Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN BIOLOGI

“Uji Kandungan Makanan”

Disusun Oleh :
 Anissa lestari
 Friska Nabila
 Hendrico
 Nurul Qadrina
 Rahel Obed
 Ruth cahaya purba

Kelas : XI MIPA 6 (Kelompok 4)

Guru Pembimbing : Titit Sumarni, S.Pd

SMA NEGERI 2 TUALANG


TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-
Nya penulis bisa menyusun Laporan Praktikum Biologi Uji Kandungan di dalam Makanank
ini dengan lancar.
Tujuan penulisan Laporan Praktikum Biologi adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Biologi. Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian Laporan Praktikum Biologi yang tidak bisa disebutkan satu
per satu.
Penyuun menyadari bahwa Laporan Praktikum Biologi tidak lepas dari banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran. Kritik
dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.

Tualang, 30 Januari 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
2.1 Karbohidrat..................................................................................................................5
2.2 Amilum........................................................................................................................5
2.3 Gula (Glukosa)............................................................................................................6
2.4 Protein..........................................................................................................................6
2.5 Lemak..........................................................................................................................7
2.6 Reagen Benedict..........................................................................................................8
2.7 Reagen Biuret..............................................................................................................8
2.8 Reagen Lugol...............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN......................................................................................................................10
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................................10
3.2 Langkah Kerja..........................................................................................................10
3.3 Hasil Pengamatan.....................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................13
ANALISIS DATA...................................................................................................................13
4.1 Analisa Data..............................................................................................................13
BAB V......................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
5.1 Kesimpulan................................................................................................................14
5.2 Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan air. Keempat zat makanan tersebut
dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan dapat mengandung
satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu
saja dalam jumlah yang banyak sehingga satu bahanmakanan merupakan sumber zat
makanan tertentu. kandungan zat dalam makanan dapatdiidentifikasi suatu pengujian
sederhana, namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidenfikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas
unsur karbon, hidrogen dan oksigen. umumnya dimiliki oleh tumbuhan

1.2 Tujuan
Laporan ini kami buat untuk mengetahui kandungan zat makanan
(karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan, yaitu
pisang, goring, tempe, dan telor.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu
pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum
karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida,
disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen
dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

2.2 Amilum
   Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.

5
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

2.3 Gula (Glukosa)


Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena
pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada
glukosa. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian
glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (kpati hewank) dan sel lemak,
yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat,
langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

2.4 Protein
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan
lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah,
matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi
khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel
jaringan tubuh.

6
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani
berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan
protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh
dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena
kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat
diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak
dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

2.5 Lemak
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa
yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari
karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan
yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri,
dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air
pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan
kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk
pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.

7
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu :
1. Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin
(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair
pada suhu kamar).
2. Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan
antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan
fosfat.
3. Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.
Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen
utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula)
untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam
hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa
garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam
lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari
hewan maupun tumbuhan.

2.6 Reagen Benedict


Reagen Benedict (Benedict’s reagent) adalah larutan kimia yang digunakan untuk
mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis
monosakarida dan beberapa disakarida, seperti laktosa dan maltosa. Reagen Benedict akan
bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali dalam gugus aromatik dan alpha hidroksi keton.
Karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan maltosa dalam suasana basa memberikan hasil positif (+) dengan pereaksi
Benedict karena memiliki gugus alpha hidroksi keton. Apabila suatu sampel yang ditetesi
reagen Benedict berubah warna menjadi merah bata, sampel tersebut mengandung gula
pereduksi.

2.7 Reagen Biuret


Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua
molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan

8
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau
lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Apabila suatu sampel yang
ditetesi reagen biuret berubah warna menjadi ungu, sampel tersebut mengandung protein.

2.8 Reagen Lugol


Iodium Lugol (Lugol’s iodine) adalah suatu larutan dari unsur iodium dan kalium
iodida dalam air. Larutan iodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan,
untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk melacak pati atau amilum
dalam uji rutin laboratorium dan medis. Penggunaan tersebut mungkin karena larutan ini
merupakan sumber dari unsur iodium bebas yang efektif, yang mudah dihasilkan dari
ekuilibrasi antara molekul-molekul unsur iodium dan ion triodida dalam larutan tersebut.
Apabila suatu sampel yang ditetesi reagen Lugol berubah warna menjadi biru tua, sampel
tersebut mengandung amilum.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun bahan yang digunakan pada uji makanan ini adalah :
1. Telur rebus
2. Pisang
3. Tempe
4. Gorengan
5. Donat
6. Reagen Benedict
7. Reagen Biuret (NaOH dan CuSO4)
8. Reagen Lugol
9. Aquades

Adapun alat yang digunakan pada uji makanan ini adalah :


1. Tabung reaksi dengan raknya
2. Pipet tetes
3. Cawan petri
4. Moral
5. Spatula/pengaduk
6. Pembakar bunsen
7. Penjepit Tabung reaksi
8. Kertas buram
9. Korek api
10. Tisu

3.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang digunakan pada uji makanan ini adalah :
a. Uji Amilum
1) Ambillah sedikit Pisang tumbuklah dengan mortal hingga halus. Selanjutnya,
tambahkan air secukupnya
2) Masukkan Pisang ke dalam tabung reaksi yang diberi label A setinggi 1 cm
kemudian tambahkan 2 tetes larutan lugol. Amatilah perubahan warnanya.

