Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pancasila

Nama/Nim: Cindi Badriatul M/A1C420013

Pancasila sebagai Sistem Etika

Dalam melakukan kehidupan bermasyarakat, seseorang harus mengetahui dan memahami


norma-norma dan kewajiban yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk
membentengi seseorang sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun
orang lain. Dan hal tersebut, terdapat dalam pancasila yang mengandung sila-sila tentang
kesatuan dan keadilan. Karena, pancasila memegang peranan dan perwujudan dalam sistem etika
yang baik untuk semua warga negara. Kapanpun dan dimanapun kita berada kita harus tetap
beretika dalam bertingkah laku, karena jika seseorang bertingkah laku baik maka orang lain akan
menilai baik juga. Sila-sila dalam pancasila mempunyai tujuan dan makna tersendiri tetapi sila
tersebut merupakan kesatuan yang sistematik. Pancasila sebagai suatu sistem etika pada
hakikatnya merupakan nilai sehingga ia menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik
norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Etika Pancasila berkaitan
dengan objek formal etika, dan obyek material politik yang meliputi legitimasi negara, hukum,
kekuasaan serta penilaian kritis terhadap legitimasi-legitimastersebut.

Etika adalah hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena dengan memiliki etika maka kita mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan
lancar. Indonesia adalah negara yang berlandaskan Pancasila. Pancasila merupakan dasar dari
negara Indonesia. Karena Pancasila adalah dasar dari Negara Indonesia, maka setiap tindakan
atau perilaku yang dilakukan oleh warga Indonesia harus berpedoman dengan nilai-nilai
Pancasila. Setiap butir Pancasila mengandung pedoman-pedoman yang dapat dijadikan landasan
oleh warga negara Indonesia untuk bertindak. Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia juga harus didasari dengan nilai moral.

Pancasila sebagai sistem etika merupakan jalan hidup bangsa indonesia dan juga merupakan
struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga
Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani, Ethos
yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu
yang biasa dilakukan atau tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan
kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
yang lain. dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral. Etika dalam arti yang luas
adalah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk. Etika pada umumnya dimengerti
sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam
perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang
mengaturnya itu kerap kali disebut moralitas atau etika.

Etika Pancasila adalah cabang filasat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,
dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia di Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang
mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia menjadi
manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. Sila
persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air. Sila
kerakyatan mengandung dimensi berupa sikap mengghargai orang lain, mau mendengar
pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Sila keadilan mengandung
dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain. Etika
Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan.Pancasila sangat
diperlukan sebagai sistem etika untuk memberikan pedoman dan arahan agar setiap tindakan
yang dilakukan oleh mayarakat Indonesia berpedoman pada sikap moral yang berlandaskan
Pancasila. Setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai cerminan dari
pelaksanaan Pancasila sebagai sistem etika dapat diamalkan dengan melaksanakan setiap
pengalaman di setiap butir Pancasila. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat
bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
melaksanakan kehidupan, tentunya kita akan mengalami banyak tantangan. Tantangan yang
dibuat untuk dimenangkan, begitu pula tantangan Pancasila sebagai sistem etika. Jika kita sudah
menerapkan etika di setiap butir Pancasila, maka tantangan Pancasila sebagai sistem etika dapat
terselesaikan.

Pelaksanaan Etika pancasila dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama mempertanyakan
tingkatan dijalankannya prinsip moral “menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia”.
Apakah sebuah tindakan yang dilakukan sebuah lembaga pemerintahan telah menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia? Kedua, mempertanyakan tingkatan kesesuaian antara nilai
obyektif dengan nilai intersubyektif. Apakah sebuah tindakan yang dilakukan lembaga
pemerintahan yang berdasarkan prinsip nilai intersubjektif “keadilan” sesuai dengan nilai
objektif “adil”?. Sila-sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan integral dan integrative
menjadikan dirinya sebagai sebagai referensi kritik sosial kritis, komprehensif, serta sekaligus
evaluatif bagi etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa ataupun bernegara. Konsekuensi
dan implikasinya ialah bahwa norma etis yang mencerminkan satu sila akan mendasari dan
mengarahkan sila-sila lain. Etika Kehidupan Berbangsa (Tap MPR No 01/MPR/2001) meliputi:
Tanda-tanda mundurnya pelaksanaan etika berbangsaterdiri dari: Konflik sosial berkepanjangan,
Berkurangnya sopan santun dan budi luhur dalam kehidupan

Oleh karena itu, pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia demi
terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan mengembangkan hubungan
yang serasi, selaras, dan seimbang antara lingkungan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
manusia lain atau masyarakat maupun dengan Negara yakni Negara Kesatuan Republik
Idonesia.Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan sumber bagi peraturan
perundangan, melainkan juga sumber moralitas terutama dalam hubungannya dengan legitimasi
kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
Oleh karena itu negara seharusnya sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan terutama
hukum serta moral dalam kehidupan negara. Asas kemanusiaan seharusnya merupakan prinsip
dasar moralitas dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.

Anda mungkin juga menyukai