c. Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah norma etis sebagai pedoman pelaksanaan pancasila bagi Negara dan
warga negara Indonesia. (Sri Soeprapto, 2013).
Dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Sila ketuhanan mengandung nilai spiritualitas berupa pendekatan diri manusia
kepada Sang Pencipta, ketaatan terhadap agama yang diyakininya. Sila kemanusiaan artinya
menjadikan manusia lebih manusiawi dengan meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam
pergaulan antar sesama. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa
kebersamaa, cinta tanah air. Sila kerakyatan berupa sikap menghargai dan menghormati
oraang lain. Sila keadilan mengandung nilai peduli atas nasib orang lain dan kesediaan
membantu orang lain.
B. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
1. Sumber historis
Artinya, nilai-nilai pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-
nilai moral telah terdapat pada pandangan hidup masyarakat, mereka mengenalnya
dengan nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut
dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
2. Sumber Sosiologis
Sumber sosiologis pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau
dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata
oleh mufakat”.
3. Sumber politis
Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya,
semakin rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut (Kaelan,
2013).
Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Histori, Filosofis, Yuridis, dan Aktualisasinya.
Yogyakarta: Penerbit Paradigma.
Habibah, S., 2015. Akhlak dan etika dalam islam. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 1(4).
Natta, A., 2012. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Raja Grafindo.
Soeprapto, S. 2013. Konsep muhammad hatta tentang implementasi pancasila dalam perspektif
etika pancasila. Jurnal Filsafat. Vol. 23(2).