Anda di halaman 1dari 4

Satuan Satuan Skala Kategori dalam dalam Keadaan di daratan Beaufort km/jam knots Udara Asap bergerak secara

0 0 0 Tenang vertikal Angin terasa di wajah; Angin daun-daun berdesir; 1~3 19 10 lemah kincir angin bergerak oleh angin mengangkat debu dan Angin menerbangkan kertas; 4 20~29 11~16 sedang cabang pohon kecil bergerak pohon kecil berayun; Angin gelombang kecil 5 30~39 17~21 segar terbentuk di perairan di darat cabang besar bergerak; Angin siulan terdengar pada 6 40~ 50 22~ 27 kuat kabel telepon; payung sulit digunakan pohon-pohon bergerak; Angin 7 51~ 62 28 ~33 terasa sulit berjalan ribut melawan arah angin Angin ranting-ranting patah; 8 ribut 63~ 75 34~ 40 semakin sulit bergerak sedang maju kerusakan bangunan Angin mulai muncul; atap 9 76~ 87 41~ 47 ribut kuat rumah lepas; cabang yang lebih besar patah

Keadaan di lautan Permukaan laut seperti kaca riuk kecil terbentuk namun tidak pecah; permukaan tetap seperti kaca

Ombak kecil mulai memanjang; garis-garis buih sering terbentuk

Ombak ukuran sedang; buih berarak-arak

Ombak besar mulai terbentuk, buih tipis melebar dari puncaknya, kadang-kadang timbul percikan Laut mulai bergolak, buih putih mulai terbawa angin dan membentuk alur-alur sesuai arah angin Gelombang agak tinggi dan lebih panjang; puncak gelombang yang pecah mulai bergulung; buih yang terbesar anginnya semakin jelas alur-alurnya Gelombang tinggi terbentuk buih tebal berlajurlajur; puncak gelombang roboh bergulung-gulung; percik-percik air mulai mengganggu penglihatan

10

11

12+

Gelombang sangat tinggi dengan puncak jarang terjadi di daratan; memayungi; buih yang ditimbulkan membentuk pohon-pohon tercabut; Badai 88~ 102 48~ 55 tampal-tampal buih raksasa yang didorong angin, kerusakan bangunan seluruh permukaan laut memutih; gulungan ombak yang cukup parah menjadi dahsyat; penglihatan terganggu Gelombang amat sangat tinggi (kapal-kapal kecil dan sedang terganggu pandangan karenanaya), 103 permukaan laut tertutup penuh tampal -tampal putih Badai kuat 56~ 63 ~117 buih karena seluruh puncak gelombang sangat jarang terjadimenghamburkan buih yang terdorong angin; kerusakan yang penglihatan terganggu menyebar luas Udara tertutup penuh oleh buih dan percik air; permukaan laut memutuh penuh oleh percik-percik Topan 118 64 air yang terhanyut angin; penglihatan amat sangat terganggu

Jenis-jenis Angin Secara umum angin dapat dibagi menjadi angin lokal dan angin musim. Angin lokal terdapat 3 macam yaitu : 1. Angin darat dan angin laut. Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan. Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Angin darat terjadi pada tengah malam dan dini hari Sedangkan angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada sore dan malam hari.

2. Angin gunung dan angin lembah Angin lembah terjadi ketika matahari terbit, puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Sehingga menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya. Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah. Akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung. Sedangkan pada sore hari lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung. 3. Angin Ribut/Puyuh Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 5 menit). Kecepatan angin rata ratanya berkisar antara 30 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.

Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan. Angin monsun di Indonesia ada 2 macam yaitu: 1. Angin Monsun Asia dan 2. Angin Monsun Australia. 1. Angin Monsun Asia Angin ini berhubungan dengan angin baratan yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, dengan membawa uap air lebih banyak dari biasanya, sehingga sebagian wilayah Indonesia bagian Selatan Katulistiwa sering banyak hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia. Ketika matahari berada di sebelah Utara Katulistiwa, maka daerah di Belahan Bumi Utara mempunyai suhu udara yang panas dengan

tekanan udara cenderung rendah. Sehingga arah pergerakan angin dari Belahan Bumi Utara (daratan Asia) menuju Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur. Kondisi ini biasa dikenal orang sebagai angin barat. 2. Angin Monsum Australia Angin ini berhubungan dengan angin timur yaitu angin yang berasal dari daratan Australia. Ketika matahari berada di Belahan Bumi Selatan, maka Belahan Bumi Selatan mempunyai suhu yang panas dan tekanan udara yang tinggi maka pergerakan angin dari Belahan Bumi Selatan (daratan Australia) menuju Belahan Bumi Utara (daratan Asia). Angin Puting Beliung Adalah angin yang berputar dalam waktu yang sangat singkat sekitar 3 sampai 5 menit, sering terjadi di darat dengan radius sekitar 5 10 km. Angin puting beliung dapat membuat atap atap rumah semi permanen berterbangan dan dapat membuat pohon tumbang. Agar terhindar dari terjangan angin puting beliung perlu di ambil langkah antisipatif berikut :

Menebang dahan dahan dari pohon yang rimbun dan tinggi untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut. Memperkuat atap rumah yang sudah rapuh Cepat berlindung atau menjauh dari tempat kejadian, bila menetahui adanya indikasi akan terjadi puting beliung.

b. Angin Topan (Badai Tropis) Angin Topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km, Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah dilintasi angin tersebut, namun demikian untuk wilayah yang dekat dengan angin topan akan merasakan dampak tidak langsungnya, antara lain:

Peningkatan kecepatan angin > 20 knots atau 37 km/jam Gelombang tinggi > 2.5 m Hujan lebat dan angin kencang pada radius 1000 km dari pusat badai

Anda mungkin juga menyukai