Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA DAN

DIBANDINGKAN DENGAN IDEOLOGI LAIN

Makalah disusun dan dipresentasikan dalam diskusi kelas Mata Kuliah


Pancasila Program Studi Pendidikan Agama Islam

OLEH:

Aisya (2120202094)

Laila Rahmi Hasanah (2120202095)

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Maryono, M.Pd.I

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam
sebuah negara. Fundamental karena semua bangsa dalam kehidupannya tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak
pernah usang dan ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi
yang mantap dan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan
mengalami hambatan dalam mencapai cita-citanya.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain, seluruh tatanan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia menggunakan pancasila
sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang bsik buruk dsn benar
salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan jiwa seluruh bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia,
pandangan hidup bangsa Indonesia dan pancasila menjadi tujuan bangsa
Indonesia.

Ideologi pancasila memiliki kekahasan tersendiri dan berbeda dengan


ideologi-ideologi lain, dimana ideologi pancasila ini menyesuaikan di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam dalam hal suku, ras,
agama, bahasa, kebudayaan, dll. Sehingga terbentuklah ideologi yang
pertama kali dicetuskan oleh Ir. Soekarno pada saat mengusulkan dasar
negara Indonesia bersama dengan para tokoh nasional lainnya.

Maka dari pernyataan di atas, penulis akan menerangkan lebih lanjut


dalam judul “Peranan Ideologi Pancasila Dibandingkan Dengan Ideologi

1
Lain” Dengan adanya makalah ini kami sebagai penulis berharap agar para
pembaca mengetahui apa saja peranan Ideologi Pancasila dan hal apa saja

yang membuat Ideologi Psncasila lebih unggul dari ideologi-ideologi lain


sehingga Ideologi Pancasila digunakan sebagai dasar negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang
ditimbulkan:

1. Bagaimana peranan Ideologi Pancasila bagi kehidupan bangsa dan negara?

2. Bagaimana sistem kebijakan dari ideologi Sosialisme, Komunisme dan


Liberalisme?

3. Bagaimana perbandingan Ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lain?

4. Mengapa Ideologi Pancasila lebih unggul daripada ideologi-ideologi lain?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peranan Ideologi Pancasila bagi bangsa Indonesia.

2. Untuk mengetahui perbandingan antara ideologi Pancasila dengan


ideologi-ideologi lain.

3. Untuk mengetahui sistem kebijakan dari ideologi Sosialisme, Komunisme


dan Liberalisme.

4. Untuk mengetahui mengapa Ideologi Pancasila lebih unggul daripada


ideologi-ideologi lain.

2
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengertian Ideologi Pancasila


Ideologi berasal dari bahasa Greek terdiri dari kata ‘idea’ dan ‘logia’. Idea
berasal dari kata ‘idein’ yang berarti melihat atau suatu rencana yang
dibentuk/dirumuskan di dalam pemikiran. Jadi ideologi menurut arti kata

3
adalah pengucapan dari yang terlihat atau pengutaraan apa yang terumus di
dalam pikiran sebagai hasil dari pemikiran.

Secara definitif, ideologi banyak ragamnya. Menurut Wikipedia,


ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu, secara umum dan beberapa arah
filosofis, atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada
seluruh anggota masyarakat.

Lalu menurut Soejono Soemargono (1986) secara umum mengartikan


ideologi adalah sekumpulan keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan,
gagasan-gagasan yang menyangkut serta mengatur tingkah laku sekelompok
manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang kehidupan itu
secara garis besar ada lima hal yaitu bidang politik (termasuk di dalamnya
bidang pertahanan/keamanan), sosial, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan.

Sementara, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua
kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas.
Jadi dapat disimpukan bahwa Ideologi Pancasila merupakan kumpulan nilai
dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai
tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila hadir sebagai ideologi negara Indonesia melalui proses musyawarah
dari berbagai golongan masyarakat. Disebut sebagai ideologi terbuka,
Pancasila bisa menyesuaikan diri menghadapi berbagai zaman tanpa harus
mengubah nilai fundamentalnya.

Melalui artikel “Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era


Reformasi” dalam Jurnal Office (Vol.2, No.2, 2016), A. Aco Agus

4
mengungkapkan, ideologi Pancasila tidak kaku dan tidak tertutup, akan tetapi
reformatif, dinamis, dan terbuka.Dengan kata lain, Pancasila bisa hidup di
berbagai zaman dan mampu mengatur kondisi dinamika masyarakat yang
sering mengalami perubahan. Akan tetapi, keterbukaan ideologi Pancasila
bukan berarti mengubah nilai yang ada di dalamnya.Namun, hanya
mengembangkan konsep penerapan dari nilai tersebut agar bisa memecahkan
masalah yang berkembang dan terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia.

