Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Pendulum Matematis
Dosen Pengajar :
Tatik Juwariyah, M.SI.

Disusun Oleh :
Nama : Ramadhan Farhan F
NIM : 2110313023
Kelas :A

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jakarta


Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Perkapalan
2021
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu yang memiliki cakupan yamg luas, cakupan ini
menyangkut alam hidup dan tak hidup. Oleh karena itu, banyak orang di zaman ini
menyebut hukum fisika dengan hukum alam. Sejalan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, fisika memili makna yang lebih sempit. Ilmu fisika
menurut para fisikawan dapat dijelaskan secara kuantitatif. (Jati, 2013).
Kegiatan manusia sehari – hari tak luput dari gejala atau fenomena alam baik
yang kita sadari maupun tidak disadari. Kebanyakan manusia dalam melakukan
aktifitas nya tidak memperhatikan fenomena alam yang terjadi. Dalam ilmu fisika, di
dalam fenomena alam terdapat fenomena fisis. Manusia kurang memperhatikan
fenomena fisis yang terjadi dalam aktifitasnya kecuali fenomena fisis yang sesuai
dengan tujuan kegiatan atau fenomena fisis itu langka bagi mereka (Maria,2018).
Dalam membentuk gejala alam satu atau lebih besaran fisis saling
berhubungan dan saling berinteraksi Hubungan fungsional yang terjadi antara
besaran-besaran fisis dalam suatu fenomena biasanya dinyatakan dalam formulasi
matematika yang sederhana dan kemudian divisualkan dalam bentuk grafis. Seiring
dengan kemajuan bidang teknologi komputasi, maka representasi-representasi dari
interaksi berbagai besaran fi sis dalam suatu fenomena dapat disajikan menggunakan
format dinamis dalam bentuk animasi dan simulasi (Zacharia, 2003).
Ilmu fisika sangatlah penting bagi kita serta bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Hal ini sesuai dengan prinsip fisika itu ada dimana - mana dan kapan saja.
Salah satu contohnya didalam kehidupan kehidupan kita yaitu gravitasi. Gravitasi
ialah sifat percepaan pada bumi yang menghasilkan benda jatuh secara bebas
(Sunardi, 2007).
Percepatan gravitasi pada setiap tempat di permukaan bumi tidaklah sama.
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi hal tersebut. Pertama bumi kita tidak benar-
benar percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat bumi. Kedua
percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap permukaan bumi.ketiga
kepadatan massa bumi yang berbeda-beda. Mengukur besarnya percepatan gravitasi
dapat menggunakan beberapa metode salah satunya yaitu dengan menggunakan
metode bandul sederhana. Karena metode ini dapat diterapkan dimanapun dan
kapanpun. Hal inilah yang merupakan latar belakang dikalukannya praktikum ini
(Sunardi,2007).

b. Tujuan Percobaan
 Mengetahui hubungan antara periode bandul matematis dengan panjang tali
gantungan
 Menentukan percepatan gravitasi suatu tempat.

Dasar Teori
Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda. Percepatan gravitasi (g) adalah percepatan yang
dialami oleh benda kerena beratnya sendiri. Menurut hukum newton II gaya  F=ma .Dalam
hal ini gaya berat benda F=mg.
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Bandul Matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak
harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik
massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika bandul disimpangkan
dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada
bidang vertikal karena pengaruh dari gaya grafitasinya.
Prinsip Ayunan yaitu Jika sebuah benda yang digantungkan pada seutas tali, diberikan
simpangan, lalu dilepaskan, maka benda itu akan berauyn kekanan dan ke kiri. Berarti ketika
benda berada disebelah kiri akan dipercepat kekanan, dan ketika benda sudah ada disebelah
kanan akan diperlambat dan berhenti, lalu dipercepat kekiri dan seterusnya. Dari gerakan ini
dilihat bahwa benda mengalami percepatan selama gerakan nya. Menurut hukum Newton (F
= m.a) percepan hanya timbul ketika ada gaya. Arah percepatan dan arah gaya selalu sama.

