KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Etika“.
Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada
penulis.
2. Bapak Dodik Kariadi M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.
3. Orang tua yang selalu mendukung setiap aktivitas penulis.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
i
Pendidikan Pancasila
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Etika 3
B. Aliran – Aliran Besar Etika 3
C. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa Dan Negara 5
BAB III PENUTUPAN 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
Pendidikan Pancasila
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai suatu sisitem filsafat pada hakikat nya merupakan
suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik
norma hukum, moral,maupun norma kenegaraan lainnya. Didalam filsafat
pancasila terkandung di dalam nya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat
kritis ,mendasar,rasional, sistematis, dan komperhensif ( menyeluruh ) dan
system pemikiran ini merupakan suatu niai. Oleh karena itu suatu pemikiran
filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan
pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis melainkan suatu nilai-
nilai yang bersifat mendasar.
Sebagai suatu nilai, pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat
fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat ,
berbangsa dan bernegara. Adapun nilai-nilai tersebut akan di jabarkan dalam
kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam
masyarakat, bangsa maupun Negara. Maka nilai-nilai tersebut kemudian di
jabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu
pedoman.
Norma-norma tersebut meliputi :
1. Norma moral yaitu, yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang
dapat diukur dari sudut baik maupun buruk. Sopan ataupun tidak sopan,
susila atau tidak susila. Dalam kapasitas inilah nilai-nilai pancasila telah
dijabarkan dalam suatu norma-norma moralitas atau norma-norma
etika sehingga Pancasila merupakan sistem etika dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
2. Norma hukum yaitu, suatu sistem peraturan perundangan-undangan
yang berlaku di Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pancasila
berkududukan sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum Pancasila yang sejak dulu
telah merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang terwujut dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.
Jadi sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu
pedoman yang bersifat normatif ataupun prakis melainkan merupakan suatu
sistem nialai-nilai etika yang merupakan sumber norma meliputi norma
moral maupun norma hukum, yang pada gilirannya dijabarkan lebih lanjut
1
Pendidikan Pancasila
B. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dalam konteks
pancasila sebagai sistem etika.
2. Dapat mengerti hubungan antara nilai, norma dan moral dalam konteks
pancasila sebagai etika.
3. Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai
sumber etika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “ ethos”
yang berarti watak, sikap, cara berfikir, kebiasaan/adat. Etika adalah
kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia
bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika
merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau
bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajran
moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut:
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai
individu (etika individual) maupun mahluk sosial (etika sosial).
Etika berkaitan dengan berbagai nilai karena etika pada dasarnya
membicarakan masalah yang berkitan dengan nilai ”susila” dan nilai “tidak
susila”, “baik”dan “buruk” sebagai bahasan khusus etika membicarakan
sifat-sifat yang menyebabkan orang dapat di sebut susila atau bijak.
Kuwalitas ini di namakan kebajikan yang di lawan kan dengan kejahatan
yang berarti sifat-sifat yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya di
katakana orang yang tidak susila sebenarnya etika banyak bersangkutan
dengan prinsi-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku
manusia (kattsoff 1986). Dapat juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan
dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah laku manusia.
2
Pendidikan Pancasila
Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.
Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan
dengan nilai-nilai dalam Pancasila, namun juga sesuai dan mempertinggi
nilai-nilai Pancasila tersebut.
Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila
dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya
bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang sudah ada dalam cita-
cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan.
Nilai-nilai tersebut dalam istilah Notonagoro merupakan nilai yang bersifat
abstrak umum dan universal, yaitu nilai yang melingkupi realitas
kemanusiaan di manapun, kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap
tindakan dan munculnya nilai-nilai yang lain.
3
Pendidikan Pancasila
- Seseorang harus bertindak berdasarkan kewajibannya (deon) bila ingin berbuat sesuatu
yang benar secara moral.
- Suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan berdasarkan dampaknya, tetapi
berdasarkan niatan dalam melakukan tindakan tersebut.
Analisis:
- Etika Deontologi adalah model etika dimana tindakan yang dilakukan seseorang
tersebut dianggap baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan tersebut sesuai atau
tidak dengan kewajiban tanpa mempersoalkan akibatnya.