Kaelan dalam Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis, Filosofis,


Yuridis dan Aktualisasinya (2013) menjelaskan mengenai beberapa nilai yang
terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka yang meliputi:

1. Nilai Dasar
Nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental
yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang
baik dan benar.

2. Nilai Instrumental
Nilai instrumental ini yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran,
dan lembaga yang melaksanakannya. Nilai instrumental ini merupakan
eksplisitasi, penjabaran lebih lanjutdari nilai-nilai dasar ideologiPancasila.
Misalnya Garis-garis BesarHaluan Negara yang lima tahunsenantiasa
disesuaikan denganperkembangan zaman serta aspirasi masyarakat,
undang-undang, departemen departemen sebagai lembaga pelaksanaan dan
lainsebagainya. Pada aspek ini senantiasadapat dilakukan
perubahan(reformatif).

3. Nilai Praksis
Nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan
bisa digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini,
Pancasila bisa melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai
jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.

5
Jadi Pancasila sebagai ideologi terbuka dikenal ada tingkat nilai,
yaitunilai dasar yang tidak berubah, nilaiinstrumental sebagai sarana
mewujudkannilai dasar yang dapat berubah sesuaidengan keadaan, dan
nilai praksis berupapelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya.
Perwujudan atau pelaksanaan nilai nilai instrumental dannilai-nilai praksis
harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan
nilaidasarnya.

C. Landasan Ideologi Pancasila

1. Landasan Historis
Secara historis pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk digunakan
sebagasi dasar negara Indonesia merdeka. Dasar yang dimaksud
merupakan pengakuan pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan
sebagai falsafah Negara dalam proses perumusannya berasal dari nilai-
nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia yang dituangkan dan
dilembagakan menjadi pandangan hidup dan dasar negara.

2. Landasan Kultural
Pancasila digali dari bumi Indonesia dan diserap dari nilai-nilai yang
berkembang dalam kehidupan masayarakat Indonesia yang beraneka
ragam. Praktik nilai tersebut dapat dilihat dari berbagai suku, budaya,
agama, dan ras yang terbagi terhadap masyarakat Indonesia., Dalam
mempraktekkan nilai-nilai tersebut terdapat perbedaan pada berbagai
kelompok masyarakat yang berbeda skedar nilai praktisnya, namun nilai
dasarnya tetap sama. Bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan
pewarisan budaya luhur bangsanya.

3. Landasan Filosofis
Secara intrinsik nilai-nilai pancasila  berwujud dan bersifat filosofis.
Dalam hal ini, pendidikan pancasila secara filosofis sangatlah logis dan
strategis sebagai landasan untuk mengkaji, mengembangkan,
melaksanakan dan mengamankan nilai-nilai filosofis bangsa. Dengan

6
demikian nilai-nilai Pancasila yang bersifat abstrak akan lebih memiliki
peluang untuk dikonkritkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara konkret, nilai-nilai pancasila tersebut nantinya akan menciptakan
norma etik dan norma hukum bernegara.

4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi
permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan dirubah atau akan
dicabut guna menjamin kepastian hukum yang berkaitan dengan substansi
atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perudang-
undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu antara lain, peraturan
yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang
tindih, jenis peraturan yang lebih rendah dan Undang-undang sehingga
daya berlakunya lemah,peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau
peraturannya memang sama sekali belum ada.

5. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis
sesungguhnya menyangkut fakta emperis mengenai perkembangan
masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Ideologi Pancasila
Ciri khas ideologi Pancasila adalah ideologi terbuka yaitu nilai-nilai dan cita-
citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari

7
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari
konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan
dalam masyarakatnya sendiri.Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik
dari semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya didalamnya.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa
ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,  antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Berikut peran
Ideologi Pancasila dalam membangun kesejahteraan bangsa:

1. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat


luas, arahan nyata di dalam masyarakat luas akan menjunjung harga
diri,harkat dan martabat sebagai bangsa yang besar yang sejahtera dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang penuh kedamaian.
2. Pancasila mempunyai tujuan dan nilai luhur yang mempunyai ciri
masyarakat yangberadap,bermutu,demokratis dan berbudaya.
3. Pancasila yang berfalsafah dasar, yaitu peningkatan tujuan reformasi
mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pemerintah yang
berwibawa, bebas KKN dan melaksanakan demokrasi di segala bidang,
menjunjung tinggi supremasi hukum dan melaksanakan otonomi daerah.
4. Ideologi pancasila sebagai alat pemersatu, yaitu khususnya untuk
pemacuupaya pemberdayaan masyarakat mendiri,profesional,sejahtera
dan berbudaya.
5. Pancasila sesungguhnya telah diarahkan sebagai landasan untuk
membangun masyarakat yang sejahtera.
6. Pancasila di jadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan dalam berpikir dan
bertindak dalam menentukan suatu gagasan.