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban
akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang
secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik
sederhana.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi
ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka
urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana
itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada seutas tali
yang panjangnya l. Ayunan mempunyai simpangan anguler θ dari kedudukan seimbang.
Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak lurus tali.
F=−mg sin ∅ Eq (1)
F=ma Eq (2)
maka
−mg=ma Eq (3)
a=−g sin ∅ Eq (4)

Untuk getaran selaras θ kecil sekali sehingga sin θ = θ. Simpangan busur s = l θ atau θ=s/l ,
maka persamaan menjadi: a= gs/l . Dengan persamaan periode getaran harmonic:
2
4π L Eq (5)
g= 2
T
t Eq (6)
T=
n

Dimana :
l = panjang tali (meter)
G= percepatan gravitasi (ms-2)
T= periode bandul sederhana (s)
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung pada massa
dan simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan percepatan gravitasi
Osilasi adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak balik melalui lintasan
yang sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak yang berulang-ulang dalam selang
waktu yang sama. Banyak benda yang berisolasi yang bergerak  bolak-baliknya tidak tepat
sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Bandul matematis bergerak
mengikuti gerak harmonic. Bandul sederhana (matematis) adalah benda ideal yang terdiri dari
sebuah titik massa, yang digantung pada tali ringan yang tidak dapat muju. Jika bandul ditarik
keseamping dari posisi seimbangnya (David, 1985 : 12)
Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya gesekan
melepaskan tenaga geraknya.
syarat untuk mendapat osilasi atau ayunan :
 Gaya yang selalu melawan arah simpangan dari suatu posisi seimbang. Dalam hal ini
gaya yang melawan simpangan adalah gaya tangensial.
 Kelembaman yang memebuat benda tak berhenti ketika dalam posisi yang
seimbangan (tanpa gaya). Dalam contoh ini massa yang berayun tidak berhenti tetapi
pada posisi bawah (posisi tengan, gaya nol), tetapi bergerak terus karena kelembaman
massanya.
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu
lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak
adalah V=1/T .
Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hertz. posisi pada saat tidak ada gaya netto
yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. partikel yang mengalami
gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum
(setimbang). Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana
benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon
atau detik.contoh bandul berayun. Amplitudo adalah pengukuran scalar yang non negative
dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjatuh
dari garis kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran
fisika dan matematika.
Pada bandul metematis, periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak tergantung
pada masa bandul, tetapi bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.
Jika L dan T diukur, maka maka harga g dapat dihitung. Ketelitian harga g dapat terpenuhi
jika:
 Massa tali lebih kecil dibandingkan masa benda
 Simpangan harus lebih kecil
 Gerakan –gerakan dengan udara luar kecil, sehingga dapat diabaikan
 Gaya torsi (putaran) harus tidak ada, benda berayun dalam satu bidang

Metode,Alat dan Bahan


Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Stopwatch
3. Bola Bekel
4. Tali Kasur
5. Selotip
Cara Kerja
1. Tentukan Panjang tali yang diinginkan
2. Ukur tali agar sesuai dengan panjang yang diinginkan
3. Tempel bola dengan selotip agar tidak lepas
4. Ukur waktu yang dibutuhkan bandul untuk mencapai 10 ayunan
5. Masukkan data ke dalam tabel
6. Ulangi langkah 1-5 sebanyak 10 kali
Hasil
Dari hasil percobaan didapatkan data sebagai berikut
Nomor L (m) T (s)
1 0,5000 1,4200
2 0,5500 1,4800
3 0,6000 1,5500
4 0,6500 1,6100
5 0,7000 1,6700
6 0,7500 1,7300
7 0,8000 1,7900
8 0,8500 1,8400
9 0,9000 1,8900
10 0,9500 1,9500
Total 7,2500 16,9300
rata-rata 0,7250 1,6930

