Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

ETIKA DALAM PERSPEKTIF


SOSIAL BUDAYA

DISUSUN OLEH:

DINARA SHAFINA

30518033

D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN 1/A

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

Pendahuluan

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting


dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya
adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”.Di dunia internasional bangsa
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik,
rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi,
dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini
sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab
didunia.Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila
diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang
beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang,
karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani. Semoga rangkuman ini dapat
membuka pikiran akan pentingnya arti sebuah pancasila bagi kehidupan bangsa ini.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu
kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan
pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang
ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu.
Upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan
menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik (norma
moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan
kedalam norma-norma moral (etik).

Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau


acuan dalam bersikap danbertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara .Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik
sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut
bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik
tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. Pancasila merupakan nilai
dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional. Nilai-nilai dasar itu
kemudian melahirkan empat kaidah penuntun hukum yang harus dijadikan pedoman
dalam pembangunan hukum. Empat kaidah itu meliputi, pertama hukum Indonesia
harus bertujuan dan menjamin integrasi bangsa, baik secara teritorial maupun
ideologis. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan
untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada
Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar.
Isi

Etika merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan


berbangsa dan bernegara, karena dengan memiliki etika maka kita mampu
menjalankan kehidupan bernegara dengan baik sebagai masyarakat yang
mempunyai perilaku yang baik, kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama
maknanya dengan moral.

Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam


realita sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun
sebenarnya juga nilai-nilai yang bersifat universal dapat diterima oleh siapa pun dan
kapan pun. Etika Pancasila berbicara tentang nilai-nilai yang sangat mendasar
dalam kehidupan manusia.

Etika juga merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).

Etika dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika
umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan
berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987).

Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. Oleh
karena itu sebagai suatu dasar filsafat maka sila-sila pancasila merupakan suatu
kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis. Pancasila memberikan dasar-dasar
yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,


persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku
manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia
sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti
korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
A. Pengertian etika

Secara etimologis, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu”ethikos” yang


berarti timbul dari suatu kebiasaan atau adat. Etika adalah kewajiban dan tanggung
jawab moral setiap orang dalam berperilaku bermasyarakat dan merupakan suatu
pemikiran kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral. Etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana dan mengapa
kita mengikuti suatu ilmu tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung
jawab dengan berbagai ajaran moral.

Etika termasuk dalam filsafat praktis dan terbagi dua kelompok yaitu etika
umum dan etika khusus. Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berbicara tentang kondisi dasar yang berlaku bagi setiap tindakan manusia secara
etis. Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas dari
tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang terkandung di
dalamnya. Sedangkan etika khusus merupakan prinsip-prinsip tersebut diatas
dalam bidang kehidupan yang khusus dengan berbagai aspek kehidupan manusia,
baik sebaga individu maupun makhluk sosial. Etika khusus dibagi menjadi dua, yaitu
etika individual dan etika sosial. Etika individual ialah tentang kewajiban manusia
terhadap diri sendiri dan kepercayaan agama yang dalaminya serta kewajiban dan
tanggung jawabnya terhadap Tuhannya dan etika sosial membahas norma sosial
yang harus ditaati dalam hubungannya dengan manusia, masyarakat, bangsa dan
negara.

B.Pengertian Budaya

Budaya atau bisa juga disebut kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang dapat diartikan
dengan “budi” dan “akal” manusia.

Juga didalam bahasa Inggris kebudayaan yaitu “culture”, yang bersal dari
kata latin “colere”, yang berarti mengolah atau mengerjakan. Bisa juga diartikan
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata ‘culture” juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk, contohnya sistem agama dan politik, adat
istiadat,bahasa,perkakas,pakaian,bangunan,dan juga karya seni.

Seiringnya perkembangan zaman banyak budaya-budaya asing masuk


khususnya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia dan perlahan
menjajah,mempengaruhi,lalu mengubah kebudayaan asli Indonesia dan secara tak
langsung juga mengubah kebiasaan pola pikir masyarakat Indonesia.

C. Pengertian nilai etika dalam perspektif

Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menpilkan
kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling
mencintai, dan saling tolong menolong di antara masyarakat dan anak bangsa.
Dengan itu juga maka menghidupkan kembaliny budaya malu, yakni mlu berbuat
kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa. Maka dari itu , perlu dihidupkan kembali budaya keteladanan yang
harus dimulai dan di perlihatkan contohnya oleh para pemimpin pada setiap tingkat
dan setiap dair lapisan masyarakat, etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai
luhur budaya bangsa Indonesia sejak dahulu yang tercermin dari pancasila yang
menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Yang setiap hari dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari. Bangsa Indonesia juga dikenal sebgai bangsa yang ramah
serta juga sangat menjunjung tinggi kebudayaan dan melestarikannya.

