Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

Pancasila Sebagai Ideologi


Pengertian Ideologi, Ideologi Pancasila, dan Ideologi Dunia

Dosen Pengampu: Albar Adetary Hasibuan, M. Phil

Nama Anggota Kelompok :

1. Adelia Erdyah Nur Afifah (205090500111041)

2. Dinda Syahrani (205090500111012)

3. Muhammad Rafi Hasan Nurdin (205090501111002)

4. Ulfah fauziyyah hidayat (205090507111012)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Jurusan Statistika
Semester 3
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pancasila dengan judul “Pancasila Sebagai
Ideologi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pancasila
di Universitas Brawijaya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing
mata kuliah ini, untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk menjadi acuan bagi penyusun untuk meningkatkan kualitas penulisan kami.

Malang, 26 September 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang
kita kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide atau
citacita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden dalam
memimpin bangsa Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk
mencapai cita-cita bangsa, oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau landasan
yang dapat dijadikan sebagai patokan.
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang dijadikan pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dikatakan sebagai sumber nilai karena
dijadikan tolak ukur tentang sesuatu yang dikatakan baik atau buruk, dalam bersikap
dan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat. Pancasila digali dari nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai cerminan dari
bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita,
harapan, dan dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya.
Setiap sila dalam Pancasila memiliki nilai dan makna yang begitu terpuji, seperti
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan yang saling berkaitan satu sama lain. Di dalam Pancasila di atur pula
hubungan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan tanah airnya. Namun pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila mulai
terlupakan maknanya oleh masyarakat terutama dikalangan generasi muda. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman khususnya para generasi muda
mengenai nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh sebab itu, perlu tindakan nyata dari rakyat
Indonesia untuk menghayati dan mengamalkan semua cita – cita mulia bangsa
Indonesia yang sudah tercantum dalam setiap sila Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari ideologi?
2. Apa makna Pancasila sebagai ideologi?
3. Apa yang dimaksud ideologi dunia?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian ideologi.
2. Mendeskripsikan makna pancasila sebagai ideologi.
3. Menjelaskan apa yang dimaksud ideologi internaisonal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ideologi
Pengertian Ideologi – Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya
gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi.
Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi
Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang
ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy
seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’,
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.
Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik
atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah
seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman
dan cita-cita hidup.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara
yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua
tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang
doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan
secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau
aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang
pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak
dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya
prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui
kehidupan keluarga, system pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan
sistem politik. Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai
atau aparat pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan
(internalization),contohnya individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural
diartikan sebagai system pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap
kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asa pendapat (kejadian) yang memberikan
arah dan tujuan untuk keberlangsungan hidup.

