Anda di halaman 1dari 34

GAS IDEAL

DAN
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik gas memberikan jembatan antara gas secara miskroskopik dan
makroskopik. Kata kinetik berasal dari anggapan bahwa molekul gas selalu bergerak.
Tiap partikel bergerak bebas dan terjadi tumbukan.
Sifat-sifat gas dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis. Sifat
makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti temperatur (T), tekanan(p), dan
volume(V). Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur, seperti kelajuan (v), massa
tiap-tiap partikel penyusun inti(m), momentum(P), serta energi yang dikaitkan dengan
tingkah laku partikel gas.
Dari sifat mikroskopik suatu gas,kita dapat mendefenisikan gas ideal dengan suatu
asumsi (anggapan) tetapi tetap konsisten (sesuai) dengan defenisi makroskopik.
Tumbukan tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan, tidak ada
proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas. Diperlukan obyek gas yang sesuai
untuk menyusun partikel gas. Objek gas tersebut disebut gas ideal.

Adapun sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.

• Gas terdiri dari partikel – partikel yang disebut molekul. Tiap molekul dapat terdiri dari satu
atom (monoatomik), dua atom (diatomik) atau lebih dari dua atom (poliatomik).
• Partikel – partikel bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap dan arah geraknya sembarang acak.
Gerakan partikel hanya disebabkan oleh tumbukan dengan partikel lain atau dengan dinding ruangnya. Ini
berarti gaya tarik antar partikel – partikel sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
• Tumbukan antara partikel dengan partikel maupun antara partikel dengan dinding pembatasnya bersifat
lenting sempurna.
• Selang waktu tumbukan antara satu partikel dengan partikel lainnya berlangsung sangat singkat.
• Partikel tersebar secara merata di semua di semua bagian ruangan yang ditempati.
• Volum partikel sangat kecil dibandingkan dengan ruangan yang ditempatinya sehingga volum partikel dapat
diabaikan.
• Jarak antara partikel jauh lebih besar daripada ukuran partikel sehingga ukuran partikel dapat diabaikan.
• Untuk semua partikel berlaku hukum Newton tentang gerak.
A. HUKUM-HUKUM TENTANG GAS

Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan, suhu, volume dan
jumlah molekul gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara
keempat besaran tersebut.

1. HUKUM BOYLE

Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Robert Boyle. Adapun pernyataan
Hukum Boyle adalah “apabila suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding
terbalik dengan volumenya”. Istilah lainnya bisa dinyatakan sebagai hasil kali antara tekanan dan
volume suatu gas pada suhu tertentu adalah tetap (isotermal). Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2= tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
2. HUKUM CHARLES

Jika Hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume pada suhu tetap, tidak demikian
dengan Hukum Charles. Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan bahwa
“apabila tekanan suatu gas dijaga konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”.
Istilah lain dari Hukum Charles ini adalah hasil bagi antara volume dan suhu pada tekanan tetap
(isobar) akan bernilai tetap. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
3. HUKUM GAY - LUSSAC

Hukum Gay-Lussac dicetuskan oleh seorang ilmuwan Kimia asal Prancis, yaitu Joseph
Louis Gay-Lussac pada tahun 1802. Adapun pernyataan Hukum Gay-Lussac adalah
“apabila volume suatu gas dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding dengan suhu
mutlaknya”. Artinya, proses berlangsung dalam keadaan isokhorik (volume tetap).
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).
4. HUKUM BOYLE – GAY LUSSAC

Hukum Boyle- Gay Lussac adalah “hasil kali antara tekanan dan volume dibagi suhu
pada sejumlah partikel mol gas adalah tetap”. Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
B. PERSAMAAN UMUM GAS IDEAL

Istilah-istilah kimia yang perlu dipahami berkaitan dengan persamaan keadaan gas ideal :

1. Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa atom suatu unsur terhadap massa
atom unsur lain.
2. Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh massa atom relatif (Ar) dari atom-atom
penyusun suatu senyawa
3. Mol (n) adalah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa relatifnya (A­r

atau Mr)