B. Ideologi Lain

8
1. Ideologi Sosialisme

Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan


akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad
ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada
pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan
perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan
demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan
perbaikan nasib buruh secara bertahap.

Louis Blanc seorang pakar ekonomi mengatakan bahwa Sosialisme


adalah sistem ekonomi di mana semua orang mendapat pekerjaan dan tiap
orang dibayar dengan gaji yang setara dengan pekerjaan mereka masing-
masing. Blanc merasa bahwa pemerintah harus mampu membuka bisnis
untuk menyediakan pekerjaan dan dia juga yang menyatakan “Untuk tiap
orang sesuai dengan kemampuan mereka, dan kepada setiap orang sesuai
dengan kebutuhan mereka.

a. Hal-hal pokok yang terkandung dalam ajaran Ideologi Sosialisme:


1) Inti pemikiran adalah kolektifitas (kebersamaan atau gotong
royong).
2) Falsafahnya ialah pemerataan dan kesejahteraan.
3) Landasan pemikirannya ialah masyarakat dan juga negara adalah
suatu pola kehidupan bersama.
4) Sistem pemerintahan boleh berupa demokrasi atau otoriter.

b. Sosialisme sebagai suatu Ideologi memiliki ciri-ciri:


1) Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara.
2) Kepentingan negara lebih diutamakan dari kepentingan warga
negara.
3) Kehidupan agama terpisah dengan negara.
2. Ideologi Komunisme

9
Menurut Fadhilah Rachmawati dalam jurnal Kritik terhadap Konsep
Ideologi Komunisme Karl Marx (2020), ideologi Komunisme adalah paham
atau ideologi yang mengacu pada sistem sosial ekonomi, didasarkan pada
kepemilikan komunal serta produksi barang, baik di lingkup pemerintahan
atau kehidupan. Dalam Bahasa Inggris, komunisme disebut communism.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Komunisme merupakan doktrin
politik serta ekonomi yang bertujuan untuk menggantikan kepemilikan
pribadi menjadi kepemilikan publik dengan kontrol komunal, yang
setidaknya mencakup alat produksi utama dan penggunaan sumber daya
alam.

Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis,
tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau
ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah
Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia. Ciri pokok
kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu.
Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan
tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang
menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia
menguasai alat-alat produksi.

3. Idelogi Liberalisme
Politik Liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi
dan nasionalisme atas bangsa-bangsa di dunia. Bagi bagngsa yang terjajah,
Liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham nasionalisme yang sama-
sama yang menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan
sendiri. Kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak
untuk menentukan nasibnya sendiri. Di bidang agama, penerapan paham
Liberalisme berarti setiap individu bebas memilih hak untuk menentukan
agamanya sendiri, serta menghendaki adanya kebebasan berfikir individu.
a. Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut:
1) Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.

10
2) Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3) Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat
dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
4) Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk.
5) Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
6) Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
dilanggar oleh kekuasaan manapun.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lain Dalam Beberapa


Aspek
1. Bidang Hukum
a. Pancasila: Demokrasi Pancasila, hukum untuk menjunjung tinggi
keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
b. Sosialisme: Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan kebersamaan,
masyarakat sama dengan negara.
c. Komunisme: Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum
untuk melanggengkan komunis.
d. Liberalisme: Demokrasi liberal, hukum untuk melindungi individu,
dalam politik mementingkan individu.
2. Bidang Ekonomi
a. Pancasila: Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli yang
merugikan rakyat.
b. Sosialisme: Peran negara kecil, kapitalisme, monopolisme.
c. Komunisme: Peran negara dominan, demi kolektivitas berarti demi
negara, monopoli negara, agama/atheis).