2.2 Ideologi Pancasila dan Ideologi Internasional


2.2.1 Ideologi Pancasila
Dengan berdasar pada pengertian dan makna ideologi sebagai pandangan
hidup, Pancasila telah disepakati oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi
nasional NKRI. Pancasila berfungsi sebagai acuan untuk memecahkan segala
perbedaan dan merupakan petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
rakyat Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik ideologi sebagai asas
atau pemikiran yang memancarkan sistem problem solving yang bersumber dari
asas pemikirannya. Maka, dengan menjadikan Pancasila sebagai idelogi, berarti
memegang teguh serta mengimplementasikan lima nilai yang terkandung di
dalamnya sebagai arah dan tujuan hidup mendasar sebagai warga negara.
Eksistensi Pancasila sebagai ideologi nasional tidak lain adalah sebagai
ideologi persatuan, yang memiliki dimensi realitas, idealism, dan fleksibilitas
yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang tidak akan ditinggalkan
(Alfian : 1990). Pancasila dalam dimensi realitas bermakna bahwa nilai-nilai
spiritual, kemanusiaan, persatuan, demokratis, dan keadilan sosial merupakan
implementasi dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat, bahkan sejak
Pancasila diciptakan. Dalam kaitannya dengan dimensi idealism, Pancasila
merupakan cerminan atau bentuk cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sedangkan dalam dimensi fleksibilitas, Pancasila turut serta memengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan serta perkembangan masyarakat, baik
secara lokal maupun global. Ketiganya menjadikan Pancasila sebagai landasan
atau dasar yang kuat dalam mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara.
Sistem pemerintahan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebenarnya telah mengadopsi sistem
Kapitalisme Liberal (sistem demokrasi barat) yang berdasar pada prinsip
kedaulatan rakyat. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat 2 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwasannya kedaulatan
berada di tangan rakyat. Hal ini juga turut dipertegas oleh nilai Pancasila sila
keempat yakni tentang kerakyatan. Sehingga pengimplementasian nilai
Pancasila dalam pemerintahan Indonesia sendiri merupakan bentuk adaptasi
dari prinsip demokrasi liberal yang oleh Indonesia dinamakan demokrasi
Pancasila.
Pancasila adalah ideologi atau dasar negara yang selain disebabkan oleh
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, gagasan dasar dalam Pancasila juga
terwujud dan tergambar secara khas melalui sikap, perilaku, dan pandangan
bangsa. Perjalanan yang cukup panjang juga mengiringi lahir dan besarnya
ideologi ini. Perjalanan yang tak selalu mulus, tetapi selalu berhasil dilewati
menjadikan Pancasila sebagai Masterpiece yang tetap muda, tak lekang oleh
usia.
Di era orde lama, Pancasila pertama kali berhadapan dengan musuh
besarnya, NASAKOM. Dimana nilai komunisme yang terkandung dalam
paham NASAKOM sangat bertentangan dengan sila pertama Pancasila, yakni
Ketuhanan Yang Maha Esa. Lebih sedihnya lagi, hal ini ternyata dimanfaatkan
sebagai alat untuk melanggengkan jabatan presiden seumur hidup. Hingga
meledaklah peristiwa G30/S-PKI sebagai tanda selesainya rezim orde lama.
Pada pemerintahan orde baru, Pancasila begitu diagungkan, hingga
diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila. Namun lagi-lagi, Pancasila hanya
menjadi jargon dan akal-akalan para tikus berdasi untuk mempertahankan
jabatan dan kekuasannya. Pada era ini, KKN dan pemerintahan yang sentralik
merajalela. Rezim ini begitu otoriter dalam menjalankan pemerintahannya,
sehingga kebebasan bersuara bukan lagi menjadi barang mahal, tapi tak jarang
juga menjadi sesuatu yang nyawa adalah taruhannya.
Berakhirnya masa orde baru, berganti menjadi reformasi tak lantas
menjadikan Pancasila kembali memiliki esensi penuh. Berbagai koreksi dan
amandemen dilakukan demi terwujudnya NKRI yang dicita-citakan
sebelumnya. Pada masa reformasi, implementasi Pancasila dinilai belum begitu
berhasil karena ternyata pada masa ini justru melahirkan trend korupsi baru
yang lebih meluas akibat diadakannya sistem desentralisasi yang membuka
peluang lebih besar untuk tingkat korupsi yang tidak hanya bisa dilakukan di
lingkungan pusat, melainkan juga daerah.
Pada ketiga orde atau masa tersebut, membuktikan bahwa Pancasila
sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu ideologi
yang utuh, nilai-nilainya bersifat tetap dan merupakan satu kesatuan. Ideologi
ini juga bersifat naif dan mengundang provokatif terhadap gagasan atau
ideologi lain yang menempatkan faham komunisme ataupun kapitalisme ke
dalam nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, Pancasila sebagai ideologi nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah sepatutnya menjadi pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. Seperti ideologi-ideologi
lainnya, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak hanya berfungsi
sebagai ideologi dengan nilai filosofis saja, tetapi juga mencakup nilai praktis
dan operasional dalam berbagai sistem berbangsa dan bernegara itu sendiri.

2.2.2 Ideologi Internasional


a. Kapitalisme
Secara bahasa, kapitalisme adalah paham tentang kapital (modal).
Jika dikembangkan lebih lanjut, maka kapitalisme berarti paham ekonomi
yang didasarkan pada penginvestasian uang dalam rangka menghasilkan
uang. Kapital tidah harus berupa uang, tetapi aset-aset lain (misalnya
tanah, bangunan, dan kendaraan) yang bisa diinvestasikan untuk
menghasilkan uang. Kapitalisme terdiri atas 3 varian, yaitu kapitalisme
pedagang, kapitalisme produksi, dan kapitalisme finansial.
Kapitalisme pedagang (merchant capitalisme) termasuk jenis
kapitalisme paling tua. Kapitalis menginvestasikan hartanya untuk
mencari barang yang langka dan memiliki keuntungan jika
diperdagangkan. Kapitalis pedagang menuntut pembukaan pasar yag
nantinya akan dilakukan monopoli atasnya
Kapitalisme produksi (production capitalisme) dilakukan oleh
kapitalis yang memiliki alat dan cara produksi. Bentuk yang paling
dikenal adalah pabrik. Keuntungan dari penjualan digunakan kapitalis
untuk diinvestasikan ke dalam pabriknya, ataupun pada kegiatan lainnya.
Uang, cara produksi, alat produksi, pasar, profit, dan uang adalah konsep-
konsep kunci untuk menganalisis kapitalisme produksi ini
Kapitalisme keuangan (financial capitalisme) merupakan bentuk
terbaru dari kapitalisme. Dalam kapitalisme keuangan, modal
diinvestasikan bukan ke dalam bentuk barang, tenaga kerja, atau pabrik
tetapi ke dalam bentung selisih uang. Pasar dalam kegiatan kapitalisme
keuangan adalh bursa efek. Kapitalisme keuangan inilah yang kerap
menciptakan devaluasi (penurunan) nilai mata uang dunia