10
b. Uji Glukosa
1) Ambillah sedikit Pisang tumbuklah dengan mortal hingga halus, masukkan ke
dalam tabung reaksi yang diberi label B kemudian larutkan dengan air
selanjutnya masukan 4 tetes dengan reagen benedict.
2) Selanjutnya, panaskan tabung reaksi B diatas api bunsen atau pembakar
spiritus menggunakan penjepit selama lebih kurang 1 menit amati
perubahannya.
Hati-hati ketika menggunakan pembakar Spiritus atau pembakar bunsen
karena Spiritus mudah terbakar Jadi jangan sampai tumpah ke atas meja dan
selang penyambung aliran gas pada bunsen harus terikat kuat jangan sampai
lepas.
c. Uji Protein
1) Ambillah sedikit Pisang tumbuklah dengan mortal hingga halus, masukkan ke
dalam tabung reaksi yang diberi label C.
2) Kemudian tambahkan 3 tetes larutan biuret kocok hingga homogen. Amatilah
perubahannya.
d. Uji Lemak
1) Ambillah sedikit Pisang tumbuklah dengan mortal hingga halus, letakkan di
kertas buram. Amati yang terjadi.
e. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
f. Ulangi langkah ke-3 terhadap Telur rebus, Gorengan, donat dan Tempe.

11
3.3 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari uji makan adalah sebagai berikut:
Tabel. 1.1 Hasil Pengamatan Uji Makanan
Perubahan Warna
Bahan
No Kertas Keterangan
Makanan Benedict Biured Lugol
Buram
Kuning Hitam
1 Pisang Hijau Tosca - Amilum.
keorenan kecoklatan
Ungu Warna
2 Telur rebus Biru tosca - Protein
Muda tetap
3 Tempe Tosca Cream Coklat - Protein
4 Donat Kuning Cream Ungu Tua - Amilum dan Glukosa
Terdapat
5 Gorengan - - - endapan Memiliki Lemak
keabu-abuan

12
BAB IV
ANALISIS DATA
 
4.1 Analisa Data
Berdasarkan pada tabel 1.1 di halaman sebelumnya,  berikut ini adalah jenis zat yang
terkandung dalam makanan:
a. Karbohidrat : Pada praktikum kali ini, karbohidrat terdapat pada pisang dan donat.
Karena pisang ditetesi dengan larutan lugol akan berwarna ungu, berubah warna
menjadi kehitaman, maka bahan makanan pisang tersebut mengandung amilum.
Semakin gelap warna yang di hasilkan maka semakin banyak kandungan amilum
yang terdapat pada bahan makanan tersebut.
b. Glukosa: Pada praktikum kali ini,  glukosa terdapat pada Donat, karena bahan
makanan ini setelah ditetesi dengan larutan benedict  sebelum dipanaskan berwarna
hijau toska atau biru dan setelah di panaskan berubah menjadi warna merah bata, atau
kekuningan, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
c. Protein: Pada pisang kami juga menemukan adanya kandungan protein, tetapi tidak
sebanyak kandungan kuning telur, tahu dan tempe jika makanan ditetesi dengan
larutan biuret dan setelah dikocok berubah menjadi hijau toska atau keunguan berarti
bahan makanan tersebut mengandung protein. Pada praktikum kali ini, protein dapat
ditemukan pada kuning telur, tempe.
d. Lemak : Jika terbentuk endapan putih keabu-abuan, maka makanan yang diuji
mengandung lemak. Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada gorengan.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Karbohidrat : Pada praktikum kali ini, karbohidrat terdapat pada pisang.
2. Glukosa: Pada praktikum kali ini,  glukosa terdapat pada kuning telur dan tempe
3. Protein: Pada praktikum kali ini, protein dapat ditemukan pada kuning telur, tempe.
4. Lemak : Pada praktikum kali ini, lemak ditemukan pada gorengan.

5.2 Saran
Adapun saran ditujukan kepada siswa agar dapat berhati-hati dan teliti saat melakukan
percobaan, terutama pada saat membuat larutan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/26/180500765/mengenal-lemak-dari-fungsi-
hingga-bahayanya?page=all, diakses tanggal 9Januari 2023.
https://www.academia.edu/37922498/_BIOLOGI_Laporan_Uji_Zat_Pada_Makanan
https://www.merdeka.com/jabar/uji-makanan-adalah-cara-mengetahui-kandungan-suatu-
bahan-penting-dilakukan-kln.html diakses tanggal 29 Januari 2023.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai