Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA”

Dosen Pengampu: Fajar Kamizi, S.H.I., M.H.

Disusun oleh kelompok 5:

AHMAD ‘IZZUZ ZAMAN 23041020009


M. ARIF DWI ISMAIL 23041020011
M. RAYYAN MUHARRAM 23021020004

PROGRAM STUDI
PERBANDINGAN MAZHAB
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem
Etika“. Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu kepada :

1. Allah SWT Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya


kepada penulis.
2. Bapak Fajar Kamizi SHI,MH. selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Pancasila.
3. Orang tua yang selalu mendukung setiap aktivitas penulis.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.

Palembang,11 November 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Etika 5
B. Etika Pancasila 6
C. Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa 7

BAB III PENUTUPAN 8

A. Kesimpulan 9
B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai suatu sisitem filsafat pada hakikat nya merupakan suatu nilai
sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum,
moral,maupun norma kenegaraan lainnya. Didalam filsafat pancasila terkandung di
dalam nya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis ,mendasar,rasional,
sistematis, dan komperhensif ( menyeluruh ) dan system pemikiran ini merupakan
suatu niai. Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan
norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis
melainkan suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar.

Sebagai suatu nilai, pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat


fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat , berbangsa
dan bernegara. Adapun nilai-nilai tersebut akan di jabarkan dalam kehidupan yang
bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa maupun
Negara. Maka nilai-nilai tersebut kemudian di jabarkan dalam suatu norma-norma
yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman.

Norma-norma tersebut meliputi :

1. Norma moral yaitu, yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat
diukur dari sudut baik maupun buruk. Sopan ataupun tidak sopan, susila atau
tidak susila. Dalam kapasitas inilah nilai-nilai pancasila telah dijabarkan dalam
suatu norma-norma moralitas atau norma-norma etika sehingga Pancasila
merupakan sistem etika dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2. Norma hukum yaitu, suatu sistem peraturan perundangan-undangan yang
berlaku di Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkududukan
sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sebagai sumber dari
segala sumber hukum Pancasila yang sejak dulu telah merupakan suatu cita-
cita moral yang luhur yang terwujut dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia sebelum membentuk negara.
Jadi sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu pedoman
yang bersifat normatif ataupun prakis melainkan merupakan suatu sistem nialai-nilai
etika yang merupakan sumber norma meliputi norma moral maupun norma hukum,
yang pada gilirannya dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral
maupun norma hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan.

3
B. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila
sebagai etika.
2. Dapat mengerti hubungan antara nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila
sebagai etika.
3. Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber
etika.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “ ethos”
yang berarti watak, sikap, cara berfikir, kebiasaan/adat. Etika adalah
kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika merupakan
suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajran moral. Kedua kelompok etika itu
adalah sebagai berikut:

1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap


tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai
individu (etika individual) maupun mahluk sosial (etika sosial).
Etika berkaitan dengan berbagai nilai karena etika pada dasarnya
membicarakan masalah yang berkitan dengan nilai ”susila” dan nilai “tidak
susila”, “baik”dan “buruk” sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-
sifat yang menyebabkan orang dapat di sebut susila atau bijak. Kuwalitas ini di
namakan kebajikan yang di lawan kan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat
yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya di katakana orang yang
tidak susila sebenarnya etika banyak bersangkutan dengan prinsi-prinsip dasar
pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia (kattsoff 1986). Dapat juga
dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan
dengan tingkah laku manusia.

B. Etika Pancasila

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.

Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan


dengan nilai-nilai dalam Pancasila, namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-
nilai Pancasila tersebut.

Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila


dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya
bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang sudah ada dalam


5
cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan.
Nilai-nilai tersebut dalam istilah Notonagoro merupakan nilai yang bersifat
abstrak umum dan universal, yaitu nilai yang melingkupi realitas kemanusiaan
di manapun, kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap tindakan dan
munculnya nilai-nilai yang lain.

• Contoh nilai realitas dalam pancasila


- Nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan
toleransi.
- Nilai kemanusiaan, menghasilkan nilai kesusilaan, tolong menolong,
penghargaan, penghormatan, kerjasama, dan lain-lain.
- Nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah air, pengorbanan dll.
- Nilai kerakyatan menghasilkan nilai menghargai perbedaan,
kesetaraan, dll.
- Nilai keadilan menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran ekonomi,
kemajuan bersama dll.

1. Sila pertama : Menghormati setiap orang atau warga negara atas


berbagaikebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya
masing- masing, serta menjadikan ajaran-ajaran sebagai anutan
untuk menuntun ataupun mengarahkan jalan hidupnya.
2. Sila kedua : Menghormati setiap orang dan warga negara sebagai
pribadi (personal) “utuh sebagai manusia”, manusia sebagai subjek
pendukung, penyangga, pengemban, serta pengelola hak-hak dasar
kodrati yang merupakan suatu keutuhan dengan eksistensi dirinya secara
bermartabat.
3. Sila ketiga : bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi
segmentasi-segmentasi atau primordialisme sempit dengan jiwa dan
semangat “Bhinneka Tunggal Ika”, “bersatu dalam perbedaan” dan
“berbeda dalam persatuan”.
4. Sila keempat : kebebasan, kemerdekaan, dan kebersamaan dimiliki dan
dikembangkan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan
secara jujur dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
5. Sila kelima : membina dan mengembangkan masyarakat yang
berkeadilan sosial yang mencakup kesamaan derajat (equality) dan
pemerataan (equity) bagi setiap orang atau setiap warga negara.

Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan integral dan integrative


menjadikan dirinya sebagai sebagai referensi kritik sosial kritis,
komprehensif, serta sekaligus evaluatif bagi etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa ataupun bernegara. Konsekuensi dan implikasinya
ialah bahwa norma etis yang mencerminkan satu sila akan mendasari dan
mengarahkan sila-sila lain.

6
C. Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa

Pancasila yang lebih kita kenal sebagai ideologi dan dasar negara. Dimana
di dalam butir-butir Pancasila terdapat nilai-nilai yang sangat penting bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila dinilai belum diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga di era reformasi ini masih banyak rakyat Indonesia yang
belum dapat merasakan makna Pancasila yang sebenarnya, yaitu menjunjung
tinggi rasa keadilan, persatuan, kesatuan dan mensejahterakan rakyat.
Kemiskinan, pendidikan yang mahal, keadilan yang diperjual-belikan, korupsi
yang merajalela serta tidak adanya kebebasan memeluk agama merupakan
sedikit polemik yang dihadapi rakyat pada saat sekarang ini. Banyak kesan
yang didapat rakyat dari masalah-masalah tersebut, namun mereka tidak
sanggup untuk mengungapkannya. Sehingga seolah-olah rakyat tidak dapat
merasakan adanya Pancasila.Pancasila lebih sering kita dengar di dalam
upacara bendera, dan dijadikan syarat pokok yang tidak boleh terlupakan
didalam pelaksanaan upacara bendera.

Dimana dapat kita sadari bahwa Pancasila tersebut Mengandung nilai-nilai


penting, yang apabila di kerjakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dapat mewujudkan sebuah Negara yang berdaulat dan bermartabat, yaitu
Negara yang menjunjung tinggi rasa keadilan, persatuan dan
kesatuan.Pancasila memegang kunci sangat penting dalam mengatasi
permasalahan yang ada di Indonesia baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.karena Pancasila berkududukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.semua pemecahan masalah nya yang ada di Indonesia ada
pada lima dasar pancasila. Masing-masing sila memiliki makna khusus yang
sejatinya merupakan solusi pemecahan masalah bangsa ini.

1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa.


Secara garis besar mengandung makna bahwa Negara melindungi
setiap warga Negara nya memeluk agama (agama yang di akui oleh
Negara Republik Indonesia), warga negaranya di bebas kan untuk
memeluk kepercayaan yang di yakini bagi setiap agama, dan saling
memberi toleransi bagi setiap agama yakni saling menghormati kebebasan
dalam beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


Mengandung makna bahwa setiap warga Negara mendapatkan
perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia berdasarkan atas
Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan manusia
sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku
di masyarakat.
7
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia.
Mengandung makna bahwa seluruh penduduk Indonesia adalah
saudara,tanpa pernah membedakan suku,agama,ras,adat istiadat maupun
kebudayaan yang sangat beragam di Indonesia.warga Negara Indonesia
adalah satu yakni bangsa Indonesia,rela berkorban demi bangsa dan
Negara sendiri.

4. Sila Keempat : Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Mengandung makna bahwa setiap mengambil keputusan harus
melalui musyawarah agar tidak ada yang memihak kepada segelintir
orang maupun untuk kepentingan kelompok maupun pribadi. Melakukan
musyawarah maksudnya melakukan pengambilan keputusan secara bulat
atau secara beramai-ramai lalu melaksanakan nya dengan bersama-sama.
Mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat.

5. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.


Mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945
dalam setiap lini kehidupan. Mengandung arti bersikap adil terhadap
sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain.

Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila di kerjakan


di dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di
Negara kita namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan.
Karena di dalam Pancasila sudah tercemin semuanya norma-norma yang
menjadi dasar dan ideologi bangsa dan Negara. Sehingga tercapailah cita-cita
sang perumus Pancasila yaitu menjadikan Pancasila menjadi jalan keluar dalam
menuntaskan permasalahan bangsa dan Negara.

8
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral
tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika dibagi menjadi
dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987).

Hubungan antara nilai, norma, moral dan etika memang sangat erat sekali
dan kadangkala hal tersebut disamakan begitu saja. Namun sebenarnya hal
tersebut memiliki perbedaan.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis.
Oleh karena itu sebagai suatu dasar filsafat maka sila-sila pancasila merupakan
suatu kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis. Pancasila memberikan
dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Saran
1. Etika, nilai, norma dan moral harus senantiasa di terapkan dalam bersikap
dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud perilaku
yang sesuai dengan adat, budaya dan karakter bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila senantiasa harus diamalkan dalam setiap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar tercipta persatuan dan
kesatuan antar warga Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

PROF. DR. KAELAN, M.S. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Penerbit PARADIGMA
Yogyakarta.

Susilowati Dwi dan Sudjatmoko. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Penerbit


Erlangga.

Winatraputra S.Udin. 2002. Pendidikan Pancasila. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.

10

Anda mungkin juga menyukai