b. Sosialisme
Sosialisme tumbuh sebagai kritik atas kapitalisme, khususnya
kapitalisme produksi. Menurut Michael Newman, sosialisme adalah
ideologi yang minimal ditandai oleh:
1) Komitmen untuk menciptakan masyarakat yang egilitarian
(sama)
2) Seperangkat kepercayaan bahwa orang bisa membangun sistem
egalitarian alternatif yang di dasarkan pada nilai-nilai
solidaritas dan Kerjasama
3) Pandangan yang optimistik yang memandang manusia dan
kemampuan dapat bekerja sama antara satu dengan lainnya
4) Keyakinan untuk perubahan secara nyata di dunia ini melalui
agen-agen yang terdiri dari mereka yang sadar
Sosialisme sendiri adalah konsep induk dari dari ideologi-ideologi
yang muncul kemudian dimana satu sama lain kerap bertolak belakanng
dalam kegiatannya. Ideologi tersebut adalah Sosialisme Utopia,
Komunisme, Anarkisme, Sosia Demokrasi, dan sejenisnya

c. Liberalisme
Liberasime berkembang sejalan dengan kapitalisme. Perbedaanya,
kapitalisme berdasarkan determinisme ekonomi, sementara liberalisme
tidak semata didasarkan pada ekonomi melainkan jug afilsafat, agama,
dan kemanusiaan. Menurut J.Salwyn liberalisme merupakan perilaku
berpikir terhadap masalah hidup dan kehidupan yang menekankan pada
nilai-nilai kemerdekaan individu, minoritasm dan bangsa.
Tokoh liberalisme adalah John Locke dan John Stuart Mill. Locke
melalui karyanya “Two Treatises of Government” mensyaratkan tujuan
pemerintahan untuk melindungi hak milik yang diperintah. Sementara Jon
Stuart Mill melalui karyanya “On Liberty” yang mengawali sistem
demokrasi dengan mekanisme suara terbanyak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asa pendapat (kejadian) yang memberikan
arah dan tujuan untuk keberlangsungan hidup.
Dengan berdasar pada pengertian dan makna ideologi sebagai pandangan hidup,
Pancasila telah disepakati oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi nasional NKRI.
Pancasila berfungsi sebagai acuan untuk memecahkan segala perbedaan dan
merupakan petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. Hal
tersebut sesuai dengan karakteristik ideologi sebagai asas atau pemikiran yang
memancarkan sistem problem solving yang bersumber dari asas pemikirannya.
Selain ideologi pancasila, terdapat ideologi internasional yang terdiri dari 3
ideologi, yaitu kapitalisme, sosialisme, dan liberalisme. Kapitalisme berarti paham
ekonomi yang didasarkan pada penginvestasian uang dalam rangka menghasilkan
uang. Kapitalisme terdiri atas 3 varian, yaitu kapitalisme pedagang, kapitalisme
produksi, dan kapitalisme finansial. Sosialisme adalah konsep induk dari dari
ideologi-ideologi yang muncul kemudian dimana satu sama lain kerap bertolak
belakang dalam kegiatannya. Sedangkan liberalisme Menurut J.Salwyn merupakan
perilaku berpikir terhadap masalah hidup dan kehidupan yang menekankan pada
nilai-nilai kemerdekaan individu, minoritasm dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fahna, A. L. (2018). Tugas Kewarganegaraan Ideologi.
Al-Jihad, R. S. (2018). Pancasila ideologi dunia: sintesis kapitalisme, sosialisme, dan
Islam. Pustaka Alvabet.
Azikin, A. (2018). KONSEP DAN IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA
DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN. Jurnal Kebijakan
Pemerintahan, 1(No.2), 77-90. Url: https://doi.org/10.33701/jkp.v1iNo.2.1098.
Diakses pada tanggal 26 September 2021.
Disdikpora. (2016). Artikel Pengertian Ideologi. Url:
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/artikel-pengertian-
ideologi-
35#:~:text=Pengertian%20Ideologi%20%E2%80%93%20Ideologiberasal%20d
ari%20kata,%3D%20mengetahui%2C%20melihat%20dengan%20budi.&text=
Gunawan%20Setiardjo%20mengemukakan%20bahwa%20ideologi,pedoman%
20dan%20cita%2Dcita%20hidup. Di akses pada tanggal 25 September 2021.
Jimly Asshiddiqie, S. H. (2008). Ideologi, Pancasila, dan konstitusi. Mahkamah
Konstitusi, 10-23.

Anda mungkin juga menyukai