Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA FISIKA

TEORI KINETIK GAS

Disusun Oleh:

Joshua Geovanie G. S. (1801097)


Zulfi Rachmadi (1801137)
Muhammad Fajar A. F. (1801142)
Amin (1801144)
Rani Milenia Koloay (1801174)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2017
A. Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas merupakan cabang ilmu fisika yang menjelaskan tentang sifat-sifat gas
dengan menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak berdasarkan gerak acak
partikel/molekul penyusun gas yang berlangsung terus menerus
Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atom-atom, molekul-
molekul, atau partikel-partikel. Oksigen, nitrogen, hidrogen, uap air, bahkan udara di sekitar
kita merupakan contoh gas. Sifat-sifat gas dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan
sifat mikroskopis.
 Sifat makroskopis seperti temperatur, tekanan, dan volume.
 Sifat mikroskopis seperti kelajuan, massa tiap-tiap partikel penyusun inti,
momentum, serta energi yang dikaitkan dengan tingkah laku partikel gas.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroskopis gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi (getaran) di antara molekul-molekul, seperti yang diduga
Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada
kecepatan yang berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan.
Dengan demikian, teori kinetika gas membahas sifat-sifat gas berdasarkan gerak acak
partikelnya yang berlangsung terus menerus. Adapun gas yang akan dibahas adalah gas ideal,
yaitu gas yang secara tepat memenuhi hukum-hukum gas

B. Gas Ideal
Gas yang akan kita bahas di sini adalah gas ideal. Gas ideal sebenarnya tidak ada di alam.
Gas ideal merupakan penyederhanaan atau idealisasi dari gas yang sebenarnya (gas nyata)
dengan membuang sifat-sifat yang tidak terlalu signifikan sehingga memudahkan analisis.
Namun orang dapat menciptakan kondisi sehingga gas nyata memiliki sifat-sifat yang
mendekati sifat-sifat gas ideal. Sifat-sifat gas pada tekanan rendah dan suhu kamar mendekati
sifat-sifat gas ideal, sehingga gas tersebut dapat dianggap sebagai gas ideal.

Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.


1. Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang jumlahnya besar
2. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam seluruh ruang
3. Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke segala arah
4. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran partikelnya
5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali bila bertumbukan
6. Semua tumbukan (antar partikel atau dengan dinding) bersifat lenting sempurna dan
terjadi dalam waktu yang sangat singkat
7. Hukum Newton tentang gerak berlaku

C. Persamaan Umum Gas Ideal


Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling berhubungan. Besaran-
besaran tersebut adalah tekanan (P), volume (V), dan temperatur mutlak (T). Hubungan
ketiga besaran ini telah dipelajari dan diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui
bagaimana hubungan ketiga variabel tersebut, mari kita pelajari beberapa hukum mengenai
gas ideal.

1. Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang menyelidiki hubungan volume dengan tekanan gas adalah Robert
Boyle. Boyle telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup pada
temperatur tetap. Boyle menemukan bahwa :
“Jika suhu yang berada dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volume gas”.
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis, Hukum Boyle
dituliskan dalam bentuk :
P V = konstan atau P₁ V₁ = P₂ V₂

Keterangan:
P1 = Tekanan awal (N/m²)
P2 = Tekanan akhir (N/m²)
V1 = Volume awal (m3)
V2 = Volume akhir (m3)

Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap
dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar disamping.

Proses isotermal (Suhu tetap)


Jika tekanan diturunkan, volume gas akan naik.
Sebaliknya, jika tekanan dinaikkan, volume gas
akan mengecil

Contoh Penerapan Hukum Boyle


Salah satu penerapan prinsip hukum Boyle
dapat dilihat pada semprotan obat nyamuk. Pompa
berfungsi untuk mengubah volume gas dalam
tabung semprotan. Saat pompa digerakkan ke kanan
maka volume gas akan mengecil dan tekanan gas meningkat. Tekanan gas yang besar keluar
melalui ujung tabung dan membuat cairan pada pipa tandon tersemprot keluar. Sedangkan
ketika pompa ditarik kearah kiri maka volume gas
semakin besar dan tekanan gas dalam tabung
menjadi menurun.
Contoh Soal
Suatu gas dengan volume 2 m³ berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) yang suhunya
dijaga tetap, tekanan mula-mula gas tersebut adalah 2 Pa. Jika tekanannya dinaikkan menjadi
4 Pa, tentukan besar volumenya ?

