MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Pancasila
Yang dibina oleh Ibu Irmayati Hasibuan, M.Si.
Oleh
Mely Wijaya
Ratna Nusantari
Rheinadia I.
Siti Marifah
Thesa Ihtiar D.
Yunita Dewy
(120332421457)
(140341600294)
(140341602007)
(140341601740)
(140341605862)
(140341605176)
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat waktu. Ungkapan terima kasih ini tak lupa juga kami
sampaikan kepada rekan-rekan kami yang sedikit banyaknya membantu dalam
penyelesaian Makalah ini.
Indonesia merupakan negara yang menggunakan Pancasila sebagai Ideologi
Negara. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Ideologi Pancasila Diantara Ideologi Dunia", yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita guna lebih mengetahui perbandingan
Ideologi Pancasila diantara Ideologi Dunia.
Sesungguhnya Makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak
kekurangan yang tak dapat kami sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, kami
menerima berbagai kritik dan saran yang kiranya akan membantu kesempurnaan
Makalah ini.
Semoga yang sederhana ini memberikan makna yang luar biasa bagi kami
dan bagi perkembangan dunia pendididikan
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................
Daftar Isi
ii
............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
.................................................
6
2.2 Fungsi Ideologi bagi Negara ..........................................
6
2.3 Macam Ideologi
.................................................
7
2.4 Perbandingan Ideologi Pancasila Ditengah ideologi dunia 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
...............................................................
14
3.2 Saran .............................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara ( Poespowardojo, 1991
:46).
perkembagan politik. Antara ideologi dan politik terdapat hubungan yang erat dan
timbal balik. Ideologi merupakan konsep yang sulit dipahami karena sudah pafa
level filsafat sehingga seyogyanya pelajaran ideology diberikan di tingkat
Perguruan Tinggi. Sementara itu nilai praksisnya diberikan dalam bentuk
pelajaran budi pekerti dan kewarganegaraan dalam pendidikan formal dari SD
sampai dengan SMA.
Mengingat bahwa pembahasan mengenai ideologi ini dinilai sangat penting.
Maka dari itu, disini pemakalah akan menyajikan paparan pembahasan mengenai
pengertian ideologi dan peerbandingan ideologi pancasila ditengah ideologi
dunia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai sumber dasar filsafah serta ideologi bangsa dan negara
demi kepentingan bangsa dan Negara. Sila kerakyatan Yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, mengandung nilai
kedaulatan berada di tangan rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan
nasional yang riil dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara /
bangsa dengan tetap menghargai kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah
untuk mufakat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai kebenaran
dan keadilan. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung
nilai sikap adil, menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin
kemakmnuran masyarakat secara menyeluruh dan adil.
b)
Liberalisme
Pada paham liberalisme berkembang dari akar-akar Rasionalisme yaitu
paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, inpirisme yang
mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat di tangkap dengan indra
manusia). Serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu
sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Ideologi liberal memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan
dibekali penciptanya sejumlah hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak
kesamaan, hak kebahagiaan, maka nilai kebebasan itulah yang utama. Metode
berfikir ideologi ini ialah liberalistik yang berwatak individualistik. Aliran pikiran
perseorangan atau individualistik diajarkan oleh Thomas Hoobbes, John Locke,
Jean Jaques Rousseau, Herbert Spencer dan Harold J. Laski. Aliran pikiran ini
mengajarkan bahwa Negara adalah masyarakat hokum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat itu (kontrak
sosial). Menurutnya kepentingan harkat dan martabat manusia (individu)
dijunjung tinggi, sehingga masyarakat merupakan jumlah para anggotanya saja
tanpa ikatan nilai tersendiri. Hak dan kebebasan orang seorang hanya dibatasi
oleh hak yang sama dimiliki orang lain bukan oleh kepentingan masyarakat
seluruhnya. Liberalisme bertitik tolak dari hak azasi yang melekat pada manusi
sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa,
terkecuali atas pesetujuan yang bersangkutan. Faham liberalisme mempunyai
nilai-nilai dasar (intrinsik), yaitu kebebasan dan kepentingan pribadi yang
Komunisme
Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama,
tetapi akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih
radikal. Kaum komunis modern menganggap dirinya sebagai ahli waris teori
Marxis sebagaimana yang tertera dalam Manifesto Komunis oleh Marx dan
Engels. Marxisme menganggap pengawasan alat produksi tidak saja sebagai
kunci kekuasaan ekonomi, tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam Negara.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme
adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan
ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "MarxismeLeninisme". Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai
Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi
partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang (a)
hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme; (b) ajaran
makna sejarah sebagai materialisme historis; (c) norma-norma rigid bagaimana
masyarakat harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan (d)
legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme
sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Ciri-ciri inti masyarakat komunisme adalah penghapusan hak milik
kepentingan
pribadinya
dengan
kewajibannnya
terhadap
ideologi
Pancasila
dengan
ideologi
Liberalisme
dan
Komunisme
A. Liberalisme Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus
norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat
dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam
pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi
yang bersifat absolutisasi dan determinisme.
B. Ideologi Komunis bersifat absolutisasi dan determinisme, karena memberi
perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan
individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam Negara komunis. Manusia
dianggap sebagai sekrup dalam sebuah kolektivitas.
C. Ideologi Pancasila sebagai Ideologi memberi kedudukan yang seimbang
kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. Pancasila bertitik
tolak dari pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia
yang satu tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Pengertian dan Makna Ideologi.(Online),
(http://www.paklativi.com/2014/05/pengertian-dan-makna-ideologi-bagi-ban
gsa-dan-negara.html)
Anonim.2013.Ideologi-Ideologi Dunia.(Online),
(http://politik.kompasiana.com/2013/06/21/pancasila-di-tengah-kepungan-ide
ologi-dunia-571053.html), diakses 16 Februari 2015
Rezdy.2014.Ideologi pancasila ditengah ideologi Dunia.(Online),
(http://rezdy.tumblr.com/post/26066262398/pancasila-di-tengah-pergumulan
-ideologi-global), diakses 16 Februari 2015