Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian cuaca
Cuaca dapat berubah-ubah . hari yang hangat dan cerah dapat berubah jadi badai yang
dahsyat. Awan hitam terbentuk , angin bertiup kencang , dan hujan deras turun. Tapi keadaan
itu bisa terjadi beberapa menit saja, lalu cuaca cerah lagi. Di beberapa bagian dunia, seperti
wilayah tropis, bisa jadi cuaca hampir tidak berubah dalam beberapa bulan. Disini cuaca selalu
panas dan sepanjang tahun turun hujan deras. Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu
tempat dalam waktu singkat , misalnya keadaan berhujan, berangin, atau cerah. Sedang iklim
adalah keadaan rata-rata cuaca di suatu wilayah dalam waktu yang cukup lama. Ahli
meteorologi ialah ilmuan yang mengukur dan meramalkan cuaca dengan mempelajari awan,
angin, dan suhu serta tekanan atmosfer bumi. Namun cuaca tetap merupakan kekuatan alam
yang sukar diperkirakan meskipun dengan bantuan satelit, komputer, dan teknologi
lainnya. Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore
hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca disuatu wilayah yang luas dan
dihitung dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktunya. Ilmu mengenai cuaca disebut Meteorologi sedngkan ilmu mengenai
iklim disebut dengan Klimatologi.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam
melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen
Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap
jam dan sangat akurat (tepat). Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer
Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal
sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda
perubahan iklim.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian,
khususnya terhadap kurun waktu. Menurut Winarso, Cuaca merupakan bentuk awal yang
dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu
lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan
dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca
dalam kurun waktu tertentu . Menurut Rafii (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas,
sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang
gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam
jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
B. Unsur-Unsur Cuaca
Unsur-unsur Cuaca Secara Umum, antara lain :
1. Radiasi Matahari Energi
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi
Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen
dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa
pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses
ini lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga
permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam
proses pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah panas
diperoleh untuk menjadi penggerak siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan
cuaca dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi
matahari diamati dengan alat Solarimeter.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1). Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2). Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3). Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar
ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat kepanasan dari udara pada suatu batasan ruang atau
wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI
(Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi
matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda
lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap dan
menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.
Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan
pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1). Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2). Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3). Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah
kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar
ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
3. Tekanan
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara
adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara
terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya
gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu
pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan
udaranya pun berbeda. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal
(HPa). 1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer.
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran
matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu tempat
semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada
daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang
memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada
di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih rendah pada
daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi. Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah
itu sangat dipengaruhi oleh suhu udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang
bumi. Misal, pada bulan Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah
bertekanan lebih rendah daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada
bulan desember berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.
Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level
pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur
dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari
waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi cuaca karena akan
menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai skala global. Informasi
tekanan udara juga sangat penting dalam kegiatan penerbangan.
4. Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya
perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Angin adalah udara yang bergerak dari
daerah yang bertekanan udara lebih tinggi ke daerah yang bertekanan udara yang lebih rendah.
Angin sangat besar pada peristiwa terjadinya hujan. Angin terjadi apabila adanya perbedaan
tekanan massa udara. Udara yang rapat akan mengisi kekosongan udara yang kurang rapat
sehingga terjadi gerakan udara.Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati dalam unsur
kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan dalam
observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin dinyatakan dalam
derajat. Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan angin-angin
pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10
meter dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang
berjarak lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara
vertikal (angin udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak
digunakan radio sounding (RASON) secara otomatis. Angin, ditinjau dari segi skala
meteorologi dapat dibagi menjadi :
a. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin
gunung.
b. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal
c.Angin skala global. contohnhya angin Passat.
5. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan
dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi
meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.
6. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung oleh udara. Kelembaban
berpengaruh terhadap pembentukan awan. Udara yang lembab berarti banyak mengandung uap
air. Dengan adanya penurunan suhu maka udara yang lembab tersebut berubah menjadi awan.
7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak
selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya
pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu. Awan adalah kumpulan titik air (kristial-
kristal es ) di atmosfer yang terjadi akrena adanya pengembunan atau pemadatan uap air setelah
melampau keadaan jenuh. Bentuk awan bermacam-macam tergantung pada keadaan cuaca.
Awan dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu berlapis (stratus), berserat (cirrus), atau bertumpuk
(cumulus). Awan amat tinggi biasanya berbentuk seperti asap, sedangkan awan yang rendah
biasanya terbal seperti selimut.
.
C. Alat pengukur cuaca
1. Termometer Dinding
Berfungsi untuk mengukur suhu udara yang memiliki kemampuan ukuran antara 18
derajat celcius sampai denga 50 derajat celcius. Alat ini bekerja secara otomatis mengikuti
besar atau kecilnya copypaste temperatur udara dan dapat diukur dalam satuan Celcius maupun
dalam satuan Fahrenhei
2. Termometer Maksimum-Minimum
Berfungsi untuk mengukur suhu udara terendah dan tertinggi pada suatu tempat dengan
satuan derajat. Alat ini bekerja secara otomatis menyesuaikan besar kecilnya temperatur udara.
Untuk menggunakan alat ini harus menetralkan penunjuknya terlebih dahulu.
3. Termometer Bola Basah-Bola Kering
Berfungsi untuk mengukur kelembabab nisbi udara di suatu tempat dan waktu tertentu
yang dinyatakan dalam persen (%). Cara penggunaan alat ini antara lain dengan copypaste
mengukur selisih temperatur udara di komponen bola basah dengan komponen bola kering,
kemudian dicocokkan pada tabel selisih angka. Sehingga diketahui kelembab relatif udara di
suatu t empat dalam persen (%).
4. Barometer Aneroid
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara di suatu tempat secara otomatis dengan
satuan milibar (mb). Besar atau kecilnya copypaste tekanan udara di suatu daerah dihitung
berdasarkan selisih antara kedua jarum di barometer (umumnya jarum hitam dan jarum
kuning).
5. Altimeter

Berfungsi untuk mengukur ketenggian suatu tempat dari permukaan laut secara
otomatis dengan satuan meter (m) dan satuan kaki (feet). Altimeter bekerja secara
otomatis dan secara ganda yaitu dapat dilihat dari bergeraknya jarum yang dapat mengukur
ketinggian tempat sekaligus copypaste tekanan udaranya. Untuk menggunakan altimeter
terlebih dahulu mengaturnya ke angka 0 meter atau patokan awal. Apabila di daratan ini
mengetahui keteinggin suatu tepat tanpa menggunakan altimeter dapat melihat plang di
statasiun kereta api. Di sana akan di ketahui bahwa ketingga tempat tersebut adalah +/- mdpl.
6. Anemometer
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin di suatu tempat secara otomatis dengan
satuan meter per detik (m/s). Pengukuran dapat dilakukan dengan cara copypaste memegang
Anemometer secara ertikal atau meletakkannya di atas penyangga. Angka kecepatan angin
akan ditunjukkan secara otomatis speedometer.
7. Higrometer
Berfungsi untuk mengukur kelembaban nisbi di suatu tempat secar otomatis atau dapat
mencatat sendiri dalam satuan persen (%). Alat ini bekerja secara otomatis copypaste
membentuk grafik yang menggambar besar atau kecilnya kelembaban udara selama
pengukuran. Dalam pengkuran kelembaban udara menggunakan higrometer akan terukur pula
temperatur udaranya secara otomatis.
8. Ombrometer

Berfungsi untuk mengukur curah hujan di sutu tempat dengan satuan milimeter (mm).
Air hujan yang tertampung dalam bak dapat diukur melalui gelas ukur (Ombrometer tipe
Observatorium) atau secar otomatis diukur melalui goresan pena tinta pada kertas pias yang
membentuk grafik besar atau kecilnya copypaste curah hujan (Ombrometer tipe Hellman).
9. pH Meter

Berfungsi untuk mengukur pH air hujan di suatu daerah dengan derajat keasaman.
setelah diukur, air hujan tersebut dapat diketahui sifat copypaste keasamannya asam, netral,
atau basa. Jika jarum pada pH Meter Analog menunjukkan angka kurang dari 5,4 berarti air
hujan tersebut bersifat asam. Jika jarum pada pH Meter menunjukkan lebih dari angka 7 maka
air hujan tersebut bersifat basa. Sedangkan jika arum pada pH Meter menunjukkan angka 5,4
sampai 7 berarti air hujan tersebut bersifat netral.
10. Wind Fan
Alat untuk mengetahui arah angin secara sederhana dapat menggunakan copypaste
kantong angin (gada-gada) dan layang-layang. Selain penunjuk arah angin sederhana, terdapat
pula penunjuk arah angin yang meodern yaitu menggunakan baling-baling angin (Wind Fan).
D. PERANAN IKLIM DAN CUACA BAGI KEHIDUPAN
Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan
seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata.
Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian berikut.
1. Peranan cuaca Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di
sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh
terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar
dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim
sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu
pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat
berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya
para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin
dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim
barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati
dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang
besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti
akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap
ikan.
2. Peranan cuaca Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang
transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat
mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan,
faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan
angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
3. Peranan cuaca untuk Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus
angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon
angin. Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari
proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi
bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini
mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan
adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-
mana.
4. Peranan cuaca untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca
cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya
sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan
kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.

Anda mungkin juga menyukai