Hal ini merupakan bukti bahwa nilai etika sosial dan budaya telah menjadi
nilai-nilai luhur budaya Indonesia dengan adanya sikap jujur,saling pedulia,saling
memahami,saling menghargai,saling tolong-menolong diantara sesama manusia
dan anak bangsa. Dan dengan adanya budaya “malu”, contohnya malu berbuat
kesalahan dan semua yang bertetangan dengan moral agama dan norma-norma
yang berlaku dimsyarakat. Sehingga tercipta masyarakat madani yang menjujung
tinggi nilai-nilai etika budaya dalam kehidupan sehari-hari. Etika sosial dan budaya
harus ditanamkan kepada setiap jiwa-jiwa bangsa negara ini baik yang muda
maupun yang berumur agar merekamemiliki sikap jujur, saling peduli, saling
memahami, saling menghargai, etika sosial dan budaya juga dimaksud agar tercipta
masyarakat yang memiliki etika sosial yng baik(menjunjung nilai norma, hukum, dan
nilai-nilai kesopanan yang berlaku dalam masyarakat) dan menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur budaya bangsanya serta melestarikan budaya-budaya bangsa agar
tercipta masyarakat yang memiliki jati diri sehingga identitasnya sebagai bangsa
Indonesia memiliki etika sosial dan budaya tercermin dalam diri setiap warga
negara. Etika lain membahas kewajiban serta norma-norma sosial yang seharusnya
dipatuhi dlam hubungan sesama manusa, masyarakat, bangsa dan negara. Etika
sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga,
etikaprofesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etikakedokteran, etika
jurnalistik, etika seksual dan etika politik. Etikapolitik sebagai cabang dari etika sosial
dengan demikian membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan
politik,yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan( yang
menganut system politik tertentu) berhubungan secara politikdengan orang atau
kelompok masyarakat lain. Dalammelaksanakan hubungan politik itu seseorang
harus mengetahuidan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang
harusdipatuhi.Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudansebuah sistem
etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dandimana saja kita berada kita
diwajibkan untuk beretika disetiaptingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “
kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandilbesar, Setiap sila pada
dasarnya merupakan azas dan fungsisendiri-sendiri, namun secara keseluruhan
merupakan suatukesatuan yang sistematik. Pancasila adalah suatu kesatuan
yangmajemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas darisila lainnya,
diantara sila satu dan lainnya tidak salingbertentangan.Inti dan isi Pancasila adalah
manusia monopluralisyang memiliki unsur-unsur susunan kodrat (jasmani,rohani),
sifatkodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai pribadiberdiri
sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Unsur-unsurhakekat manusia
merupakan suatu kesatuan yang bersifat organisdan harmonis dan setiap unsur
memiliki fungsi masing-masingnamun saling berhubungan. Pancasila merupakan
penjelmaan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis.Dalam
pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma danmoral. Mari kita
membahas pengertian tiap-tiapnya, dan hubunganantaranya. Hubungan nilai, norma
dan nilai moral , norma danmoral langsung maupun tidak langsung memiliki
hubungan yangcukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa
ini.

Penutup

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas yang dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia. Dengan demikian nilai itu sebenarnya suatu
kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.

2. Etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia
yang tercermin pada pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Hal
ini merupakan bukti bahwa nilai etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur
budaya bangsa Indonesia.

3. Penanaman nilai etika sosial dan budaya juga dimaksudkan agar tercipta
masyarakat yang memiliki etika sosial yang baik (menjunjung norma, hukum, dan
nilai-nilai kesopanan yang berlaku pada masyarakat )dan menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur budaya bangsanya serta melestarikan budaya-budaya bangsa agar tercipta
masyarakat yang memiliki jati diri sehingga identitasnya sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki etika sosial dan budaya tercermin pada setiap diri warga Negara.

4. Etika sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika
keluarga, etikaprofesi, etikabisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika
kodokteran, etika jurnalistik, dan etika politik
Refrensi

 https://www.academia.edu/33167433/
Sistem_Etika_Sosial_Dan_Budaya_Dalam_Kehidupan_Sehari-Hari
 https://www.kompasiana.com/mawaddah82340/5bd6a2fcab12ae0d4103a732/
pancasila-sebagai-sistem-etika
 https://www.academia.edu/17078782/
Pancasila_Sebagai_Nilai_Dasar_dan_Sistem_Etika_Negara_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai