Anda di halaman 1dari 36

Hukum – Hukum

Gas Ideal
Kimia Dasar II
Dosen Pengampu :
Dra. Khairat, Msi
Disusun Oleh :
Elna Purwanti 180712474
Teknik Kimia S1-C

2
Apa itu gas ?
.

3
Gas adalah kumpulan molekul-molekul
dengan gerakan kacau balau, acak tapi
berkesinambungan kecepatannya
bertambah jika temperatur dinaikkan.
Molekul-molekul gas terpisah jauh satu
sama lain, kecuali selama tabrakan dan
bergerak tak bergantungan satu sama lain.

4
Sifat –Sifat Gas

1. Mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.


2. Menekan ke semua arah.
3. Jarak antar parikelnya berubah-ubah.
4. Bentuknya berubah-ubah.
5. Memiliki berat.
6. Susunan partikel tidak teratur
7. Hampir tidak ada tarik-menarik antar
partikelnya.
8. Gerakan partikel sangat bebas.
5
Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-
partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya.
Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak
ke segala arah. Pada saat partikel-partikel gas
ideal itu bertumbukan antar partikel atau dengan
dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna
sehingga tidak terjadi kehilangan energi.

6
Sifat Gas Ideal

1. Gas ideal memiliki ukuran partikel yang sangat


kecil dibanding ruangannya.
2.Gas ideal bergerak secara cepat dan sembarang,
menurut garis lurus.
3.Gas ideal bergerak akibat tumbukan
antarpartikel atau tumbukan dengan
ruangannya yang lenting sempurna.
4.Gas ideal memiliki gaya tarik menarik
antarpartikel yang lemah.

7
Syarat Gas Ideal
1. Suatu gas terdiri atas molekul-molekul yang disebut molekul. Setiap
molekul identik (sama) sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul
lainnya.
2.Molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak ke segala arah.
3.Molekul-molekul gas ideal tersebar merata di seluruh bagian.
4.Jarak antara molekul gas jauh lebih besar daripada ukuran molekulnya.
5.Tidak ada gaya interaksi antarmolekul; kecuali jika antarmolekul saling
bertumbukan atau terjadi tumbukan antara molekul dengan dinding.
6.Semua tumbukan yang terjadi baik antarmolekul maupun antara molekul
dengan dinding merupakan tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada
waktu yang sangat singkat (molekul dapat dipandang seperti bola keras
yang licin).
7.Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas ideal.

8
1. Gas Monoatomik
Gas monoatomik berarti gas yang partikel-partikelnya berupa
atom tunggal. Contoh gas monoatomik adalah gas helium, neon,
dan argon

2. Gas Diatomik
Gas diatomik berarti gas yang partikel-partikelnya terdiri dari dua
atom. Contohnya adalah oksigen (O2), Nitrogen (N2), dan ada lagi
gas triatomik; Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)

9
Parameter Gas Ideal
jadi ada beberapa besaran yang menyatakan keadaaan gas :
1. tekanan
2. volume
3. suhu

10
1. Tekanan
Tekanan adalah sebuah istilah fisika yang digunakan untuk
menyatakan besarnya gaya per satuan luas. Tekanan juga sering dihubungkan
dengan volume dan suhu. Semakin tinggi tekanan di suatu tempat yang volumenya
sama, maka suhu pada tempat tersebut juga akan semakin tinggi.
Tekanan udara adalah tekanan yang menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara disebut barometer. Besarnya tekanan udara akan berbanding terbalik
dengan ketinggian suatu tempat, semakin tinggi tempat tersebut, maka semakin
rendah tekanan udaranya, demikian pula sebaliknya.

11
Besaran yang sering digunakan untuk menyatakan tekanan :
o Atmosphere (atm)
o Milibar
o Bar
o Torr
o Micron (militorr)
o PSI (Pounds per Squre Inch)
o Pascal (Pa)

12
Contoh Soal Tekanan Udara
Ph = (Pu – h/100) cmHg

Ph = tekanan pada ketinggian h


Pu = tekanan udara permukaan air laut
h = tinggi suatu tempat
untuk mencari ketinggian
h = (Pu-Ph) x 100 m

Contoh Soal
Wilayah Jakarta utara memiliki ketinggian 10 m dibawah permukaan air laut.
Berapakah tekanan udara di tempat tersebut.
Jawab :
Ph = (Pu – h/100) cmHg
Ph = (76 – (-10)/100) = 76 + 0,1 = 76,1 cmHg

13
2. Volume

1 Liter = 1 dm3 = 1/1000 m3


1 gallon = 3,785412 L
1 gallon = 16 cup
1 cup = 250 ml = 250 CC
1 CC = 1 cm3

14
2. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Suhu udara adalah
derajat panas dan dingin udara di atmosfer.
Anders Celcius (1701 – 1744) memperkenalkan skala yang digunakan sebagai
pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu
Skala Celcius. Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama
Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air
mendidih.

