◦Teori kinetik gas menjelaskan mengenai sifat-sifat gas ideal secara teoritis. Berdasarkan teori kinetik
gas, gas terbentuk dari molekul-molekul gas yang bergerak secara acak dengan arah gerak konstan. Molekul
gas bergerak dengan kecepatan tinggi dan saling bertubrukan dengan molekul lainnya dan juga dengan
dinding secara terus-menerus.
◦Teori kinetik gas merupakan teori pertama yang menjelaskan tekanan gas berdasarkan tubrukan
molekul-molekul, bukan berdasarkan gaya statik yang menyebabkan molekul menjauh satu sama lain. Teori
kinetik gas juga menjelaskan bagaimana ukuran molekul di dalam gas dapat mempengaruhi kecepatan gerak
molekul tersebut.
Asumsi Pada Teori Kinetik Gas
Agar teori kinetik gas dapat menjelaskan alasan kenapa gas bereaksi seperti seharusnya, maka diperlukan asumsi-asumsi yang
mendukung properti gas tersebut. Berdasarkan teori kinetik:
a. Gas terbentuk dari molekul-molekul gas yang bergerak secara konstan dan acak. Molekul bergerak secara lurus hingga bertubrukan dengan
molekul lainnya atau dengan dinding.
b. Molekul dianggap titik bermassa yang tidak memiliki volume (molekul berukuran sangat kecil dibandingkan dengan jarak antar molekul,
maka pada gas ideal ukuran molekul diabaikan)
c. Tidak terdapat gaya molekular yang bekerja (tidak ada gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar molekul)
d. Tekanan gas disebabkan karena tubrukan molekul-molekul gas. Tidak ada energi yang hilang atau terbentuk karena tubrukan.
e. Waktu terjadinya tubrukan diabaikan dibandingkan dengan waktu antara tubrukan.
f. Energi kinetik gas merupakan sebuah pengukuran yang berdasarkan temperatur gas dalam Kelvin. Setiap molekul-molekul gas memiliki
kecepatan yang berbeda-beda, akan tetapi temperatur dan energi kinetik gas tersebut diukur berdasarkan kecepatan rata-rata molekul-
molekul tersebut.
g. Energi kinetik rata-rata molekul gas sebanding dengan temperaturnya. Semakin meningkat temperaturnya, maka kecepatan gerak molekul-
molekul gas juga semakin meningkat.
h. Semua gas pada temperatur yang ditentukan memiliki energi kinetik rata-rata yang sama.
i. Molekul gas yang lebih ringan bergerak lebih cepat dibandingkan molekul gas yang lebih berat.
Persamaan Umum Gas Ideal
Adapun persamaan umum gas ideal adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = tekanan gas (Pa);
Mr = massa molekul relatif (kg/mol);
V = volume gas (m3);
Na = bilangan Avogadro = 6,02 × 10 23 partikel/mol
m = massa 1 partikel gas (kg);
R = tetapan gas ideal (8,314 × 10 3 J/kmol.K
k = konstanta Boltzman (1,38 × 10 -23 J/K);
N = jumlah partikel gas;
n = jumlah mol (mol);
ρ = massa jenis gas (kg/m3); dan
T = suhu gas (K).
Persamaan Keadaan Gas Ideal
Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan, suhu, volume dan jumlah molekul
gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara keempat besaran tersebut.
Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Jika Hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume
Inggris, yaitu Robert Boyle. Adapun pernyataan Hukum pada suhu tetap, tidak demikian dengan Hukum Charles.
Boyle adalah “jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan
tekanan gas akan berbanding terbalik dengan bahwa “jika tekanan suatu gas dijaga konstan, maka volume
volumenya”. Istilah lainnya bisa dinyatakan sebagai gas akan sebanding suhu mutlak-nya”. Istilah lain dari Hukum
hasil kali antara tekanan dan volume suatu gas pada Charles ini adalah hasil bagi antara volume dan suhu pada
suhu tertentu adalah tetap (isotermal). Secara matematis tekanan tetap (isobar) akan bernilai tetap. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2); T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3); V1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2); T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3). V2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3).
• Hukum Gay-Lussac • Hukum Boyle-Gay Lussac
◦Hukum Gay-Lussac ditemukan oleh seorang Hukum Boyle- Gay Lussac adalah “hasil kali antara
tekanan dan volume dibagi suhu pada sejumlah partikel
ilmuwan Kimia asal Prancis, yaitu Joseph Louis
mol gas adalah tetap”. Secara matematis, dirumuskan
Gay-Lussac pada tahun 1802. Adapun pernyataan
sebagai berikut.
Hukum Gay-Lussac adalah “jika volume suatu gas
dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding dengan Keterangan:
suhu mutlaknya”. Artinya, proses berlangsung dalam P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2);
keadaan isokhorik (volume tetap). Secara matematis, V1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3);
dirumuskan sebagai berikut. T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2);
Keterangan: T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); serta
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2);
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3).
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2); serta
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).
Tekanan Gas Ideal
Keberadaan gas di ruang tertutup bisa mengakibatkan adanya tekanan. Tekanan tersebut disebabkan oleh adanya tumbukan
antara partikel gas dan dinding tempat gas berada. Besarnya tekanan gas di ruang tertutup dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m2);
V = volume gas (m3);
m = massa partikel gas (kg);
N = jumlah partikel gas;
Keterangan:
= kecepatan efektif ();
= konstanta Boltzman (1,38 × 10 -23 );
= suhu gas ();
= massa partikel ();
= massa molekul relatif ();
= jumlah mol gas ();
= tetapan gas ideal (8,314 );
= tekanan gas (); dan
= massa jenis gas ().
Energi Dalam Gas Ideal
Pada pembahasan sebelumnya, Kita sudah belajar tentang energi kinetik gas, kan? Rumus energi kinetik tersebut berlaku untuk satu
partikel maupun N partikel. Lalu, bagaimana jika seluruh energi kinetik partikel tersebut dijumlahkan? Ternyata, saat seluruh energi kinetik tersebut
dijumlahkan, muncullah besaran yang disebut energi dalam gas ideal (U). Energi dalam gas ideal dipengaruhi oleh derajat kebebasannya. Secara
matematis, dirumuskan sebagai berikut.
• Energi dalam untuk gas monoatomik, seperti He, Ne, Ar.
Ditanya: -
- =...?
Ditanya:
Dijawab:
- ?
Gunakan persamaan umum gas ideal ini.
Dijawab
Gunakan persamaan energi dalam gas ideal untuk gas monoatomik.
3. Suatu gas ideal mula-mula menempati ruang dengan volume V dan tekanan P
pada suatu suhu T. jika suhu dinaikkan menjadi 3T dan tekanan berubah
menjadi , tentukan volume akhir gas tersebut!
Diketahui:
Dijawab:
Ditanya:
- ?