UNIVERSITAS PAMULANG
DISUSUN OLEH :
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi
Nasional” ini sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan.
Terima kasih kami sampaikan juga kepada dosen pancasila yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami menjadi lebih mengerti
dan memahami tentang ideologi, tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril maupun
materil.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Pancasila. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa
materi yang sama dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pengetahuan
bagi kita semua.
Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka begitu pulalah dengan halnya
makalah ini, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kehilapan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepan. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima Kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh
kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah tentu perlu memiliki dasar negara
dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh, maka dari itu peran ideologi sangat penting untuk sebuah negara.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional, menguraikan pengertian
dari ideologi, menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat. Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat dijadikan bekal
keterampilan menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para penyelenggara negara yang
menyimpang dari cita-cita dan tujuan negara.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah pancasila, juga
sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari dan dengan tujuan sebagai
berikut :
A. Pengertian Ideologi
1. Arti Ideologi
a. Destut De Traacy : Istilah ideologi pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun
1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan
institusional dalam masyarakat Perancis.
c. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang
manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan
formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro
sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti
cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas
kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:
1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan;
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), idiologi memiliki arti Kumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau suatu golangan; Paham, Teori dan
Tujuan yang merupakan satu program sosial politik;
b) Fungsi Ideologi
Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi
tersebut. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
2. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Kita semua mengetahuI bahwa pancasila merupakan pedoman hidup rakyat Indonesia. Tapi,
tidak sedikit dari kita mengetahui darimanakah ide Pancasila itu muncul di permukaan bumi
indonesia. Lalu apa arti dari Pancasila sebagai ideologi nasional?
Kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya
kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang disebut dengan ideologi.
Seperti yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs yang berarti
setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu sIstem kepercayaan mengenai
sesuatu yang dipandang bernilai dan yang menjadi kekuatan motivasional bagi perilaku
individu atau kelompok. Nilai-nilai itu dipandang sebagai cita-cita dan menjadi landasan bagi
cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak seseorang atau suatu bangsa dalam
memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.
Begitu pula dengan pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya Pancasila merupakan
kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat
Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur masyarakat
Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara (pemerintah dan rakyat) indonesia
secara keseluruhan, bukan milik perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat
tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
b) Klasifikasi Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pancasila ideologi nasional dipahami dalam perspektif
kebudayaan bangsa dan bukan dalam perpektif kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat
kekuasaan.
c) Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
1. Dimensi Idealitas
2. Dimensi Realitas
Dimensi Realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka bersama dan
yang tak asing bagi mereka.
3. Dimensi normalitas
4. Dimensi Fleksilibelitas
Dimensi Fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan jaman, dapat
berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.
Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-
nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku dimanapun), sehingga dimungkinkan dapat
diterapkan pada negara lain. Jadi kalau ada suatu negara lain menggunakan prinsip falsafah,
bahwa negara berKetuhanan, berKemanusiaan, berPersatuan, berKerakyatan, dan
berKeadilan, maka Negara tersebut pada hakikatnya menggunakan dasar filsafat dari nilai-
nilai Pancasila.
1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai;
2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan maupun dalam kehidupan keagamaan;
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
1) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sebagai
penyebab adanya nilai-nilai tersebut;
2) Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga merupakan
jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan
kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
3) Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian, yaitu nilai
kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai religius yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia dikarenakan bersumber pada kepribadian bangsa. Oleh
karena nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif dan subjektif tersebut, maka nilai-nilai
Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat bagi segala
tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan
bertindak dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.Nilai-
nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya
bangsa Indonesia yang telah berakar dari keyakinan hidup bangsa Indonesia. Dengan
demikian nilai-nilai Pancasila menjadi ideology yang tidak diciptakan oleh negara melainkan
digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai
nilai-nilai yang digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri,
maka nilai-nilai Pancasila akan selalu berkembang mengikuti perkembangan masyarakat
Indonesia.Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, menjadikan Pancasila sebagai
ideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga Pancasila merupakan asas kerokhanian bagi
tertib hukum Indonesia, dan meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari
Undang-Undang Dasar 1945 serta mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar
negara.Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi
yang mewajibkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi Pancasila merupakan ciri khas yang membedakannya dengan ideologi yang lain.
Karakteristik tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan
bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya. Kedua
adalah penghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya sesuai
dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung
tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi Pancasila sesuai dengan sila ke empat yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Kelima adalah Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika
dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaan-kesamaannya, yakni
ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan. Selain mengetahui
pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi ideologi. Ideologi berfungsi mendasari
kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi landasan, pedoman, dan bekal serta jalan
bagi suatu kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara
B. PENUTUP
Sekian makalan pendidikan pancasila yang kami buat. Semoga menjadi dasar
perimbangan atas nilai pada mata kuliah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka kritik dan saran sangat kami perlukan. Kurang dan lebihnya kami
mohon maaf. Terimakasih atas perhatiannya.
Hormat Kami,
Penulis