15
KONVERSI SATUAN SUHU

o Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R)


Rumusnya adalah :
R = (4/5) C
o Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Fahrenheit (F)
Rumusnya adala
F = (9/5) C + 32
o Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Kelvin (K)
Rumusnya adalah:
K = C + 273

16
Energi dalam Gas Ideal
Satu partikel gas ideal selalu bergerak dengan energi kinetik
1. Gas monoatomik
Gas monoatomik hanya melakukan gerak
translasi (vibrasi) ke tiga sumbu

2. Gas diatomik
Gas diatomik melakukan gerak translasi (vibrasi)
ke tiga sumbu dan gerak rotasi pada sumbu y dan z

17
Kecepatan Partikel Gas Ideal

18
Hukum-Hukum Gas Ideal
Hukum-hukum gas dikembangkan pada akhir abad ke-18, ketika para ilmuwan
mulai menyadari bahwa hubungan antara tekanan, volume dan suhu dari sampel
gas dapat diperoleh, yang menjadi dasar bagi pendekatan untuk semua gas. Gas
berperilaku dengan cara yang sama dalam berbagai kondisi karena semuanya
memiliki molekul yang sangat luas, dan persamaan keadaan untuk gas ideal
berasal dari teori kinetik. Hukum gas sebelumnya saat ini dianggap sebagai kasus
.
khusus persamaan gas ideal, dengan satu atau lebih variabel tetap dijaga konstan
Hukum Boyle
Pada tahun 1662, Robert Boyle mempelajari hubungan antara volume dan tekanan gas pada suhu konstan.
Dia mengamati bahwa volume massa gas yang diberikan berbanding terbalik dengan tekanannya asalkan
suhu tetap konstan. Bunyi hukum Boyle :

“ pada temperatur tetap, volume yang ditempati suatu gas


berbanding terbalik dengan tekanan gas tersebut”

Hukum Boyle disebut juga sebagai Isotermik. Isotermik adalah proses dimana suhu dijaga konstan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa :

Keterangan :
P1 = tekanan awal (atm, pa)
P2 = tekanan akhir (atm, pa)
V1 = volume awal (m3,cm3)
V2 = volume akhir (m3,cm3

20
Contoh Soal
Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai tekanan 2 atm dan volume 1 liter.
Jika tekanan gas menjadi 4 atm maka volume gas menjadi..
Pembahasan
Diketahui :
P1 = 2 atm = 2 x 105 pascal
P2 = 4 atm = 4 x 105 pascal
V1 = 1 Liter = 1 x 10-3 m3
Ditanya : V2 ?
Jawab :

P1 V1 = P2 V2
(2 x 105 pascal) (1 x 10-3 m3) = (4 x 105 pascal) (V2)
(2 x 102 pascal m3)
= V2
4 x 105 pascal
0,5 x 10−3 m3 = V2

Jadi tekanan gas pada saat tekanan menjadi 4 atm adalah 0,5 x 10−3 m3

21
Hukum Charles
Ditemukan oleh Jacques Charles (1746-1823) dengan menyelidiki hubungan suhu dan
volume gas. Bunyi hukum Charles :

“pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa


tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya””

Hukum Charles disebut juga sebagai isobarik. Isobarik adalah suatu proses dimana
tekanan dijaga konstan.

Jadi, dapat dinyatakan secara sistematis sebagai :

Keterangan :
V1 = Volume awal (m3)
V2 = Volume akhir (m3)
T1 = Temperatur awal (K)
= Temperatur akhir (K)
T222
Contoh Soal
Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai volume 2 liter dan suhu
27oC. Jika volume gas menjadi 3 liter maka suhu gas menjadi…
Pembahasan

Diketahui :
Volume awal (V1) = 2 liter = 2 dm3 = 2 x 10-3 m3
Volume akhir (V2) = 3 liter = 3 dm3 = 3 x 10-3 m3
temperatur awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K

Ditanya : temperatur akhir (T2)?

23
Hukum Gay-Lussac
Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) ialah kimiawan dan fisikawan Perancis. Ia terkenal untuk 2 hukum yang
berkenaan pada gas. Selain itu Ia juga terkenal untuk karyanya pada campuran alkohol-air, derajat Gay-Lussac
itu digunakan untuk mengukur minuman beralk0h0l di banyak negara. Ia juga merupakan penemu boron. Bunyi
Hukum Gay-Lussac :

"jika volume gas dipertahankan tetap maka tekanan gas


sebanding dengan suhunya."

Hukum Gay-lusaac dikenal juga sebagai isokhorik. Isokhorik adalah suatu proses dimana volume dijaga
konstan.
Jadi dapat dinyatakan secara sistematis sebagai :

T1 : suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)


T2 : suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
p1 : tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
p2 : tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

24
Contoh soal
Sejumlah gas pada mulanya mempunyai tekanan P dan suhu T. Jika gas tersebut mengalami
proses isokhorik sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka suhu gas berubah
menjadi…

Pembahasan
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 4P
Suhu awal (T1) = T
Ditanya : suhu akhir (T2)
Jawab :

Jadi, suhu gas berbah menjadi 4 kali suhu awal


25
Hukum Boy-Lussac
Tidak ada pendiri resmi untuk hukum ini; hukum ini hanyalah sebuah penggabungan dari tiga
hukum yang ditemukan sebelumnya. Hukum-hukum ini masing-masing menghubungkan satu
variabel termodinamika ke variabel matematis lain sementara menjaga variabel yang lain
tetap konstan.

“Perbandingan antara hasil kali tekanan-volume dan suhu


pada suatu sistem bernilai konstan.”
Dapat dinyatakan secara sistematis sebagai :
Untuk membandingkan 2 zat pada dua
kondisi yang berbeda, dituliskan :

di mana:
P adalah tekanan,
V adalah volume,
T adalah suhu yang diukur dalam satuan kelvin,
k adalah suatu konstanta

26
Hukum Dalton

27
28
29
Hukum Avogadro
Pada awalnya, Hukum Gay Lussac tidak dapat dijelaskan oleh para ilmuwan termasuk John
Dalton, sang pencetus teori atom. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur
selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Kemudian pada tahun 1811, seorang ahli fisika dari
Italia bernama Amadeo Avogadro melanjutkan eksperimen yang telah dilakukan oleh Gay Lussac.

Secara sistematis dapat dinyatakan sebagai :

Perbandingan volume = perbandingan molekul = perbandingan koefisien

30
Contoh Soal
Pada suhu dan tekanan tertentu, gas N2 direaksikan dengan gas H2 menjadi gas
NH3. Jika gas H2 yang bereaksi sebanyak 7,5 × 1023 molekul, berapakah jumlah
molekul NH3 yang terbentuk..

Pembahasan :
N2 + H2 → NH3
N2 + 3H2 → 2NH3
Perbandingan koefosien = 1: 3: 2
Jadi,

7,5 × 1023 3
=
mol gas B 2
15 × 1023
= mol gas B
3
15 × 1023 = mol gas B

31
Persamaan Gas Ideal
Pada kondisi standar dimana suhu 0oC dan tekanan 1 atm (STP), maka berlaku :
mol =(Volume )/(Volume 𝑆𝑇𝑃)
Keterangan :
VSTP = 22,4 Liter
1 mol gas = 22,4 Liter

Jika gas tidak pada keadaan standar maka perhitungan kimia ditentukan dengan
persamaan gas ideal :
PV = n R T
Keterangan :
P = Tekanan gas (atm)
V = Volume gas (Liter)
n = mol gas (mol)
R = tetapan gas (0,082 L atm/K mol)
T = Temperatur (K)

32
o mol zat dapat ditentukan dengan persamaan

Dimana :
N = jumlah molekul zat
NA = bil. Avogadro (6,02 x 1023 partikel)
M = massa partikel gas (gram)
Mr = massa relatif molekul gas

o R = tetapan gas umum 8,31 x 103 M/mol K


k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K

o Hubungan antara tetapan gas dan konstanta boltzman


K = R/NA

33
Contoh Soal
Tentukan volume 2 mol gas pada STP (anggap gas ini adalah gas ideal)

34
Aplikasi Gas Ideal
Adapun aplikasi gas ideal pada kehidupan sehari-hari
yaitu :
1.Ban motor menjadi kempes jika lama tidak digunakan
2.Botol menjadi kempes setelah di masuki air panas
3.Konsep gerakan piston dalam mesin
4.Tembak mainan
5.Pompa sepeda

35
Thankyou

36

Anda mungkin juga menyukai