4. Bilangan Avogadro ( NA) adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dalam satu

mol ( NA = 6,02 x 10 23
partikel /mol)
Hubungan antara mol (n) ,massa (m) dan jumlah partikel gas (N) adalah :

atau

atau

Hukum Boyle – Gay Lussac hanya berlaku apabila selama proses berlangsung ,jumlah
partikel gas adalah konstan.Jika jumlah partikel gas berubah,volum gas juga
berubah,walaupun tekanan dan suhu konstan
Dengan memasukkan konstanta pembanding k,maka diperoleh :

𝑃𝑉 =𝑛 𝑅 𝑇
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)
Mr = massa molekul relatif (kg/mol)
V = volume gas (m3)
NA = bilangan Avogadro
= 6,02 × 1023 partikel/mol
Karena;
m = massa 1 partikel gas (kg);
R = tetapan gas ideal
N = n NA
= 8,314 × J/mol.K
= 0,082 L.atm/mol.K
P V = n NA k T k = konstanta Boltzman
= 1,38 × 10-23 J/K
Karena ; NA k = R N = jumlah partikel gas
n = jumlah mol (mol)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
T = suhu gas (K).
CONTOH SOAL

Tentukan volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar (0o C dan 1 atm)!
Diketahui:
T = 0 + 273 = 273 K
n = 5 mol
R = 8,314 J/mol.K
P = 1 atm = 1,01 × 105 N/m2
Ditanya: V =…?
Pembahasan:
Untuk mencari volume, gunakan persamaan umum gas ideal berikut.

0,112 m3

Jadi, volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan


standar adalah 0,112 m3.
1,2 kg gas ideal disimpan pada suatu silinder. Pada saat diukur tekanannya 2.10 5 Pa
dan suhu 27 0C. Jika sejumlah gas sejenis dimasukkan lagi ternyata suhunya menjadi
87 0C dan tekanan menjadi 3.105 Pa. Berapakah massa gas yang dimasukkan pada
silinder ?

Diketahui :
Kondisi 1
m = 1,2 kg
P = 2.105 Pa
T1 = 27+273=300K
Kondisi 2
P = 3.105 Pa
T2 = 87+273=360K
Pada keadaan normal ( T = 00 C dan P = 1 atm, 4 gram gas oksigen O2 (Mr.O2 = 32)
memiliki volume sebesar .....
(R = 8314 J/kmol.K , 1 atm = 105 N/m2)
A. 1, 4 x 10-6 m3
B. 2, 8 x 10-3 m3
C. 22, 4 x 10-3 m3
D. 2, 8 x 10-6 m3
E. 22, 4 m3

Penyelesaian :
T = 00C = 273 K PV=nRT Cara II
P = 1 atm = 105 Pa PV= Pada keadaan STP
m = 4 gram 105 V = (Standart Temperature and Pressure)
Mr.O2 = 32 1 mol gas V = 22,4 liter
R = 8314 J/kmol.K V = 2,8 x 10-3 m3
= 8,314 J/mol.K V = 2,8 x 10-3 m3
C. Teori Kinetik Gas
Berdasarkan teori kinetik ,molekul – molekul gas ideal bergerak secara acak mematuhi
hukum gerak Newton dan bertumbukan dengan molekul lain dengan dinding wadah tempat
gas berada secara elastis sempurna . Dengan demikian ,dapat dianalisis sifat makroskopik
gas (tekanan ,volum ,dan suhu ) berdasarkan sifat mikroskopis gas ( massa, kelajuan,
momentum , dan energi kinetik ).

1. TEKANAN GAS DALAM RUANG TERTUTUP


Keberadaan gas di ruang tertutup bisa mengakibatkan adanya tekanan. Tekanan
tersebut disebabkan oleh adanya tumbukan antara partikel gas dan dinding tempat gas
berada. Besarnya tekanan gas di ruang tertutup dirumuskan sebagai berikut.

