut untuk mengimplementasikan nilai-nilai kelima
Revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan.
sila dari Pancasila pada saat menjalankan profesinya.
Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mengandung nilai-nilai budaya.

Perilaku taat beribadah, bertanggung jawab,disiplin, adil, jujur, bersih, peduli, saling menghargai, kooperatif,mampu
Di era globalisasi, pendidikan Pancasila harus mampu membebaskan, dan membuka peluang bagi peserta didik dalam
berfikir kritis, logis, objektif dan rasional serta memiliki integrasi moral, merupakan sebagian contoh perwujudan nilai
mewujudkan cita-citanya sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing secara optimal.
Pancasila yang selaras dengan kode etik profesionalisme dalam bekerja dan berkarya.
Lakukan Analisis terhadap SDM Berkualitas dan Berwawasan Kebangsaan!
Melalui pemahaman yang benar tentang nilai-nilai luhur Pancasila maka tuntutan dan tantangan berkaitan dengan profesi
SDM berkualitas adalah SDM yang memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Kualitas
menjadi lebih mudah terjawab.Dengan pandangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila
SDM di Indonesia menurut data Human Development Index (HDI) berada di peringkat ke 108 di dunia. SDM di Indonesia
dapat dijadikan acuan dalam mengimplementasikan profesi. Nilai-nilai Pancasila sangat adaptif digunakan untuk berbagai
sangat kurang dan rendah. Dari segi kualitas pendidikan, rata-rata lama orang Indonesia menempuh pendidikan adalah
kebutuhan kehidupan berbangsa , bernegara dan bermasyarakat.
12,7 tahun, rata-rata orang Indonesia menempuh pendidikan SD-SMA, setelah itu mereka memilih untuk bekerja. Jumlah
pengangguran di Indonesia cukup besar yaitu 8,4% dari total angkatan kerja di Indonesia. Data tersebut menunjukkan
masih perlunya investasi jangka panjang untuk meningkatkan angka HDI Indonesia. Investasi jangka panjang yang
diperlukan Indonesia adalah SDM Berkualitas dan berwawasan kebangsaan agar dapat merevitalisasi nilai-nilai
Pancasila dan dapat didayagunakan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat, sehingga dapat medorong
masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik.

Identifikasi dan berikan contohnya di lingkungan saudara tentang Tantangan Pancasila di Era Globalisasi!
- Munculnya sikap individualisme sesama tentangga
- Kebanyakan masyarakat dilingkungan sekitar saya lebih memilih membeli produk luar dibanding produk lokal
- Pergaulan antar lawan jenis yang lebih bebas karena terbawa arus barat

Jelaskan Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi!


Revitalisasi nilai-nilai pancasila merupakan upaya yang dapat dilakukan dengan membangun kembali nilai kearifan
lokal yang sesuai dengan nilai Pancasila. Seperti tekun beribadah, jujur dalam ucapan dan tindakan, berpikir positif, dan
rela berkorban. Semua itu merupakan karakter luhur bangsa Indonesia yang sekarang sudah hampir punah. Oleh karena
itu, merupakan langkah yang positif ketika pemerintah merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang
pendidikan. Di era Globalisasi, revtalisasi nilai pancasila diharapkan dapat membangun kembali nilai-nilai Pancasila
untuk mencegah paham dan pengaruh negatif yang muncul akibat derasnya arus globalisasi.

Jelaskan Pentingnya Proses Pendidikan Pancasila!


Pendidikan Pancasila sangat penting karena memberikan kontribusi dalam melahirkan generasi muda yang paham akan
nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pendidikan pancasila merupakan upaya yang dapat dilakukan agar jati diri bangsa Indonesia
tetap memiliki eksistensi ditengah arus globalisasi. Mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan bangsa ini
diharapkan mampu menjalankan peran tersebut dalam prosesnya menghayati dan mengamalkan nilai yang terkandung
dalam butir-butir Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai