Anda di halaman 1dari 4

– Angin Pasat

Angin pasat atau trade wind adalah jenis angin yang berembus di sekitar wilayah beriklim tropis,
seperti halnya di Indonesia. Angin ini dapat berembus secara tetap di sepanjang tahun, mulai dari
daerah subtropik hingga menuju daerah ekuator atau khatulistiwa.

Angin pasat terjadi karena adanya perbedaan kerapatan udara di wilayah sekitar lintang 30o dengan
tekanan maksimum dan sekitar lintang 10o yang bertekanan minimum, baik itu lintang utara
maupun lintang selatan.

Angin pasat yang terjadi di kawasan utara garis khatulistiwa disebut angin pasat timur laut.
Sementara angin pasat yang terjadi di daerah selatan khatulistiwa disebut angin pasat tenggara.
Umumnya, daerah pertemuan antara angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara berada di
sekitar lintang 10o LU – 10o LS yang juga dikenal sebagai daerah tak berangin.

Daerah di sekitar garis khatulistiwa ini sering disebut sebagai zone massa udara tenang atau
doldrum. Bisa juga dikatakan sebagai Daerah Konvergensi Antar Tropik atau DKAT. Lokasinya tidak
tetap karena bisa terjadi pergeseran ke arah utara ataupun ke selatan mengikuti arah gerak
matahari. Namun, pergeseran terseby hanya sebatas wilayah 10o LS dan 10o LU.

– Angin Anti Pasat

Sebutan lain dari angin anti pasat adalah angin barat atau westerlies yang merupakan kebalikan dari
angin pasat. Pada dasarnya, gerakan angin barat berasal dari daerah subtropis yang berada di sekitar
lintang 30o LU dan 30o LS. Angin ini mempunyai tekanan maksimum ke wilayah lingkaran kutub
sekitar 60o LU dan 60o LS yang jadi daerah pusat tekanan rendah.

Ketika berada di daerah sekitar lintang 20o – 30o LU dan LS, angin anti pasat akan kembali turun
secara vertikal sebagai angin kering. Angin ini kemudian menyerap uap air di udara dan permukaan
daratan. Akibatnya dari adanya angin ini adalah terbentuknya gurun di bumi, seperti gurun-gurun di
Arab Saudi, Australia, dan Afrika.

– Angin Muson

Angin muson atau angin musim merupakan jenis angin yang terjadi secara periodik atau angin yang
arahnya selalu berganti secara berlawanan pada jangka waktu tertentu.
Angin muson terbentuk akibat perbedaan tekanan udara yang sangat kontras. Perlu diketahui,
permukaan bumi terdiri dari dua jenis, yaitu daratan dan lautan. Dua permukaan yang saling
bertolak belakang ini memiliki kemampuan berbeda dalam menerima energi panas.

Wilayah daratan mempunyai kemampuan lebih mudah menyerap dan melepaskan energi panas.
Sementara wilayah lautan cenderung lebih sulit untuk menerima serta melepaskan energi panas
karena berbentuk cairan.

Sifat fisik antar kedua wilayah inilah yang mengakibatkan terjadinya perbedaan kerapatan dan
tekanan udara. Akibat perbedaan tekanan udara yang antara daratan dan lautan, maka terjadilah
aliran massa udara yang kemudian dikenal sebagai angin muson atau monsoon.

Di Indonesia ada dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur

Pada bulan Oktober hingga April, letak matahari akan bergeser ke belahan bumi
selatan. Hal ini mengakibatkan benua Australia mengalami musim panas sehingga
tekanan udara menjadi rendah. Sebaliknya, benua Asia akan mengalami musim
dingin sehingga tekanan udaranya lebih tinggi.

Kedua fenomena ini akan menyebabkan angin muson barat mengalir dari wilayah
Asia ke Australia melalui Samudera Hindia dan sebagian besar Kepulauan
Indonesia. Kadar uap air muson barat akan meningkat karena melewati samudera
yang luas. Uap air ini kemudian jatuh berbentuk hujan dengan intensitas tinggi di
atas wilayah Indonesia, sehingga mengalami musim hujan.

 Angin Muson Timur

Pada bulan April hingga Oktober, letak matahari akan bergeser ke belahan bumi
utara. Hal ini mengakibatkan benua Asia mengalami musim panas sehingga tekanan
udara menajdi rendah. Sebaliknya, benua Australia akan mengalami musim dingin
sehingga tekanan udaranya lebih tinggi.

Fenomena ini menyebabkan angin muson timur mengalir dari Australia ke Asia
melalui laut-laut sempit di sekitar Kepulauan Indonesia bagian selatan khatulistiwa.
Oleh karena melewati wilayah laut yang sempit, maka angin muson timur
mengandung uap air dengan kadar rendah untuk dijatuhkan sebagai hujan.
Akibatnya, Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Keluarga Awan Tinggi : Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di
daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000
dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis

Terdiri dari :

1. Awan Cirrus  , yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es
tetapi tak menimbulkan hujan
2. Awan Cirrocumulus , adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu
domba yang tipis yangberwarna putih bersih.
3. Awan Cirrostratus adalah awan yang transparan denganpuncak seperti serabut halus
menutupi sebagian atauseluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan
iniumumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau
matahari.

Keluarga Awan Sedang : Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500 kaki (2.000 m), tetapi
dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000
kaki (8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan.
Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan menengah. [2] The World Meterological
Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke
dalam rentang ketinggian rendah selama hujan

Terdiri dari :

1. Awan Alto cumulus , adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak
melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
2.  Awan Alto stratus, adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan jalur
yang berwarna abu-abuatau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujanmerata.

Keluarga Awan Rendah : 

Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus genus. Ketika
awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari
Stratus
Terdiri dari :

1. Awan Strato cumulus , adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna abu-
abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50.
2. Awan Stratus , yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
3. Awan Nimbostratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan yang
tebal, dengan warna abuabudan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan
lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.

Keluarga Awan rendah tengah: Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar
10.000 kaki (3.000 m).

Terdiri dari :

1. Awan Cumulus , yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
2. Awan Cumola Nimbus, adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya menyerupai
gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap

Anda mungkin juga menyukai