Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Kelompok 5 : - Endi Caludio Saragih - Mario Zefanya S - Sumitra Simangunsong


- Gion Damanik - Nova Maria H - Trary A. M Haloho
- Jordy Gunawan M - Oscar Richardo S
Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga

merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan

kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai

sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap

individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai sistem etika merupakan moral

guidance yang dapat diaktualisasikan ke dalam tindakan konkrit, yang melibatkan berbagai

aspek kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan lebih lanjut ke

dalam putusan tindakan sehingga mampu mencerminkan pribadi yang saleh, utuh, dan

berwawasan moral-akademis.
PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya
lima, sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar
yang dijadikan acuan dalam bersikap dan bertingkah laku
PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
masyarakat. Secara garis besar etika dikelompokkan menjadi :
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai
individu (etika individual) maupun makhluk sosial (etika sosial
Pancasila sebagai Sistem Etika
Etika merupakan cabang filsafat Pancasila yang dijabarkan melalui sila-sila Pancasila dalam mengatur perilaku kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika Pancasila cenderung mendekati pada pengertian etika kebajikan dalam

sistem pemerintahan. Hal ini dikarenakan konsep deontologis dan teologis terkandung di dalam Pancasila.

Deontologi artinya Pancasila mengandung kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga negara. Teleologi artinya Pancasila

menjadi tujuan dari negara Idonesia. Namun, Pancasila tetap bersumber pada etika kebajikan. Tidak hanya berorientasi pada

kewajiban dan tujuan.

Adapun pemaknaan tersebut di dapatkan dari jenis etika yang mana senantiasa terkait erat dengan bagaimana manusia bertingkah laku

yang baik. Etika bersifat universal, berbeda dengan etiket yang berlaku pada tempat tertentu (misal adat bertamu orang Jawa berbeda

dengan adat bertamu orang Batak). Etika mencakup norma moral yang bersumber dari hati nurani demi kenyamanan bersama.
Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan permaslahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

diantaranya:

1. Masih terdapat kasus korupsi yang melemahkan sendi kehidupan negara

2. Masih terdapat kasus terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga menurunkan sikap toleransi dan

menghambat integrase nasional

3. Masih terjadinya pelanggaran atas arti HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

4. Terdapat kesenjangan antara kelompok miskin dan kaya serta masih terdapatnya kaum marginal di beberapa

wilayah yang merasa terasingkan

5. Masih adanya ketidakadilan hukum dalam sistem peradilan di Indonesia

6. Banyak terjadi pengingkaran dalam pembayaran pajak, dan sebagainya .


Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan
Pancasila sebagai sistem etika memerlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai moral yang

hidup agar tidak terjebak dalam pandangan yang bersifat mitos. Misalnya korupsi terjadi

karena pejabat diberi hadiah oleh seorang yang membutuhkan sehingga urusannya lancar.

Dia menerima hadiah tanpa memikirkan alasan orang tersebut memberikan bantuan.

Sehingga tidak tahu kalua perbuatannya dikategorikan dalam bentuk suap.

Hal yang sangat penting dalam mengembangkan Pancasila sebagai sistem etika meliputi:

1. Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan penentu sikap, tindakan serta

keputusan yang akan diambil setiap warga negara.

2. Pancasila memberikan pedoman bagi setiap warga negara agar memiliki orientasi yang

jelas dalam pergaulan regional, nasional dan internasional


Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan
Pancasila sebagai sistem etika terletak pada hal-hal berikut:
1. Sila Ketuhanan mencerminkan bahwa Tuhan merupakan penjamin prinsip moral. Setiap perilaku warga
negara didasarkan pada prinsip moral yang bersumber pada norma agama. Ketika prinsip moral
berlandaskan pada norma agama, maka akan memberikan kekuatan pada prinsip agar dilaksanakan oleh
pengikutnya.
2. Sila Kemanusiaan memiliki prinsip acta humanus. Tindakan kemanusiaan diimplikasikan melalui sikap adil
dan beradab guna menjamin tata pergaulan antar manusia dan antar makhluk yang berdasar pada nilai
kemanusiaan tertinggi (kebajikan dan kearifan).
3. Sila Persatuan memiliki arti kesediaan hidup bersama di atas kepentingan individu dan kelompok dalam
kehidupan bernegara. Landasannya adalah nilai solidaritas dan semangat kebersamaan yang melahirkan
kekuatan dalam menghadapi ancaman pemecah belah bangsa.
4. Sila Kerakyatan sebagai sistem etika terletak pada konsep musyawarah untuk mufakat.
5. Sila Keadilan sebagai perwujudan dari sistem etika tidak menekankan pada kewajiban saja (deontologi)
atau tujuan saja (teleologi). Akan tetapi lebih menonjolkan pada kebijaksanaan (virtue ethics
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila
Sumber Historis

Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai Philosofische Grondslag

atau Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai

moral telah terdapat pandangan hidup masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-

nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki

sendiri).

Pada zaman orde baru, Pancasila sebagai system etika disosialisasikan melalui penataran P-4 dan

diinstusionalkan dalam wadah BP-7, Ada banyak butir Pancasila yang dijabarkan dari kelima sila Pancasila

sebagai hasil temuan dari para peneliti BP-7


 Sumber Sosiologis

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya,

orang Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi

mutiara kearifan local yang bertebaran di bumi Indonesia sehingga memerlukan penelitian yang mendalam.

 Sumber Politis

Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan

perundang-undangan di Indonesia. Hans Kelsen mengatakan bahwa teori hokum itu suatunorma yang membentuk piramida. Norma yang

lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan

sebaliknya, semakin rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut. Pancasila sebagai system etika merupakan norma

tertinggi yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit
Mendeskripsikan Esensi Dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Hakikat Pancasila sebagai system etika terletak pada hal-hal sebagai berikut :

1. Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral.

Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. Setiap

prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki kekuatan untuk dilaksanakan oleh

pengikut-pengikutnya.

2. Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusai yang mengandung implikasi dan

konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan

yang mengandung implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga menjamin tata

pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi, yaitu kebajikan dan

kearifan.
3. Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa diatas

kepentingan individu atau kelompok. System etika yang berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas social akan melahirkan

kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah belah bangsa.

4. Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat,. Artinya, menghargai diri sendiri sama halnya dengan

menghargai orang lain.

5. Hakikat sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada

kewajiban semata atau menekankan pada tujuan belaka, tetapi lebih menonjolkan keutamaan yang terkandung dalam nilai keadilan itu

sendiri
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila sebagai system etika meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai system etika berarti menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi

bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara.

2. Pancasila sebagai system etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam

tata pergaulan, baik local, nasional, regional, maupun internasional.

3. Pancasila sebagai system etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara

negara sehingga tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasila.

4. Pancasila sebagai system etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan

masyarakat sebagai dampak globalisasi yang memengaruhi pemikiran warga negara.

Anda mungkin juga menyukai