Penyelesaian :
Diketahui : V₁ = 2 m³
P₁ = 2 Pa
P₂ = 4 Pa
Ditanya : V₂ = … ?
Jawab :
P₁ V₁ = P₂ V₂

P₁ V₁ 2x2
V₂ = = = 1 m³
P₂ 4
Jadi besar volumenya menjadi 1 m³

2. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles menemukan bahwa:
“Jika gas dalam ruang tertutup tekanannya dijaga konstan maka volume gas
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya”
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk
persamaan :

𝑽
= 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑻
𝑽₁ 𝑽₂
=
𝑻₁ 𝑻₂
Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap
Keterangan:
V1 = Volume awal (m3)
V2 = Volume akhir (m3)
T1 = Suhu awal (K)
T2 = Suhu akhir (K)

Jika suhu gas biasanya dinyatakan dalam t℃, suhu mutlak T menggunakan satuan Kelvin (K)
dinyatakan dengan persamaan : T = t + 273
Contoh Soal
Tekanan suatu gas dengan volume 3 m³ yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor)
dijaga tetap. Suhu mutlaknya mula-mula 100 K. Jika volumenya diubah menjadi 6 m³,
hitunglah besar suhu mutlaknya ?

Penyelesaian:
Diketahui : V₁ = 3 m³
T₁ = 100 K
V₂ = 6 m³
Ditanya : T₂ =…?
Jawab :
V₁ V₂
=
T₁ T₂
V₂ T₁ 6 x 100
T₂ = = = 200 K
V₁ 3
Jadi suhu mutlaknya adalah 200 K

3. Hukum Gay Lussac


Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki hubungan tekanan dan
temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac menyatakan:
“Jika gas dalam ruang tertutup volumenya dijaga konstan maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya”.
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk persamaan
berikut:

𝑷
= 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑻
𝑷₁ 𝑷₂
=
𝑻₁ 𝑻₂
Keterangan:
P1 = Tekanan awal (N/m²) (Grafik hubungan
tekanan dan temperatur pada volume tetap)
P2 = Tekanan akhir (N/m²)
T1 = Suhu awal (K)
T2 = Suhu akhir (K)

Contoh Penerapan
Peristiwa yang berkaitan dengan pernyataan tersebut adalah botol pengharum ruangan yang
dipanaskan. Semakin tinggi suhu botol saat dipanaskan maka semakin besar pula tekanan gas
dalam botol sehingga menyebabkan botol akhirnya meledak
4. Hukum Boyle - Gay Lussac
Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle, hukum Charles,
dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu persamaan. Hasil gabungan ketiga
hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle - Gay Lussac. Hukum Boyle-Gay Lussac
menyatakan hubungan antara suhu, tekanan dan volume gas. Hukum ini dinyatakan dalam
bentuk persamaan :
Keterangan:
𝑷𝑽 P ₁ = Tekanan awal (N/m²)
= 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑻 P ₂ = Tekanan akhir (N/m²)
V ₁ = Volume awal (m³)
𝑷₁𝑽₁ 𝑷₂𝑽₂ V ₂ = Volume akhir (m³)
= T ₁ = Suhu awal (K)
𝑻₁ 𝑻₂
T ₂ = Suhu akhir (K)

Contoh Soal
Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27 oC. Tentukan
tekanan gas tersebut jika suhunya 47 oC dan volumenya 3,2 liter !

Penyelesaian:
Diketahui : V₁ = 4 liter
V₂ = 3,2 liter
P₁ = 1,5 atm
T₁ = 27 oC = 27 + 273 = 300 K
T₂ = 47 oC = 47 + 273 = 320 K
Ditanya : P₂ = … ?
Jawab :

P₁V₁ P₂V₂
=
T₁ T₂

1,5 x 4 P₂ x 3,2
=
300 320

1,5 x 4 x 320
P₂ = = 2 atm
300 x 3,2

Persamaan Gas Ideal

PV = nRT
Keterangan :
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu gas (K)
R = konstanta umum gas
= 8,31 J/mol K (apabila P dalam Pa atau N/m2, V dalam m3, dan n dalam kmol
= 0,082 L atm/mol K (apabila P dalam atm, V dalam liter, n dalam mol)
Untuk menentukan n dapat menggunakan 2 rumus berikut :

Atau

Keterangan :
m = Massa gas
M = Massa molekul relatif
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro (6,02 x 1023 mol)

Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga dinyatakan dalam bentuk :

Jika persamaan kita substitusikan ke persamaan PV = nRT akan diperoleh persamaan


N
PV = RT
Nₐ

R
Jika k = maka
Nₐ

R
PV = N ( ) T ⟹ 𝐏𝐕 = 𝐍𝐤𝐓
Nₐ

k = Konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K )

Contoh Soal
Gas dalam ruang tertutup yang bervolume 20.000 liter dan suhu 27℃ memilki tekanan 10
atm. Tentukan jumlah mol gas yang berada dalam ruang tersebut ?

Penyelesaian:
Diketahui: V = 20.000 liter
T = 27 ℃ = 27 + 273 = 300 K
P = 10 atm
Ditanya : n =…?

Jawab:

PV = nRT

PV 10 x 20000 200000
n= = = = 8.130,081 mol
RT 0,082 x 300 24,6

Anda mungkin juga menyukai