Anda di halaman 1dari 4

1.

Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila Genetivus Objctvus & Subjctvus

• Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari
landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di Barat.
• Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi
berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-
nilai Pancasila tidak hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-
nilai Pancasila harus mampu menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan dasar bagi pembangunan
nasional.

2. Pancasila sebagai Sistem Etika. Alasan dan pengertian

etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,

kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala

sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan

hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat.

Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-

nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku

manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.

Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika

-Pertama, dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda sehingga membahayakan
kelangsungan hidup bernegara.

-Kedua, korupsi akan bersimaharajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki rambu-rambu normatif
dalam menjalankan tugasnya.

- Ketiga, kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak.

- Keempat, pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan
melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain.

- Kelima, kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan,
kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global warming, perubahan cuaca, dan lain sebagainya

3. Pancasila sebagai Ideologi Sumber-sumber pembentuk Ideologi

Pengertian Pancasila sebagai Ideologi: Secara etimologi, kata "ideologi" berasal dari gabungan dua kata dalam

bahasa Yunani, yaitu "idea" dan "logos". "idea" dapat diartikan sebagai bentuk atau konsep. "Logos" dapat diartikan

sebagai kata, pemikiran, atau pengungkapan.

Pancasila sebagai ideologi negara adalah suatu pandangan atau sistem pemikiran yang menjadi dasar filsafat negara

Indonesia. Ini mencakup seperangkat nilai-nilai, prinsip, dan tujuan yang menjadi landasan utama bagi negara

Indonesia. Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan arah dan panduan dalam merumuskan kebijakan,

menjalankan pemerintahan, serta membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.

sumber historis
1. soekarno, Pancasila digunakaan sebagai alat pemersatu bangsa

2. soeharto, Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan

3. bj. Habibie, P-4 dihapus serta pancasila tidak menjadi prioritas, dibubarkan BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan

Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)

4. gus dur , Kebebasan pendapat lebih dominan

5. megawati, Pancasila tidak dicantumkan pada mata pelajaran wajib

6. sby, Belum ada lembaga yang bertugas untuk mengawal Pancasila

sumber sosiologis

Kepercayaan dan keyakinan adanya kekuatan gaib, Menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, Solidaritas,
setia kawan, cinta tanah air, Menghargai pendapat orang lain dan semangat musyawarah, Suka menolong dan gaya
hidup sederhana.

sumber politis

Semangat toleransi antar umat beragama, Penghargaan atas pelaksanaan HAM, Mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara, Mendahulukan pengambilan keputusan dengan musyawarah, Tidak menyalahgunakan kekuasaan

4. Konsep dan urgensi Pancasila menjadi Dasar Nilai Pengembangan Iptek

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di
Indonesia harus menyertakan nilai- nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga,
bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu
mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa
setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut. Pertama,
pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek
menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan
refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa. Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan
hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia. Ketiga,
perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai- nilai khas
dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa
keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai
global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
1. Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila Genetivus Objctvus & sumber historis

Subjctvus
1. soekarno, Pancasila digunakaan sebagai alat pemersatu bangsa

• Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila


2. soeharto, Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi politik dan organisasi
dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan
sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di Barat.
kemasyarakatan
• Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila
dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang
berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan 3. bj. Habibie, P-4 dihapus serta pancasila tidak menjadi prioritas, dibubarkan
nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai Pancasila
BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan
tidak hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-
undangan, tetapi juga nilai-nilai Pancasila harus mampu menjadi
Pengamalan Pancasila)
orientasi pelaksanaan sistem politik dan dasar bagi pembangunan
nasional.
4. gus dur , Kebebasan pendapat lebih dominan
2. Pancasila sebagai Sistem Etika. Alasan dan pengertian

5. megawati, Pancasila tidak dicantumkan pada mata pelajaran wajib


etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang

biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan 6. sby, Belum ada lembaga yang bertugas untuk mengawal Pancasila

cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang
sumber sosiologis
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika

berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik Kepercayaan dan keyakinan adanya kekuatan gaib, Menghargai dan
menghormati hak-hak orang lain, Solidaritas, setia kawan, cinta tanah air,
pada diri seseorang maupun masyarakat. Menghargai pendapat orang lain dan semangat musyawarah, Suka menolong
dan gaya hidup sederhana.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
sumber politis
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Semangat toleransi antar umat beragama, Penghargaan atas pelaksanaan HAM,
di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, Mendahulukan pengambilan
keputusan dengan musyawarah, Tidak menyalahgunakan kekuasaan
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
4. Konsep dan urgensi Pancasila menjadi Dasar Nilai Pengembangan Iptek
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek

kehidupannya. Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan
Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap iptek
yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai- nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-
nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di
-Pertama, dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama
Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara
generasi muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara. berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap
pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia
-Kedua, korupsi akan bersimaharajalela karena para penyelenggara negara tidak sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian
memiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya. ilmu).

- Ketiga, kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke
pembayaran pajak. dalam hal-hal sebagai berikut. Pertama, pluralitas nilai yang berkembang
dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek
- Keempat, pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal
bernegara di Indonesia ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia
terhadap hak pihak lain. tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek
terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan
- Kelima, kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan
kehidupan manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
yang akan datang, global warming, perubahan cuaca, dan lain sebagainya Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan
politik global ikut mengancam nilai- nilai khas dalam kehidupan bangsa
3. Pancasila sebagai Ideologi Sumber-sumber pembentuk Ideologi Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan
cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk
menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan
Pengertian Pancasila sebagai Ideologi: Secara etimologi, kata "ideologi" nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu "idea" dan "logos".
"idea" dapat diartikan sebagai bentuk atau konsep. "Logos" dapat diartikan

sebagai kata, pemikiran, atau pengungkapan.

Pancasila sebagai ideologi negara adalah suatu pandangan atau sistem

pemikiran yang menjadi dasar filsafat negara Indonesia. Ini mencakup

seperangkat nilai-nilai, prinsip, dan tujuan yang menjadi landasan utama bagi

negara Indonesia. Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan arah dan

panduan dalam merumuskan kebijakan, menjalankan pemerintahan, serta

membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.

Anda mungkin juga menyukai