UJI MAKANAN
DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS PRATIKUM BIOLOGI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………………………
……….
Bab 1 PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
……………………………………………………………………………
……………..
1.5Variabel Penelitian
……………………………………………………………………………
…………….
………………………………………………………………………………………
………………..
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………….
……….
5.2 Saran
…………………………………………………………………………….
……….
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………..
………………………..
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang selama ini kita
dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga
kita dapat menyelesaikan tugas biologi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan
tujuan dari penyususnan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
guru pada mata pelajaran biologi.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun berkat
dukungan berbagi pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh
karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
terkait.
Tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan segala saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak demi pebaikan pada tugas selanjutnya. Harapan
kami semoga tugas ini dapat memberi manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
Ada pengaruh Lugol terhadap makanan-makanan yang akan diuji
yaitu perubahan warna.
Ada pengaruh larutan biuret terhadap makanan yang diuji yaitu
berwarna merah bata yang berarti mengandung glukosa.
1.5 Variabel Penelitian
Variabel Kontrol : Perubahan warna yang terjadi setelah ditetesi
larutan
Variabel Terikat : Larutan Lugol,Larutan Biuret,Larutan Fehling A
dan B.
Variabel Bebas : Bahan Makanan yang dipakai.
BAB 2
LANDASAN TEORI
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada
tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu
setelah dokter Prancis JGALugol.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik,
lebih disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total
volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida
menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari
unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol
mengandung alkohol.
BAB 3
METODEOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
Penjepit tabung reaksi
Pipet tetes
Lumpang porselin
Tabung reaksi
Pembakar spritus
Pemes/pisau
Papan proselin
Spatula/pengaduk
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
3.2 Bahan
Berbagai jenis bahan makanan yang akan diuji, misalnya ekstrak dari tempe,
nasi, nasi yang sudah dikunyah, kentag, keju, kuning telur, dan lain-lain.
Reagen/larutan lugol (iodine), Biuret, Fehling A dan B atau Benedict.
1 Tahu Ungu
2 Telur Ungu
3 Nasi Biru tua
4 Roti Biru tua
5 Alpukat Merah bata
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa larutan
lugol,benedict,dan biuret jika di teteskan dengan bahan makanan akan
mengalami perubahan warna. Bahan makanan yang ditetesi lugol akan
berubah menjadi ungu maka mengandung karbohidrat. Dan bahan
makanan yang di tetesi Biuret akan berubah menjadi ungu maka
mengandung protein. Campuran Fehling A+B kemudian dipanaskan
sebagai penguji ada tidaknya glukosa. Dalam praktikum untuk menguji ada
tidaknya kandungan suatu zat terhadap suatu makanan harus dipanasi, hal itu
dimaksudkan agar larutan yang diuji tersebut terlihat reaksinya
4.2 Saran
Penulis mengetahui bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Proposal ini. Sehingga kami meminta maaf serta memohon saran dan
kritikannya.
DAFTAR PUSTAKA