Pembahasan
Data yang sudah didapat kemudian dioleh sehingga menghasilkan tabel
Nomor L (Meter) T (second) T2 L2 LT LT2 T2L2
1 0,50 1,42 2,0164 0,2500 0,7100 1,0082 0,5041
2 0,55 1,48 2,1904 0,3025 0,8140 1,2047 0,6626
3 0,60 1,55 2,4025 0,3600 0,9300 1,4415 0,8649
4 0,65 1,61 2,5921 0,4225 1,0465 1,6849 1,0952
5 0,70 1,67 2,7889 0,4900 1,1690 1,9522 1,3666
6 0,75 1,73 2,9929 0,5625 1,2975 2,2447 1,6835
7 0,80 1,79 3,2041 0,6400 1,4320 2,5633 2,0506
8 0,85 1,84 3,3856 0,7225 1,5640 2,8778 2,4461
9 0,90 1,89 3,5721 0,8100 1,7010 3,2149 2,8934
10 0,95 1,95 3,8025 0,9025 1,8525 3,6124 3,4318
Total 7,25 16,93 28,9475 5,4625 12,5165 21,8045 16,9987
rata-rata 0,7250 1,69 2,8948 0,5463 1,2517 2,1804 1,6999
Kemudian dihitung ketidakpastian dari Variabel T dan L dengan rumus
√ ∑ (x −x)2 Eq (7)
∆ x=
n(n−1)

Sehingga didapatkan nilai ketidakpastian untuk ∆ L = 0,0478714 cm (7%) dan ∆ T


=0,05627413 (3%) Sehingga setelah pembulatan dapat ditulis L=7,25 ± 0,048 dan
T =1,7 ± 0,056. Langkah selanjutnya adalah membuat grafik dengan Metode Least Square
(Linear Regression) dengan bantuan Microsoft excel, sehingga tercipta grafik

hubungan L dengan T^2


4.0000
3.5000 f(x) = 3.96391515151515 x + 0.0209115151515147
3.0000
2.5000
2.0000
T^2

1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00
L

Sehingga didapat nilai gradien adalah 3,9639 dengan nilai ∅=75,85 ° . Maka didapatkan
rumus

T2 Eq (8)
m=
L
Kemudian dilakukan penurunan rumus dari persamaan (5) menjadi

4π2 Eq (9)
g=
m

4 ×3,14 2 Eq (10)
g=
3,9639
m
¿ 9,949393 2
s

m
Maka didapatkan nilai gravitasi ¿ 9,949393 2 , selanjutnya mencari nilai ketidakpastian
s
gravitasi menggunakan penurunan parsial persamaan (5) sehingga didapatkan rumus

√(
Eq (11)
) ( )
2 2
∆g ∆L ∆T
= + 2
g L T
¿ √ 0,07 +4 ×0,03
2 2

Maka
∆g
=0,0 04936
g
∆ g=0 , 004936 x 9,95
m
¿ 0,04975 2
s

m
Sehingga dapat ditulis bahwa g=9,95 ±0,0 5
s2

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini adalah
a. Ditemukan adanya hubungan dari periode bandul dengan Panjang tali yaitu
hubungan berbanding lurus aatau linear
b. Hasil pengukuran ditempat pengujian sebagai berikut
m
g=9,95 ±0,0 5 2 , L=7,25 ±0,048 cm dan T =1,7 ± 0,056 s
s
Daftar Pustaka
L. P. Fulcher and B. F. Davis , "Theoretical and experimental study of the motion of the
simple pendulum", American Journal of Physics 44, 51-55 (1976)
https://doi.org/10.1119/1.10137
D'Agostini, G. (1995). Probability and measurement uncertainty in Physics-a Bayesian
primer. arXiv preprint hep-ph/9512295.
Pang, Tao. "An introduction to computational physics." (1999): 94-95.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai