Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLOGI PRAKTIKUM UJI ZAT

MAKANAN

DISUSUN OLEH :

1. Ifan malindo
2. Inge wahyu kurnia azizah
3. Izza nafisatul zam zami
4. Laila al izah

KELAS : X MIPA 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu, berikut ini kami mempersembahkan sebuah laporan praktikum yang
berjudul “MAKALAH BIOLOGI UJI ZAT MAKANAN” yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari lebih lanjut materi
biologi tentang pengujian zat makanan.melalui kata pengantar ini kami lebih
dahulu meminta maaf dan mohon dimaklumi bilamana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam


penyusunan laporan praktikum ini. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik
dan saran bagi para pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah
yang kami buat agar mencapai kesempurnaan.

Dengan ini kami mempersembahkan dengan penuh rasa terimakasih dan


semoga allah swt. Memberkahi laporan praktikum ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Wasalamualikum wr.wb

Bangorejo, 11 November 2019


DAFTAR ISI
Judul…………………………………………..1
Kata Pengantar……………...............2
Daftar Isi………….………………………..3
Pendahuluan.….………………….……..4
a.Latar Belakang…………………
b.Tujuan Praktikum….……..
Dasar Teori………….…………….…5-10
Metode Penelitian…...….………….10
a.Alat dan Bahan…………………11
b.Bahan Makanan………….…..11
c.Langkah Kerja………….……….12
Hasil Penelitian…………..……….14-17
Pembahasan…………..…….…………..18
Kesimpulan…………..…….……….20-21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan
manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi
makanan antara lain mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk
tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.

Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu.zat-zat


makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk
menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, mineral dan vitamin.Kita memerlukan makanan dalam jumlah
yang tepatdan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak,
protein, air, mineral dan vitamin.

Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga
tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh dimana kompossi zat makanan tidak
seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui pasti bahan makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk
mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai
bahan makanan.

B. Tujuan
Untuk mengetahuii zat makanan yang terkandung dalam : Nasi, Tempe, Ikan,
Gula, Pisang, dan Singkong. Dan memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
BAB II
DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap
makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan
sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita
dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang


berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak
maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan
dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi
tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam
makanan yang diperlukan oleh tubuh.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang


terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber),
seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh


menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga


keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein
dan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia
juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan
karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama
glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa
energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam
metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid,
jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.


Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati
hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein


lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai
salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori.
lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 .
Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang
bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah
biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional -
(HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai
turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan
polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah
violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan
reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian
karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang
kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan
sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua
monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita
coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan
alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun
ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-
keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan
mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga
(II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah
diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

Cara kerja Benedict


Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan
di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi
sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi
CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya
dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka
glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada
tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air,
yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan
sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan
sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis.

Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun.,


Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih
toksik, lebih disukai untuk tujuan ini.

Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur
dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume
100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan
yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-

3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri
dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol
mengandung alkohol.

Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine,
solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.

Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes
indicator.Keberadaan pati dalam senyawa organik,dengan yang bereaksi dengan
memutar sebuah drak-blue/black.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan:
o Penjepit tabung reaksi o Saringan
o Pipet tetes o kertas
o Lumpang porselin o Korek api
o Tabung reaksi o Gelas beker
o Spirtus o Alat Penumbuk
o Pembakar spirtus o Larutan Lugol
o Pemes/pisau o Larutan Bioret
o Papan proselin o Larutan Fehlin A+Fehlin B
o Spatula/pengaduk o Aquades
o Rak tabung reaksi

Bahan Makanan
o Nasi
o Singkong
o Pisang
o Tempe
o Ikan/Daging
BAB V
LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.


2. Melakukan uji makanan.
3. Percobaan 1 : Uji amilum
a. Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.

b. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

d. Memasukkan data pada table pengamatan.

4. Percobaan 2 : Uji protein


a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proseli dn penumbuk.

B. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.

e. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka
bahan makanan tersebut mengandung protein.

f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.

5. Percobaan 3 : Uji glokusa.


a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.


c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.

e. Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.

f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain

6. Percobaan 4 : Uji Lemak.


a. Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.

b. Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.

c. Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

d. Memasukkan data pada table pengamatan.

e. Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.


BAB VI
DATA PENGAMATAN
Tabel Data Pengamatan sesuai ragen yang di gunakan
A.UJI AMILUM
No BAHAN PENGUJIAN KETERANGAN
MAKANAN
1 Singkong +Lugol Ungu kehitaman
2 Nasi +Lugol Ungu
3 Pisan +Lugol Kehitaman
Sebelum

jhjhjhjhjhj

Sesudah
B.UJI GLUKOSA
N0 BAHAN MAKANAN PENGUJIAN KETERANGAN

1 Singkong Fehling A+B dipanaskan Kuning


2 Nasi Fehling A+B dipanaskan Merah bata
3 Pisang Fehling A+B dipanaskan Merah bata

Sebelum

Sesudah
C.UJI PROTEIN
N0 BAHAN MAKAN PENGUJIAN KETERANGAN
1 Ikan +Biuret Abu-Abu Gelap
2 Tempe +Biuret Lebih kuning

Sebelum

Sesudah
D.UJI LEMAK
NO BAHAN PENGUJIAN KETERANGAN
MAKAN
1 Tempe Diolekan pada kertas Tidak mengandung
lemak
2 Ikan Diolekan pada kertas Mengandung lemak
BAB VII
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :

kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika
reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki
elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima
elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses
ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu
elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa
disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan
yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar
sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

Uji Pisang Ambon


Ø Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.

Ø Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah
menghasilkan perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein.

Ø Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas
pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon
mengandung glukosa.

Ø Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak.

Uji Tempe

Ø Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena
bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.

Ø Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.

Ø Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung
glukosa.

Ø Uji lemak, tempe yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus
tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak

Uji Singkong

Ø Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman.

Ø Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen
biuret berubah warna menjadi biru.

Ø Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.

Ø Uji lemak, singkong yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :

Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim, Reagen
biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen
benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan
kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.

Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan
reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya
diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut
mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan makanan
yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan makanan yang
mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan kuning telur.
Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan kuning telur. ing
telur.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai
lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.

B. Saran
Saran yg bias di berikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat
mengamati perubahan warna yang di timbulkan oleh tiap-tiap bahan makanan harus di lakukan
dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengarui hasil praktikum.

Anda mungkin juga menyukai