11
3. Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat
a. Pancasila: Individu diakui keberadaannya, hubungan individu dan
masyarakat dilandasi 3S (selaras, serasi, dan seimbang).
b. Sosialisme: Masyarakat lebih penting daripada individu.
c. Komunisme: Individu tidak penting – Masyrakat tidak penting,
Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting.
d. Liberalisme: Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat
diabdikan bagi individu.
4. Bidang Agama

a. Pancasila: Bebas memilih agama dan harus beragama (tidak Atheis),


agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

b. Sosialisme: Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan,


diutamakan kebersamaan.
c. Komunisme: Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
d. Liberalisme: Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih
Agama/atheis)

D. Ideologi Bagi Bangsa dan Negara


Sebelum memahami pentingnya ideologi, perlu dipahami dulu fungsi ideologi
bagi suatu bangsa adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
keseragaman, ataupun keanekaragaman bangsa. Misalnya, dengan memakai
semboyan 'kesatuan dalam perbedaan' dan 'perbedaan dalam kesatuan'. Selain
itu, pentingnya ideologi juga untuk membangkitkan semangat, kesadaran akan
kemerdekaan, dan kehormatan suatu bangsa. Dan juga, sebagai cita-cita suatu
bangsa.

Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap bangsa. Posisi
penting ini dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman bagi
bangsa untuk mencapai tujuannya masing-masing. Selain itu, peran lain yang

12
dimiliki oleh ideologi adalah sebagai alat untuk mencegah terjadinya konflik
sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat dapat hidup dalam
ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Peranan lain dari
ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu bangsa. Setiap bangsa tentu saja
memiliki keberagaman baik dalam suku,bahasa,adat-istiadat,kebudayaan, dan
lain sebagainya.

Ideologi memilki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada


dalam masyarakat supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan
bernegara yang baik. Dari paparan tersebut, maka dapat terlihat betapa
pentingnya ideologi bagi suatu bangsa. Identitas bangsa Indonesia sendiri
tertuang dalam Pancasila. Artinya Ideologi Pancasila dapat mempersatukan
dalam perbedaan bangsa Indonesia. Selain itu, Ideologi berfungsi mengatasi
berbagai pertentangan konflik atau ketegangan sosial. Dengan begitu, ideologi
mampu membentuk solidaritas atau kebersamaan. Maka dari itu pentingnya
ideologi bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa. Ideologi yang
dianut bangsa Indonesia yaitu Ideologi Pancasila.

E. Keunggulan Ideologi Pancasila Daripada Ideologi Lain


Sila Pertama Pancasila lebih unggul dibandingkan paham Atheisme yang
dianut Komunisme, yang berbasiskan ajaran materialisme dialektis dan
materialisme historis (konsepsi marxisme) versi Marxisme. Berbeda dari
Komunisme yang menjangkarkan ideologinya pada paham sejarah dan alam
yang berwujud materi dan kembali (lagi) pada materi, dalam suatu gerak
materi yang menempuh siklus abadi tanpa akhir, Ideologi Pancasila sila
pertama menjangkarkan sekaligus menjiwai sila-sila yang lain
(Perikemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial) dalam
Realitas yang Pertama dan Ultim, sekaligus memberikan orientasi yang lebih
luhur dan transenden (merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang
melampaui apa yang terlihat yang dapat ditemukan di alam semesta) dalam
diri manusia penghayatnya.

13
Sila Kedua Pancasila, berupa prinsip Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, mau menunjukkan jalan tengah konsep tentang “Manusia” yang
lebih seimbang dan bijaksana sebagai tandingan dari kontestasi konseptual
(memperebutkan suatu konsep) antara paham Liberalisme, yang melihat
gambaran manusia sebagai “subjek pelaku bebas yang dapat mendeterminasi
dirinya sendiri”. Konsep manusia Pancasila lebih lengkap, komprehensif
(luas), dan seimbang dalam memandang, meneliti, dan memperlakukan
manusia, tidak berat sebelah seperti pada Liberalisme, maupun pada
Sosialisme.

Konsep Persatuan Indonesia sebagai Sila Ketiga Pancasila lebih unggul


daripada konsep lain karena Prinsip Persatuan Indonesia didasarkan pada
penghormatan atas perbedaan dan keragaman, bukan hanya secara prinsipiil
(secara pokok), namun juga secara riil konkret (nyata).

Sila keempat pancasila lebih unggul dibandingkan paham kerakyatan yang


diusung baik oleh sosialisme. Prinsip kerakyatan yang diwujudkan dalam
bentuk badan permusyawaratan/ perwakilan, yang dipimpin oleh “hikmat
kebijaksanaan” (dalam bentuk tuntunan moral lewat agama dan tuntunan akal
budi lewat filsafat) merupakan amanah para bapak pendiri Negara Indonesia
yang membedakannya dengan dan membuatnya lebih unggul dari prinsip
kerakyatan “solidaritas sosial” yang bertumpukan pada perjuangan dan
antagonisme (pertentangan antara dua paham orang yang berlawanan) kelas
yang dicita-citakan Sosialisme dan Komunisme.

Konsep sila kelima Pancasila yang berimplikasi pada konsep kesejahteraan


sosial dan demokrasi ekonomi lebih unggul daripada konsep pasar bebas yang
diusung Liberalisme dan bentuk barunya, yaitu paham Liberalisme, maupun
ekonomi yang dikontrol sepenuhnya oleh negara seperti tampak dalam paham
Komunisme. Sistem Ekonomi Indonesia dapat difokuskan pada wawasan
yang dikaitkan dengan sila Pancasila yaitu berorientasi pada lima sila

14
Pancasila dengan tekanan pada sila “Keadilan sosial” yang berarti kegiatan
ekonomi menggunakan asas persamaan demi kemakmuran masyarakat, bukan
kemakmuran perseorangan. Hal ini paling jelas terwujud dalam konsep
Koperasi.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia
sebagai pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang
mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai
pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi
penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat,
sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat
Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi muda
sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih
baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para
pemuda saat ini kian jauh dari nilai-nilai Pancasila.
2. Pancasila hadir sebagai ideologi negara Indonesia melalui proses
musyawarah dari berbagai golongan masyarakat. Pancasila disebut sebagai
ideologi terbuka karena Pancasila bisa menyesuaikan diri menghadapi berbagai
zaman tanpa harus mengubah nilai fundamentalnya. Adapun berikut nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila Terbuka: Nilai dasar, nilai instrumental, nilai
praksis.
3. Ciri khas ideologi Pancasila adalah ideologi terbuka yaitu nilai-nilai dan
cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari
konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan
dalam masyarakatnya sendiri.Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari
semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya didalamnya.
4. Ideologi Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi
industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian
pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih

16
didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis
berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara
damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan
perbaikan nasib buruh secara bertahap.
5. Ideologi Komunisme adalah paham atau ideologi yang mengacu pada
sistem sosial ekonomi, didasarkan pada kepemilikan komunal serta produksi
barang, baik di lingkup pemerintahan atau kehidupan. Dalam Bahasa Inggris,
komunisme disebut communism. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica,
Komunisme merupakan doktrin politik serta ekonomi yang bertujuan untuk
menggantikan kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan publik dengan kontrol
komunal, yang setidaknya mencakup alat produksi utama dan penggunaan
sumber daya alam.
6. Politik Liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham
demokrasi dan nasionalisme atas bangsa-bangsa di dunia. Bagi bagngsa yang
terjajah, Liberalisme sejalan dengan pertumbuhan paham nasionalisme yang
sama-sama yang menginginkan terbentuknya negara yang berpemerintahan
sendiri. Kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa memiliki hak untuk
menentukan nasibnya sendiri. Di bidang agama, penerapan paham Liberalisme
berarti setiap individu bebas memilih hak untuk menentukan agamanya sendiri,
serta menghendaki adanya kebebasan berfikir individu.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
Kita sebagai generasi muda harus memiliki semangat nasionalisme demi
mempertahankan kebhinekaan bangsa Indonesia dengan cara belajar dengan
giat, menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, mengetahui
peranan sebagai warga negara bangsa Indonesia dalam memelihara Ideologi
Pancasila, serta menerapkan nilai-nila Pancasilai ke dalam kehidupan sehari-
hari.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://pendidikan.co.id/pengertian-ideologi-pancasila-fungsi-makna-dimensi-dan-

nilainya/

https://osf.io/ype3k/download/?format=pdf

https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/
824/622/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/488/apa-maksud-dari-pancasila-sebagai-
ideologi-terbuka.html

https://utira-ibek.ac.id/ideologi-pancasila/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5680679/pentingnya-ideologi-bagi-
suatu-bangsa-dan-negara-ini-penjelasannya

https://binus.ac.id/character-building/2020/10/pancasila-sebagai-ideologi-negara/

http://referensigeography.blogspot.com/2013/05/ideologi-pancasila.html

https://www.coursehero.com/file/p19k2fc/Berikut-beberapa-perbandingan-
ideologi-Pancasila-dengan-ideologi-lain-dalam/

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-16946-7_0414.pdf

https://guruppkn.com/tujuan-ideologi-komunis

18

Anda mungkin juga menyukai