4
Pendidikan Pancasila
- Perbuatan baik atau buruk (benar atau salah) didasarkan pada proses bukan hasil atau
dampak.
- Perbuatan dikatakan baik (benar) menurut teori deontologi jika perbuatan tersebut
memang baik untuk dirinya sehingga perbuatan tersebut memang merupakan
kewajiban yang harus dilakukan.
- Perbuatan dikatakan buruk (salah) menurut teori deontologi jika perbuatan tersebut
dilakukan dalam prosesnya yang tidak sesuai kewajiban.
- Dikatakan baik (benar) karena melaksanakan kewajiban, dikatakan buruk (salah) karena
melaksanakan yang bukan kewajiban atau tidak melaksanakan padahal kewajiban
(tugas).
Jika dalam Jika dalam
menggunakan media menggunakan media
massa melakukan massa melakukan
silaturahim dan kejahatan. Seperti
memperbanyak teman. penculikan.
5
Pendidikan Pancasila
Menurut Bahasa
Menurut Christian Wolff
Analisis
- Etika Teleologi adalah model etika dimana perbuatan dikatakan baik berdasarkan tujuan
atau akibat dari perbuatan tersebut.
- Etika Teleologi bersifat situasional yaitu memilih perbuatan tersebut akan mebawa
akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban atau norma yang ada.
1. Seseorang yang kurang mampu dalam hal ekonomi dan membutuhkan uang untuk
memenuhi kebutuhannya seperti makan kemudian dia mencuri.
Analisis dengan teori teleologi : Perbuatan tersebut benar karena tujuannya, yaitu
tujuan untuk kelangsungan hidupnya.
- Disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral.
6
Pendidikan Pancasila
- Kejujuran
- Kesopanan
Keutamaan yang membuat seseorang berperilaku ramah dan menghormati orang lain.
Asep merupakan anak yang berasal dari keluarga sangat mampu. Sementara
temannya, Bagus, berasal dari keluarga kurang mampu. Bagus mempunyai cita-cita
tinggi yaitu ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Namun, cita-citanya mesti
terhalang oleh factor keuangan keluarganya. Asep tau hal ini dan ingin memberikan
bantuan pada Bagus. Tetapi Asep sadar keinginan tersebut terhalang oleh orang tuanya
yang tidak bersedia meminjamkan karena keluarganya walaupun sangat mampu tapi
sangat pelit. Alhasil, Asep berbohong pada orang tuanya dengan alasan yang Asep buat
agar orang tuanya mau memberinya uang. Akhirnya Asep diberikan uang dengan cara
berbohong. Lalu ia memberi uang tersebut kepada Bagus. Bagus sangat berterimakasih
dan dapat melanjutkan pendidikannya yaitu untuk kuliah.
Analisis :
7
Pendidikan Pancasila
8
Pendidikan Pancasila
9
Pendidikan Pancasila
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno,
1987). Etika dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika
khusus. Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi
setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip
itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno,
1987).
Hubungan antara nilai, norma, moral dan etika memang sangat erat
sekali dan kadangkala hal tersebut disamakan begitu saja. Namun
sebenarnya hal tersebut memiliki perbedaan.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat
sistematis. Oleh karena itu sebagai suatu dasar filsafat maka sila-sila
pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis.
Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal
bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Saran
1. Etika, nilai, norma dan moral harus senantiasa di terapkan dalam
bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
terwujud perilaku yang sesuai dengan adat, budaya dan karakter bangsa
Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila senantiasa harus diamalkan dalam setiap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar tercipta persatuan dan
kesatuan antar warga Indonesia.
10
Pendidikan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA
http://diary-mybustanoel.blogspot.co.id/2012/02/makalah-pancasila-tentang-
pancasila.html
http://sucirahmawati13.blogspot.co.id/2014/09/makalah-etika-pancasila.html
http://sinarmentari4u.blogspot.co.id/2011/07/makalah-pancasila-sebagai-
sistem-etika.html#!/tcmbck
11