Karena :
Sehingga :
Contoh Soal :
1. Sebuah tangki dengan volume 0,5 m3 mengandung 4 mol gas neon pada suhu 27 0C ,tentukanlah :
a) Energi kinetik total gas neon
b) Energi kinetik rata – rata setiap molekul gas
Pembahasan
Besaran yang diketahui :
V = 0,5 m3
n = 4 mol
T = 27 + 273 = 300 K

a) Berdasarkan persamaan tekanan dan persamaan keadaan gas ideal diperoleh :

PV = n R T
Energi kinetik rata – rata sebuah molekul gas monoatomik yang berada dalam tangki
bervolume 30 liter dengan tekanan 1 atm adalah 2,52 x 10 -21 joule .Berapa mol gas
yang berada dalam tangki tersebut.
2. SUHU dan ENERGI KINETIK GAS IDEAL

Suhu gas ideal berdasarkan sudut pandang mikroskopis merupakan suatu ukuran langsung
dari energi kinetik molekul gas. Hal ini dijelaskan dengan memeperhatikan kembali
persamaan tekanan :

Dan persamaan keadaan gas :


Atau
3. KECEPATAN EFEKTIF GAS

Kecepatan efektif vrms ( rms = root mean square ) didefenisikan sebagai akar dari
rata – rata kuadrat kecepatan ,

Vrms dinyatakan dengan beberapa bentuk persamaan sebagai


berikut :

Karena dan maka diperoleh :


Mengingat bahwa massa jenis dan massa
total m = N.m0 maka persamaan dapat
ditulis :

Keterangan:
vrms= kecepatan efektif (m/s)
Maka :
k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K)
T = suhu gas (K)
m = massa partikel (kg)
Mr = massa molekul relatif (kg/kmol atau gr/mol)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas ideal (8,314 J/mol.K)
P = tekanan gas (Pa); dan
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan suhu T dan kecepatan partikel gas di
dalamnya v. Jika suhu gas itu dinaikkan menjadi 2T maka kecepatan partikel gas tersebut
menjadi …
A. √2 v
B. 12 v
C. 2 v
D. 4 v
E. v2

Pembahasan
Data dari soal adalah: x
T1 = T
v
T2 = 2T
V1 = ν
v2 =.....

Kecepatan gas untuk dua suhu yang berbeda


Sebuah balon berbentuk bola mempunyai volume 2 liter mengandung gas helium
pada tekanan 2 atm .Jika masing-masing helium mempunyai energi kinetik rata-rata
2 x 10-22 J . Maka jumlah partikel helium yang terdapat pada balon adalah ....
A. 1 x 1024 partikel
B. 2 x 1024 partikel
C. 3 x 1024 partikel
D. 4 x 1024 partikel
E. 5 x 1024 partikel

Penyelesaian :
(2 x 105)(2 x 10-3) = N. 2 x 10-22
Besaran yang diketahui ;
V = 2 liter = 2 dm3 = 2 x 10-3 m3 4 x 102 = N
P = 2 atm = 2 x 105 N/m2
Ek = 2 x 10-22 J
Ditanya : N = 3 x 1024 partikel
Jumlah partikel (N)

Jawab :
4. TEOREMA EKAPARTISI ENERGI

Berdasarkan hasil analisis mekanika statistik, untuk sejumlah besar partikel gas yang
memenuhi hukum gerak Newton pada suatu sistem dengan suhu mutlak T, maka energi
yang tersedia terbagi merata pada setiap derajat kebebasan sebesar . Pernyataan ini
selanjutnya disebut teorema ekipartisi energi.

Derajat kebebasan yang dimaksud dalam teorema ekipartisis energi adalah cara bebas
yang dapat digunakan oleh partikel untuk menyerap energi.Oleh karena itu , setiap
molekul dengan f derajat kebebasan akan memiliki energi rata – rata :
Derajat kebebasan Molekul Gas
Monoatomik dan Diatomik

Pada molekul gas monoatomik atau beratom tunggal , molekul gas hanya melakukan
gerak translasi saja sehingga energi yang ada masing -masing digunakan untuk gerak
translasi pada arah sumbu x , y, dan z.Oleh karena itu molekul gas monoatomik
dikatakan memiliki tiga derajat kebebasan.

