NIM : E021232120
Fak/Prodi : FISIP / Ilmu Komunikasi
Tugas : Pancasila ( Pekan VI)
Kelompok 1
Sesuatu yang menunjuk kepada tuntunan perilaku yang membedakan perbuatan yang
baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada
sesuatu.
Sesuatu yang menunjuk kepada tuntunan perilaku yang membedakan perbuatan yang
baik dan buruk atau dapat diartikan sebagai kualitas kebaikan yang melekat pada
sesuatu.
Nilai-nilai pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila adalah pedoman hidup
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila sebagai way
of life berarti nilai Pancasila sebagai pedoman hidup sehari-hari.
d. Etiket
Etiket adalah sikap, seperti tata krama atau aturan lain, yang mengatur
hubungan antar kelompok pekerja budaya. Etiket berasal dari kata Prancis
“etiquette”. Yang paling dasar adalah salah satu hal terpenting yang diajarkan orang
tua kepada anak-anak mereka.
Jelasnya etiket adalah artinya perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan
terhormat dari seorang yang sifat pribadinya seperti gaya makan, gaya berpakaian,
gaya berbicara, gaya berjalan, gaya duduk, atau gaya tidur.
Dasar-dasar Etiket : Memberi perhatian kepada orang lain. Ingin membantu.
Memiliki rasa toleransi. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi.
2. Intisari Video
Etika merupakan struktur pemikiran yang di susun untuk memberikan
tuntunan atau panduan dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika:
a. Merupakan Way of life bangsa Indonesia
b. Merupakan Moral guidance
c. Mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu
d. Sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha)
berarti "kebiasaan" atau "kebiasaan". Oleh karena itu, etika mengacu pada nilai-nilai,
cara hidup yang baik,aturan hidup yang baik dan semua kebiasaan yang diturunkan
dari orang ke orang atau dari generasi ke generasi.
Aliran Etika :
1. Etika keutamaan:
Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari
keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau
buruk.
2. Teologis : Etika teologis merupakan teori yang menyatakan bahwa hasil dari
tindakan moral dapat menentukan nilai suatu tindakan/kebenaran tindakan.
Dalam teleologi bukan itu yang menjadi dasar, melainkan baik dan jahat.
3. Deontologis : Etika deontologi adalah teori filsafat moral yang mengajarkan
bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip
kewajiban yang relevan untuknya.
Dalam deontologi, kita akan melihat sebuah prinsip benar dan salah.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
a. Sila Ketuhanan memiliki makna bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan
untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran
agamanya, mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antar
sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun dengan makhluk .
b. Sila Kemanusiaan mengandung makna bahwa masyarakat tidak boleh
membedakan satu sama lain. Setiap orang dari berbagai kalangan usia perlu
menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar
masyarakat.
c. Sila Persatuan sebagai keberagaman Indonesia yang bisa memperkuat dan
mempersatukan bangsa Indonesia. Penjelasan: Dengan kata lain, untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta keberagaman indonesia.
d. Sila Kerakyatan adalah manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan
kewajiban sama sebagai warga masyarakat dan warga negara.
e. Sila Keadilan memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik,
ekonomi, dan sebagainya.