Untuk molekul diatomik atau beratom dua, di samping melakukan gerak translasi ,
molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi (bergetar).
Berdasarkan analisis data percobaan , jenis gerak yang timbul bergantung pada suhu
molekul gas. Untuk gas diatomik pada suhu rendah , hanya terjadi gerak translasi
sehingga hanya memiliki 3 derajat kebebasan . Pada suhu sedang ( , terjadi gerak
translasi dan rotasi sehinga memiliki 5 derajat kebebasan ( 3 gerak translasi dan 2
gerak rotasi).Sedangkan pada suhu tinggi (,terjadi gerak translasi, rotasi dan vibrasi
sehingga memiliki 7 derajat kebebasan ( 3 gerak translasi, 2 gerak rotasi , dan 2
gerak vibrasi )
ENERGI DALAM GAS

Energi dalam suatu gas ideal didefenisikan sebagai jumlah energi ( energi kinetik
translasi ,rotasi dan vibrasi ) yang dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah
tertentu. Apabila terdapat N molekul gas dalam wadah ,maka energi dalam gas ideal
( U ) merupakan hasil kali N dengan energi rata – rata E setiap molekul yang
dinyatakan dengan persamaan :

Dengan
U = energi dalam gas ( J )
N = jumlah partikel gas
f = derajat kebebasan
k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K)
T = suhu gas (K)
Energi dalam gas monoatomik dan diatomik
Suatu gas monoatomik memiliki energi dalam 6 kJ dan berada pada suhu 27 0C.
Tentukan jumlah mol gas tersebut!
Diketahui:
U = 6 kJ = 6.000 J
R = 8,314 J/mol.K
T = 27 + 273 = 300 K
Ditanya: n =…?

Pembahasan :
Untuk menentukan banyaknya mol gas monoatomik tersebut, gunakan
persamaan energi dalam gas ideal untuk gas monoatomik.

Jadi, jumlah mol gas tersebut adalah 1,6 mol.


Sebuah tabung berisi 0,04 mol gas yang suhunya 400 K . Jika derajat kebebasan gas pada
suhu tersebut adalah 5 dan konstanta Boltzman k = 1,38 x 10-23 J/K, tentukan energi
dalam gas tersebut.

Penyelesaian
Besaran yang diketahui :
n = 0,04 mol
T = 400 K
f=5
k = 1,38 x 10-23 J/K

Energi dalam gas pada tabung tersebut adalah :

joule
TUGAS

Jawaban ditulis di kertas double folio ,tulisan rapi dan bersih.Dikumpul hari Rabu, 24
November 2021

1. Gas Hidrogen pada suhu 270C memiliki volume 2 m3 dan tekanan 3 x 105
N/m2 .Tentukan tekanan gas tersebut jika dimampatkan sehingga volumenya menjadi 1
m3 pada suhu 3270C
2. Dalam ruangan yang bersuhu 270C dan tekanan 1 x 105 N/m2 , 1 mol gas CO2 memiliki

massa 44 gram .Tentukan massa jenis gas CO2 tersebut.


3. Dalam suatu ruangan terdapat sejumlah gas yang massa jenisnya 0,9 kg/m 3 . Jika
tekanan gas 3 x 10 5
N/m2,tentukan kecepatan efektif partikel gas tersebut.
4. Sebuah balon berbentuk bola yang memiliki volume 4000 cm3 berisi gas helium
bertekanan 2 x 105 N/m2 . Jika energi kinetik rata – rata molekul helium adalah 3,6 x
10-22 joule, berapa mol helium yang terdapat pada balon tersebut ?
5. Tentukan energi kinetik rata-rata dan energi kinetik total 2 mol gas diatomik pada
suhu 600 K
6. Suatu tabung bersuhu 500C dan bertekanan 6 atm ,terdapat 4 kg udara.Beberapa
saat kemudian , tabung bocor sehingga udara keluar dan suhunya menjadi 10 0C
dan tekanannya menjadi 4 atm . Hitunglah massa udara yang telah keluar.
7. Sebuah tangki yang volumenya 50 liter mengandung 3 mol gas mnoatomik. Jika
energi kinetik rata-rata yang dimiliki setiap atom gas adalah 8,2 x 10-21
joule ,tentukan besarnya tekanan gas dalam tangki.
8. Sebuah tabung gas berisi 2 mol gas hidrogen pada suhu 270C . Jika pada suhu
tersebut molekul hidrogen memiliki 5 derajat kebebasan dan diketahui konstanta
Boltman k = 1,38 x 10-23 J/K,tentukan energi dlam gas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai